Pemikiran operasional formal, telah memberi remaja kemampuan untuk mengantisipasi masa depannya, atau
kemampuan membuat skema kognitif untuk merumuskan rencana bagi masa depannya. Dengan pemikiran operasional
formal membuat remaja mampu berfikir secara abstrak dan hipotesis, serta merumuskan proposisi secara logis, sehingga
remaja mampu membuat perencanaan dan membuat evaluasi terhadap rencana-rencana di masa depannya.
11
b. Perkembangan Moral
Istilah mo ral berasal dari kata Latin “
Moris
” yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peratuaran atau nilai, tata cara
kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai, atau prinsip
moral.
12
Sementara menurut Piaget, esensi moralitas adalah ketika seseorang dapat menghormati aturan dan bertindak atas dasar
prinsip-prinsip internalisasi otonomi, dan ini merupakan tingkat kualitas moral paling tinggi dibandingkan seseorang
bertindak hanya karena ada unsur paksaan dari luar atau orang. Damon mendefinisikan moralitas sebagai Orientasi evaluatif
yang membedakan yang baik dan buruk, Rasa kewajiban terhadap standar sosial kolektif, Rasa tenggung jawab untuk
peduli terhadap orang lain, Perhatian terhadap hak-hak orang
11
Desmita, Pskologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, h. 203
12
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan..., h.132
lain, Komitmen untuk jujur dalam hubungan interpersonal, Keadaan pikiran yang menyebabkan reksi emosi negatif
terhadap tindakan amoral.
13
Proses perkembangan moral dapat berlangsung melalui beberapa cara yakni, Pendidikan langsung, yaitu melalui
penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar dan salah, atau baik dan buruk oleh orang tua, guru, atau orang
yang lebih
dewasa. Identifikasi,
yaitu dengan
cara mengidentifikasi atau meniru penampilan atau meniru
tingkahlaku moral seseorang yang menjadi idolanya, seperti orangtua, guru, aktor, artis, dan kiyai. Proses
trial and error
, yaitu dengan cara mengembangkan tingkahlaku moral secara
coba-coba. Tingkahlaku yang akan mendapatkan pujian atau penghargaan akan terus dikembangkan, sementara tingkahlaku
yang mendatangkan hukuman atau teguran akan dihentikan.
14
Berdasarkan hasil
penelitian Lawrence
Kohlberg, perkembangan moral seseorang dibagi menjadi 3 tingkatan
yakni, Pra-Konvensional 4-9 tahun, Konvensional 10-15 tahun, Pasca-Konvensional 16 tahun sampai dewasa.
15
Berdasarkan tahap perkembangan moral menurut Kohlberg, tingkat penalaran remaja berada pada tahap konvensional. Hal
ini berarti bahwa tingkat kematangan moralitas remaja lebih
13
Aan Hasanah, Pendidikan Karakter..., h. 50
14
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan..., h. 134
15
R. Duska dan M. Whelan, Perkembangan Moral: Perkenalan dengan Piaget-Kohlberg, Yogyakarta: Kanisius, h. 22-23
matang di bandng anak-anak. mereka sudah mulai mengenal konsep moralitas seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan
kedisiplinan. Walaupun anak ramaja tidak selalu mengikuti prinsip-prinsip mereka sendiri, namun berdasarkan riset
menyatakan bahwa prinsip-prinsip tersebut menggambarkan keyakinan yang berasal dari pemikiran moral konvensional.
16
c. Perkembangan Sosial