13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pedidikan Karakter
1. Pengertian Pedidikan Karakter
Dari istilah karakter, kemudian munculah istilah pendidikan karakter Character Education. Terminologi pendidikan karakter
mulai dikenal sejak tahun 1990-an. Thomas Lickona dianggap sebagai pencetusnya, terutama ketika beliau menulis buku yang berjudul The
Return of Character Education, kemudian disusul bukunya Educating for Character: How our School Can Teach Respect and
Responsibility1991. Melalui
buku-buku tersebut,
beliau menyadarkan dunia barat pentingnya pendidikan karakter.
1
Di indonesia sendiri, istilah pendidikan karakter mulai diperkenalkan sekitar tahun 2000-an. Hal tersebut secara implisit
dtegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RJPN Tahun 2005-2025, yang menempatkan pendidikan karakter
sebagai landasan mewujudkan visi pembangunan nasional, yang dikutip oleh Amirulloh :
Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab derdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Negara Repulik Indonesia Tahun 1945.
2
1
Abdul Majid dan Dian Andayanti, Pendidikan Karakter..., h. 11
2
Amirulloh Syarbini, Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga..., h. 39-40
Menurut Ratna Megawangi, Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan mempraktikkanya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang
positif kepada lingkungannya.
3
Definisi lain dikemukakan oleh E. Mulyasa, Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada peserta didik meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-
nilai tersebut, baik terhadap Tuhan yang Maha Esa, Diri Sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara
keseluruhan, sehingga menjadi manusia yang sempurna sesuai kodrartnya.
4
Menurut Aan Hasanah, Pedidikan karakter adalah upaya sistematis untuk menanamkan sekaligus mengembangkan secara
konsisten dan terus-menerus kualitas-kualitas karakter yang berbasis pada nilai-nilai agama, budaya, dan falsafah negara yang
diinternalisasikan oleh peserta didik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dalam kehidupan kesehariannya sehingga akan
membentuk perilaku karakter.
5
Jadi pendidikan karakter merupakan suatu upaya, sistem, rencana untuk membentuk pribadi yang terpuji, sehingga tercipta
3
Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter..., h. 5
4
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter..., h. 48
5
Aan Hasanah, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: Insan Komunika, 2012, h. 48
masyarakat berbangsa dan bernegara yang bermoral, beretika dan hidup secara rukun, aman dan tentram.
2. Tujuan Pendidikan Karakter