PEMBAHASAN
1. Pengertian Hukum Sumber Daya Alam
Istilah Sumber Daya Alam sendiri secara yuridis dapat ditemukan di Ketetapan MPR RI Nomor IVMPR RI1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004,
khususnya Bab IV Arah Kebijakan Hurup H Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup angka 4, yang menyatakan: “Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal,
serta penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang”.
Demikian juga pada ketentuan Ketetapan MPR RI Nomor IXMPR2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber daya Alam, khususnya Pasal 6 yang
menyatakan: “Menugaskan kepada Dewan Perwakilan Rakyat bersama Presiden Republik Indonesia untuk segera mengatur lebih lanjut pelaksanaan pembaruan agraria dan
pengelolaan sumber daya alam serta mencabut,mengubah danatau mengganti semua undang-undang dan peraturan pelaksanaannya yang tidak sejalan dengan dengan Ketetapan
ini.”
Sedang pengertian Sumber Daya Alam SDA sendiri secara yuridis cukup sulit ditemukan, namun kita dapat meminjam pengertian SDA ini dari RUU Pengelolaan SDA yang memberikan
batasanpengertian sebagai berikut: “Sumber daya alam adalah semua benda, daya, keadaan, fungsi alam, dan makhluk hidup, yang merupakan hasil proses alamiah, baik
hayati maupun non hayati, terbarukan maupun tidak terbarukan”
Demikian juga halnya dengan istilah dan pengertian Hukum Sumber Daya Alam sendiri ternyata cukup sulit untuk mencari hal tersebut. Secara yuridis kita dapat menemukan istilah
Hukum Sumber Daya Alam yang dapat kita interpretasikan secara bebas adalah di Undang- undang Nomor 35 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2001 Rencana Pembangunan Tahunan REPETA Tahun 2001, khususnya Lampiran Bab VIII Bidang Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup Butir VIII.2.4. Program
Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup, yang menyatakan: “Kegiatan pokok program ini dalam tahun
2001
adalah: 1…………….;
2…………… ; 3 Penyusunan undang-undang sumber daya alam berikut perangkat peraturannya; 4
………… dan seterusnya”. Namun demikian penjelasan dan pengertian atas istilah Hukum Sumber Daya Alam pada UU No. 352000 tersebut juga belum memberikan pemahaman yang
tuntas.
Sedangkan berdasarkan Pengertian Sumber Daya Alam UU Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 angka 10 :
Segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat memenuhi kebutuhan manusia pada umumnya.
Kekayaan alam hayati dan non-hayati. Penjelasan yang agak cukup gamblang dapat kita pahami dari Sundari Rangkuti, yang
menyatakan: “Pada pengelolaan lingkungan kita berhadapan dengan hukum sebagai sarana pemenuhan
kepentingan. Berdasarkan kepentingan-kepentingan lingkungan yang bermacam-macam dapat dibedakan bagian-bagian hukum lingkungan:
a. Hukum Bencana Ramperenrecht;
b. Hukum Kesehatan Lingkungan Milieuhygienerecht;
c. Hukum tentang Sumber Daya Alam Recht betreffende natuurlijke rijkdommen
atau Hukum Konservasi Natural Resources Law; d.
Hukum tentang Pembagian Pemakaian Ruang Recht betreffende de verdeling van het ruimtegebruik atau Hukum Tata Ruang;
e. Hukum Perlindungan Lingkungan Milieu beschermingsrecht.
Dari penjelasan itu tampak bahwa sebetulnya Hukum SDA merupakan bagian dari Hukum Lingkungan, menurut Rangkuti Hukum Lingkungan menyangkut penetapan nilai-nilai
waardenbeoordelen, yaitu nilai-nilai yang sedang berlaku dan nilai-nilai yang diharapkan diberlakukan di masa mendatang serta dapat disebut “hukum yang mengatur tatanan
lingkungan hidup”. Dengan demikian Hukum Lingkungan adalah hukum yang mengatur hubungan timbal balik antara manusia dengan mahluk hidup lainnya yang apabila dilanggar
dapat dikenankan sanksi.
Apabila hal tersebut kemudian kita kaitkan dengan persoalan SDA maka Hukum Sumber Daya Alam adalah Hukum yang merupakan bagian dari Hukum Lingkungan yang mengatur
hubungan timbal balik antara manusia dengan mahluk hidup lainnya dalam hal soal SDA, yang apabila dilanggar dapat dikenankan sanksi.
2. Landasan Hukum Positif di Indonesia tentang Sumber Daya Alam