Pengertian Kriminologi TINJAUAN PUSTAKA
a Antropologi Kriminal
Antropologi kriminal merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tanda-tanda fisik yang menjadi ciri khas dari seorang penjahat.Misalnya: menurut Lombroso ciri
seoran penjahat di antaranya: tengkorak panjang, rambutnya lebat, tulang pelipisnya menonjol keluar, dahinya mencong dan seterusnya.
18
b Sosiologi Kriminal
Sosiologi kriminal adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan sebagai sosial. Yang termasuk didalam kategori sosiologi kriminal adalah:
1 Etiologi Sosial:Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sebab-
sebab timbulnya suatu kejahatan. 2
Geografis: Yaitu ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik antara letak suatu daerah dengan kejahatan.
3 Klimatologis: Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan timbal
balik antara cuaca dan kejahatan. c
Psikologi Kriminal
Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan dari sudut ilmu jiwa. Yang termasuk dalam golongan ini adalah:
18
Ibid, hlm.4
1 Tipologi: Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari golongan-golongan
penjahat. 2
Psikologi sosial Kriminal: yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan dari segi ilmu jiwa social
d Psikologi dan Neuro Phatologi Kriminal
Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penjahat yang sakit jiwagila. Misalnya mempelajari penjahat-penjahat yang masih dirawat di rumah sakit jiwa
e Penologi
Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sejarah, arti dan faedah hukum. Kriminologi Praktis ilmu pengetahuan yang berguna untuk memberantas kejahatan
yang timbul di dalam masyarakat. Dapat pula disebutkan bahwa kriminologi praktis adalah merupakan ilmu pengetahuan yang diamalkan applied criminology. Cabang-
cabang dari kriminologi praktis ini adalah: a
Hygiene Kriminal
yaitu cabang kriminologi yang berusaha untuk memberantas faktor penyebab timbulnya kejahatan.Misalnya meningkatkan perekonomian rakyat, penyuluhan
guidance and counceling penyediaan sarana olah raga dan lainnya.
b Politik Kriminal
yaitu ilmu yang mempelajari tentang bagaimanakah caranya menetapkan hukum yang sebaik-baiknya kepada terpidana agar dapat menyadari kesalahan
serta berniat untuk tidak melakukan kejahatan lagi.Untuk dapat menjatuhkan hukuman yang seadil-adilnya, maka diperlukan keyakinan serta pembuktian,
sedangkan untuk dapat memperoleh semuanya itu diperlukan penyelidikan tentang bagaimanakah teknik seorang penjahat melakukan suatu kejahatan.
c Kriminalistik police scientific
Ilmu tentang penyelidikan teknik kejahatan dan penangkapan pelaku kejahatan. Dengan cakupan bidang yang meliputi suatu proses pembentukan hukum dan
penegakan hukum, maka kriminologi mempunyai banyak permasalahan yang menjadi sasaran penelitiannya cenderung dibagi-bagi dalam kategori-kategori
utama sebagai berikut : 1.Perumusan kejahatan dan penjahat.
2.Asal-usul hukum pidana. 3.Epidemilogi kejahatan.
4.Psikologi sosial tindakan dan karir kejahatan. 5.Sosiologi kriminalitas.
f Reaksi - reaksi sosial dan kejahatan.
Menurut E. Sutherland memberikan bahwa kriminologi adalah seperangkat pengetahuan yang memandang kejahatan sebagai fenomena sosial. Termasuk di
dalamnya proses pembuatan Undang-Undang dari reaksi terhadap pelanggaran Undang-Undang.
19
Sutherland merumuskan kriminologi sebagai keseluruhan ilmu pengetahuan yang
bertalian dengan perbuatan jahat sebagai gejala sosial. Menurut sutherland kriminologi mencakup proses-proses pembuatan hukum, pelanggaran hukum dan
reaksi atas pelanggaran hukum, kriminologi olehnya dibagi menjadi tiga cabang ilmu utama yaitu :
1.Sosiologi hukum Kejahatan itu adalah perbuatan yang oleh hukum dilarang dan diancam dengan
suatu sanksi. Jadi yang menentukan bahwa suatu perbuatan itu adalah kejahatan adalah hukum. Di sini menyelidiki sebab-sebab kejahatan harus pula menyelidiki
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perkembangan hukum khususnya hukum pidana.
2.Etiologi kejahatan Merupakan cabang ilmu kriminologi yang mencari sebab musabab dari kejahatan.
Dalam kriminologi, etiologi kejahatan merupakan kajian yang paling utama.
19
Soerjono Soekanto, Hengki Liklikuwata, Mulyawa W. Kusumah, Kriminologi, Suatu Pengantar, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1986, hlm 8
3.Penology Pada dasarnya merupakan ilmu tentang hukuman,akan tetapi sutherland
memasukkan hak-hak yang berhubungan dengan usaha pengendalian kejahatan baik refresif maupun preventif.