Volume Penjualan LANDASAN TEORI

untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Apabila rasio BOPO semakin rendah maka perusahaan tersebut dikatakan efisien dalam pengeluaran biaya operasionalnya. Sebaliknya jika BOPO semakin tinggi maka perusahaan kurang efisien dalam pengeluaran operasionalnya sehingga dapat menekan biaya operasionalnya dan seberapa besar perusahaan dapat meningkatkan pendapatan operasionalnya.

2.3. Volume Penjualan

Menurut Sutanto 1994:9 penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah dihasilkan kepada mereka yang memperlukanya dengan imbalan menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan yang sama. Pada saat perusahaan menjual barang dagangannya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan pada pembeli untuk barang dagangan yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Teori volume penjualan sebagaimana yang diungkapkan oleh Kotler 1993:143 apabila volume penjualan dirasakan cukup besar sesuai dengan yang diinginkan serta cukup mantap maka umumnya perusahaan menurunkan kegiatan promosi atau sekedar mempertahankannya. Meskipun demikian seringkali perusahaan dalam menurunkan kegiatan promosi diikuti pula oleh penurunan penjualan. Hal ini disebabkan oleh karena beberapa kemungkinan misalnya penurunan promosi tersebut perlu ditinjau kembali, peninjauan tentang keputusan promosi hendaknya dilakukan dalam skop yang luas dengan demikian penyajian penetapan kebijakan yang kurang tepat dapat dihindarkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain Kotler, 1993:143 : 1. Kualitas barang Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan. Jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa, sehingga bisa bepaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik. 2. Selera konsumen Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka volume penjualan akan menurun. 3. Servis terhadap pelanggan Merupakan faktor yang paling penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap usaha dimana tingkat persaingan semakin tajam. Adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. 4. Persaingan menurunkan harga jual Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat- syarat tertentu pula. Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan utama dalam penjualan yaitu Swastha, 1997:404 : a. Mencapai hasil penjualan tertentu b. Mendapatkan laba tertentu c. Menunjang pertumbuhan perusahaan. Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksanaan penjualan saja, tetapi hal ini perlu kejasama yang rapi diantara fungsionaris dalam perusahaan seperti bagian produksi yang membuat produknya, bagian keuangan menyediakan dananya, bagian personalia menyediakan tenaganya dan sebagainya. Pada praktiknya, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Swastha, 2000:201 : a. Kondisi dan kemampuan pedagang Transaksi jual beli melibatkan pihak pedagang dan pembeli. Pihak pedagang harus dapat meyakinkan pembeli agar dapat mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. b. Kondisi pasar Pasar sebagai kelompok pembeli barang atau jasa meliputi jenis pasar, kelompok pembeli, frekuensi pembeli, dan selera pembeli. c. Modal Setiap usaha membutuhkan modal untuk operasional usaha yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Semakin banyak produk yang dijual berakibat pada kenaikan keuntungan. Upaya untuk meningkatkan produk yang dijual suatu usaha harus membeli jumlah barang dagangan dalam jumlah besar, untuk itu dibutuhkan tambahan modal untuk membeli barang dagangan atau membayar biaya operasional agar tujuan perusahaan meningkatkan keuntungan dapat tercapai sehingga pendapatan dapat meningkat. d. Kondisi organisasi perusahaan Semakin besar suatu perusahaan akan memiliki bagian penjualan yang semakin kopleks daripada usaha kecil. Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri bagian penjualan sedangkan perusahaan kecil, masalah penjualan ditangan oleh orang yang melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan oleh jumlah tenaga kerjanya sedikit, sistem organisasinya sederhana dan sebagainya. e. Faktor lain Faktor-faktor lain seperti : periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, dan lain lain sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Pada perusahaan unsur pertama dari suatu rencana adalah tujuan perusahaan harus jelas pada setiap rencana. Tujuan itu dapat bersifat materiil, dapat pula bersifat moral. Bersifat materiil misalnya mencari keuntungan sebesar-besarnya, sedangkan bersifat moral misalnya perusahaan bertujuan mensukseskan program pemerintah di bidang sandang-pangan atau bertujuan member kesempatan kerja kepada anggota masyarakat yang menganggur, dan sebagainya Manullang, 2001:42. Bagi Perusahaan yang berorientasi laba tujuan perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba, dan besar kecilnya laba yang dapat diperoleh akan merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaan. Upaya untuk dapat mencapai laba yang besar manajemen harus dapat menekan biaya produksi atau operasi, menentukan harga jual sedemikian rupa, dan meningkatkan penjualan Manullang, 2001:56. Ketiganya saling berpengaruh, jika biaya produksi rendah maka akan dapat menekan harga pokok produksi selanjutnya harga jualnya dapat rendah. Jika harga produksi rendah, harga pokok juga rendah dapat meningkatkan volume penjualan, selanjutnya volume penjualan yang besar dapat menaikan laba perusahaan. Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penjualan yaitu Manullang, 2001:67 : 1. Faktor intern, antara lain kenaikan produk, persediaan barang, penetapan harga jual, komisi penjualan, piutang yang diberikan, dan kegiatan sales promotioion. 2. Faktor ekstern, teridiri dari munculnya barang pengganti substitusi, pesaing baru, perubahan selera konsumen, dan adanya kebijaksanaan pemerintah.

2.4. Pendapatan