15
C. Lokasi Industri
Dalam kajian geografi tidak lepas dari konsep lokasi. Lokasi suatu benda atau suatu gejala dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat
memberikan kejelasan pada benda atau gejala geografi yang bersangkutan. Lokasi dalam ruang dapat dibedakan antara lokasi absolut dan lokasi relatif.
Lokasi absolut suatu tempat atau suatu wilayah yaitu lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut garis lintang dan garis bujur atau berdasarkan jaring-
jaring derajat. Sedang lokasi relatif suatu tempat atau suatu wilayah yaitu tempat atau wilayah yang bersangkutan berkenaan dengan hubungan tempat
atau suatu wilayah ini dengan faktor alam atau budaya yang ada disekitarnya Sumaatmaja, 1988: 118-119 .
Dalam menentukan lokasi industri ada sejumlah faktor yang ikut menentukan berdirinya di suatu wilayah diantaranya adalah menyangkut
faktor ekonomis, historis, manusia, politik, geografis. Dimasa lampau pengaruh yang paling kuat adalah faktor geografis, sehubungan dengan hal
ini Robinson memasukkan ke dalam faktor geografis itu sebanyak enam hal yaitu bahan mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air,
pasaran, dan fasilitas tranportasi Daldjoeni, 1992 : 58 . Pemilihan lokasi kegiatan industri dalam hal ini kegiatan
pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi diputuskan atau ditetapkan berdasarkan bermacam-macam orientasi. Keputusan lokasi
ada yang berorientasi pada energi, tenaga kerja, pasaran, bahan baku, dan
16
juga tranportasi, dasar orientasi keputusan terutama ditentukan pada biaya tranportasi yang terendah.
Keputusan lokasi ada yang berorientasi pada tenaga kerja, energi, bahan baku, dan pasaran. Faktor yang perlu ditentukan untuk menentukan
lokasi industri secara ekonomis adalah: 1.
Keadaan pasar hasil produksi baik yang akan datang ataupun sekarang. 2.
Tenaga, tersediakah di tempat itu tenaga-tenaga yang diperlukan dan bagaimana tingkat upahnya.
3. Sarana dan prasarana tranportasi
4. Sumber tenaga air dan listrik
5. Bahan, apakah di tempat itu mudah cara memperoleh bahan yang
diperlukan. Faktor lain yang masih perlu dipertimbangkan adalah iklim, sikap,
masyarakat, dan intensitas persaingan. Di samping tempat perusahaan yang ditentukan secara ekonomis, maka ada suatu perusahaan yang tempatnya
ditentukan oleh faktor lain yaitu : 1.
Lokasi yang ditentukan oleh pemerintah, perlu mengatur lokasi suatu perusahaan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain :
a. Faktor kesehatan, seperti usaha peternakan, unggas, babi,
penempatan harus jauh dari perumahan penduduk. b.
Faktor keamanan, perusahaan yang memproduksi senjata dan bahan baku yang berdaya letak tinggi, penempatan lokasi harus
mempertahankan faktor keamanan sekitarnya.
17
c. Faktor politis, untuk melaksanakan pembangunan, maka kebijakan
pembangunan di bidang tertentu, misalnya di sektor industri praktis dibangun di daerah tertentu, walaupun sebenarnya hal itu kurang
menguntungkan secara ekonomis. 2.
Lokasi yang berkaitan dengan sumber-sumber ekonomi, antara lain : a.
Lokasi usaha yang memperhatikan pada faktor-faktor produksi misalnya: terkait dengan bahan mentah, contohnya usaha
pertambangan, perusahaan yang mengolah hasil-hasil hutan, dan tenaga kerja, misalnya: perusahaan padat karya, contohnya pabrik rokok,
sumber dana, kredit perbankan. b.
Lokasi yang dekat dengan konsumen c.
Lokasi yang banyak tersedia faktor-faktor pendukung lainnya, seperti pengangkutan, air, listrik, dan lain-lain.
3. Lokasi perusahaan yang bersifat historis.
Adanya suatu perusahaan di suatu lokasi atau daerah tertentu yang bersifat historis adalah disebabkan oleh adanya faktor keturunan.
Keberadaan perusahaan bersifat historis kadang-kadang mengabaikan faktor –faktor yang bersifat ekonomi. Hal ini mungkin terjadi karena
usaha tersebut telah lama dirintis dan dikembangkan oleh orang-orang yang ada atau tinggal di lokasi itu jauh dari sebelumnya Manullang,
1991 : 77 .
18
D. Faktor Pendukung Industri