Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

olahraga. Sedangkan Tari Kenya Lengger adalah tari kreasi baru yang berasal dari Kabupaten Wonosobo gerakannya lebih halus. Persamaan yang diperoleh dari penelitian mengenai koreografi Tari Cheerleading di SMP Negeri 5 Semarang dengan Tari Kenya Lengger karya Mulyani Kabupaten Wonsobo adalah sama-sama mengkaji tentang kajian koreografi tari yaitu proses dan bentuk koreografi dari objek yang diteliti. 2.1.2 Rima Sari Pramesthi Putri. 2010. Tari Sabana di Sanggar Toety Production Kajian tentang Koreografi. Pendidikan Seni Tari. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan bentuk koreografi Tari Sabana di Sanggar Tari Toety Production. Dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam proses koreografi melalui tahap dari eksplorasi, improvisasi, dan komposisi. Pada bentuk koreografi meliputi gerak, tema, musik iringan, tata rias dan busana. Perbedaan yang diperoleh dari penelitian mengenai Tari Sabana di Sanggar Tari Toety Production Kajian tentang Koreografi dengan Tari Kenya Lengger karya Mulyani Kabupaten Wonosobo Kajian Koreografi yaitu objek yang diteliti .Tari Sabana yang berasal dari daerah Semarang merupakan tarian baru yang mengarah pada gaya tari modern atau modern dance. Tari Kenya Lengger adalah tari kreasi baru yang mempunyai gaya tradisional berasal dari Kabupaten Wonosobo. Persamaan yang diperoleh dari penelitian mengenai Tari Sabana di Sanggar Tari Toety Production Kajian tentang Koreografi dengan Tari Kenya Lengger Karya Mulyani Kabupaten Wonosobo Kajian Koreografi yaitu sama- sama meneliti mengenai proses dan bentuk koreografi tari yang diteliti. 2.1.3 Alfian Eko Widodo Adi Prasetyo. 2014. Bentuk Pengembangan Gerak Tari Gondoriyo di Sanggar Galuh Ajeng Desa Kutoharjo Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pengembangan dan hasil pengembangan gerak Tari Gondoriyo di Sanggar Galuh Ajeng di Desa Kutoharjo Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Dari penelitian ini diperoleh pengembangan kreativitas daya kreatif seseorang dapat diketahui melalui hasil akhir dari proses kreatif. Proses terbentuknya garap melalui tahap eksplorasi, improvisasi, dan komposisi, sedangkan bentuk dari hasil garap kreatif adalah tema, pemain, musik, tata rias, tata busana, properti, dan tempat pentas. Perbedaan yang diperoleh dari Bentuk Pengembangan Gerak Tari Gondoriyo di Sanggar Galuh Ajeng Desa Kutoharjo Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang dengan Tari Kenya Lengger Karya Mulyani Kabupaten Wonosobo Kajian Koreografi yaitu dari objeknya, pengembangan Tari Gondoriyo berisi pengembangan bentuk tarian atau koreografi Tari Gondoriyo yang dahulu pernah ada sampai sekarang yang telah dikembangkan menjadi bentuk tariankoreografi tari yang baru. Sedangkan dalam Tari Kenya Lengger Karya Mulyani Kabupaten Wonosobo Kajian Koreografi adalah membahas tentang proses dan bentuk Tari Kenya Lengger tanpa melihat perubahan atau pengembangan gerak dari jaman dahulu sampai sekarang. Persamaan yang diperoleh dari Bentuk Pengembangan Gerak Tari Gondoriyo di Sanggar Galuh Ajeng Desa Kutoharjo Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang dengan Tari Kenya Lengger Karya Mulyani Kabupaten Wonosobo Kajian Koreografi adalah sama-sama membahas tentang koreografi, bentuk tarian dan proses koreografi atau proses penciptaan garap.

2.2 Koreografi

Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:595-596 menjelaskan koreografi adalah seni mencipta dan mengubah tari. Koreografi merupakan proses penyeleksian atau pembentukan gerak menjadi wujud tarian Hadi 2003:36. Istilah koreografi berasal dari kata Yunani chara yang berarti gembira, selanjutnya menjadi chorea yang berarti tari masal dan kata graphi yang berarti catatan, jadi dapat diartikan menjadi catatan tentang tari. Istilah choreographie dan choreography diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi koreografi dipakai untuk menyebut pengetahuan penyusunan atau garapan tari dan sistem pencatatan tari, sedangkan penyusun atau penata tari disebut koreografer Supardjan dan Supartha 1982:55. Koreografer menurut Abdurachman dan Rusliana 1979:79 adalah pencipta tari yang mewujudkan suatu ciptaan tari. Seorang penata tari menyusun dan menampilkan karya tari yang memuat makna di dalamnya melalui wujud ekspresi gerak agar sebuah koreografi mampu membangkitkan respon estetik yang dalam Murgiyanto 2002:23. Secara konseptual koreografi merupakan proses penyeleksian atau pembentukan gerak menjadi wujud tarian. Tujuan koreografi adalah pengembangan aspek-aspek ruang, waktu, dan energi. Gerak sebagai materi tari sehingga pengalaman koreografer harus diarahkan kepada proses pengalaman gerak Hadi 1996:36. Koreografi berdasarkan pendapat Murgiyanto 1986:7-9 adalah proses