HUBUNGAN ANTARA MENOPAUSE DENGAN TERJADINYA SINDROM MATA KERING DI RUMAH SAKIT UMUM SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 2011

KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL TERHADAP
PENURUNAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH JANTAN
(RATTUS NOVERGICUS) STRAIN WISTAR

Oleh:
WINDA AYU SURYA NINGRUM
09020136

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

iv

KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL TERHADAP
PENURUNAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH JANTAN
(RATTUS NOVERGICUS) STRAIN WISTAR

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
WINDA AYU SURYA NINGRUM
09020136

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

v

LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS AKHIR

Telah disetujui sebagai Karya Tulis Akhir

Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 20 Februari 2013

Pembimbing I

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

Pembimbing II

dr. Maryam Abdullah

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes.

vi


LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Winda Ayu Surya Ningrum ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 20 Februari 2013

Tim Penguji

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

, Ketua

dr. Maryam Abdullah

, Anggota

dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS

, Anggota


vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENGARUH PEMBERIAN BORAKS
PERORAL TERHADAP PENURUNAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS
PUTIH JANTAN (RATTUS NOVERGICUS) STRAIN WISTAR” yang
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan laporan
ini. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr.Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr.Diah Hermayanti, Sp.PK, selaku Pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan,

nasihat, dan motivasi bagi penulis.
3. dr. Maryam Abdullah selaku Pembimbing 2 yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan bagi penelitian ini.
4. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS selaku Penguji
Utama

yang

telah

memberikan

masukan

dan

saran

demi


kesempurnaan penulisan skripsi ini.
5. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP atas waktu, ilmu, masukan dan
pencerahan yang telah diberikan untuk penelitian ini.
6. Seluruh staf Tata Usaha dan laboratorium Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberi bantuan
demi selesainya karya tulis ini.
7. Teman-teman angkatan 2009, yang telah memberi bantuan dan
semangat baik saat kuliah maupun saat penyusunan karya tulis ini.

viii

v

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna. Dengan
segala kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan
saran juga penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya
tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 2013


Penulis

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1.

Allah SWT, dengan rahmat dan hidayahMu karya tulis akhir ini dapat
terselesaikan.

2.

Ibunda Suryati dan Ayahanda Imam Susiono yang selama ini selalu menjadi
motivasi utamaku untuk bertahan kuliah di fakultas kedokteran hingga detik
ini dan akhirnya bisa menyelesaikan karya tulis akhir ini. Kasih sayang
kalian tidak akan pernah bisa dibalas dengan apapun di dunia ini. Terima
kasih Mama, Papaku tercinta.


3.

Adikku satu-satunya M. Rizki Ananda yang selalu sukses membuatku naik
darah, yang mampu memotivasiku dengan sindiran, dan pertengkaran, dan
mampu jadi motivasi tersendiri bagiku untuk bisa segera menyelesaikan
karya tulis akhir ini.

4.

Seluruh keluarga besar yang tidak bisa kusebutkan satu per satu, yang selalu
memberi semangat, doa, dan nasehat.

5.

Printer dan Lepiku tercinta, terima kasih kalian sudah berjuang keras
menemaniku hingga akhir, meskipun dengan kelemotan dan kerusakan, tapi
kalian selalu setia menemaniku hingga titik darah penghabisan.

6.


Mas Miftah, Pak Joko, Pak Kusnan, Mbak Fat, Mas Nyono, Mbak Emi,
Mbak Dila dan seluruh staf laboratorium terpadu FK UMM terima kasih
banyak atas senyum, perhatian, dan bantuan lain yang tak terhingga
banyaknya selama aku kuliah di FK UMM tercinta ini.

7.

Bu wiwik selaku staf RSSA yang telah membantu dalam penelitian ini,
terima kasih atas tenaga, waktu dan pikirannya untuk penyelesaian karya
tulis akhir ini.

8.

Seluruh Staf Tata Usaha FK UMM (Pak Yono, Bu Rom, Mas Didit, dan
Mas Faisol) terima kasih banyak atas bantuannya.

9.

Sahabat-sahabatku Ridia, Yudha, Harien, Ryan, Mbak Ria, Neli, Yeni,

Cimboy, Asti yang telah bersedia menjadi teman dalam suka duka, pemberi

x

vii

semangat, tempat curhat selama kuliah ini, terima kasih atas semua
kebaikan, kekonyolan, perhatian, dan kerjasama kalian selama ini.
10. Teman-teman satu kosku Ridia, Mbak Riska, Okta, Mbak Sheli, Tami,
Heni, dan masih banyak lagi, terima kasih banyak atas bantuan dan
kepeduliannya selama ini.
11. Keluarga besar asisten Lab. Skill FK-UMM angkatan 2009 (Pras, Resha,
Irfan, Mbak Vihara, Rini, Leni, Yayan, & Filzah), Terima kasih untuk ilmu
dan bantuannya selama ini.
12. Semua teman seperjuanganku angkatan 2009 Fakultas Kedokteran UMM,
yang tidak bisa kusebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan,
dukungan, kerjasama dan doa kalian selama ini.
13. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan semua, terima kasih atas
bantuannya selama ini.


Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, kritik dan
saran kami harapkan demi kesempurnaan serta kami mengharapkan agar karya
tulis akhir ini dapat berguna bagi kita semua.

Malang, 2013

Penulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum ...............................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus ..............................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................4
1.4.1 Akademik ......................................................................................4
1.4.2 Masyarakat ....................................................................................4

xii

xi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................5
2.1 Boraks ....................................................................................................5
2.1.1 Definisi .........................................................................................5
2.1.2 Sifat ..............................................................................................5
2.1.3 Kegunaan ......................................................................................5
2.1.4 Farmako Kinetik Boraks ..............................................................6
2.1.5 Penyalahgunaan dan Pengaruh Boraks Terhadap Tubuh
Manusia........................................................................................7
2.2 Proses Pembentukan Sel Darah Merah (Eritropoiesis) .........................8
2.2.1 Produksi Sel Darah Merah ...........................................................8
2.2.2 Pembentukan Hemoglobin ...........................................................9
2.3 Heme ....................................................................................................10
2.3.1 Definisi .......................................................................................10
2.3.2 Struktur Penyusun ......................................................................11
2.3.3 Proses Biosintesis .......................................................................12
2.4 Masa Hidup dan Penghancuran Sel Darah Merah................................18
2.5 Anemia .................................................................................................19
2.6 Mekanisme Boraks dalam Menurunkan Kadar Hemoglobin ...............22
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .....................25
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................25
3.2 Hipotesis Penelitian..............................................................................26
BAB 4 METODE PENELITIAN...........................................................................27
4.1 Jenis Penelitian ....................................................................................27
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................27

xiii

xii

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................27
4.3.1 Populasi Penelitian .....................................................................27
4.3.2 Sampel Penelitian .......................................................................27
4.3.3 Replikasi .....................................................................................27
4.3.4 Kriteria Inklusi ...........................................................................28
4.3.5 Kriteria Eksklusi.........................................................................28
4.3.6 Teknik Sampling ........................................................................28
4.3.7 Variabel Penelitian .....................................................................28
4.3.7.1 Variabel Bebas ...............................................................28
4.3.7.2 Variabel Tergantung ......................................................29
4.3.8 Definisi Operasional...................................................................29
4.4 Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................29
4.4.1 Alat Penelitian ............................................................................29
4.4.2 Bahan Penelitian.........................................................................30
4.5 Prosedur Penelitian..............................................................................30
4.5.1 Proses Adaptasi ..........................................................................31
4.5.2 Pengelompokkan Hewan Coba ..................................................31
4.5.3 Penentuan Dosis .........................................................................31
4.5.4 Pemaparan Boraks......................................................................33
4.5.5 Pengambilan Darah Tikus ..........................................................33
4.5.6 Pengamatan Hasil .......................................................................33
4.6 Analisis Data .......................................................................................34
4.7 Alur Penelitian ....................................................................................35
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ......................................36

xiv

xiii

5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................36
5.2 Analisis Data ........................................................................................37
5.2.1 Uji One Way ANOVA................................................................37
5.2.2 Uji Korelasi ................................................................................38
5.2.3 Uji Regresi..................................................................................39
BAB 6 PEMBAHASAN ........................................................................................41
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................46
7.1 Kesimpulan ..........................................................................................46
7.2 Saran ....................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................48
LAMPIRAN ...........................................................................................................52

xv

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi dan Etiopatogenesis .........22
Tabel 4.1 Perhitungan Dosis Konversi Antara Hewan dan Manusia .....................32
Tabel 5.1 Jumlah Kadar Hemoglobin Tikus putih .................................................36
Tabel 5.2 Hasil Analisis Data Kadar Hemoglobin dengan Uji One Way
ANOVA .................................................................................................38
Tabel 5.3 Hasil Analisis Data Jumlah Hemoglobin dengan Uji Korelasi ..............39

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Struktur Dasar Molekul Hemoglobin ................................................10
Gambar 2.2 Proses sintesis heme yang diawali dengan kondensasi suksinil Ko-A
dan glisin untuk menghasilkan -Aminolevulinate (ALA) ...............11
Gambar 2.3 Proses Biosintesis Heme ...................................................................12
Gambar 2.4 Struktur aktif dan tahap katalisis enzim yang terlibat dalam formasi
ALA.A + B, ALAS; C + D, GluTR; E + F, GSAM .........................13
Gambar 2.5 Struktur aktif dan tahap katalisis enzim yang terlibat dalam
pembentukan protoporpirinogen IX. A + B, UROD; C + D, CPO; E
+ F, CPDH ........................................................................................16
Gambar 2.6 Struktur aktif dan tahap katalisis enzim yang terlibat dalam
transformasi protoporpirinogen IX menjadi heme ............................17
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .............................................................25
Gambar 4.1 Pembagian Kelompok Perlakuan Tikus ............................................31
Gambar 4.2 Alur Penelitian ..................................................................................35
Gambar 5.1 Tomografik Hasil Penelitian Kadar Hemoglobin Total ....................37
Gambar 5.2 Kurva Hubungan Antara Dosis dengan Jumlah Hemoglobin ...........40

xvii

DAFTAR SINGKATAN

2,3 DPG

: 2,3 diphospho glycerate

ALA

: -aminolevulinic acid

ALA-D

: δ-Aminolevulinic Acid Dehydratase

ANOVA

: Analysis Of Variance

ALAS

: -Aminolevulinate Synthase

BPOM

: Badan Pengawas Obat dan Makanan

BTP

: Bahan Tambahan Pangan

COPROGEN : coproporphyrinogen III
CPDH

: coproporphyrinogen III dehydrogenase

CPO

: coproporphyrinogen III oxidase

FC

: ferrochelatase

GluTR

: glutamyl-tRNA reductase

GSAM

: glutamate-1-semialdehyde-2,1-aminomutase

PBG

: Porphobilinogen

PBGD

: porphobilinogen deaminase

PBGS

: porphobilinogen synthase

PLP

: Pyridoxal phosphate

PPO

: protoporphyrinogen IX oxidase

PROTO

: protoporphyrin IX

PROTOGEN : protoporphyrinogen IX
SPSS

: Statistical Product and Service Solution

SSP

: Sistem Saraf Pusat

xviii

xvii

UROD

: uroporphyrinogen III decarboxylase

UROGEN

: Uroporpirinogen III

UROS

: uroporphyrinogen III synthase

U.S. EPA

: United States Environmental Protection Agency

xix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil dan Tabel Analisis Data ............................................................52
Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ......................................................................56
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ...............................................................57
Lampiran 4 Kartu Konsultasi Tugas Akhir ............................................................58

xx

DAFTAR PUSTAKA

Adah, Mahmudatussa 2011, Bahan Tambahan Pangan [online], (diunduh 28
November 2011), tersedia
dari:
http://www.file.upi.edu/Direktori/
FPTK/Jur_pend_kesejahteraan_keluarga/197807162006042_AI/mahmudatus
sa_adah/bahan_tambahan_pangan.pdf.
Aleman, CL, Mas, RM, Rodeiro, I et al. 1998, ‘Reference Database Of The Main
Physiological Parameters In Sprague-Dawley Rats From 6 To 32 Months’,
Laboratory Animals, vol. 32, hh. 457-466.
Andarina, D, Sumarmi, S 2006, ‘Hubungan Konsumsi Protein Hewani dan Zat
Besi dengan Kadar Hemoglobin pada Balita Usia 13-36 Bulan’, The
Indonesian Journal of Public Health, vol. 3, hh. 19-23.
Bakta, I Made, 2006, Hematologi Klinik Ringkas, EGC, Jakarta.
Beutler, E, Lictman, MA, Coller, BS et al. 2001, Williams Hematology, Edisi
Keenam, Mc Graw Hill, New York.
BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) 2004, Kandungan dan Bahaya
Boraks dalam Makanan [online], (diunduh 4 April 2012), tersedia dari:
http://www.gizi.net.
BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) 2006, Kandungan dan Bahaya
Boraks dalam Makanan [online], (diunduh 4 April 2012), tersedia dari:
http://www.gizi.net.
BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) 2009, Kandungan dan Bahaya
Boraks dalam Makanan [online], (diunduh 4 April 2012), tersedia dari:
http://www.gizi.net.
DinKes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Jombang 2005, Boraks [online],
(diunduh 28 Oktober 2011), tersedia dari: http://www.jombangkab.go.id/
e/gov/satkerda/page/1262/borax.
Diwan, Joyce, J 2008, Synthesis of Heme [online], (diunduh 27 Agustus 2012),
tersedia dari: http://www.rpi.edu/dept/bcbp/molbiochem/MBWeb/mb2/part1/
synthesis-heme.htm.
EBA (European Borates Association) 2010, Proposal For Identification Of A
Substance As A Cmr Category 1A Or 1B, PBT, Vpvb or A Substance of An
Equivalent Level of Concern [online], (diunduh 9 April 2012), tersedia dari:

48
xxi

http://www.echa.europa.eu/documents/10162/13638/svhc_axvrep_tgic_combi
nationisomers_en.pdf.
ECHA (European Chemicals Agency) 2008, Annex XV Transitional Reports:
Boric Acid [online], (diunduh 9 April 2012), tersedia dari:
http://echa.europa.eu/doc/trd_substances/boric_acid/ann_xv_trd/trd_austria_b
oric_acid.pdf.
Esa, TS, Aprianti, M, Arif, Hardjoeno 2006, ‘Nilai Rujukan Hematologi Pada
Orang Dewasa Sehat Berdasarkan Sysmex xt-1800i’, Indonesian Journal Of
Clinical Pathology And Medical Laboratory, vol. 3, hh. 127-130.
Gordon, AS, Prichard, JS, Freedman MH 1973, ‘Seizure Disorders And Anemia
Associated With Chronic Borax Intoxication’, A Case Repot in C.M.A.
Journal, vol. 108, hh.719-724.
Greer, JP 2004, Wintrobe’s Clinical Hematology, Edisi Ke-11, Lippincott,
Williams & Wilkins, Philadelphia.
Guyton, Arthur, Hall, John 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi Ke-11,
EGC, Jakarta.
Harmening, DM 2002, Clinical Hematology and Fundamental of Hemostasis,
Edisi Ke-4, Davis Company, Philadelpia.
Heindel, JJ, Price, CJ, Field, EA et al. 1992, ‘Developmental Toxicity Of Boric
Acid In Mice and Rats’. Fundam Appl Toxicol, vol. 18, hh. 266–277.
Huel, Gl, Yazbeck, C, Burnel, D et al. 2004, ‘Environmental Boron Exposure and
Activity of δ-Aminolevulinic Acid Dehydratase (ALA-D) in a Newborn
Population’, Toxicological Sciences, vol. 80, hh. 304-309.
IPB (Institut Pertanian Bogor) 2012, Studi Kandungan Boraks Pada Makanan
yang Beredar di Pasar Wilayah Tangerang [online], (diunduh 26 Februari
2013), tersedia dari: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/
58790/Bab%20I%20Pendahuluan.pdf?sequence=3.
Ku, WW, Chapin, RE, Moseman, RF et al. 1993, ’Testicular toxicity of boric acid
(BA): Relationship of dose to lesion development and recovery in the F344
rat’. Reprod Toxicol, vol. 7, hh. 305-319.
Layer, Gunhild, Reichelt, Joachim, Jahn, Dieter et al. 2010, ‘Structure and
Function of Enzymes in Heme Biosintesis’, Protein Sciense Journal, vol: 19,
hh. 1137-1161.

xxii

Mill, Rose 2008, What Is Boric Acid [online], (diunduh 28 November 2011),
tersedia dari: http://www.natbat.com/WhatIsBoricAcid.pdf.
NPIC (National Pesticide Information Center) 2001, Boric Acid (Technical Fact
Sheet) [online], (diunduh 28 Oktober 2011), tersedia dari:
http://npic.orst.edu/factsheet/borictech.pdf.
Paynter, OE 1963, 90-Day Dietary Feeding - Dogs with 20 MULE TEAM Borax
(Sodium tetraborate decahydrate), Report To U.S. Borax Inc, U.S.A.
Price, S, Wilson, Lorraine, M 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, EGC, Jakarta.
Price, CJ, Marr, MC, Myers, CB et al. 1996, ‘The developmental toxicity of boric
acid in rabbits’. Fundam Appl Toxicol, vol. 34, hh. 176–187.
Reksadiputra 2004, Mekanisme Anemia Defisiensi Besi, Cermin Dunia
Kedokteran No.95 [online], (diunduh 14 Januari 2009), tersedia dari:
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05MekanismeAnemia95.html.
Satiyani, Tri 2007, ‘Analisis Penghitungan Konversi Dosis Furosemid dari
Manusia ke Mencit’, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Selly, W 2009, ‘Sumbangan Zat Gizi Makro Dan Zat Gizi Mikro Dari Jajanan
Sekolah Terhadap Angka Kecukupan Gizi Anak Di SD Kartasura I’, Karya
Tulis Ilmiah Diploma Tiga, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Supariasa, I Dewa Nyoman 2001, Penilaian Status Gizi, EGC, Jakarta.
Supranto, J 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Syracuse Environmental Research Associates (SERA) 2006, Human Health and
Ecological Risk Assessment for Borax (Sporax) FINAL REPORT [online],
(diunduh 11 Oktober 2011), tersedia dari: http://www.fs.fed.us/
foresthealth/pesticide/pdfs/022406_borax.pdf
Syukur, DA 2006, Sifat Boraks [online], (diunduh 15 Oktober 2011), tersedia
dari: http://www.Boraks.com.
Treinen, KA, Chapin, RE 1991, ‘Development of testicular lesions in F344 rats
after treatment with boric acid’, Toxicol Appl Pharmacol, vol. 107, hh. 325335.

xxiii

United States Environmental Protection Agency (U.S. EPA) 2008, Health Effects
Support Document for Boron [online], (diunduh 2 Februari 2012), tersedia
dari: http://www.epa.gov/safewater/ccl/pdf/boron.pdf.
Weir, RJ, Fisher, RS 1972, ‘Toxicologic studies on borax and boric acid’. Toxicol
Appl Pharmacol, vol. 23, hh. 351-364.

xxiv

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara
alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke
dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan. Dalam
kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat.
Kenyataannya masih banyak produsen makanan yang menggunakan bahan
tambahan yang berbahaya bagi kesehatan. Efek dari bahan tambahan beracun
tidak dapat langsung dirasakan, tetapi secara perlahan dan pasti dapat
menyebabkan sakit (Adah, 2011).
Salah satu bahan tambahan yang dilarang penggunaannya tetapi masih sering
disalahgunakan untuk makanan adalah boraks. Boraks merupakan suatu senyawa
yang berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau, larut dalam air dan stabil pada
suhu dan tekanan normal. Boraks biasanya digunakan untuk mematri logam,
sebagai bahan pembuatan gelas dan enamel, pengawet dan anti jamur kayu,
sebagai antiseptik, dan pembasmi kecoa (DinKes Jombang, 2005).
Pelarangan penggunaan boraks sebagai bahan tambahan sudah diatur melalui
Permenkes No.722/Menkes/Per/IX/188. Ketika boraks masuk ke dalam tubuh,
dapat menyebabkan mual, muntah, diare, sakit perut, penyakit kulit, kerusakan
ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut, dan bahkan kematian. Jika tertelan 5-10 g
boraks oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian (BPOM, 2004).

1

2

Berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
pada 10 propinsi, dari 163 sampel jajanan anak yang diuji, sebanyak 80 sampel
tidak memenuhi baku mutu keamanan karena kebanyakan mengandung boraks,
formalin, zat pengawet, zat pewarna, zat pemanis, dan garam tidak beryodium
(Selly, 2009). Hasil survei menunjukkan bahwa senyawa boraks sebagai BTP
masih digunakan, dan ditemukan boraks pada sampel mie sebesar 0,052 - 0,367
mg/g berat kering dan pada bakso sebesar 0,0075 – 0,139 mg/g berat kering.
Penurunan kadar setelah direbus sekitar 18 - 20% (larut dalam air perebus). Selain
itu dilakukan juga perhitungan asupan (intake) boraks yang mungkin didapat oleh
konsumen yang berasal dari mie bakso dengan responden mahasiswa sebesar
0,047 mg /kg-hari (IPB, 2012).
Pengaruh boraks terhadap kesehatan dibagi menjadi tanda gejala akut dan
kronis. Tanda dan gejala akut meliputi nyeri perut, muntah, diare, merah dilendir,
konvulsi dan depresi Sistem Saraf Pusat (SSP). Tanda dan gejala kronis meliputi
penurunan nafsu makan, gangguan pencernaan, gangguan SSP seperti bingung
dan bodoh, anemia, rambut rontok dan kanker (BPOM, 2009).
Penelitian yang dilakukan oleh Heindel dkk (1992) serta Weir dan Fisher
(1972) mengenai pengaruh pemberian boraks terhadap anjing dengan pemaparan
selama 90 hari didapatkan efek samping selain pengaruh terhadap testis. Boraks
ternyata juga menimbulkan kelainan hematologi berupa penurunan kadar
hemoglobin dan hematokrit pada dosis tertinggi (ECHA, 2008).
Kelainan hematologi ditemukan pada penelitian yang memasukkan boraks
secara peroral pada hewan coba, karena absorbsi boraks per inhalasi ataupun per
kutan tidak terlalu baik (SERA, 2006). Kasus-kasus intoksikasi boraks yang

3

ditemukan pada manusia hampir seluruhnya masuk ke tubuh pasien secara peroral
(ECHA, 2008).
Banyaknya penyalahgunaan boraks sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP)
yang ternyata bisa mengakibatkan anemia pada manusia, dan belum adanya
penelitian yang secara spesifik meneliti pengaruh boraks terhadap penurunan
kadar hemoglobin mendorong peneliti untuk membuktikan adanya pengaruh
pemberian boraks peroral terhadap penurunan kadar hemoglobin, dan pada
penelitian ini digunakan hewan coba tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain
wistar.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian boraks peroral berpengaruh terhadap penurunan kadar
hemoglobin tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain wistar?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian boraks peroral terhadap penurunan kadar
hemoglobin tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain wistar.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengukur tingkat penurunan kadar hemoglobin pada kelompok tikus putih
jantan (Rattus novergicus) strain wistar yang dipapar boraks dengan
beberapa dosis yang berbeda.
2. Mendapatkan dosis minimal pemberian boraks yang bisa memberikan
pengaruh terhadap penurunan kadar hemoglobin tikus putih jantan (Rattus
novergicus) strain wistar.

4

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Akademik
Menjadi dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan toksisitas pemberian boraks peroral.
1.4.2 Masyarakat
Untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat mengenai
akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks terhadap kesehatan,
seperti terjadinya penurunan kadar hemoglobin yang bisa menyebabkan
anemia.