latihan fisik untuk meningkatkan ketrampilan
footwork mahasiswa UKM
Bulutangkis FIK UNNES tahun 2012.
1.6. Sumber Pemecahan Masalah
Gerakan melangkahkan kaki mempunyai peranan yang sangat dominan dalam permainan bulutangkis. Tujuan langkah kaki adalah agar atlet dapat bergerak secara
efisien ke segala penjuru arah. Menurut James Poole 1982 dalam buku Icuk Sugiarto 2002:74 mengatakan bahwa ada enam daerah dasar kerja kaki yaitu: a.
Gerakan arah kiri depan; b. Gerakan arah kanan depan; c. Gerakan samping kiri; d. Gerakan samping kanan untuk mengembalikan; e. Gerakan kanan belakangatas; dan
f. Gerakan kiri belakang. Footwork atau gerakan langkah kaki dalam bulutangkis mempunyai peranan
yang sangat penting karena pemain bulutangkis harus bergerak cepat untuk memukul shuttlecock agar tidak terjatuh dilapangan sendiri. Untuk menghasilkan teknik
footwork yang baik dipengaruhi beberapa faktor kondisi fisik yang mendukung diantaranya kekuatan strengh, dan kecepatan speed.
Kemampuan maksimum untuk menggerakkan atau melawan suatu gaya disebut kekuatan strengh. Lebih lanjut dikatakan pula bahwa kekuatan otot adalah
komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Kekuatan mempunyai peranan penting dalam melindungi atlet dari kemungkinan
cidera.
Maksud kekuatan otot tungkai dalam penelitian ini adalah kemampuan maksimum otot-otot tungkai untuk menopang tubuh bagian atas upperbody dan
menggerakkan tubuh sesuai dengan langkah footwork. Kecepatan yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat penting peranannya dalam footwork, untuk mendukung kekuatan
strengh yang telah dimiliki. Bila seorang pemain memiliki kekuatan strengh yang baik tetapi tidak didukung dengan kecepatan speed yang baik pula, maka pemain
tersebut tidak akan maksimal dalam permainannya, khususnya dalam melakukan footwork. Semakin baik kecepatan nya maka akan semakin baik pula footwork nya.
12
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Teknik Dasar Bulutangkis