EFEKTIFITASSENAM TERA TERHADAPPENURUNAN TINGKATSTRESPADA LANSIA DIDUSUN GONDANG DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

(1)

EFEKTIFITAS SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN

TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN GONDANG

DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI

KOTA BATU

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

ARIF DWI PRADIPTA

09060056

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

EFEKTIFITAS SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN

TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN GONDANG

DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI

KOTA BATU

SKRIPSI

Disusun Oleh :

ARIF DWI PRADIPTA NIM. 09060056

Skripsi Ini Telah Disetujui

Untuk Diujikan Pada Tanggal 31 Oktober 2013

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep.

NIP. UMM. 112.0501.0419

Pembimbing I,

DR. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes

NIP. UMM. 10489090118

Pembimbing II,

Nur Aini, S.Kep, Ns, M,Kep


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIFITAS SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN

TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN GONDANG

DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI

KOTA BATU

SKRIPSI

Disusun Oleh :

ARIF DWI PRADIPTA NIM. 09060056

Diujikan

Tanggal 31 Oktober 2013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti P., M.Kep, Sp.Kom

NIP. UMM. 11293110304 Penguji I,

DR. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes

NIP. UMM. 10489090118

Penguji II,

Nur Aini, S.Kep, Ns, M,Kep

NIDN. 0729048301 Penguji III,

Aini Alifatin, S.Kp, M.Kep

NIP. UMM. 11293110305

Penguji IV,

Tutu April A., S.Kp, M,Kes


(4)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ARIF DWI PRADIPTA NIM : 09060056

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Efektifitas Senam Tera Terhadap Tingkat Stres pada Lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Oktober 2013 Yang Membuat Pernyataan


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Efektifitas Senam Tera

Dengan Tingkat Stres pada Lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti P., M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

2. Nurul Aini, S.Kep. Ns. M. Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. DR. H. Moch. Agus Krisno B, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Nur Aini, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 5. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan

materil bagi terselesaikanya skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.


(6)

7. Ibu Hj. Trisnanik selaku ketua pengurus Senam Tera Indonesia Sasana Tulungrejo yang telah memberi ijin dalam penelitian ini.

8. Ibu Hj. Djuariah selaku ketua posyandu di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang telah memberi ijin dalam penelitian ini.. 9. Bapak dan ibu di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota

Batu yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

10. Teman-teman PSIK A 2009 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, Oktober 2013


(7)

The Effectiveness of Tera Exercise to the Elderly in Gondang

Orchard Tulungrejo Village Bumiaji District Batu City

Arif Dwi Pradipta1, DR. H. Moch. Agus Krisno B, M.Kes 2, Nur Aini, S.Kep, Ns, M.Kep 3

ABSTRACT

Background: Stress to the elderly can be defined as pressure that resulted by stressor such as the alteration that demand the self adaptation from elderly. Stress level to the elderly means the low and high pressure that perceived or suffered by elderly as the result from stressor such as the alterations, both physically, mentally, or socially in the elderly life. Therefore, in order to prevent and to cope with the problem of excessive stress level, thus it can be prevented from the risk factor. One of this risk factor is doing exercise such as tera exercise, because tera exercise can decrease norepinephrin hormone and epinephrine hormone, and also produce endophrine hormone that in advance it will be affected by emerging and bringing the comfort, happy and wonderful feeling. Thus, it will effect in decreasing stress level. The aim of this research is to know the effectiveness of tera exercise to the stress level decreasing for elderly.

Research Method: Research type that used in this method is analytical observational research with cohort research design that searched prospectively by studying the effectiveness of tera exercise to the stress level for elderly. This research conducted on September – October 2013 in Gondang Orchard Tulungrejo Village Bumiaji District Batu City. Research subject is elderly that doing tera exercise and elderly that not doing tera exercise (n = 50). Sample in this research taken by quota sampling method. Data analysis conducted by Mann-Whitney test.

Result: Based the analysis result of Mann-Whitney test with significant level 0.05, it is obtained z calculation for 2.092, p value 0.036 where this value is less than α 0.05 (z table = 1.96). Hence, it can be concluded that Ho rejected and H1 accepted. Conclusion: Tera exercise is effective to the stress level for elderly in Gondang Orchard Tulungrejo Village Bumiaji District Batu City

Keyword: Elderly, Tera exercise, and Stress.

1. Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.

2. Lecture of Biological Education Study Program, Biological Teaching and Education Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang

3. Lecture of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang


(8)

Efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia di Dusun

Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Arif Dwi Pradipta1, DR. H. Moch. Agus Krisno B, M.Kes 2, Nur Aini, S.Kep, Ns, M.Kep 3

INTISARI

Latar Belakang: Stres pada lansia dapat didefinisikan sebagai tekanan yang diakibatkan oleh stresor berupa perubahan-perubahan yang menuntut adanya penyesuaian dari lansia. Tingkat stres pada lansia berarti pula tinggi rendahnya tekanan yang dirasakan atau dialami oleh lansia sebagai akibat dari stresor berupa perubahan-perubahan baik fisik, mental, maupun sosial dalam kehidupan yang dialami lansia. Oleh karena itu untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah tingkat stres yang berlebihan maka dapat dicegah dari faktor resiko salah satunya dengan berolahraga seperti senam tera karena senam tera dapat menurunkan hormon norepinephrin dan hormon epinephrine, serta menghasilkan hormon endorphine yang selanjutnya berdampak akan muncul dan membawa rasa nyaman, senang, dan bahagia. Sehingga berdampak pada menurunnya tingkat stres. Tujuan Penelitian in adalah mengetahui efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres pada lansia.

Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah penelitian Observasional analitik dengan desain penelitian cohortyang ditelusuri secara

prospektif dengan meneliti efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia. Penelitian ini dilakukan pada bulan September- Oktober 2013 di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Subjek penelitian adalah lansia yang melakukan senam tera dan lansia yang tidak melakukan senam tera (n=50) diambil dengan metode Quota sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji

Mann-Whitney

Hasil: berdasarkan hasil analisa uji mann-whitney dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan z hitung sebesar -2,092. p value : 0,036 yang nilainya kurang dari α 0,05 (z table = 1,96). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan: Senam tera efektif terhadap tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Kata Kunci : Lansia, Senam tera, dan Tingkat stres.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(9)

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... ...iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Moto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... viii

Abstract ... x

Intisari ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tuhuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

1.6 Penegasan Istilah ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Lansia ... 10

2.1.1 Definisi ... 10

2.1.2 Batasan Usia Lanjut ... 10

2.1.3 Proses Menua... 12

2.1.4 Perubahan – Perubahan Yang Terjadi Pada Usai Lanjut ... 14

2.2 Stres... 19

2.2.1 Definisi Stres ... 19

2.2.2 Cara Mengukur Stres ... 20

2.2.3 Manifestasi Stres ... 20

2.2.4 Sumber Stres ... 21

2.2.5 Faktor Yang Mempegaruhi Stres Pada Lansia ... 22

2.2.6 Tingkat Stres Pada Lanjut Usia ... 24


(10)

2.2.8 Manajemen Stres ... 26

2.3 Konsep Senam Tera pada Lansia ... 29

2.3.1 Definisi Senam Tera ... 29

2.3.2 Manfaat Latihan Senam Tera pada Lansia... 30

2.3.3 Maksud dan Tujuan Dasar-dasar Gerakan Senam Tera ... 32

2.3.4 Tata Urut Gerakan Senam Tera ... 33

2.4 Hubungan antara Senam Tera dengan Stres Pada Lansia ... 38

2.5 Peran Perawat dalam Perawatan Lansia dengan Asam Urat ... 39

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konseptual ... 41

3.2 Hipotesis ... 44

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 45

4.2 Populasi dan Sampel ... 46

4.2.1 Populasi ... 46

4.2.1.1 Kriteria Inklusi ... 46

4.2.2 Sampel ... 46

4.2.3 Sampling ... 47

4.3 Kerangka Penelitian ... 47

4.4 Variabel Penelitian ... 49

4.5 Definisi Operasional Variabel ... 49

4.6 Instrumen Penelitian ... 50

4.7 Waktu dan Tempat Penelitian ... 51

4.8 Prosedur Penelitian ... 51

4.9 Analisa dan Pengolahan Data ... 55

4.10Etika Penelitian ... 55

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Analisis Univariat ... 57

5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 58

5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 60

5.1.4 Tingkat Stres Lansia Sebelum Senam Tera ... 61

5.1.1 Tingkat Stres Lansia Sesudah Senam Tera ... 62

5.2 Analisis Bivariat ... 62

5.1.1 Uji Mann-Whitney ... 62

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Karakteristik Responden ... 64

6.2 Gambaran Tingkat Stres pada Lansia ... 65

6.3 Efektifitas Senam Tera Terhadap Tingkat Stres Pada Lansia ... 70


(11)

6.5 Implikasi Keperawatan ... 75

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 77

7.2 Saran ... 77

Daftar Pustaka ... 79


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perubahan Hormon Utama Selama Respon Stres ... 25 Tabel 4.1 Definisi Operasional efektifitas senam tera terhadap tingkat stres

pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ... 49 Tabel 5.1 Hasil Analisa Mann-Whitney z Test Efektif Senam Tera Terhadap

Penurunan Tingkat Stres Pada Lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ... 63


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gerakan Dorong Ke Atas ... 34

Gambar 2.2 Gerakan Rentangkan Tangan Ke Samping ... 34

Gambar 2.3 Gerakan Gerakan Kepala menoleh ke kiri dan ke kanan ... 35

Gambar 2.4 ... Gerakan Bermain Piano ... 35

Gambar 2.5 Gerakan Gerakan Lapangkan Dada ... 36

Gambar 3.1 Kerangka Konsep efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ... 41

Gambar 4.1 Desain penelitian cohort efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ... 45

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ... 48

Gambar 4.2 Skema Prosedur Penelitian efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ... 54

Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu... 58

Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu... 59

Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu... 60

Gambar 5.4 Distribusi Tingkat Stres Lansia Sebelum Senam Tera di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu... 61

Gambar 5.5 Distribusi Tingkat Stres Lansia Setelah Senam Tera di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu... 62


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ... 82

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden ... 82

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian ... 83

Lampiran 4 Lembar Data Observasi Karakteristik Responden ... 84

Lampiran 5 Lembar Absensi Senam Tera ... 87

Lampiran 6 Lembar Data Selisih Pre Post Kelompok Kasus Yang Melakukan Senam Tera ... 88

Lampiran 7 Lembar Data Selisih Pre Post Kelompok Kontrol Yang Melakukan Senam Tera ... 89

Lampiran 8 Lembar Perhitungan SPSS Uji Mann-Whitney ... 90

Lampiran 9 Lembar Perhitungan Manual Z Hitung ... 91

Lampiran 10 Lembar Dokumentasi ... 95

Lampiran 11 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Ijin Penelitian ... 96

Lampiran 12 Lembar Bimbingan Skripsi ... 104


(15)

79

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, dr. H. Achdiat, Sp. (2003). Teori dan Manajemen Stres (Kontemporer dan Islam). Malang: Taroda.

STI. (2011). Senam Tera Indonesia, http://www.senamteraindonesia.com/, diperoleh 14 April, 2013.

Sari, R,I. (2011). Majalah Kesehatan Keluarga DOKTER KITA Edisi 3 Tahun VI.

Annonim, (2009). Stress Management Practical Guide. Univeristy Concordia, 4-6.

Masardi, Jody. (2013). Potensi Lansia Sebagai Sdm Pembangunan Bangsa,

http://radiodfm.com/show-detail/potensi-lansia-sebagai-sdm-pembangunan-bangsa, diperoleh 12 April, 2013.

Ambardini, dr. Rachmah Laksmi, M.Kes. (2008). Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta,

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132256204/Aktivitas%20Fisik%20 Lansia.pdf, diperoleh 12 April, 2013.

Arikunto, Prof. Dr. Suharsini. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bappenas. (2012). Sehat Dan Aktif Di Usia Lanjut. Jakarta,

http://depkes.go.id/index.php/berita/press-release/2143-sehat-dan-aktif-di-usia-lanjut.html, diperoleh27 Maret, 2013.

Charlesworth, Edward A. Ph. D. (1996). Manajemen Stres dengan Teknik Relaksasi.

Jakarta: Abdi Tandur.

Corwin Elizabeth J. (2001). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran.

Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Hurlock, B.E. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Edisi ke lima. Jakarta: Erlangga.

Indriana, Yeniar., Kristiana, Ika Febrian., Sonda, Adrewinata., Intanirian, Annisa.

(2010). Tingkat Stres Lansia Di Panti Wredha “Pucang Gading” Semarang. Jurnal

Psikologi Undip, 8 (2).

Kadir, Akmarawita. (2003). Perubahan Hormon Terhadap Stress. Surabaya: Universitas


(16)

80

Khusnia, Ika S.Kep.Ns. (2012). Perbandingan Gejala Pms Antara Siswi Yang Aktif Dan

Tidak Aktif Olahraga Lari. Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan Majapahit. 4 (1): 45-77.

Kushariyadi. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba

Medika.

Nasir Abdul; Abdul Muhith. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan Teori.

Jakarta: Salemba medika.

Wayan, Ni Sukarni. (2011). Efektifitas Senam Tera Terhadap Kadar Kolesterol. Malang:

Universitas Muhammdyah Malang.

Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Nursalam. (2010). Konsep dan Pencapaian Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika

________. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

Nursalam; Sukartini, Tintin. (2006). Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran Lansia. J

Penelit Med Eksakta. 8 (3): 158-159.

Mahardika Jefry., Haryanto Joni., Bakar Abu. (2010). Hubungan Keteraturan Mengikuti

Senam Lansia Dan Kebutuhan Tidur Lansia Di Upt Pslu Pasuruan Di Babat Lamongan. Surabaya: Universitas Airlangga.

Maryam R. Siti, Ekasari, Mia Fatma, Rosidawati, Jubaedi A, Batubara, Irwan. 2008.

Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Munir, Miftahul. (2010). Hubungan antara Senam Lansia (senam tera) dengan Kesegaran

Jasmani pada Lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking. Tuban: Stikes

NU.

Subowo. (1993). Imunologi Klinik. Bandung: Angkasa bandung.

Suhartini R. (2004). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Orang Lanjut Usia.

Surabaya: Universitas Airlangga,

http://www.damandiri.or.id/file/ratnasuhartiniunairbab1.pdf, diperoleh 12 April, 2013.

Suryani, Eko dan Asmar yetti Zein. (2005). Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta:

Fitramaya.

Surbakti, Erwinsyah Putra. (2008). Stres dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun. Medan :

Universitas Sumatra Utara, dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14286/1/09E01612.pdf diperoleh 27 April, 2013.


(17)

81

Tamher S, Noorkasani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan

Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lanjut usia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia dan keberadaanya senantiasa harus diperhatikan. Seiring bertambahnya usia dan dengan proses penuaan serta masalah fisik dan juga berakibat pada psikis lansia, maka kesehatan lansia mengalami penurunan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mensikapi agar kesehatan fisik dan psikis tetap terjaga. Orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan keperawatan, baik yang bersifat promotif maupun preventif, dapat menikmati masa usia lanjut yang berguna dan bahagia (Fatma, 2010 : 8).

Penduduk dunia menua dengan cepat. Setiap detik terdapat dua orang berulang tahun ke-60 di dunia, atau 58 juta setiap tahun. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, Indonesia saat ini termasuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni 18,1 juta jiwa atau 9,6% dari jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi Bappenas, jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan meningkat dari 18,1 juta (2010) menjadi 29,1 juta (2020) dan 36 juta (2025). Dengan meningkatnya jumlah lanjut usia, tentunya akan diikuti dengan meningkatnya permasalahan pada lansia baik fisik maupun psikis (Bappenas, 2012).

Bersamaan dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia tersebut membawa implikasi pada berbagai aspek kehidupan, baik berkeluarga maupun bermasyarakat. Salah satunya adalah masalah yang berkaitan dengan kehidupan

penduduk lansia, yaitu beban ketergantungan (dependency ratio) semakin besar

(Masardi, 2013). Menurut Suhartini (2004 : 4), menjadi tua merupakan suatu proses yang senantiasa mengiringi kehidupan setiap manusia. Proses menua merupakan


(19)

2

proses alami yang pasti dialami oleh semua makhluk hidup tanpa terkecuali semenjak ia dilahirkan sampai ia meninggal. Lahir, tumbuh dan menjadi tua merupakan siklus kehidupan yang wajar dialami manusia, namun dalam proses tersebut terutama pada usia lanjut diiringi dengan terjadinya perubahan-perubahan kearah kemunduran.

Menurut Subowo (1993 : 12), sekitar 70 persen lanjut usia di Jawa Timur diduga stress. Pemicunya adalah faktor eksternal seperti masalah keuangan dan perhatian keluarga. Para lansia diduga mengalami stres karena tidak mempunyai jaminan uang pensiun dan tidak mendapatkan perhatian dari keluarga. Ia mengharapkan masalah ini segera diatasi, karena stres dalam jangka panjang juga dapat memicu terjangkitnya penyakit diantaranya gangguan pendengaran atau penglihatan. Akan tetapi sebenarnya jika lansia itu diperhatikan oleh sanak keluarganya ataupun pemerintah maka kemungkinan mengalami stres sangat kecil.

Lansia banyak mengalami penurunan sistem tubuh karena terjadi degeneratif yang berakibat dalam kemunduran sistem syaraf, sistem pencernaaan, sistem pernapasan, sistem endokrin, sistem eksresi urogenital, sistem kardiovaskuler, dan sistem muskuloskeletal. Berbagai kemunduran yang dialami lanjut usia dalam proses menuju tua menjadikan lansia menjadi terbatas dalam melakukan aktivitasnya dan cenderung tergantung dengan orang lain sehingga akan menurunkan kemampuan produktivitas lansia (Fatma, 2010 : 16-32). Hurlock (1999 : 48) mengatakan bahwa ketergantungan lansia pada orang lain membuat lansia menjadi merasa tidak terguna dan terbatas segala aktivitasnya, sehingga akan dapat mendatangkan beban metal tersendiri bagi lansia. Untuk lansia yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi dalam proses menuanya ini, lambat laun akan menyebabkan stres.

Stres merupakan kondisi dinamis dengan rasa tegang dan cemas pada individu atau kumpulan individu dikrenakan adanya ketidakseimbangan antara


(20)

3

tuntutan dan kemampuan respon yang dihadapakan dengan kesempatan dan pembatas yang diinginkan dengan ditandai oleh ketegangan emosional yang berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental (Agoes, 2003 : 15). Menurut Hardjana (1994, dalam Yosep, 2010 : 45) stres sebagai kondisi atau keadaan yang tercipta bila transaksi seseorang yang mengalami stres dan hal yang dianggap mendatangkan stres membuat orang bersangkutan meliahat ketidaksepadanan antara keadaan atau kondisi dan sistem sumber daya biologis, psikologis, dan sosial yang ada padanya, dan menurut Mc Nerney (1984, dalam Yosep, 2010 : 45) menyebutkan stres sebagai reaksi fisik, mental, dan kimiawi dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan merisaukan seseorang. Sehingga disimpulkan bahwa stres merupakan tekanan atau tuntutan pada organisme untuk beradaptasi atau menyelaraskan diri dengan lingkungan sehingga memiliki efek fisik dan psikis serta dapat menimbulkan perasaan positif maupun negatif. Manifestasi stres bisa dilihat dari dari tanda-tanda fisik (berkeringat, serangan jantung meningkat, mengigil atau gemetar, dan lain-lain), emosi (merasa khawatir, ketakutan, mudah marah, dan lain-lain) dan perilaku (berbicara gagap, tidak mampu rilek,m mudah terkejut, dan lain-lain) (Agoes, 2003 : 40). Stres yang berlangsung secara berkepanjangan bisa berakibat serius, termasuk kemungkinan munculnya penyakit jantung, hipertensi, stroke, penyakit kanker, penyakit maag, sampai pada kemungkinan penyakit kulit serta berbagai komplikasi lain, termasuk masalah sosial dan emosional.

Cara seorang lansia beradaptasi terhadap stres sangat dipengaruhi oleh tipe

kepribadian serta strategi penyesuaian (koping) yang telah digunakan sepanjang hidupnya. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi stres pada lansia adalah mencari teman serta menjaga persahabatan (persahabatan dapat memberi


(21)

4

dukungan pada lansia terutama di saat stress, dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi), menjaga keseimbangan nutrisi, istirahat yang cukup, serta olahraga. Salah satu olah raga yang dapat dilakukan adalah senam tera (Tamher, 2011 : 84).

Senam tera sebagai upaya meningkatkan tingkat kesegaran jasmani pada lansia sebagai latihan atau olahraga. Senam tera merupakan serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dapat diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga. Aktivitas olahraga ini juga akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh (Nursalam, 2009 : 154). Senam tera ini sesuai dengan kemampuan yang dimiliki lansia karena apabila memperhatikan gerakannya senam tersebut relatif pelan jika dibandingkan dengan senam-senam yang lain. Senam tera tidak hanya berpengaruh terhadap fungsi fisiologis saja tetapi dapat menghilangkan ketegangan, menambah rasa percaya diri, membentuk jiwa sportif, mengajarkan sikap sabar, gembira, dan melatih konsentrasi.

Keadaan kesehatan fisik pada lansia akan terjaga apabila lansia melakukan senam tera, ketika lansia dapat melakukan aktivitas maka dianggap produktif oleh keluarga dan masyarakat. Senam tera juga dapat menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kesegaran jasmani menurunkan nadi istirahat lansia dan menurunkan tekanan darah sehingga meningkatkan kebugaran lansia. Oleh sebab itu senam tera akan bermanfaat secara fisik dan mental yang akan meningkatkan psikologis lansia dapat memperbaiki stres pada lansia atau menurunkan tingkat stres yang dialami oleh para lansia.


(22)

5

` Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di posyandu lansia

Dusun Gondang, wilayah kerja puskesmas Bumiaji Kota Batu pada bulan Agustus, jumlah lansia yang aktif mengikuti program lansia di posyandu lansia ini berjumlah 62 lansia, dimana 45 wanita dan 17 laki-laki. Dari 62 lansia ini yang rutin mengikuti senamtera di kelompok senamtera Indonesia sasana Desa Tulungrejo berjumlah 20 orang, 14 orang berjenis kelamin perempuan dan 6 orang berjenis kelamin laki-laki. Dari hasil kuesioner didapatkan data bahwa dari 10 lansia yang tidak mengikuti senam tera hanya 3 lansia yang hasil skala DASS menyatakan normal, 1 lansia yang hasil skala DASS menyatakan stres sedang, sedangkan yang 6 lansia yang skala DASS menyatakan stres ringan. Sedangkan dari 10 lansia yang rutin mengikuti senam tera hanya 4 lansia yang hasil skala DASS menyatakan stres ringan, sedangkan 6 lansia yang hasil skala DASS menyatakan normal. Peneliti tertarik memilih di daerah Bumiaji sebagai tempat penelitian banyak sebagian lansia menunjukan skor stres yang tinggi. Selain itu dari kelima puskesmas yang berada di wilayah kota Batu, puskesmas Bumiaji mempunyai jumlah lansia paling banyak yaitu 6244 lansia atau 31% dari lima puskesmas yang ada.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres

pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu “.

1.2. Rumusan Masalah

“Apakah senam tera efektif terhadap penurunan tingkat stres pada lansia di


(23)

6

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat stres pada lansia.

2. Menganalisis efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres pada

lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 1.4. Manfaat Penelitianan

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Diharapkan dapat berguna sebagai refrensi bagi yang hendak meneliti

lebih lanjut mengenai senam tera dan stres pada lansia dimasa mendatang.

2. Untuk memajukan perkembangan ilmu keperawatan gerontik terkait

dengan stres pada lansia.

1.4.2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi bagi perawat untuk memberikan informasi kepada lansia tentang pentingnya senam tera yang sangat berpengaruh pada kesehatan lansia secara fisik maupun psikis lansia, sehingga dapat dijadikan sumber bahan pengambilan keputusan dalam masalah kesehatan lansia secara fisik maupun psikis tertutama stres pada lansia dimasa mendatang.

1.5 Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis, penelitian efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia ini belum pernah dilakukan di Universitas Muhammdiyah Malang. Adapun penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini antara lain:


(24)

7

1. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Miftahul Munir (2010) meneliti

hubungan antara dengan senam tera dengan kesegaran jasmani pada lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus uji chi square. Para lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban melakukan senam dengan teratur dan merasakan manfaatnya yaitu mereka merasa lebih nyaman dan tenang, kesegaran jasmaninya tetap stabil bahkan meningkat, sehingga para lansia tersebut mempunyai kesegaran jasmani yang baik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang disusun terletak pada variabel. Penilitian terdahulu meneliti senam tera pada lansia dan menilai bagaimana kesehatan jasmani setelah melakukan senam tera. Sedangkan pada penelitian yang disusun meneliti efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia, kerutinan dalam melakukan senam tera apakah berpengaruh terhadap penurunan tingkat stres pada lansia

2. Penelitian terdahulu yang dilakukan Titin Sukartini & Nursalam (2006) tentang

manfaat senam tera terhadap kebugaran lansia. Para lansia 60 orang Panti Sosial Tresna Werda Bahagia Magetan melakukan senam tera. Hasil penelitian menyatakan bahwa latihan senam tera dapat menurunkan nadi istirahat lansia dan menurunkan tekanan darah, sehingga pengaruh latihan senam tera terhadap peningkatan kebugaran ditunjukkan dengan tekanan darah pada lansia yang stabil. Perbedaan penelitian terahulu dengan penelitian yang disusun terletak pada uji sampel dan varibel. Penelitian terdahulu meneliti manfaat senam tera yang para lansia melakukan senam tera dan dianalisis bagaimana keadaan kebugaran lansia terkait apakah ada efek positif bagi tubuh. Sedangkan pada penelitian yang disusun meneliti efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres pada


(25)

8

lansia, kerutinan dalam melakukan senam tera apakah berpengaruh terhadap tingkat stres pada lansia

3. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Wayan Sukarni (2010) tentang

efektifitas senam tera terhadap kadar kolesterol pada lansia di RW. 02 Polowijen Kota Malang. Peserta sebanyak 36 melakukan senam tera di Kridha Sembada RW 02 Polowijen Kota. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa senam tera dapat menurunkan kolesterol pada lansia di. Perbedaan penelitian ini dengan peneitian yang disususn terletak pada uji sampel dan varibel. Penelitian terdahulu meneliti bagaimana efektifitas senam tera yang dilakukan lansia dan seterusnya diukur bagaimana kolestrol setelah melakukan senam tera. Sedangkan pada penelitian yang disusun meneliti efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia, kerutinan dalam melakukan senam tera apakah berpengaruh terhadap penurunan tingkat stres pada lansia.

1.6 Penegasan Istilah

1. Senam tera

Senam tera adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dapat diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga. Senam ini diadopsi dari Senam Tai Chi. Senam tera ini sesuai dengan kemapuan yang dimiliki lansia karena apabila memperhatikan gerakannya senam tersebut relatif pelan jika dibandingkan dengan senam-senam yang lain. Senam tera tidak hanya berpengaruh terhadap fungsi fisiologis saja tetapi dapat menghilangkan ketegangan, menambah rasa percaya diri, membentuk jiwa sportif, mengajarkan sikap sabar, gembira, dan melatih konsentrasi (Nursalam, 2009:154).


(26)

9

2. Tingkat stress

Stres pada lansia dapat didefinisikan sebagai tekanan yang diakibatkan oleh stresor berupa perubahan-perubahan yang menuntut adanya penyesuaian dari lansia. Tingkat stres pada lansia berarti pula tinggi rendahnya tekanan yang dirasakan atau dialami oleh lansia sebagai akibat dari stresor berupa perubahan-perubahan baik fisik, mental, maupun sosial dalam kehidupan yang dialami lansia (Indriana, 2010 : 89).

3. Kerutinan

Kerutinan adalah sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur. Keteraturan dalam melakukan senam tera sangat penting manfaanya bagi tubuh yang sebaiknya dilakukan 2 kali seminggu dalam 30 menit (Mahardika, 2010 : 7). Penelitian ini menganjurkan melakukan dalam satu bulan, jadi terdapat 8 kali pertemuan latihan senam tera. Apabila senam tera ini dilakukan dengan dengan baik dan benar, serta teratur dalam jangka panjang, mempunyai dampak positif yang bisa membantu percepatan penyembuhan, mencegah penyakit, peningkatan daya tahan tubuh, dan meningkatkan rasa percaya diri serta psikologis meningkat lebih baik (Wayan : 6). Sehingga dari rutinitas melakukan senam tera tersebut dapat melihat seberapa besar manfaat pada lansia.


(1)

dukungan pada lansia terutama di saat stress, dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi), menjaga keseimbangan nutrisi, istirahat yang cukup, serta olahraga. Salah satu olah raga yang dapat dilakukan adalah senam tera (Tamher, 2011 : 84).

Senam tera sebagai upaya meningkatkan tingkat kesegaran jasmani pada lansia sebagai latihan atau olahraga. Senam tera merupakan serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dapat diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga. Aktivitas olahraga ini juga akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh (Nursalam, 2009 : 154). Senam tera ini sesuai dengan kemampuan yang dimiliki lansia karena apabila memperhatikan gerakannya senam tersebut relatif pelan jika dibandingkan dengan senam-senam yang lain. Senam tera tidak hanya berpengaruh terhadap fungsi fisiologis saja tetapi dapat menghilangkan ketegangan, menambah rasa percaya diri, membentuk jiwa sportif, mengajarkan sikap sabar, gembira, dan melatih konsentrasi.

Keadaan kesehatan fisik pada lansia akan terjaga apabila lansia melakukan senam tera, ketika lansia dapat melakukan aktivitas maka dianggap produktif oleh keluarga dan masyarakat. Senam tera juga dapat menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kesegaran jasmani menurunkan nadi istirahat lansia dan menurunkan tekanan darah sehingga meningkatkan kebugaran lansia. Oleh sebab itu senam tera akan bermanfaat secara fisik dan mental yang akan meningkatkan psikologis lansia dapat memperbaiki stres pada lansia atau menurunkan tingkat stres yang dialami oleh para lansia.


(2)

` Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di posyandu lansia Dusun Gondang, wilayah kerja puskesmas Bumiaji Kota Batu pada bulan Agustus, jumlah lansia yang aktif mengikuti program lansia di posyandu lansia ini berjumlah 62 lansia, dimana 45 wanita dan 17 laki-laki. Dari 62 lansia ini yang rutin mengikuti senamtera di kelompok senamtera Indonesia sasana Desa Tulungrejo berjumlah 20 orang, 14 orang berjenis kelamin perempuan dan 6 orang berjenis kelamin laki-laki. Dari hasil kuesioner didapatkan data bahwa dari 10 lansia yang tidak mengikuti senam tera hanya 3 lansia yang hasil skala DASS menyatakan normal, 1 lansia yang hasil skala DASS menyatakan stres sedang, sedangkan yang 6 lansia yang skala DASS menyatakan stres ringan. Sedangkan dari 10 lansia yang rutin mengikuti senam tera hanya 4 lansia yang hasil skala DASS menyatakan stres ringan, sedangkan 6 lansia yang hasil skala DASS menyatakan normal. Peneliti tertarik memilih di daerah Bumiaji sebagai tempat penelitian banyak sebagian lansia menunjukan skor stres yang tinggi. Selain itu dari kelima puskesmas yang berada di wilayah kota Batu, puskesmas Bumiaji mempunyai jumlah lansia paling banyak yaitu 6244 lansia atau 31% dari lima puskesmas yang ada.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu “.

1.2. Rumusan Masalah

“Apakah senam tera efektif terhadap penurunan tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu ?”.


(3)

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat stres pada lansia.

2. Menganalisis efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

1.4. Manfaat Penelitianan

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Diharapkan dapat berguna sebagai refrensi bagi yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai senam tera dan stres pada lansia dimasa mendatang.

2. Untuk memajukan perkembangan ilmu keperawatan gerontik terkait dengan stres pada lansia.

1.4.2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi bagi perawat untuk memberikan informasi kepada lansia tentang pentingnya senam tera yang sangat berpengaruh pada kesehatan lansia secara fisik maupun psikis lansia, sehingga dapat dijadikan sumber bahan pengambilan keputusan dalam masalah kesehatan lansia secara fisik maupun psikis tertutama stres pada lansia dimasa mendatang.

1.5 Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis, penelitian efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia ini belum pernah dilakukan di Universitas Muhammdiyah Malang. Adapun penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini antara lain:


(4)

1. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Miftahul Munir (2010) meneliti hubungan antara dengan senam tera dengan kesegaran jasmani pada lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus uji chi square. Para lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban melakukan senam dengan teratur dan merasakan manfaatnya yaitu mereka merasa lebih nyaman dan tenang, kesegaran jasmaninya tetap stabil bahkan meningkat, sehingga para lansia tersebut mempunyai kesegaran jasmani yang baik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang disusun terletak pada variabel. Penilitian terdahulu meneliti senam tera pada lansia dan menilai bagaimana kesehatan jasmani setelah melakukan senam tera. Sedangkan pada penelitian yang disusun meneliti efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia, kerutinan dalam melakukan senam tera apakah berpengaruh terhadap penurunan tingkat stres pada lansia

2. Penelitian terdahulu yang dilakukan Titin Sukartini & Nursalam (2006) tentang manfaat senam tera terhadap kebugaran lansia. Para lansia 60 orang Panti Sosial Tresna Werda Bahagia Magetan melakukan senam tera. Hasil penelitian menyatakan bahwa latihan senam tera dapat menurunkan nadi istirahat lansia dan menurunkan tekanan darah, sehingga pengaruh latihan senam tera terhadap peningkatan kebugaran ditunjukkan dengan tekanan darah pada lansia yang stabil. Perbedaan penelitian terahulu dengan penelitian yang disusun terletak pada uji sampel dan varibel. Penelitian terdahulu meneliti manfaat senam tera yang para lansia melakukan senam tera dan dianalisis bagaimana keadaan kebugaran lansia terkait apakah ada efek positif bagi tubuh. Sedangkan pada penelitian yang disusun meneliti efektifitas senam tera terhadap penurunan tingkat stres pada


(5)

lansia, kerutinan dalam melakukan senam tera apakah berpengaruh terhadap tingkat stres pada lansia

3. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Wayan Sukarni (2010) tentang efektifitas senam tera terhadap kadar kolesterol pada lansia di RW. 02 Polowijen Kota Malang. Peserta sebanyak 36 melakukan senam tera di Kridha Sembada RW 02 Polowijen Kota. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa senam tera dapat menurunkan kolesterol pada lansia di. Perbedaan penelitian ini dengan peneitian yang disususn terletak pada uji sampel dan varibel. Penelitian terdahulu meneliti bagaimana efektifitas senam tera yang dilakukan lansia dan seterusnya diukur bagaimana kolestrol setelah melakukan senam tera. Sedangkan pada penelitian yang disusun meneliti efektifitas senam tera terhadap tingkat stres pada lansia, kerutinan dalam melakukan senam tera apakah berpengaruh terhadap penurunan tingkat stres pada lansia.

1.6 Penegasan Istilah

1. Senam tera

Senam tera adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dapat diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga. Senam ini diadopsi dari Senam Tai Chi. Senam tera ini sesuai dengan kemapuan yang dimiliki lansia karena apabila memperhatikan gerakannya senam tersebut relatif pelan jika dibandingkan dengan senam-senam yang lain. Senam tera tidak hanya berpengaruh terhadap fungsi fisiologis saja tetapi dapat menghilangkan ketegangan, menambah rasa percaya diri, membentuk jiwa sportif, mengajarkan sikap sabar, gembira, dan melatih konsentrasi (Nursalam, 2009:154).


(6)

2. Tingkat stress

Stres pada lansia dapat didefinisikan sebagai tekanan yang diakibatkan oleh stresor berupa perubahan-perubahan yang menuntut adanya penyesuaian dari lansia. Tingkat stres pada lansia berarti pula tinggi rendahnya tekanan yang dirasakan atau dialami oleh lansia sebagai akibat dari stresor berupa perubahan-perubahan baik fisik, mental, maupun sosial dalam kehidupan yang dialami lansia (Indriana, 2010 : 89).

3. Kerutinan

Kerutinan adalah sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur. Keteraturan dalam melakukan senam tera sangat penting manfaanya bagi tubuh yang sebaiknya dilakukan 2 kali seminggu dalam 30 menit (Mahardika, 2010 : 7). Penelitian ini menganjurkan melakukan dalam satu bulan, jadi terdapat 8 kali pertemuan latihan senam tera. Apabila senam tera ini dilakukan dengan dengan baik dan benar, serta teratur dalam jangka panjang, mempunyai dampak positif yang bisa membantu percepatan penyembuhan, mencegah penyakit, peningkatan daya tahan tubuh, dan meningkatkan rasa percaya diri serta psikologis meningkat lebih baik (Wayan : 6). Sehingga dari rutinitas melakukan senam tera tersebut dapat melihat seberapa besar manfaat pada lansia.


Dokumen yang terkait

PENDUGAAN NILAI EROSI DI KAWASAN SUB DAS BRANTAS MIKRO COBAN TALUN (Studi di Coban Talun Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

0 35 16

ANALISIS PEMASARAN KENTANG (Solanum Tuberrosum L) DI DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

3 21 21

EFEKTIFITAS SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI DUSUN GONDANG DESA TULUNGREJO KOTA BATU

43 199 26

KEANEKARAGAMAN MESOFAUANA TANAH DAERAH PERTANIAN APEL DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU SEBAGAI BIOINDIKATOR KESUBURAN TANAH DAN BAHAN AJAR CETAK BIOLOGI SMA

0 6 32

PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT DESA TERHADAP RENCANA PERUBAHAN STATUS DARI DESA MENJADI KELURAHAN (Studi di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

0 7 2

PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMEKARAN DESA (Studi di Desa Sumberbrantas Sebagai Hasil Pemekaran Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

1 9 3

”SISTEM KOMUNIKASI KELOMPOK PENGEMBANG DESA WISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA DAERAH”(Studi Pada Kelompok Pesona Desa Wisata Tulungrejo Funducation Experience Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

2 10 2

PERAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN DESA WISATA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU | Kurniawati | Jurnal Administrasi Bisnis 8876 1 PB

0 1 7

KAJIAN KOMUNITAS EKOR PEGAS (COLLEMBOLA) PADA PERKEBUNAN APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL.) DI DESA TULUNGREJO BUMIAJI KOTA BATU

0 0 7

DINAMIKA HUBUNGAN ANTAR ETNIK DI PEDESAAN:Konstruksi Sosial, Pola Hubungan, dan Fungsi Hubungan Antara Etnik Di Dusun Sumberbrantas, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 310