HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERSEPSI IBU TENTANG PANTANGAN MAKANAN DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM (Studi di Pustu Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro)
i
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERSEPSI IBU
TENTANG PANTANGAN MAKANAN DENGAN LAMA
PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU
POST PARTUM
(Studi di Pustu Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro)
SKRIPSI
Oleh :
YULI ROHMAWATI
NIM. 201210420311110
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
(2)
ii
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERSEPSI IBU
TENTANG PANTANGAN MAKANAN DENGAN LAMA
PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU
POST PARTUM
(Studi di Pustu Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
YULI ROHMAWATI NIM. 201210420311110
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
(3)
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Persepsi Ibu tentang Pantangan Makanan dengan Lama Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Post Partum Di Pustu Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro". Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini. Bersamaan dengan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Sunardi, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing penulis dengan sabar.
4. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp.Kep.Mat selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan instansi kesehatan terutama bidang keperawatan khususnya keperawatan maternitas. Semoga Allah senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu mengingatkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, Januari 2016
(5)
v DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Kata Pengantar ... iv
Persembahan ... v
Abstract ... vi
Abstrak ... vii
Daftar Isi ... viii
Daftar Gambar ... xi
Daftar Tabel ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 LatarBelakang. ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 TujuanPenelitian ... 8
1.3.1 TujuanUmum ... 8
1.3.2 TujuanKhusus ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
1.4.1 Manfaat Umum ... 9
1.4.2 Manfaat Khusus ... 9
1.5 Keaslian Penelitian. ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... ... 13
2.1 Konsep Tingkat Pendidikan ... 13
2.1.1 PengertianTingkat Pendidikan ... 13
2.1.2 TujuanPendidikan ... 14
2.1.3 Jenjang Pendidikan ... 15
2.1.4 Ruang Lingkup Pendidikan ... 16
2.1.5 Segi Pendidikan ... 17
2.2 KonsepPersepsi Ibu ... 18
2.2.1 DefinisiPersepsi ... 18
2.2.2 Syarat Terjadinya Persepsi ... 19
2.2.3 Macam-Macam Persepsi ... 20
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 20
2.2.5 Proses Terjadinya Persepsi ... 21
2.2.6 Indikator Persepsi ... 21
2.2.7 Jenis-Jenis Persepsi ... 21
2.3 Konsep Pantang Makanan... 21
2.3.1 Definisi Pantang Makan ... 21
2.3.2 Jenis Pantang Makanan... ... 23
2.3.3 Faktor-Faktor Yang Melakukan Pantang Makanan ... 24
2.3.4 Dampak Melakukan Pantang Makan ... 24
2.4 Konsep Luka perineum ... 25
(6)
vi
2.4.2 Klasifikasi Luka Perineum ... 26
2.4.3 Proses Penyembuhan Luka Perineum ... 27
2.4.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Penyembuhan Luka Perineum ... 29
2.4.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka ... 30
2.4.6 Dampak Perawatan Perineum Yang Kurang Benar ... 31
2.4.7 Penatalaksanaan Luka Perineum ... 31
2.4.8 Etiologi Luka Perineum ... 32
2.4.9 Pengertian Episiotomi ... 33
2.4.10 Manfaat Dan Kerugian Episiotomi ... 33
2.4.11 Jenis Episiotomi ... 34
2.5 Ibu Nifas atau Post Partum ... 36
2.5.1 Definisi Ibu Nifas ... 36
2.5.2 Perubahan Fisiologi dan Anatomi Pada Masa Nifas ... 37
2.5.3 Komplikasi Dan Penyakit Dalam Masa Nifas... ... 37
2.5.4 Kebutuhan Gizi Ibu Nifas ... 38
2.5.5 Pemeriksaan Post Partum ... 38
2.5.6 Perawatan Puerperium di Rumah Sakit ... 39
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 40
3.1 Kerangka Konsep... 40
3.2 Hipotesis Penelitian ... 43
BAB IV METODELOGI PENELITIAN... 44
4.1 Desain Penelitian ... 44
4.2 Kerangka Penelitian ... 44
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 46
4.3.1 Populasi ... 46
4.3.2 Sampel ... 46
4.3.3 Teknik Sampling ... 47
4.4 Variabel Penelitian ... 47
4.4.1 Variabel Independen ... 48
4.4.2 Variabel Dependen ... 48
4.5 Definisi Operasional ... 48
4.6 Tempat dan WaktuPenelitian ... 49
4.7 Instrumen Penelitian ... 50
4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 51
4.9 Teknik Analisa Data ... 53
4.9.1 Analisis Univariat ... 53
4.9.2 Analisis Bivariat ... 53
4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 54
4.10.1 Teknik Pengumpulan Data ... 54
4.10.2 Langkah- langkah Pengumpulan Data... 54
4.11 Etika Penelitian ... 56
BAB V HASIL PENELITIANDAN ANALISA DATA... .. 58
5.1 Hasil Penelitian ... 58
5.1.1 Karakteristik responden berdasarkan Hyginitas ... 59
5.1.2 Karakteristik responden berdasarkan Paritas ... 59
(7)
vii
5.1.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ... 60
5.1.5 Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Pendidikan .... 61
5.1.4 Karateristik responden berdasarkan Persepsi Ibu tentang Pantangan Makanan ... 61
5.1.5 Karakteristik responden berdasarkan Lama penyembuhan Luka perineum ... 62
5.2 Analisis Bivariat ... 62
5.2.1 Hasil analisis uji che square tingkat pendidikan dengan lama penyembuhan luka perineum ... 62
5.2.2 Hasil analisis uji chi square persepsi ibu tentang pantangan makanan dengan lama penyembuhan luka perineum ... 63
BAB VI PEMBAHASAN ... 65
6.1 Gambaran tingkat pendidikan ... 65
6.2 Gambaran persepsi ibu tentang pantangan makanan ... 66
6.3 Gambaran lama penyembuhan luka perineum ... 67
6.4 Hubungan tingkat pendidikan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum ... 69
6.5 Hubungan persepsi ibu tentang pantangan makanan dengan lama penyembuhan luka perineum ... 72
6.6 Keterbatasan penelitian ... 76
6.7 Implikasi keperawatan ... 77
BAB VII PENUTUP ... 78
7.1 Kesimpulan ... 78
7.2 Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA
(8)
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Perjanjian Melakukan Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian Lampiran 3 Lembar Permohonan Inform Consent
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Penelitian Lampiran 5 Lembar Kuesioner
Lampiran 6 Lembar Uji Validitas Lampiran 7 Tabulasi Data Lampiran 8 Hasil Uji Statistik
Lampiran 9 Foto Dokumentasi Penelitian Lampiran 10 Lembar Konsul Pembimbing 1 Lampiran 11 Lembar Konsul Pembimbing 2 Lampiran 12 Angket Persetujuan
(9)
ix
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajaran
Baumali A.& Nurhikmah. (2009). Pemenuhan Zat Gizi Ibu Nifas dan Budaya Se’l Pada Masyarakat Suku Timor Dawan Di Kecamatan Molo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Karya Tulis Ilmiah Universitas Gajah Mada. Tesis.
Bick, D,E., Kettle, C., Mocdonald, S., Thomas, P,W., Hills, R,K., & Ismail, K, MK.(2010). Perineal Assessment And Repair Longitudinal Study (Pearles: Protocol For a Matched Pair Cluster Trial, BMC Pregnancy And Childbirth. 10(10).
Bisono. (2009). Petunjuk Praktis Operasi Kecil. Jakarta: EGC
Boere, H, J., Lamxay, V., & Bjork, L. (2011). Steam Sauna and Mother Roasting in Lao PDR:Practices and Chemical Constituents of Essential oils of Plant Species Used in Postpartum Recovery. BMC Complementary and Alternative Medicine. 11(128).
Chapman, V. (2013). Persalinan dan Kelahiran Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC
Damayanti, E, P., Pitriani, R. & Ardhiyanti, Y. (2015). Panduan Lengkap Keterampilan Dasar Kebidanan II. Yogyakarta: Deepmblish.
Ermawati, A, D. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal, Jakarta: EGC. Fatma. (2007). Budaya Pantang Makan Setelah Kelahiran. Jakarta: EGC.
Hakimi, M. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica
Hartiningtiyaswati, S. (2012). Hubungan Perilaku Pantang Makan dengan Lama Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar, Jurnal Karya Tulis Ilmiah Universitas Sebelas Maret Surakarta.5(8)
Hayu, R, L., Rhmawati., & Alie, w. (2013). Hubungan Antara Status Nutrisi Pada Ibu Nifas Dengan Penyembuhan Luka Perineum Di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang, Jurnal Karya Tulis Ilmiah STIKES Pemkab Jombang.9(8)
Hidayat, A, A, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
__________. (2011). Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
(10)
x
Horst, N., Banasiewicz, T., & Krokowicz, P. (2014). Complex Posttraumatic Perineal Wound with Rectovaginal Fistula - Treatment with Negative Pressure Therapy. Poznan University of Medical Sciences. 1(1).
Istiany, A., & Rusilanti. (2014). Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Jamaludin, S, S, S. (2014). Beliefs And Practises Surrounding Postpartum Period Among
Malay Women. Proceeding Of The Social Sciences Research. 9(10)
Kaya, S, O., Akcam, T, L., Cylan, K, C., Samancilar, O., Ozturk, O., Usluer, O. (2016). Is Preoperative Protein-Rich Nutrition Effective On Post operative Outcome In Non-Small Cell Lung Cancer Surgery? A Prospective Rendomized Study. Journal of Cardiothoracic Surgery. 11(12)
Lamadah, S, M. (2013). Postpartum Traditional Beliefs And Practices Among Women In Makkah Al Mukkaramah, KSA, Life Science Journal .10(2)
Lailiyah, S., Tarmi., & Wati, H, E. (2011). Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Lamongan Kabupaten Lamongan. Surya Jurnal. 1(VIII)
Liu, N., Mao, L., Sun, X., Liu, L., Yao, P., Chen, B. (2009). The Effect Of Health and Nutrition Education Intervention on Women’s Post Partum beliefs and Practices: A Randomized Controlled Trial. BMC Public Health. 9(45)
Manuaba, I, B, J.(2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Maryono.(2011).Dasar-Dasar Dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan: Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Mas’adah.(2010). Hubungan Antara Kebiasaan Berpantang Makan Tertentu Dengan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas. Jurnal Wawasan. 9(8)
Mohamed, H, EA, & El-Nagger, N, S. (2012). Effect Of Self Perineal Care Instructions On Episiotomy Pain And Wound Healing Of Postpartum Women, Journal Of American Science.8 (6)
Mustafa, G, N., & Sabir, J, M. (2012). Perception and Experience Regarding Menopause Among Menopaused Women Attending Teaching Hospitals in Erbil City. Global Journal of health Science. 4(9)
Notoatmojo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (edisi 2). Jakarta: Salemba Medika
(11)
xi
Ott, J., Gritsch, E., Pils, S., Kratschmar, S., Promberger, R., Seemann R. (2015). A Retrospektive Study On Perineal Laceratins In Vaginal Delivery and The Individual Performance Of Experienced Mifwives. BMC Pregnancy and Childbirth. 15(270)
Paath. (2008). Risiko Tinggi Kehamilan. Jakarta: EGC
Prawirohardjo.(2009). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo Priddis, H, S., Schmied, V,. Kettle, C,. Sneddon, A,. & Dahlen, H, G. (2014).A Patchwork
Of Services-Caring For Womwn Who Sustain Severe Perineal Trauma In New South Wales-From The Perspective Of Women And Midwives, bmc pregnancy and childbirth.14(236)
Puspitaningtyas, A, H. (2011). Hubungan Pengetahuan Teknik Perawatan Dengan Kesembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di BPS Kota Semarang, Dinamika :Kesehatan. 1(2).
Prick, B, W., Altenstadt, J, F,V,S., Hukkelhoven, C,W., Bonsel, G,J., Steegres, E,A., Schutte, J, M., Bloemenkamp, K, W., & Duvekot, J, J. (2015). Regional Differences In Severe Postpartum Hemorrahage: a Nationwide Comparative Study Of 1,6 Milion Deliveries, BMC Pregnancy and Childbirth . 15(42)
Pratami, E, Z., & Kuswanti, I. (2015). Hubungan Paritas dengan Derajat Ruptur Perineum pada Ibu Bersalin Normal di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu. 06(01).
Raven, J, H,. Hhen, Q,. Tolhurst, R, J,. & Gerner, P. (2007). Traditional Belief And Practices In The Postpartum Period In Fujian Province, China: a Qualitative Study. BMC Pregnancy and Childbirth . 7(8)
Rusjiyanto. (2009). Pengaruh Pemberian Suplemen Seng (Zn) Dan Vitamin C Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Pasca Bedah Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo. Jurnal karya tulis ilmiah Universitas Sebelas Maret. Tesis.
Rejeki, S,. & Ernawati. (2010).Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Penyembuhan Luka Perineum Ibu Paska Persalinan di Puskesmas Brangsong dan Daliwungu Kabupaten Kendal, Jurnal Karya Tulis Ilmiah. 1(1).
Rangkuti, F. (2006). Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Robbins, S, P., & Judge, T, A.(2008). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Edisi 2.
Jakarta Salemba empat
Rohani., S, R., & Marisah. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: salemba medika
Ridley, E, J., Davies, A, R., Hodgson, C., Deane, A., bailey, M., Cooper. (2015). Full Predicted Energy From Nutrition and The Effect On Mortality and Infectious
(12)
xii
Comlications In Critically Ill Adult: a Protocol For a Systematic Review and Mate Analysis Of Parallel Rendomised Controlled Trials. Systematic Reviews. 4(179) Sarwono.(2007).psikologi perkembangan. Jakarta: EGC
Saidah, N. (2011). Perilaku Pantang Makan Pada Ibu Nifas Di Polindes Desa Lebakrejo Purwodadi Pasuruan, Hospital Majapahit. 3(2).
Sulistyawati, A. & Nugraheny, E. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.Jakarta: Salemba Medika
Sobur, A. (2013). Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV Pustaka Setia. Sumarsono. (2006). Perawatan Kehalilan, Kelahiran, Nifas Berdasarkan Perspektif. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sartelli, M., Malangoni, M, A., May, A, K., Viale, P., Kao, L, S., Catena, F., & Ansaloni, L. (2014). World Society Of Emergency Surgery (WSES) Guidelines For Management Of Skin And Soft Tissue Infections. World Journal Of Emergency Surgery. 9(57).
Sampe, M, R., Rakhmat, A., & Junaidi. (2014). Faktor yang berhubungan dengan Proses Penyembuhan Luka Episiotomi di RSKD Ibu dan Anak Sitimah Makasar. Stikes Nani Hasanudin Makkasar. 4(3)
Tirtarahardja, U,. & Sulo, L. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rinika Cipta. Tarigan, R. (2006). Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pendapatan
Perbandingan Antara Empat Hasil Penelitian. Jurnal Wawasan. 1 (3)
Thi, L, M., Pasandarntorn, W., Rauyajin. (2008). Tradisional Postpartum Practices Among Vietnamse Mothers In Anthi District, Hung Yen Province, BMC Pregnancy and Childbirth . 9(4)
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional & Undang- undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.(2007) Jakarta: visimedia.
Williams, A., Herron-Marx, S., & Hicks, C. (2007). The prevalence of enduring postnatal perineal morbidity and its relationship to perineal trauma. Journal of Clinical Nursing, 23(4).
Waryana. (2010). Gizi Reprduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Yuni, V, W., Andayani, A., & Sari, K.(2014).Hubungan Perawatan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Dengan Lama Penyembuhan Luka Jahitan Perineum Ibu Nifas Di Puskesmas Susukan Kabupaten Semarang, Jurnal Karyatulis Ilmiah Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo.4(6)
(13)
xiii
Yuliyanti, L., Sulastri., Betty, F.(2014). Gambaran Perawatan Ibu Nifas Di Wilayah Kecamatan Miri Sragen. Jurnal Karyatulis Ilmiah Akademi Kebidanan Sragen. 4(1)
(14)
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Luka Perineum adalah luka yang di akibatkan oleh episiotomy. Episiotomy adalah
insisi dari perineum untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perineum totalis. Tujuan episiotomi adalah untuk mencegah robekan berlebihan pada perineum, membuat tepi luka rata agar mudah dilakukan heacting, mencegah penyakit atau tahanan pada kepala dan infeksi, tetapi itu tidak didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang cukup.
Episiotomy tidak diperbolehkan karena ada indikasi tertentu untuk tetap dilakukan tindakan episiotomy (Sulistyawati & Nugraheny, 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh William, Hicks, dan Herron-Marx (2007) menemukan bahwa wanita yang menderita traumaperineum, akan mengalami nyeri dan
oedem. Trauma perineum masalah yang paling penting dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran, yang akan mempunyai gejala awal yaitu penurunan mobilitas dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari, kesulitan duduk akibat dari nyeri perineum dapat menghambat inisiasi menyusui yang akan mempengaruhi ikatan ibu dan bayi. Trauma perineum akan memperbesar adanya urinary, inkontinansia alvi, dan disfungsi seksual. Wanita dengan trauma perineum 60% mengalami nyeri selama hubungan seksual tiga bulan setelah kelahiran dan 30% mengalami nyeri selama enam bulan.
Royal College of Obstricians and Gynaecologists (RCOG) (2004, dalam Chapman 2013) mengatakan bahwa kelahiran di Inggris Raya 80% terjadi trauma perineum. Robekan perineum sebagian besar tergolong derajat dua, yang bervariasi dari robekan kecil dan berbatas tegas sampe robekan yang panjang atau rumit. Tiga bulan pertama
(15)
2
post partum hampir 23% ibu mengeluhkan dispareunia, 19% mengeluhkan inkontinensia urine dan 3-10% mengeluhkan inkontinensia alvi. Ibu post partum mengalami robekan derajat tiga atau empat sebanyak 0,5-2,5%, dengan resiko kekambuhan 4,5% pada kelahiran per vagina berikutnya. Teori tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohamed dan El-Nagger (2012) menemukan bahwa periode post partum adalah periode selama wanita menyusui, sedangkan secara fisik dan psikologis
yaitu post partum. Episiotomi adalah sayatan melalui jaringan perineal yang dirancang untuk memperbesar saluran vulva selama persalinan. Sekitar 33% dari wanita dengan persalinan pervaginam memiliki luka episiotomi, dan sekitar 70% dari wanita yang memiliki kelahiran vagina akan mengalami beberapa tingkat kerusakan perineum, karena
episiotomi memerlukan penjahitan. Kerusakan perineum dapat menyebabkan nyeri
perineum selama dua minggu setelah kelahiran, dan beberapa wanita mengalami ketidaknyamanan selama hubungan seksual karena adanya nyeri. Studi menunjukkan bahwa episiotomi dilakukan 97,3% dari 510 wanita primipara yang memiliki persalinan
pervaginam di Tehran.
Penelitian yang dilakukan oleh Priddis et al (2014) menemukan bahwa trauma perineum derajat tiga dan empat tergolong derajat berat yang mengenai anus dan vagina. Derajat empat mengalami cedera perineum melibatkan eksternal, internal dan epital dari
sfingter anal. Ibu post partum yang mengalami trauma perineum secara internasional berkisar antara 5-10%. Wanita yang mengalami trauma perineum mempunyai gejala
dyspareunia, stres, inkontinansia urine, inkontinansia alvi, dan resiko menggembangkan penyakit penyerta termsuk pelvice organ prolapse dan vasicovaginal fistulas.
Persalinan merupakan peristiwa keluarnya bayi, plasenta, dan selaput amnion. Kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, 50% kematian masa nifas, dan hampir dari 90% pada proses persalinan banyak yang mengalami robekan
(16)
3
perineum, baik dengan atau tanpa episiotomy (Ernawati, 2010). Menurut BKKBN (2013 dalam Saidah 2011) angka kematian ibu masih tinggi sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target Nasional yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 102/100.000 kelahiran hidup. Infeksi nifas masih berperan sebagai penyebab utama kematian ibu terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Faktor penyebab terjadinya infeksi nifas diantaranya, daya tahan tubuh yang kurang, perawatan nifas yang kurang baik, kurang gizi, anemia, hygiene yang kurang baik, serta kelelahan.
Menurut RCOG (2004, dalam Chapman, 2013) morbiditas maternal yang disebabkan oleh trauma dapat menimbulkan dampak kesehatan fisik, psikologis, dan
sosial jangka panjang bagi ibu. Nyeri dan ketidaknyamanan perineum dapat mengganggu pemberian ASI, kehidupan keluarga, dan hubungan seksual. Banyak ibu mengalami trauma perineum ketika melahirkan. Sebagian trauma akan sembuh tanpa intervensi, sedangkan sebagian diperlukan hecting. Petugas kesehatan berperan penting dalam memberikan saran dan dukungan, jika perlu melakukan hecting yang dibutuhkan atau merujuk ibu ke profesional yang lebih pakar
Berdasarkan data tahun 2008 di Indonesia dengan total ibu post partum 89% (4.509.630 orang) dari total ibu post partum yang ada mempunyai kebiasaan pantang makanan pada masa nifas seperti tidak boleh makan ikan laut, telur, makan sayur dan makan makanan yang pedas (Badan Litbang Kesehatan (2009 dalam Saidah, 2011). Data Jawa Timur tahun 2008 dengan total ibu post partum 21.043 orang di dapatkan data bahwa 68% ibu post partum melakukan pantng makan dan 23% ibu nifas tidak melakukan pantang makan. Tingginya angka pantang makanan yang dilakukan oleh ibu nifas menjadi penyebab lamanya penyembuhan luka akibat persalinan dan terhambatnya proses laktasi. Data ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa nifas atau menyusui kurang mengerti dengan pemenuhan gizi
(17)
4
yang baik dan seimbang. Pantangan disebabkan karena anjuran atau budaya yang berlaku dalam keluarga. Pantangan makanan yang sering terjadi misalnya dilarang makan daging, telur, dan ayam (53,5%), sayur sawi dan bayam (12,4%), pantang dengan makanan yang panas (6,3%), dan pantangan terhadap ikan laut (27,8%) (Badan Litbang Kesehatan) 2009 dalam Saidah, 2011).
Ibu nifas yang melakukan pantangan makanan disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka perineum diantaranya:1) faktor
internal yaitu: usia, penanganan jaringan, hipovolemia, personal hygiene; 2) faktor eksternal
yaitu: lingkungan, tradisi atau persepsi, pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan, penanganan petugas,dan gizi. Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010) faktor gizi terutama protein sangat mempengaruhi proses penyembuhan luka karena penggantian jaringan membutuhkan protein. Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein
hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, susu, dan keju) (Rusjiyanto, 2009).
Pantangan makan adalah suatu larangan untuk mengkonsumsi jenis makanan tertentu, karena terdapat ancaman bagi ibu yang melanggarnya. Pantangan merupakan sesuatu yang diwariskan dari leluhur melalui orang tua kegenerasi bawahnya. Pantangan menyebabkan orang tidak mengerti kapan suatu pantangan makanan dilakukan dan penyebab melakukan pantangan tersebut. Pantangan makanan yang di lakukan oleh masyarakat tidak sesuai dengan nilai gizi makanan yang dibutuhkan (Baumali & Nurhikmah, 2009).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tentang hubungan tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan dengan lama penyembuhan luka
(18)
5
Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, petugas kesehatan mengatakan fenomena berpantang makanan masih banyak di lakukan oleh masyarakat pada masa nifas. Masyarakat masih percaya adanya hubungan antara makan tertentu dengan kesehatan ibu nifas serta bayi. Ibu mengalami lama penyembuhan luka perineum
selama dua minggu bahkan ada yang berbulan-bulan. Rata-rata yang melakukan pantangan setelah melahirkan lulusan SD, SMP, dan SMA masih melakukan pantangan makan. Hasil wawancara peneliti dengan 7 ibu post partum, hampir 100% masih melakukan pantangan makan dengan alasan menjaga kesehatan tubuh, karena dengan pantang makanan tubuh akan terjaga dan tidak gemuk. Ibu mengatakan makanan yang di pantang antara lain ikan laut, ikan air tawar, ayam, telor, sayur, tidak boleh minum banyak dalam satu hari hanya mengkonsumsi air putih 1 gelas, dan makanan yang pedas. Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi nasi, tempe, tahu, dan kerupuk. Ibu boleh mengkonsumsi makanan yang di pantang setelah masa nifas habis, itupun masih dibatasi tidak boleh banyak-banyak mengkonsumsi makanan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Raven et al (2007) di Cina masih banyak ibu post partum melakukan pantang makan, di Desa maupun di Kota. Pantangan dilakukan untuk memulihkan kekuatan dan melindungi kesehatan masa depannya. Pantangan tersebut turun temurun dari nenek moyang tertua (Tradisional). Pantangan tersebut meliputi makanan dan tingkah laku. Pantangan untuk mengkonsumsi makanan seperti kelebihan makanan dan menghindari makanan yang dingin. Pantangan untuk tingkah laku seperti menghindari pekerjaan rumah, dan membatasi pengunjung.
Penelitian yang dilakukan oleh Lamadah (2013) keyakinan tradisional post partum masih dilakukan di Makkah Al Mukkaramah, KSA. Keyakinan itu mengenai
(19)
6
adanya edema. Ibu masa nifas 68,3% mengkonsumsi sedikit makanan. Ibu post partum
50,3% melakukan diet, karena mereka meyakini bahwa dengan makan makanan yang tidak terkontrol akan membahayakan dirinya. Ibu post partum 47% menghindari makanan seperti ikan, daging, nasi, dan susu. Ibu post partum 62% menghindari buah- buahan dan kacang-kacangan, semua itu makanan yang paling dihindari oleh ibu post partum. Ibu post partum melakukan pantangan makan ini karena hidup sehat 10 tahun yang akan datang. Ibu post partum di Makkah Al Mukkaramah meyakini satu
kepercayaan yaitu ‘’Panas-Dingin’’. Setelah melahirkan di anggap dingin karena kehilangan darah banyak.
Dampak dari perilaku pantang makan pada ibu nifas adalah lamanya penyembuhan luka dan bisa menyebabkan infeksi yang mengganggu pengecilan rahim ( Involusi) sehingga rahim akan tetap membesar (Sub Involusi). Infeksi yang melebar ke rahim dapat mengakibatkan perdarahan sehingga ibu biasanya akan diberi obat-obatan untuk membuat dinding dalam rahim berkontraksi sehingg darah dapat dikeluarkan ( Rahmi, 2007 ). Kekurangan zat gizi pada masa nifas bisa menimbulkan
infeksi pada ibu nifas karena masa nifas memerlukan makanan bergizi untuk memulihkan kondisi, mempercepat kesembuhan luka, dan proses laktasi (Zalilah, 2006). Komplikasi masa nifas yaitu infeksi Puerperalis, trauma Tractus Genitourinarius, Mastitis, Trombophlebitis, abses payudara, bendungan ASI dan puting susu lecet (Prawirohardjo, 2009).
Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Sejak dilahirkan ke dunia, hampir setiap manusia dikenalkan dengan pendidikan meski dalam bentuk sederhana oleh orang tua masing-masing dan melaksanakan pendidikan hingga akhir hayat. Pendidikan dapat dikatakan sebagai khas milik dan alat manusia, tidak ada makhluk lain yang
(20)
7
memerlukan pendidikan selain manusia.Tujuan pendidikan yaitu: (1) mengubah pengetahuan atau pengertian, pendapat dan konsep-konsep; (2) mengubah sikap dan persepsi; (3) menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru (Maryono, 2011).
Berdasarkan teori diatas masih banyak ibu post partum yang belum mengerti tentang nutrisi yang dibutuhkan post partum, tanpa melakukan pantangan makan post partum. Kurangnya informasi tentang cara mengatasi luka perineum post partum akan menimbulkan trauma dan lamanya penyembuhan luka perineum. Kebutuhan nutrisi
sangat penting dan sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka perineum. Masa nifas diperlukan nutrisi yang bermutu tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan serta vitamin. Faktor nutrisi akan mempengaruhi proses penyembuhan luka jalan lahir.
Hasil studi pendahuluan dan latar belakang diatas dapat disimpulkn bahwa sebagian besar ibu post partum khususnya di Pustu Desa Bendo masih melakukan pantangan makanan. Berdasarkan study pendahuluan dan latar belakang tersebut penulis ingin melakukan penelitian tentang ’’Hubungan tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum di Pustu Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten
Bojonegoro’’.
1.2 Rumusan Masalah
Ibu post partum sebagian besar mengalami masalah dalam kesehatan reproduksinya,
salah satunya tentang infeksi pada luka perineum. Penelitian ini untuk meneliti adakah Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Persepsi Ibu tentang Pantangan Makanan dengan Lama Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Post Partum di Pustu Bendo.
(21)
8
1.3 Tujuan Peneliti 1.3.1 Tujuan Umum
Peneliti secara umum bertujuan untuk melihat Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Persepsi Ibu tentang Pantangan Makanan dengan Lama Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Post Partum di Pustu Bendo.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pendidikan ibu post partum di Pustu Bendo
b. Mengetahui persepsi ibu tentang pantangan makanan pada ibu post partum di Pustu Bendo
c. Mengetahui lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum di Pustu Bendo
d. Menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan lama penyembuhan luka
perineum pada ibu post partum di Pustu Bendo
e. Menganalisa hubungan persepsi ibu tentang pantangan makanan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum di Pustu Bendo
1.4 Manfaat Peneliti 1.4.1 Manfaat Umum 1. Bagi tempat penelitian
Dapat memberikan masukan dan pertimbangan maupun informasi guna penyempurnaan sistem kerja terutama dibidang perawatan luka perineum pada ibu post partum.
2. Bagi pasien
Mendapatkan mutu pelayanan yang maksimal dengan informasi yang diberikan oleh pihak kesehatan sehingga pasien termotivasi untuk sembuh dan merasa nyaman.
(22)
9
3. Bagi perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perpustakaan guna menggembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan sehingga pendidikan nantinya akan menghasilkan tenaga keperawatan yang trampil dan profesional.
1.4.2 Manfaat khusus
1. Bagi institusi pendidikan
Dengan adanya Penelitian ini, diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan kepada mahasiswa keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang khususnya, dan mahasiswa jurusan lain pada umumnya mengenali lingkup tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka perineum post partum. Selain itu juga penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan referensi atau acuan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis.
2. bagi peneliti
Sebagai bahan menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam bidang keperawatan terutama perawatan luka perineum, khususnya mengenai hubungan tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum.
(23)
10
1.5 Keaslian Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartiningtiyaswati (2012) tentang hubungan perilaku pantang makan dengan lama penyembuhan luka
perineum pada ibu nifas di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Variabel yang di gunakan dalam penelitian tersebut yaitu perilaku pantang makan sebagai variabel independent dan lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas variabel dependent. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang signifikan antara perilaku pantang makan dengan lama penyembuhan luka
perineum pada ibu nifas di Kecamatan Srangat Kabupaten Blitar. Perbedaan pada penelitian Hartiningtiyaswati dengan penelitian ini adalah Variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan sebagai variabel independen dan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Pustu Bendo Kabupaten Bojonegoro tanggal 04 Januari 2016 – 12 Januari 2016.
Penelitian yang dilakukan Puspitaningtyas (2011) tentang hubungan pengetahuan teknik perawatan dengan kesembuhan luka perineum pada ibu nifas di BPS Kota Semarang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu pengetahuan teknik perawatan sebagai variabel independen dan kesembuhan
luka perineum pada ibu nifas sebagai variabel dependent. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan tingkat pengetahuan teknik keperawatan dengan kesembuhan luka perineum pada ibu nifas di BPS Kota Semarang. Perbedaan pada penelitian Puspitaningtyas dengan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang
(24)
11
digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan sebagai variabel independent dan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum sebagai variabel dependent. Tempat dan waktu penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah di Pustu Bendo Kabupaten Bojonegoro tanggal 04 Januari 2016- 12 Januari 2016. Penelitian yang dilakukan Yuni, Andayani, Sari dkk (2014) tentang hubungan perawatan luka perineum pada ibu nifas dengan lama penyembuhan luka jahitan
perineum ibu nifas di Puskesmas Susukan Kabupaten Semarang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu perawatan luka perineum pada ibu nifas
sebagai variabel independent dan lama penyembuhan luka jahitan perineum ibu
nifas sebagai variabel dependent. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan perawatan luka perineum pada ibu nifas dengan lama penyembuhan luka jahitan perineum ibu nifas. Perbedaan pada penelitian Yuni dengan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan sebagai variabel independent dan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum sebagai variabel dependent. Tempat dan waktu penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah di Pustu Bendo Kabupaten bojonegoro tanggal 04 Januari 2016- 12 Januari 2016.
Penelitian yang dilakukan Hayu (2013) tentang hubungan antara status nutrisi pada ibu nifas dengan penyembuhan luka perineum di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu status nutrisi pada ibu nifas sebagai variabel independent dan penyembuhan
luka perineum sebagai variabel dependen. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan antara status nutrisi pada ibu nifas dengan penyembuhan
(25)
12
luka perineum. Perbedaan pada penelitian Hayu dengan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan sebagai variabel independent dan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum sebagai variabel dependent. Tempat dan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Pustu Bendo Kabupaten Bojonegoro tanggal 04 Januari 2016 – 12 Januari 2016.
(1)
memerlukan pendidikan selain manusia.Tujuan pendidikan yaitu: (1) mengubah pengetahuan atau pengertian, pendapat dan konsep-konsep; (2) mengubah sikap dan persepsi; (3) menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru (Maryono, 2011).
Berdasarkan teori diatas masih banyak ibu post partum yang belum mengerti
tentang nutrisi yang dibutuhkan post partum, tanpa melakukan pantangan makan post
partum. Kurangnya informasi tentang cara mengatasi luka perineum post partum akan
menimbulkan trauma dan lamanya penyembuhan luka perineum. Kebutuhan nutrisi
sangat penting dan sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka perineum. Masa
nifas diperlukan nutrisi yang bermutu tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan serta
vitamin. Faktor nutrisi akan mempengaruhi proses penyembuhan luka jalan lahir. Hasil studi pendahuluan dan latar belakang diatas dapat disimpulkn bahwa sebagian besar ibu post partum khususnya di Pustu Desa Bendo masih melakukan pantangan makanan. Berdasarkan study pendahuluan dan latar belakang tersebut
penulis ingin melakukan penelitian tentang ’’Hubungan tingkat pendidikan dan
persepsi ibu tentang pantangan makan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum di Pustu Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro’’.
1.2 Rumusan Masalah
Ibu post partum sebagian besar mengalami masalah dalam kesehatan reproduksinya,
salah satunya tentang infeksi pada luka perineum. Penelitian ini untuk meneliti adakah
Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Persepsi Ibu tentang Pantangan Makanan
(2)
1.3 Tujuan Peneliti
1.3.1 Tujuan Umum
Peneliti secara umum bertujuan untuk melihat Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Persepsi Ibu tentang Pantangan Makanan dengan Lama
Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Post Partum di Pustu Bendo.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pendidikan ibu post partum di Pustu Bendo
b. Mengetahui persepsi ibu tentang pantangan makanan pada ibu post partum di
Pustu Bendo
c. Mengetahui lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum di Pustu
Bendo
d. Menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan lama penyembuhan luka
perineum pada ibu post partum di Pustu Bendo
e. Menganalisa hubungan persepsi ibu tentang pantangan makanan dengan lama
penyembuhan luka perineum pada ibu post partum di Pustu Bendo
1.4 Manfaat Peneliti 1.4.1 Manfaat Umum 1. Bagi tempat penelitian
Dapat memberikan masukan dan pertimbangan maupun informasi guna
penyempurnaan sistem kerja terutama dibidang perawatan luka perineum pada ibu post
partum.
2. Bagi pasien
Mendapatkan mutu pelayanan yang maksimal dengan informasi yang diberikan oleh pihak kesehatan sehingga pasien termotivasi untuk sembuh dan merasa nyaman.
(3)
3. Bagi perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perpustakaan guna menggembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan sehingga pendidikan nantinya akan menghasilkan tenaga keperawatan yang trampil dan profesional.
1.4.2 Manfaat khusus
1. Bagi institusi pendidikan
Dengan adanya Penelitian ini, diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan kepada mahasiswa keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang khususnya, dan mahasiswa jurusan lain pada umumnya mengenali lingkup tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan berpengaruh
terhadap proses penyembuhan luka perineum post partum. Selain itu juga
penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan referensi atau acuan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis.
2. bagi peneliti
Sebagai bahan menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam
bidang keperawatan terutama perawatan luka perineum, khususnya mengenai
hubungan tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan
(4)
1.5 Keaslian Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartiningtiyaswati (2012) tentang hubungan perilaku pantang makan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Variabel yang di gunakan dalam penelitian tersebut yaitu perilaku pantang makan sebagai variabel
independent dan lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas variabel
dependent. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang signifikan antara perilaku pantang makan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Kecamatan Srangat Kabupaten Blitar. Perbedaan pada penelitian Hartiningtiyaswati dengan penelitian ini adalah Variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan sebagai variabel
independen dan lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum sebagai
variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Pustu Bendo Kabupaten Bojonegoro tanggal 04 Januari
2016 – 12 Januari 2016.
Penelitian yang dilakukan Puspitaningtyas (2011) tentang hubungan
pengetahuan teknik perawatan dengan kesembuhan luka perineum pada ibu nifas
di BPS Kota Semarang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu pengetahuan teknik perawatan sebagai variabel independen dan kesembuhan luka perineum pada ibu nifas sebagai variabel dependent. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan tingkat pengetahuan teknik keperawatan
dengan kesembuhan luka perineum pada ibu nifas di BPS Kota Semarang.
Perbedaan pada penelitian Puspitaningtyas dengan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang
(5)
digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan sebagai variabel independent dan lama
penyembuhan luka perineum pada ibu post partum sebagai variabel dependent.
Tempat dan waktu penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah di Pustu Bendo Kabupaten Bojonegoro tanggal 04 Januari 2016- 12 Januari 2016. Penelitian yang dilakukan Yuni, Andayani, Sari dkk (2014) tentang hubungan
perawatan luka perineum pada ibu nifas dengan lama penyembuhan luka jahitan
perineum ibu nifas di Puskesmas Susukan Kabupaten Semarang. Variabel yang
digunakan dalam penelitian tersebut yaitu perawatan luka perineum pada ibu nifas
sebagai variabel independent dan lama penyembuhan luka jahitan perineum ibu
nifas sebagai variabel dependent. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada
hubungan perawatan luka perineum pada ibu nifas dengan lama penyembuhan luka
jahitan perineum ibu nifas. Perbedaan pada penelitian Yuni dengan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan sebagai variabel independent dan lama
penyembuhan luka perineum pada ibu post partum sebagai variabel dependent.
Tempat dan waktu penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah di Pustu Bendo Kabupaten bojonegoro tanggal 04 Januari 2016- 12 Januari 2016.
Penelitian yang dilakukan Hayu (2013) tentang hubungan antara status nutrisi
pada ibu nifas dengan penyembuhan luka perineum di wilayah kerja Puskesmas
Cukir Kabupaten Jombang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut
yaitu status nutrisi pada ibu nifas sebagai variabel independent dan penyembuhan
luka perineum sebagai variabel dependen. Kesimpulan dari penelitian tersebut
(6)
luka perineum. Perbedaan pada penelitian Hayu dengan penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan persepsi ibu tentang pantangan makanan sebagai variabel independent dan lama
penyembuhan luka perineum pada ibu post partum sebagai variabel dependent.
Tempat dan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di