Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan

menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan; 6. BupatiWalikota mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan kepada DPRD dalam forum rapat Paripurna DPRD; 7. DPRD bersama BupatiWalikota melakukan pembahasan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan, dan bila diperlukan dapat mengikutsertakan Pemerintah Desa, BPD, dan unsur masyarakat desa; 8. Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan BupatiWalikota disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada BupatiWalikota untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah; 9. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada angka 9, disampaikan oleh Pimpinan DPRD paling lambat 7 tujuh hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama; 10. Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada angka 10, ditetapkan oleh BupatiWalikota paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak rancangan tersebut disetujui bersama; dan Dalam hal sahnya Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi 11. Kelurahan yang telah ditetapkan oleh BupatiWalikota sebagaimana dimaksud pada nomor 11, Sekretaris Daerah mengundangkan Peraturan Daerah tersebut di dalam Lembaran Daerah.

2.2.4 Syarat dan Tujuan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan

1. Syarat Perubahan Perubahan status Desa menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Pembentukan,Penghapusan,Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan, bahwa untuk mengubah status Desa menjadi Kelurahan harus memenuhi syarat: a. luas wilayah tidak berubah; b. jumlah penduduk paling sedikit 4500 jiwa atau 900 KK untuk wilayah Jawa dan Bali serta paling sedikit 2000 jiwa atau 400 KK untuk diluar wilayah Jawa dan Bali; c. prasarana dan sarana pemerintahan yang memadai bagi terselenggaranya pemerintahan Kelurahan; d. potensi ekonomi berupa jenis, jumlah usaha jasa dan produksi serta keanekaragaman mata pencaharian; e. kondisi sosial budaya masyarakat berupa keanekaragaman status penduduk dan perubahan nilai agraris ke jasa dan industri; dan f. meningkatnya volume pelayanan. 2. Tujuan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Penggabungan, dan Penghapusan Kampung, dan