Beberapa  faktor  penghambat  kegiatan  parenting  itu  antara  lain: penyampaian  materi  dilakukan  berulang-ulang,
Latar  belakang  pendidikan  orang tua masih rendah sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman orang tua terhadap
materi  yang  di  sampaikan.  Seperti  halnya  yang  disampaikan  ibu  Leny  selaku tutor, yaitu :
“Dalam  proses  kegiatan  ada  beberapa  orangtua  yang  tidak  mengikuti kegiatan  sebelumnya  mbak,  jadi  pada  saat  kegiatan  minggu  berikutnya
saya  selaku  tutor  harus  menyampaikan  lagi  materi  yang  ada  pada  saat kegiatan  minggu  lalu,  serta  ada  beberapa  orang  tua  yang  gak  gampang
mengerti mbak, gak paham
apa yang saya terangkan.”
4.2 pola asuh di lingkungan keluarga anak usia dini
Pengasuhan  erat  kaitannya  dengan  kemampuan  suatu  keluarga  dalam  hal memberikan  perhatian,  waktu,  dan  dukungan  untuk  memenuhi  kebutuhan  fisik,
mental,  dan  sosial  anak-anak  yang  sedang  dalam  masa  pertumbuhan  serta  bagi anggota keluarga lainnya.
Secara teoritis orangtua di PAUD Cinta Kasih Amelia belum mengetahui  dan memahami  macam-macam  pola  asuh  yang  ada,  maka  pihak  orangtua  menanyakan
kepada kami tentang pengertian dari pola asuh. Ini sesuai dengan pernyataan dari Bu Sarmini yang mengatakan sebagai beikut :
“maaf  mbak,  sebelum  saya  menjawab  pertanyaan  yang  mbak  berikan kepada  saya,  tolong  dijelaskan  dulu,  pengertian  pola  asuh  itu  seperti  apa
soalnya saya belum begitu paham tentang i tu”
Selebihnya peneliti menjelaskan tentang pengertian pola asuh yang dimaksud, berikut penjelasannya :
“Begini  bu,  pola  asuh  yaitu  bentuk  interaksi  antara  anak  dan  orang  tua yang  berarti  orang  tua  mendidik,  membimbing,  dan  mendisiplinkan  serta
melindungi anak untuk untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma- norma yang berlaku dalam lingkungan setempat dan masyarakat Pola asuh
yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam bentuk perlakuan fisik maupun  psikis  yang  tercermin  dalam  tutur  kata,  sikap,  perilaku  dan
tindakan yang diberikan
, begitu bu”
Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan orang tua pada anak dan  bersifat  relatif  konsisten  dari  waktu  ke  waktu.Pola  perilaku  ini  dapat  dirasakan
oleh  anak  baik  dari  segi  negatif  maupun  positifnya.Berhasil  tidaknya  orang  tua membentuk tingkah laku anak sangat bergantung kepada bagaimana pola asuh orang
tua  yang  dirasakan  anak  itu  sendiri.  Setelah  mengetahui  pengertian  dari  pola  asuh secara  teoritik,  maka  Bu  Sarmini  memaparkan  tentang  apa  yang  beliau  tangkap
sebagai berikut : “Oh  gitu  mbak,  kalau  pola  asuh  yang  dimaksud  seperti  itu  sih  saya
biasanya  ya  mendidik  anak  saya  disiplin  gitu  mbak,  Saya  selalu mendorong anak untuk melakuk
an apa yang saya inginkan mbak” Prinsip  pengasuhan  menurut  Hoghughi  2004:  24    tidak  menekankan  pada
siapa  pelaku  namun  lebih  menekankan  pada  aktifitas  dari  perkembangan  dan pendidikan anak. Oleh karenanya, pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan
emosi,  dan  pengasuhan  sosial.  Berdasarkan  hasil  observasi  peneliti  maka  diperoleh gambaran mengenai beberapa pola asuh  yang diterapkan oleh beberapa orang tua di
PAUD Cinta Kasih Amelia sebagai berikut : 4.2.1
Pola asuh otoritar Pola  asuh  ini  cenderung  menetapkan  standar  yang  mutlak  harus  dituruti,
biasanya  disertai  dengan  ancaman-ancaman.Bentuk  pola  asuh  ini  menekan  pada
pengawasan  orang  tua  atau  kontrol  yang  ditunjukkan  pada  anak  untuk  mendapatkan kepatuhan  dan  ketaatan.Jadi  orang  tua  yang  otoriter  sangat  berkuasa  terhadap  anak,
memegang  kekuasaan  tertinggi  serta  mengharuskan  anak  patuh  pada  perintah- perintahnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bu Sarmini sebagai berikut :
“iya mbak dalam keluarga saya menerapkan anak agar selalu patuh kepada saya, saya berfikir apa yang saya lakukan itu juga untuk kebaikan anaknya
juga,  saya  sering  memarahi  anak  jika  anak  saya  melakukan  kesalahan. Jadwal  kegiatan  harian  pun  saya  sudah  buat  untuk  anak  saya,  dan  saya
selalu  mengajarkan  anak  untuk  belajar  mandiri  dan  melakukan  apapun
dengan benar sesuai dengan yang saya ajarkan mbak” Seperti halnya juga yang disampaikan oleh Ibu Sari, sebagai berikut :
“anak saya itu kalau tidak dipaksa ya tidak mau mbak, belajarpun begitu, kadang  harus  dimarahi  dulu  baru  mau  belajar,  ya  misalnya  anak  saya
ngeyel  kalau  diperintah  kadang  saya  jewer,  tapi  ya  tidak  terlalu  keras  itu
buat pelajaran buat dia supaya bisa patuh pada saya mbak”
Dalam  kenyataanya,  pola  asuh  yang  otoriter  mempunyai  anggapan  jika  anak menuruti  dan  melakukan  semua  yang  dikehendaki  dan  diinginkan  oleh  orang  tua,
anak  akan  tumbuh  menjadi  anak  yang  baik.  pola  asuh  orang  tua  ini  menetapkan standar  mutlak  yang  harus  dituruti,  biasanya  dibarengi  dengan  ancaman-ancaman,
anak  harus  tunduk  dan  patuh  pada  kehendak  orang  tua,  pengontrolan  orang  tua terhadap  sikap  anak  sangat  ketat,  hampir  tidak  pernah  memberikan  pujian,  sering
memberikan hukuman fisik jika terjadi kegagalan memenuhi standar yang ditetapkan orang tua. Pengendalian tingkah laku melalui kontrol eksternal.
4.2.1.3 Pola asuh demokratis
Pola  asuh  orang  tua  ini  memprioritaskan  kepentingan  anak  yang  bersifat rasional.Anak diberi kesempatan untuk mandiri dan mengembangkan kontrol internal,
anak  diakui  secara  pribadi  oleh  orang  tua  dan  turut  dilibatkan  dalam  pengambilan keputusan menetapkan peraturan serta mengatur kehidupan anak. Seperti halnya yang
diungkapkan oleh Ibu Wiwik sebagai berikut : “Alhamdulillah  mbak  anak  saya  menurut  saya,  anak  yang  penurut
mendengarkan  apa  yang  saya  perintahkan,sebaliknya  saya  juga  harus mendengarkan  apa  yang  anak  saya  inginkan.  Kalau  apa  yang  anak  saya
inginkan  itu  positif  ya  saya  dukung  mbak.  Saya  selalu  memberikan perhatian  kepada  anak  saya,jika  anak  melakukan  kesalahan  saya
menasehatinya secara baik-
baik” pola  asuh  demokratis  dalam  mendidik  anak  yang  diterapkan  oleh  bu  Wiwik
yaitu perhatian yang selalu dilimpahkan akan membuat anak merasa dihargai. Beliau juga  selalu  menghargai  pendapat  anak  mengenai  suatu  hal  atau  peristiwa.Orang  tua
dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran.Orang  tua  yang  demokratis  memandang  sama  kewajiban  hak
orang  tua  dan  anak,  bersikap  rasional  dan  selalu  mendasari  tindakannya  pada  rasio pemikiran.
Peran kegiatan parenting dalam meningkatkan pola asuh orangtua
Untuk  mengetahui  peran  kegiatan  parenting  dalam  meningkatkan  pola  asuh orangtua di PAUD Cinta Kasih  Amelia, perlu dilakukan penilaian terhadap manfaat
kegiatan ini,  serta adanya perubahan terhadap pola asuh  yang dilakukan  orangtua di
lingkungan  keluarganya.  Demikian  pernyataan  bu  Sri  nurlina  yang  mengatakan sebagai berikut:
“Saya  sebagai  pengelola  membuat  kegiatan  parenting  bersama  teman- teman  bertujuan  untuk  meningkatkan  cara  mendidik  anak  di  lingkungan
keluarga  dengan  benar  mbak,soalnya  kan  masyarakat  desa  umumnya belum  tau  dan  seenaknya  sendiri  dalam  mendidik  anak  kadang  gak  mau
tau  apa  yang  diinginkan  anak,  nah  saya  membuat  kegiatan  ini  supaya orangtua  dapat  manfaat  dan  tau  lho  gimana  parenting  itu,  serta  saya  dan
tutor  juga  mengevaluasi  apakah  ada  peningkatan  orangtua  dalam  hal
mendidik dan memberikan gizi pada anak mbak”
Pernyataan  dari  Ibu  Nurlina    tersebut  juga  didukung  dengan  pernyataan  Ibu  leni  sebagai berikut:
“….Setelah  semua  kegiatan  selesai  dan  kita  mengevaluasinya,  dapat dilihat  bahwa  tujuan  dari  kegiatan  parenting  umumnya  sudah  tercapai
mbak, karena
banyak peserta
yang mengikuti
kegiatan dan
mempraktekkan apa yang disampaikan saya sebagai tutor di keluarga dan anak tersebut mengalami perubahan.
” Tujuan  dari  kegiatan  parenting  ini  sudak  tercapai,  karena  dalam  hasil
evaluasi  banyak  perubahan  yang  ditunjukkan  oleh  peserta  setelah  mengikuti kegiatan ini, selain itu dapat dilihat dari perubahan perkembangan anak pada saat
di  lingkungannya  dan  di  sekolah.  Hal  ini  didukung  dengan  pernyataan  Ibu Suwiyanti Selaku tutor, sebagai berikut :
“Sebenarnya  sih  mbak  efektivitas  dari  kegiatan  ini  ya  bisa  dilihat  dari perkembangan  orang  tua  dalam  mendidik  anak,  serta  dilihat  juga  dari
perkembangan  anaknya  juga  di  sekolah,  dalam  hal  sarana  prasarana  pada
saat proses kegiatan itu juga apakah sudah sesuai dengan para peserta juga”
Bukti dari keberhasilan  peserta parenting dalam  mengikuti dan mengaplikasikannya dibuktikan dengan pernyataan dari salah satu peserta parenting yaitu sebagai berikut:
“
sebelum  saya  mengikuti  kegiatan  ini,  saya  belum  tau  bagaimana  pola asuh  yang  baik  yang  diterapkan  di  keluarga  jadi  ya  saya  asal  aja,  namun
setelah  mengikuti  kegiatan  inisaya  jadi  tau  bagaimana  pola  asuh  yang baik,  Sebelum  mengikuti  kegiatan  parenting  saya  juga  belum  tau  mbak
tentang  cara-mengasuh  dan  merawat  anak,  istilahnya  belum  tau  banyak dan  sungguh-sungguhdalam  mendidik  anak  jadi  hubungan  saya  dengan
anak ya saya sering memarahi dia,tapi setelah mengikuti kegiatan ini dan mempraktekkan  materi  yang  disampaikan  tutor  saya  jadi  tau,  anak  saya
juga mengalami perubahan perkembangan yang baik
”
Pernyataan salah satu  peserta parenting tersebut juga didukung dengan pernyataan  Ibu Leni sebagai berikut:
“Iya mbak, setelah kegiatan ini berlangsung ada beberapa perubahan dalam diri anak  yang  saya  liat,  mulai  dari  perkembangan  sosialnya,  perkembangan
motoriknya dan prilakunya, ya walaupun tidak semua anak mengalami perubahan yang  signifikan  mbak,  tapi  kebanyakan  sudah  mengalami  perubahan
perkembangannya”
Dari  hasil  wawancara  yang  dilakukan  mengenai  peran  kegiatan  parenting dalam  pola  asuh  orangtua  di  PAUD  Cinta  Kasih  Amelia  ini,  menunjukkan  bahwa
telah tercapainya tujuan dari kegiatan ini.Hal tersebut ditunjukkan dari hasil sebelum dan  sesudah  diadakannya  kegiatan  parenting.  Peserta  kegiatan  parenting  sudah  tahu
cara mengatur pola asuh dan merawat serta mendidik anaknya.
4.4 Pembahasan