10 Pemunculan kembali kognisi dalam tepai psikologi selama tahun 1970
dan tahun 1980-an telah mengarahkan kepada perspektif merestrukturisasi, yang merupakan paduan antara metode behavioral dengan teori kognitif.
Kebangunan kembali kognitif yang mengarahkan kepada reinterpretasi terhadap psikologi eksperimental, telah memberikan makna baru terhadap
makna persepsi, belajar dan motivasi. Dalam studi psikologi, psikolog perkembangan tertarik lagi dengan Piaget Piaget, 1970, dan meluaskan
minat mereka dalam perkembangan kodnitif terhadap moral Kohlberg, 1969, serta kognisi sosial Shantz, 1975. Psikolog sosial mulai
menggunakan pelaporan subyektif, serta pengaruh atribusi terhadap masalah kemanusiaan. Psikolog kepribadian, mulai merekonseptualisasikan
kepribadian dalam istilah belajar sosial Bandura, 1969, Mishel, 1973, menekankan peran central-mediational process terhadap pengalaman
manusia. Dan banyak lagi peneliti yang menekankan pada kognitif, seperti di bidang psikolinguistik chomsky, tidur dan mimpi Dement, pembayangan
Singer, Paivio, Shepart, dan hiposis Orne, Barber, Hilgard.
1. Latar Belakang Historis
Pemunculan kembali teori kognitif, tidak lepas dari perkembangan pendapat dan teori-teori dalam konteks sosial, dimana minat-minat baru
dalam kognisi muncul kembali seiring dengan perkembangan teknologi komputer serta perkembangan psikometrik di luar jalur psikologi
eksperimental. Walaupun komputer tidak dapat dianalogkan dengan berpikir manusia, teknologi komputer telah mendorong pertumbuhan
teori informasi sebagai alternatif dalam studi tentang prilaku. Akhirnya, reaksi terhadap behaviorisme dan psikologi humanistik, lebih
menekankan kepada nilai-nilai kemanusiaan dan diperkaya dengan model-model keberfungsian manusia dengan fokus internal, dengan
penekanan kepada tujuan dan makna pribadi. Dalam kaitan dengan psikologi terapeutik, terutama dalam
psikologi klinis dan psikiatri, pendekatan kognitif telah dipelopori oleh Kelly 1955 dan Rotter 195419731980, dan Beck 19741976,
sedangkan ahli yang paling berpengaruh terhadap psikologi kognitif
11 yaitu Albert Ellis, dengan fokus kepada peran pikiran irasional terhadap
penderitaan emotional sebagai fokus dalam terapi restrukturisasi kognitif. Sementara itu terapi yang berpusat kepada klien dan strategi
modifikasi prilaku, juga telah melakukan pengukuran kembali menurut pendekatan informasi, sedangkan dalam bidang strategi perubahan
prilaku, aplikasi klinis telah berdasarkan kepada atribusi, kontrol diri, problem solving, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan behaviorisme, teori kognitif secara meningkat telah dipahami sebagai suatu metodologi yang memiliki
kekuatan penuh dalam mengubah prilaku, sehingga masing-masing telah berpadu sebagai dalam perspektif restrukturisasi, dengan
penekanan kepada pengaruh timbal balik antara proses kognitif dengan variabel-variabel lingkungan. Dengan demikian, pendekatan kepada
pemahaman manusia adalah konstruktif, dimana seseorang secara aktif mengkontruksi pengalaman-pengalaman mereka.
2. Pendekatan