BAB III GAMBARAN DATA
A. Definisi Keberatan
Dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan kemungkinan terjadi bahwa Wajib Pajak WP merasa kurangtidak puas atas suatu
ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya atau atas pemotonganpemungutan oleh pihak ketiga. Dalam hal ini Wajib Pajak WP dapat mengajukan keberatan.
Departemen Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak, 2000 : 23
B. Dasar Hukum Keberatan
Dasar hukum pengajuan keberatan dan penyelesaiannya di atur di dalam ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Pasal 25 dan 26 UU No. 6 Tahun 1983 KUP sebagaimana telah di ubah
dengan UU No. 9 Tahun 1994 tentang perubahan Kesatu atas UU No. 6 2.
UU No. 16 Tahun 2000 tentang perubahan kedua UU no. 6 Tahun 1983 3.
Dan di perbaharui lagi dalam UU No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang lebih
spesifiknya terdapat pada Pasal 25 ayat 3, 3a, 7, 8, 9, dan pada Pasal 26A ayat 2 dan 4. Pokok-Pokok Perubahan Undang-Undang No. 28
Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
C. Syarat Pengajuan Keberatan
1. Surat keberatan dapat di terima untuk dipertimbangkan apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Satu surat keberatan untuk satu ketetapan pajak atau satu bukti
pemotonganpemungutan pajak b.
Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia c.
Mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut, atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak
d. Disertai dengan alasan-alasan yang jelas
e. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal surat
ketetapan pajak, kecuali WP dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena peristiwa diluar kekuasaannya force majeur
f. Dilampiri dengan surat kuasa khusus dalam hal surat keberatan
ditandatanganin bukan oleh Wajib Pajak sebagaimana telah diatur dalam pasal 32 UU KUP.Surat Edaran Dirjen Pajak, 2007 : 1
2. Sebelum mengajukan keberatan Wajib Pajak dapat meminta keterangan
secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak, perhitungan labarugi, pemotonganpemungutan pajak kepada kepala KPP. Terhadap
permintaan Wajib Pajak tersebut kepala KPP wajib memberikan keterangan secara tertulis mengenai hal tersebut paling lama 10 sepuluh hari kerja sejak
diterimanya surat Wajib Pajak. Surat Edaran Dirjen Pajak, 2007 : 1
Universitas Sumatera Utara
Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak dan keberatan yang tidak memenuhi syarat, dianggap
bukan Surat Keberatan, sehingga tidak diproses. Departemen Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak, 2000 : 23
D. Jangka Waktu Pengajuan Keberatan