PENGARUH ZIG-ZAG RUNING TERHADAP Pengaruh Zig Zag Runing Terhadap Peningkatan Kelincahan Pada Pemain Sepak Bola Usia 15-18 Tahun Di Salatiga Training Center Kota Salatiga.
PENGARUH
ZIG-ZAG RUNING
TERHADAP
PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK
BOLA USIA 15-18 TAHUN DI SALATIGA
TRAINING
CENTER
KOTA SALATIGA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Fisioterapi
Disusun oleh :
Lutfin Almas Aulia
J 120 151 133
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
(2)
(3)
(4)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta, 25 September2016 Penulis
(5)
1
PENGARUH ZIG ZAG RUNING TERHADAP PENINGKATAN
KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA 15-18 TAHUN DI
SALATIGA TRAINING CENTER KOTA SALATIGA
Abstrak
Latar Belakang: Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan
kecepatan pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisinya. Komposisi tubuh sangat berpengaruh terhadap gerak seseoang. Kelincahanmemainkan peranan khusus terhadap mobiitas fisik, kelincahan bukan merupakan komponen fisik tunggal, tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, waktu reaksi dan power. Beberapafakto yang mempengaruhikelincahanantara lain antropometri, tipetubuh, usia, jenis kelamin, dan berat badan.
Tujuan Penelitian:MengetahuipengaruhlatihanZigZag runningterhadap peningkatan kelincahan pada pemain sepak bola usia 15-18 tahun di New Salatiga Training Center.
Metode Penelitian: Penelitianini menggunakan metode quasieksperimental dengan rancangan with control group pre-test and post-test design,teknikanalisa data dalam penelitian ini adalahuji paired sample T-test untuk data berdistribusi normal, sedangkanujiwilcoxonuntuk data berdistribusi tidak normal
Hasil Penelitian: Ada pengaruhlatihanzigzag running terhadap kelincahan pemain sepak
bola.
Kesimpulan: Adapengaruhlatihanzigzag running
terhadappeingkatankelincahanpemainnsepak bola usia 15-18 tahun.
Kata kunci: zigzag running, Kelincahan, Illionis test, Remajausia 15-18 tahun, salatigatraining centerkotasalatiga.
Abstrack
Background: Agility is the body's ability to change direction at speed at moving without
losing balance in position. Body composition is very influential on the motion about a man. Agility mobile played special role of the physical, agility is not a single physical component, but is composed of components coordination, strength, reaction time and power. Some facto affects agility include anthropometry, body type, age, sex, and weight.
Objective: To determine the effects of exercise ZigZag running to the increased agility in
soccer players aged 15-18 years in New Salatiga Training Center.
Methods: This study used a quasi experimental design with control group pre-test and post-test design, engineering data analysis in this study is paired samples t-test for normal distribution of data, while the Wilcoxon test for abnormal distribution data
Results: There was an effect of exercise zigzag running towards agility football players. Conclusion: There is a zigzag effect of exercise running against deficits improve agility
pemainn football aged 15-18 years.
Keywords: zigzag running, agility, Illinois test, Adolescents aged 15-18 years, salatiga
(6)
2 1. PENDAHULUAN
Olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan raga untuk meningkatkan derajat kesehatan sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.kegiatan berolahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiaphari (MoeloekdanTjokronegoro, 2004).
Salah satu cabang olah raga yang paling digemari dan diminati seluruh kalangan masyarakat adalah sepak bola. Sepakbolaadalahsuatupermainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola (Muhajir, 2007).Namundalamprakteknya Tim Nasional Indonesia pada umumnya dan Tim New Salatiga Training Center pada khususnya kurang gemilang prestasinya dikarenakan kurangnya kelincahan atlet dalam bermain sepak bola.
Hasil observasi yang dilakukanolehUdiyana (2014) menjelaskanbahwa banyak pemain sepak bola yang mengeluhkan kurangnyakelincahanbaikdisaatsprint ataudisaat menggiring bola sehingga kesempatan untuk mendapatkan gol menjadi hilang. Kelincahan adalah persyaratan untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olah raga terutamagerakangerakan yang
(7)
3
membutuhkankoordinasigerak,(Ismaryanti, 2008). Dari pengertian diatas telah menjelaskan bahwa kelincahan merupakan indikasi penting dalam bermain sepak bola.
Salah satu metode basic training yang simple dan efisien untuk pelatihan kelincahanadalahzig-zagruning. Tujuanlatihanzig-zagruningadalahuntukmenguasai keterampilan lari, menghindar dari berbagai halangan baik orang maupun benda yang ada di sekeliling (Wedana, 2014). Pelatihanmodifikasizigzagruninginiakan membuat otot mengalami kontraksisebagaibentukresponterhadapbeban yang diberikan. Sebagai efek dari diberikanpelatihanzig-zagruningadalahadanyaperubahan kelincahan sebagai bentuk adaptasi dari tubuh terhadap pelatihan yang diberikan berupa peningkatan kemampuan kerja otot. Dengan diberikan pelatihan yang sesuai dengan prinsip pelatihan kecepatan, nantinya akan memberikan pengaruh secara fisiologis bagi otot khususnya otot tungkai dan dengan perubahan ini akan memberikan dampak terhadap peningkatan kecepatan dan kelincahan (NaladalamUdiyana, 2014).
New Salatiga Training Centre yang terletak di Kota Salatigamerupakanpusatolahraga yang membina anak-anak usia 15-18 tahun khusus untuk cabang sepak bola. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan melalui observasi, diketahui bahwa setiap aktivitas latihan seringkali menggunakan aktivitas fisik aerobik yang dilakukan secara terjadwal. Aktivitas ini menuntut kemampuan fisik atau
(8)
4
ketahananototpadapamainsepak bola terutama otot tungkai yang tinggi dalam permainannya.
2. METODE
Penelitianinimenggunakanmetode
quasieksperimentaldenganrancanganwith control group pre-test and post-test
design,dengantujuanuntukmengetahuipengaruh program Zig zag
runingterhadappeningkatankelincahan pemain akademisepakbola di Salatiga. 1. Populasi
Populasimerupakanwilayahgeneralisasiyang
terdiridariobjekatausubjek yang
mempunyaikualitasdankarakteristiktertentu yang ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridankemudianditarikkesimpulan (Sugiyono, 2008).Populasidalampenelitianiniadalahsiswa usia 15-18 tahun di New Salatiga Training Centerdi Salatigasebanyak30 orang. 2. Sampel
Sampeladalahbagiandaripopulasi yang
menjadiobjekpenelitian.Sampel yang
digunakandalampenelitianinidiambildengancarapurposive sampling,
yaitupengambilansampel yang
dilakukanatasdasarpertimbanganpenelitiannyasaja yang
menganggapunsur-unsur yang
(9)
5
diambilatausesuaikriteriainklusi (hexaluna, 2010). Sampel dari penelitian ini adalah 15 orang kelompok perlakuan dan 15 orang kelompok kontrol.
KriteriaInklusidanEksklusidarisampel, yaitu: 1) KriteriaInklusi
Kriteriainklusidalampenelitianinimeliputi: a. Siswa bersediamenjadisampel
b. Siswa mengikutisemua program penelitiansecararutin 2) KriteriaEksklusi
Kriteriaeksklusidalampenelitianinimeliputi: a. Siswa sakit
3) Kriteria Drop-out
a. 1x tidak mengikuti latihan
b. Siswa tidak berada di tempat latihan
c. Siswa melakukan latihan kelincahan di luar program penelitian ini.
Sampel yang didapatkan adalah 30 siswa. Kemudian sample dibagi menjadi 2 kelompok bagian yaitu kelompok kontrol sebanyak 15 anak dan kelompok perlakuan sebanyak 15 anak.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Kategori Berdasarkan Usia
Tabel 3.1.Usia kelompok PerlakuandankelompokKontrol Karakteristik Frekuensi Presentase Mean SD Kelompok
Perlakuan - Usia 15 tahun - Usia 16 tahun
6 6 2 40,0 % 40,0% 13,3 %
(10)
6 - Usia 17 tahun
- Usia 18 tahun
1 6,7 %
Jumlah 15 100 %
Kelompok Kontrol - Usia 15 tahun - Usia 16 tahun - Usia 17 tahun - Usia 18 tahun
4 6 3 2 26,7 % 40,0 % 20,0 % 13,3%
16,20 1,014
Jumlah 15 100 %
a. Gambaran Tingkat Kelincahan pre dan postpada Kelompok Perlakuan Tabel 3.2.Kelincahan Pre dan Post Kelompok Perlakuan
Kelincahan Mean SD Minimum Maximum
Pre Test 15,72 1.11 13.31 16.89
Post Test 12.87 1.02 10.58 15.20
Selisih 2,85 0,09 2,73 1,69
b. Gambaran Tingkat Kelincahan pre dan postpada Kelompok Kontrol Tabel 4.3.Kelincahan Pre dan Post Kelompok Kontrol
Kelincahan Mean SD Minimum Maximum
Pre Test 15,71 0,874 14,32 16,88
Post Test 12,87 0,758 14,33 16,70
Selisih 2,84 0,116 -0,01 0,18
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa tampak pada kelompok Perlakuan jumlah responden terbanyak adalah umur 16 dan 17 tahun
(11)
7
dengan presentasi 40,0 %, dengan mean 15,86 sedangkan pada kelompok kontrol jumlah responden terbanyak adalah usia 16 tahun dengan presentasi 40,0 % dengan mean 16,20.Faktor usia merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kebugaran. Hal ini sejalandenganpendapatNurhasan (2006), yang menyatakan bahwa tingkat kebugaran jasmani akan meningkat sampai dengan mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8 - 1% per tahun.
2. Pengaruh Latihan Zig-zag Running terhadap Peningkatan Kelincahan
pada Pemain Sepak Bola di Salatiga Training Center
Zig-zag running adalah suatu macam bentuk latihan yang dilakukan dengan gerakan berkelok-kelok melewati rambu-rambu yang telah disiapkan, dengan tujuan untuk melatih kemampuan berubah arah dengan cepat. Tujuan latihan lari zig zag adalah untuk menguasai keterampilan lari, menghindar dari berbagai halangan baik orang maupun benda yang ada disekililing (Saputra, 2002)
Dengan diberikan pelatihan zig-zag running maka unsur kebugaran jasmani seperti kekuatan otot tungkai, kecepatan, fleksibilitas sendi lutut dan pinggul, elastisitas otot dan keseimbangan dinamis akan mengalami peningkatan fungsi secara fisiologis sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan kaki. Kekuatan merupakan kemampuan neuromuskular untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam.
(12)
8
Akan terjadi peningkatan kemampuan dan respon fisiologis pada pelatihan ini yaitu hypertrophy (pembesaran otot), dan adaptasi persyarafan. Terjadinya hypertrophy disebabkan oleh bertambahnya jumlah myofibril pada setiap serabut otot, meningkatknya kepadatan kapiler pada serabut otot. Terjadinya adaptasi persyarafan ditandai dengan peningkatan teknik dan tingkat keterampilan seseorang (Sukidiyanto, 2005).
Kecepatan sebagai hasil perpaduan dari panjang ayunan tungkai dan jumlah langkah. Fleksibilitas merupakan kemampuan persendian untuk bergerak dalam ruang gerak sendi secara maksimal dan elastisitas merupakan kemampuan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi secara maksimal. Dengan diberikan pelatihan zig zag run otot otot akan menjadi lebih elastis dan ruang gerak sendi akan semakin baik sehingga persendian akan menjadi sangat lentur sehingga menyebabkan ayunan tungkai dalam melakukan langkah-langkah menjadi sangat lebar. Keseimbangan dinamis juga akan terlatih karena dalam pelatihan ini harus mampu mengontrol keadaan tubuh saatmelakukan pergerakan. Otot-otot sinergis berkontraksi lebih tepat, dan meningkatnya inhibisi otot-otot antagonis. Dengan meningkatnya komponen tersebut maka kelincahan akan mengalami peningkatan.
A. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya antara lain yaitu:
(13)
9
a. Penelitian ini di lakukan pada saat bulan ramadhan, sehingga kondisi pemain kurang maksimal dalam latihan, dikarenakan sebagian besar pemain sedang menjalankan puasa.
b. Dalam penelitian ini tidak menilai secara keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan dari setiap individu (status gizi,IMT,antropometri) dimana salah satunya yaitu IMT (Indeks massa tubuh) dapat mempengaruhi terhadap kelincahan seseorang.
c. Waktu penelitian tertunda selama 10 hari pada saat latihan ke 9 saat Hari raya sehingga respon fisiologis latihan zig zag running sedikit berubah.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis hasil statistik, dapat diambil kesimpulanbahwa:Ada pengaruhlatihanzigzag
runningterhadapkelincahanpemainsepakbola di salatigatraining center.
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi responden
Disarankan untukmelakukanlatihanzigzagruningsupaya mendapatkan peningkatan kelincahan pemain sepak bola. 2. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk memperkuat hasil penelitian ini, dapat melakukan
(14)
10
penelitian yang berhubungan dengan kelincahan sehingga diharapkan diperoleh hasil penelitian yang lebihmendalamdanvariatif.
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin. 2008. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega.
Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan. Bandung: UPI.
Ismayarti. 2008. Peningkatan Kelincahan Atlet Melalui Penggunaan Metode KombinasiLatihanSirkuitPylometricdanBeratBadan. JurnalPaedagogia. Jilid 11.
Imanudin, I. 2008. TeoriIlmuKeppelatihan. Bandung: UPI.
Kardjono.2008. Modul Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung
Universitas Pendidikan Dan
OlahragaJurusanPendidikanKepelatihanOlahraga.
Lhaksana J. 2011. Be Champion. Depok : Penebar Swadaya Group
Luxbacker, J.A 2008. SepakbolaTaktikdanTekknik Bermain. Jakarta: PT Raja GrafindooPersada.
Mappaompo., Adam M. 2011. Kontribusi Koordinasi Mata - kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola DalamPermainanSepakbola Club BilopaKabupatenSinjai. Jurnal ILARA.
Moeloek.,danTjokronegoro. 2009. Dasar Fisiologi Kesegaran Jasmani Dan Latihan Fisik. Jakarta UI: Press.
Muhajir, M. 2007. Pendidikan Jasmani & Kesehatan. Jakarta: Galian Indonesia Printing.
Nala, I. G. N. 2011. PrisipPelatihanFisikOlahraga. Denpasar; Udayana University Press. 26 - 29.
(15)
11
Nawi, M. 2015. Journal Relationship BetweenIllionois Agility Test And Reaction Time In Male AthlatesTuraif Northern Border University: Saudi Arabia. Nurhasan. 2006. PenilaianPembelajaranPenjas. Jakarta: Dinas Kebudayaan. Saputra. 2002. “TujuanLariZigzag” Artikelhttp://www.google.com. (diunduh
pada tanggal 5 Agustus 2016).
Sucipto, D. 2000. Metode Latihan Teknik Olahraga BereguBesar (Sepakbola), Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukadiyanto. 2005. PenghantarTeoridanMetodelogiMelatihFisik. Yogyakarta: PKO-FIK-UNY. P. 40-68.
Udiyana, I.N.S.D., Kanca, I.N., Dan Sudarmada, I.N. 2014. PengaruhPelatihanModifikasiZigZag Run Terhadap Peningkatan Kecepatan Dan Kelincahan Pada Siswa Putra PesertaEkstrakulikulerSepakbola SMA PGRI 1Amlapura Tahun Ajaran
2013/2014. Singaraja: Jurnal Ilmu
KeolahragaanUniversitasPendidikanGanesha Volume 1.
Wedana, I.M.A., Sudiana, I., Dan Wahyuni, N.P.D.S. 2004. PengaruhPelatihanZigZag Run Dan Lari 60 M Terhadap Volume OksigenMaksimal (VO2 maks). Singaraja: E-jurnal IKOM PendidikanGaneshaJurusanIllmuKeolahragaan. Vol 1.
(1)
6 - Usia 17 tahun
- Usia 18 tahun
1 6,7 %
Jumlah 15 100 %
Kelompok Kontrol - Usia 15 tahun - Usia 16 tahun - Usia 17 tahun - Usia 18 tahun
4 6 3 2
26,7 % 40,0 % 20,0 % 13,3%
16,20 1,014
Jumlah 15 100 %
a. Gambaran Tingkat Kelincahan pre dan postpada Kelompok Perlakuan
Tabel 3.2.Kelincahan Pre dan Post Kelompok Perlakuan
Kelincahan Mean SD Minimum Maximum
Pre Test 15,72 1.11 13.31 16.89
Post Test 12.87 1.02 10.58 15.20
Selisih 2,85 0,09 2,73 1,69
b. Gambaran Tingkat Kelincahan pre dan postpada Kelompok Kontrol
Tabel 4.3.Kelincahan Pre dan Post Kelompok Kontrol
Kelincahan Mean SD Minimum Maximum
Pre Test 15,71 0,874 14,32 16,88
Post Test 12,87 0,758 14,33 16,70
Selisih 2,84 0,116 -0,01 0,18
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa tampak pada kelompok
(2)
7
dengan presentasi 40,0 %, dengan mean 15,86 sedangkan pada
kelompok kontrol jumlah responden terbanyak adalah usia 16 tahun
dengan presentasi 40,0 % dengan mean 16,20.Faktor usia merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kebugaran. Hal ini
sejalandenganpendapatNurhasan (2006), yang menyatakan bahwa
tingkat kebugaran jasmani akan meningkat sampai dengan mencapai
maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan
kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8 - 1% per
tahun.
2. Pengaruh Latihan Zig-zag Running terhadap Peningkatan Kelincahan pada Pemain Sepak Bola di Salatiga Training Center
Zig-zag running adalah suatu macam bentuk latihan yang dilakukan dengan gerakan berkelok-kelok melewati rambu-rambu yang
telah disiapkan, dengan tujuan untuk melatih kemampuan berubah arah
dengan cepat. Tujuan latihan lari zig zag adalah untuk menguasai
keterampilan lari, menghindar dari berbagai halangan baik orang maupun
benda yang ada disekililing (Saputra, 2002)
Dengan diberikan pelatihan zig-zag running maka unsur kebugaran
jasmani seperti kekuatan otot tungkai, kecepatan, fleksibilitas sendi lutut
dan pinggul, elastisitas otot dan keseimbangan dinamis akan mengalami
peningkatan fungsi secara fisiologis sehingga akan berpengaruh terhadap
peningkatan kelincahan kaki. Kekuatan merupakan kemampuan
(3)
8
Akan terjadi peningkatan kemampuan dan respon fisiologis pada pelatihan
ini yaitu hypertrophy (pembesaran otot), dan adaptasi persyarafan.
Terjadinya hypertrophy disebabkan oleh bertambahnya jumlah myofibril
pada setiap serabut otot, meningkatknya kepadatan kapiler pada serabut
otot. Terjadinya adaptasi persyarafan ditandai dengan peningkatan teknik
dan tingkat keterampilan seseorang (Sukidiyanto, 2005).
Kecepatan sebagai hasil perpaduan dari panjang ayunan tungkai
dan jumlah langkah. Fleksibilitas merupakan kemampuan persendian
untuk bergerak dalam ruang gerak sendi secara maksimal dan elastisitas
merupakan kemampuan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi secara
maksimal. Dengan diberikan pelatihan zig zag run otot otot akan menjadi
lebih elastis dan ruang gerak sendi akan semakin baik sehingga persendian
akan menjadi sangat lentur sehingga menyebabkan ayunan tungkai dalam
melakukan langkah-langkah menjadi sangat lebar. Keseimbangan dinamis
juga akan terlatih karena dalam pelatihan ini harus mampu mengontrol
keadaan tubuh saatmelakukan pergerakan. Otot-otot sinergis berkontraksi
lebih tepat, dan meningkatnya inhibisi otot-otot antagonis. Dengan
meningkatnya komponen tersebut maka kelincahan akan mengalami
peningkatan.
A. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya
(4)
9
a. Penelitian ini di lakukan pada saat bulan ramadhan, sehingga kondisi
pemain kurang maksimal dalam latihan, dikarenakan sebagian besar
pemain sedang menjalankan puasa.
b. Dalam penelitian ini tidak menilai secara keseluruhan faktor-faktor
yang mempengaruhi kelincahan dari setiap individu (status
gizi,IMT,antropometri) dimana salah satunya yaitu IMT (Indeks massa
tubuh) dapat mempengaruhi terhadap kelincahan seseorang.
c. Waktu penelitian tertunda selama 10 hari pada saat latihan ke 9 saat
Hari raya sehingga respon fisiologis latihan zig zag running sedikit
berubah.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis hasil statistik, dapat diambil kesimpulanbahwa:Ada pengaruhlatihanzigzag
runningterhadapkelincahanpemainsepakbola di salatigatraining center.
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi responden
Disarankan untukmelakukanlatihanzigzagruningsupaya mendapatkan peningkatan kelincahan pemain sepak bola.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk memperkuat hasil penelitian ini, dapat melakukan
(5)
10
penelitian yang berhubungan dengan kelincahan sehingga diharapkan diperoleh hasil penelitian yang lebihmendalamdanvariatif.
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin. 2008. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega.
Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan. Bandung: UPI.
Ismayarti. 2008. Peningkatan Kelincahan Atlet Melalui Penggunaan Metode KombinasiLatihanSirkuitPylometricdanBeratBadan. JurnalPaedagogia. Jilid 11.
Imanudin, I. 2008. TeoriIlmuKeppelatihan. Bandung: UPI.
Kardjono.2008. Modul Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung
Universitas Pendidikan Dan
OlahragaJurusanPendidikanKepelatihanOlahraga.
Lhaksana J. 2011. Be Champion. Depok : Penebar Swadaya Group
Luxbacker, J.A 2008. SepakbolaTaktikdanTekknik Bermain. Jakarta: PT Raja GrafindooPersada.
Mappaompo., Adam M. 2011. Kontribusi Koordinasi Mata - kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola DalamPermainanSepakbola Club BilopaKabupatenSinjai. Jurnal ILARA.
Moeloek.,danTjokronegoro. 2009. Dasar Fisiologi Kesegaran Jasmani Dan Latihan Fisik. Jakarta UI: Press.
Muhajir, M. 2007. Pendidikan Jasmani & Kesehatan. Jakarta: Galian Indonesia Printing.
Nala, I. G. N. 2011. PrisipPelatihanFisikOlahraga. Denpasar; Udayana University Press. 26 - 29.
(6)
11
Nawi, M. 2015. Journal Relationship BetweenIllionois Agility Test And Reaction Time In Male AthlatesTuraif Northern Border University: Saudi Arabia. Nurhasan. 2006. PenilaianPembelajaranPenjas. Jakarta: Dinas Kebudayaan.
Saputra. 2002. “TujuanLariZigzag” Artikelhttp://www.google.com. (diunduh pada tanggal 5 Agustus 2016).
Sucipto, D. 2000. Metode Latihan Teknik Olahraga BereguBesar (Sepakbola), Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukadiyanto. 2005. PenghantarTeoridanMetodelogiMelatihFisik. Yogyakarta: PKO-FIK-UNY. P. 40-68.
Udiyana, I.N.S.D., Kanca, I.N., Dan Sudarmada, I.N. 2014. PengaruhPelatihanModifikasiZigZag Run Terhadap Peningkatan Kecepatan Dan Kelincahan Pada Siswa Putra PesertaEkstrakulikulerSepakbola SMA PGRI 1Amlapura Tahun Ajaran
2013/2014. Singaraja: Jurnal Ilmu
KeolahragaanUniversitasPendidikanGanesha Volume 1.
Wedana, I.M.A., Sudiana, I., Dan Wahyuni, N.P.D.S. 2004. PengaruhPelatihanZigZag Run Dan Lari 60 M Terhadap Volume OksigenMaksimal (VO2 maks). Singaraja: E-jurnal IKOM PendidikanGaneshaJurusanIllmuKeolahragaan. Vol 1.