Peran Suharto Dalam Revolusi Indonesia 1945-1959

9

BAB II PERAN SUHARTO SEBELUM PEMBEBASAN PAPUA

A. Peran Suharto Dalam Revolusi Indonesia 1945-1959

Suharto memulai karir pertama sejak zaman Belanda sebagai anggota Koninklijk Nederlandsch Indische Leger KNIL. Pada zaman Jepang Suharto memimpin Pembela Tanah Air PETA di Yogyakarta. Sementara pada zaman RI menjadi Badan Keamanan Rakyat BKR, yang kemudian menjadi Tentara Repulik Indonesia TRI, dan akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia TNI. Ketika Belanda menduduki Yogyakarta Suharto berpangkat Letnan Kolonel Letkol dan memimpin TNI menyerang Yogyakarta tanggal 1 Maret 1945 sebagai ibukota RI. Setelah merdeka diangkat menjadi Komandan Komando Strategi Angkatan Darat Kostrad di Jakarta. 1 Sewaktu juga melaksanakan serangan umum 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara besar-besaran itu direncanakan dan dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi IIIGM III dengan mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman. Serangan itu membuktikan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia masih ada dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung. Di Dewan Keamanan 1 P.J. Suwarno, Rajawali Kemusuk Menjelajah Nusantara, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2009, hlm. 1-2 PBB. Akhirnya Indonesia berhasil mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia TNI masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan.Ketika terjadi Agresi Belanda II terhadap Yogyakarta, Suharto memimpin Brigade X di Yogyakarta dan kemudian menghubungi pasukannya yang ada di Purworejo untuk datang ke Yogyakarta. Akhirnya berhasil mengadakan serangan umum 1 Maret 1949 setelah berkoordinasi dengan Sultan HB IX, sehingga akhirnya Belanda keluar dari Yogyakarta.

B. Peran Suharto Pasca Revolusi Indonesia 1950-1962