a Panglima Komando : Mayjen Suharto
b Wakil Panglima I
: Kolonel Laut Subono c
Wakil Panglima II : Kolonel Udara Leo Wattimena
d Kepala Staf Gabungan : Kolonel Ahmad Tahir
1
Komando Mandala yang bermarkas di Makasar ini mempunyai dua tujuan yaitu: 1.
Merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan operasi militer untuk mengembalikan Papua ke dalam kekuasaan Republik Indonesia
2. Mengembangkan situasi militer di wilayah Papua sesuai dengan perkembangan
perjuangan di bidang diplomasi supaya dalam waktu singkat diciptakan daerah- daerah bebas de facto atau unsur pemerintah RI di wilayah Papua.
B. Kebijakan Komando Mandala
a. Strategi yang digunakan Komando Mandala
Dalam upaya melaksanakan tujuan tersebut, Komando Mandala telah membantu strategi dengan membagi operasi pembebasan Papua menjadi tiga fase
yaitu: 1.
Fase Inflasi Di mulai pada awal Januari 1962 sampai dengan akhir tahun 1962, dengan
adanya masukan 10 kompi kesekitar sasaran tertentu untuk dapat menciptakan daerah bebas De Facto.
1
Ridhani, R, Mayor Jenderal Soeharto Panglima Komando Mandala Pembebasan Papua, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2009, hlm 95-96
2. Fase Eksploitasi
Di mulai pada tahun 1963,dimana dengan mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan, menduduki semua pos pertahanan musuh yang
penting di Papua, terutama di Jayawijaya, Fak-fak, Kaimana, Sorong dan Merauke.
3. Fase konsolidasi
Di laksanakan pada tanggal 1 Januari 1964, dengan menegakkan kekuasaan Repulik Indonesia secara mutlak diseluruh Papua.
2
Sebelum Komando Mandala bekerja aktif, unsur militer yang telah bergabung dalam Motor Boat Torpedo MBT, yang telah melakukan penyusupan ke Irian
BaratPapua. Namun,kedatangan pasukan ini dapat diketahui Belanda, sehingga terjadilah Pecah pertempuaran di Laut Arafuru. Dalam pertempuran itu yang sangat
dahsyat ini, Motor Boat Torpedo MBT, Macan Tutul ditenggelamkan oleh Belanda dan mengakibatkan gugurnya Komandan MBT Macan Tutul Yoshafat Sudarso.
b. Pembentukan Kelengkapan Mandala
Untuk memdukung kelacaran operasi, komando Mandala menyusun suatu rencana logistik yang meliputi pengembangan pangkalan, bantuan logistik untuk
melancarkan serangan besar-besaran guna persiapan pembekalan. Angkatan Laut telah menetapkan pangkalan depan di Ambon, Elat dan Kei. Pangkalan dasar
2
Ibid , hlm. 96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang besar itu ada Bitung, teluk Wujo, dan Maumere Nusa Tenggara Timur.
Kemudian pangkalan mobil untuk stock pilling di Ambon. Pangkalan dasar di Manado Sulawesi Utara, Gorontalo, Kendari Sulawesi
Tenggara Makassar Sulawesi Selatan dan Kupang Nusa Tenggara Timur. Pasukan yang telah melakukan operasi infiltrasi supaya pasukan mampu
melakukan survival. Mereka hanya diberi bekal tujuh hari ransum serbuan Ranser. Untuk melakukan serangan besar-besaran, bantuan logistik ini
merupakan bantuan logistik yang regular.
3
C. Infiltrasi Tentara Republik Indonesia