Ekonomi Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

3 keluarga yang berada di Getakan ini. Kepala keluarga dalam Kartu Keluarga adalah kakak sulung Bu Gung Sayang. Cokorda Raka Pemayun yang merupakan kakak Bu Gung Sayang tinggal bersama keluarganya dan kakak perempuan Bu Gung Sayang yang juga tidak menikah di Pupuan, Tabanan. Kemudian, adik laki – laki Bu Gung Sayang yang sudah berkeluarga, kini tinggal bersama keluarganya di Ubud, Gianyar. Saat ini, Ibu Gung Sayang bersama ayahnya tinggal dilahan seluas 500 meter persegi, dimana dalam lahan seluas itu terbangun 4 bangunan yang rata – rata memiliki luas 10 m x 7,5 m yang terdiri dari 8 kamar tidur dan kamar mandi serta dapur yang terpisah. Kondisi bangunan rumah Ibu Gung Sayang dapat dikatakan sudah layak, karena kondisi bangunan yang sudah berlantai keramik dan tembok yang sudah tertutup semen serta atap yang menggunakan tanah liat. Setelah penulis menelusuri keseluruh halaman dan ke dalam rumah, bagian rumah yang menurut saya secara pribadi kondisinya memprihatinkan adalah bagian kamar mandi dan dapur, padahal kedua bagian rumah tersebut semestinya bersih.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga Pendapatan keluarga Ibu Gung Sayang berasal dari kegiatannya yaitu sebagai pedagang jajan bali yaitu Jajan Uli dan Begina. Bu Gung Sayang sebelumnya pernah membantu di sawah sebagai buruh tani. Namun setelah ayahnya semakin tua Bu Gung Sayang takut untuk meninggalkannya sendiri dalam waktu yang lama untuk bekerja ke sawah. Oleh karena itu Bu Gung Sayang memilih untuk menjual jajan yang mana pembuatannya dapat dilakukan dirumah. Pekerjaan yang tentunya menguras tenaga dan waktu, dengan penghasilan yang tidak menentu. Belum lagi kerugian yang diperoleh bilamana tidak semua dagangannya laku di pasaran. Ketakutan itu membuat Bu Gung Sayang memilih untuk memproduksi jajan hanya bila ada yang memesannya langsung. Sehingga kemungkinan adanya kerugian lebih kecil. Setiap kali bu gung sayang menerima pesanan menghasilkan keuntungan 4 sekitar Rp. 50.000. Penghasilan ini tak menentu tergantung seberapa banyak jajan yang terjual dan ada atau tidaknya orang yang memesan. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga Adapun rincian pengeluaran keluarga Ibu Gung Sayang adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan sehari-hari Pengeluaran utama keluarga Ibu Gung Sayang adalah biaya hidup sehari-hari seperti bahan makanan. Jika di rata-ratakan, pengeluaran keluarga ini perharinya mencapai Rp. 30.000,00 yang digunakan untuk membeli sayur dan lauk untuk makan dan oot makanan babi. Keperluan hidup lainnya seperti listrik perbulannya rata-rata RP 50.000 sedangkan air PAM perbulannya rata-rata Rp 50.000 yang kadang justru naik menjadi Rp. 60.000. Belum lagi pengeluaran untuk membeli sembako. Jadi pengeluaran keluarga Ibu Gung Sayang lebih banyak di banding pendapatan yang di hasilkan. b. Kesehatan Dalam hal kesehatan, keluarga Ibu Gung Sayang tidak menganggarkan secara khusus pengeluaran untuk biaya kesehatan. Biasanya Ibu Gung Sayang mengandalkan JAMKESMAS untuk berobat di puskesmas. Karena keadaan ekonomi yang tidak menentu mendesak keluarga Ibu Gung Sayang untuk menjaga kesehatannya agar tidak sakit. Bagi keluarga Ibu Gung Sayang bantuan dari pemerintah berupa JAMKESMAS sangat membantu dalam bidang kesehatan. c. Sosial Dalam hal sosial, biasanya dikeluarkan jika ada upacara agama di desanya. Biaya yang dikeluarkan tergantung dengan besar kecilnya upacara yang di laksanakan. Biasanya biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 100.000 – Rp. 200.000. 1

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH