Metode Simple Additive Weighting Flowchart

2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. 4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan. Menurut beberapa penelitian ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan Maulana, 2012, di antaranya: 1. Simple Additive Weighting, metode SAW ini pernah digunakan dalam penelitian dengan judul “Simple Additive Weighting Approach to Personnel Selection Problem ” yang ditulis oleh Afshari Alireza, Mojahed Majid, dan Mohd Yusuff Rosnah. Dimana hasilnya adalah metode SAW dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam melakukan penilaian karyawan terbaik. 2. Fuzzy Simple Additive Weighting FSAW, metode ini pernah digunakan dalam penelitian dengan judul “Fuzzy Simple Additive Weighting Method by Preference Rati” yang ditulis oleh M. Modarres dan Sadi Nezhad S. Kesimpulan dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa metode FSAW bekerja cepat dan berakhir dengan nilai crisp untuk setiap alternatif . 3. Analytical Hierarchi Process AHP, metode ini pernah digunakan dalam penelitian dengan judul “Rancang Bangun SPK Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Analytical Hierarchi Process AHP yang ditulis oleh Rohmat Taufiq. Dimana kesimpulan dari dari penelitian ini adalah SPK dengan metode AHP dapat digunakan untuk semua proses penilaian, sementara menentukan kriteria dan sub kriteria ini dapat berubah sesuai dengan perjanjian manajemen.

2.3. Metode Simple Additive Weighting

Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada Indrawaty, dkk., 2011. ………………………….. 1 Dimana: R ij = nilai rating kinerja normalisasi X ij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria Max x ij = nilai terbesar dari setiap kriteria Min x ij = nilai terkecil dari setiap kriteria Benefit = nilai terbesar adalah terbaik Cost = nilai terkecil adalah terbaik. Dimana r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A i pada atribut C j ; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif V i diberikan sebagai: � = ∑ � � � =1 …………………………………………………………….… 2 Dimana : V i = rangking untuk setiap alternative W j = nilai bobot dari setiap kriteria r ij = nilai rating kinerja ternormalisasi. Nilai V i yang lebih besar mengindikasi bahwa alternatif Ai lebih terpilih. Langkah – langkah metode SAW adalah sebagai berikut Fithri dan Latifah, 2014 : 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu C i . 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria C i , kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut atribut keuntungan ataupun atribut biaya sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. jika j atribut keuntungan benefit jika j atribut biaya cost 4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik A i sebagai solusi.

2.4. Flowchart

Menurut penelitian Adelia dan J. Setiawan 2011 flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambardiagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman. Tabel 2.1. Simbol - simbol pada flowchart Simbol Nama Fungsi Terminator awalakhir proses Garis Alir Flow Line arah aliran program Preparation proses inisialisasi Proses proses perhitunganproses pengolahan data InputOutput Data proses inputoutput data, parameter, informasi Predefined Process Sub Program permulaan sub programproses menjalankan sub program Decision Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya On Page Connector Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman Off Page Connector Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda

2.5. Flow Graph