Uraian obyektif Bentuk Uraian Bebasnon obyektif Bentuk jawaban singkat

c. Pada akhir program pendidikan dilaksanakan Ujian Akhir. Materi ujian akhir adalah Materi yang diajarkan di kelas X, XI dan XII, atau sesuai dengan Standar Kelulusan SKL. d. Ulangan Awal Semester Uji Blok I adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 4 – 5 Kompetensi Dasar KD atau lebih.

e. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. f. Ulangan uji Blok II adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapain kompetensi setelah melaksanakan 4-5 KD pasca ulangan tengah semester.

g. Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

h. Ujian akhir adalah suatu kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta

didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar

1.4.4. Pedoman dan Bentuk Instrumen Penilaian A. Pilihan Ganda

Bentuk tes ini dapat dilakukan pada semua mata pelajaran, dan pensekorannya obyektif. Pedoman utama dalam membuat soal pilihan ganda adalah: 1. Pokok soal yang dipertanyakan harus jelas 2. Pilihan jawaban homogen 3. Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama 4. Tidak ada petunjuk ke arah jawaban yang benar 5. Hindari menggunakan pilihan jawaban semua benar atau semua salah, kecuali. 6. Pilihan jawaban angka diurutkan 7. Semua pilihan jawaban logis 8. Tidak menggunakan negative ganda 9. Kalimat yang digunakan sesuai dengan perkembangan siswa 10. Menggunakan bahasa Indonesia baku 11. Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.

B. Uraian obyektif

Bentuk tes uraian obyektif cenderung lebih bisa mengukur kemampuan siswa secara menyelururh. Bentuk tes ini cocok untuk menguji kompetensi yang membutuhkan kejelasan pemahaman dalam batas yang dapat diukur misal, bidang studi Matematika, kimia, fisika, biologi Pedoman umum dalam membuat soal uraian obyektif: 1. Pokok soal yang ditanyakan harus jelas 2. Penskoran dilakukan secara berjenjang, yaitu setiap tahaplangkah jawaban mendapat skor 3. Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa 4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku.

C. Bentuk Uraian Bebasnon obyektif

Bentuk tes ini cocok untuk mengukur kemampuan menyeluruh pada bidang pelajaran social. Meskipun hasil penilaian bisa subyektif, adanya pedoman penskoran yang jelas dapat mengurangi subyektifitas penilaian. Pedoman umum penyusunan soal uraian bebas: 1. Menggunakan kata Tanya: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, hitunglah, buktikan. 2. Tidak menggunakan kata Tanya: apa, siapa, kapan. 3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku 4. Hindarkan kata-kata yang dapat ditafsirkan ganda. 5. Dibuatkan petunjuk pengerjaan soal. 6. Dibuatkan kunci jawaban untuk guru yang mengoreksi 7. Dibuatkan pedoman penskoran untuk guru yang mengoreksi Pensekoran bentuk soal ini dapat dilakukan secara analitis maupun global. Secara analitis maksudnya pensekoran dilakukan secara bertahap menurut kunci jawaban. Pensekoran secara global maksudnya jawaban dibaca secara menyeluruh untuk menangkap ide pokok jawaban siswa.

D. Bentuk jawaban singkat

Bentuk ts jawaban singkat ditandai dengan adanya tempat kosong ditandai dengan titik-titik, yang digunakan peserta tes untuk mengisi jawaban. Bentuk tes dapat berupa pertanyaan, melengkapi, isian, dan jenis identifikasi atau asosiasi. Pedoman umum penyusunan bentuk tes isian: 1. Soal sesuai dengan indikator 2. Hanya ada satu jawaban benar 3. Rumusan kalimat soal komunikatif 4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku

E. Menjodohkan