Sistem Informasi Penggajian Di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung

(1)

Tugas Akhir

Diajukan untuk mmemenuhi syarat kelulusan Diploma III pada Program Studi Manajemen Informatika

Dwi Ratih Anggraeni 1.09.08.156

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

 

terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia.

Permasalahan-permasalahan teknis yang terjadi dalam pengelolaan lembaga pemasyarakatan pada

kegiatan pengolahan datanya adalah proses pengolahan data dan proses pencarian

data membutuhkan waktu lama karena datanya masih disimpan dalam bentuk

arsip-arsip, lamanya proses penyampaian dan penerimaan informasi yang dibutuhkan, dan

lamanya proses pembuatan laporan.

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah membuat sebuah program

aplikasi sistem informasi penggajian. Metode pengembangan sistem yang digunakan

adalah metode Classis Life Cycle atau Waterfall model, pengaplikasiannya dengan

menggunakan bahasa pemrograman Java dan My SQL ODBC 3.51 Driver sebagai

database. Adapun alat bantu yang digunakan dalam perancangan sistem adalah Use

Case Diagram, Skenario Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class

Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram. Dengan adanya rancangan

sistem yang terkomputerisasi, pengolahan data, penyajian informasi, dan pelaporan

akan lebih cepat.

Dengan adanya rancangan sistem yang terkomputerisasi, pengolahan data,

penyajian informasi, dan pelaporan akan lebih cepat dan efektif. Keamanan data lebih

terjamin dan dapat mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan data serta

mengurangi kesalahan dalam penyampaian laporan.


(3)

ii 

 

institutions in the data processing activity is data processing and data searching

process takes a long time because data is still stored in the form of archives, the

length of the process of delivering and receiving the information needed, and the

length of the reporting process.

The purpose of this study was to make a payroll information system application

program. System development method used is a method Classis Life Cycle or

Waterfall model, its application using the Java programming language and the My

SQL ODBC 3.51 Driver as a database. The tools used in the design of the system is

the Use Case Diagram, Scenario Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram,

Class Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram. With the design of

computerized systems, data processing, information presentation, and reporting will

be faster.

With the design of computerized systems, data processing, information

presentation, and reporting will be more quickly and effectively. Data security more

secure and can reduce errors in data recording process and reduce errors in

reporting.


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tak lupa shalawat beriring salam senantiasa tercurahkan bagi junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang dari Cahaya-Nya diperoleh eksistensi segala ciptaan.

Tugas akhir ini merupakan perwujudan dari seluruh informasi yang diperoleh penulis baik melalui lisan (pengarahan dan bimbingan serta wawancara) maupun tulisan (buku panduan) selama melaksanakan program Penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Bandung.

Pelaksanaan penelitian ini dapat berlangsung dengan baik karena telah mendapat bantuan dan dukungan dari beberapa pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, kekuatan untuk hidup, dan Rezeki untuk kami Syukuri.

2. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku pimpinan Rektorat Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dr. Ir.Arry Akhmad Aman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Dadang Munandar, S.E.M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia dan

5. Ibu Lusi Melian, S.Si,MT selaku dosen wali.


(5)

iv

atas bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini. 7. Bapak Uan Kurniawan yang telah membantu perizinan dan selaku

pembimbing di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Bandung supaya bisa penelitian disana.

8. Bapak Sudin, terima kasih bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Staf-staf karyawan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah mendukung dan membantu atas saran dan kritikan yang masuk kepada penulis.

10. Orang tua, kakak, dan saudara penulis, karena atas do’anya dan dorongan semangat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tenang.

11. Sahabat-sahabat penulis yaitu Ana, Deri, Sandi, Alan, Aditya, Agung, Yunita yang selalu membantu dan mengingatkan tugas akhir, terima kasih karena kalian penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini. You are the best forever my friends

12. Refasa Yudha Gustama, yang membantu dan mendoakan penulis agar tugas akhir ini cepat selesai. Thanks you so much

13. Teman-teman MI 20 yang tidak pernah kompak tapi tetap bersatu, terima kasih untuk persahabatannya yang indah.

14. Semua orang yang berperan dan tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya.


(6)

v

Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini, masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu tanggapan dan saran dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga tugas akhir ini memberi manfaat sesuai yang diharapkan.

Bandung, Juni 2011


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi komputer sangat diperlukan oleh berbagai perusahaan kecil, menengah hingga besar. Mengingat kebutuhan akan peningkatan efesiensi dan efektivitas dari setiap kegiatan dalam perusahaan tidak dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adanya dukungan teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu kualitas informasi yang dihasilkan.

Lembaga Pemasyarakatan (disingkat LP atau LAPAS) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. Sebelum dikenal istilah lapas di Indonesia, tempat tersebut disebut dengan istilah penjara. Lembaga Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Departemen Kehakiman). Penghuni Lembaga Pemasyarakatan bisa narapidana (napi) atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bisa juga yang statusnya masih tahanan, maksudnya orang tersebut masih berada dalam proses peradilan dan belum ditentukan bersalah atau tidak oleh hakim. Pegawai negeri sipil yang menangani pembinaan narapidana dan tahanan di lembaga pemasyarakatan di sebut dengan Petugas


(8)

Pemasyarakatan, atau dahulu lebih di kenal dengan istilah sipir penjara. Konsep pemasyarakatan pertama kali digagas oleh Menteri Kehakiman Sahardjo pada tahun 1962, dimana disebutkan bahwa tugas jawatan kepenjaraan bukan hanya melaksanakan hukuman, namun tugas yang jauh lebih berat adalah mengembalikan orang-orang yang dijatuhi pidana ke dalam masyarakat.

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung termasuk salah satu instansi yang belum memiliki sistem informasi dan diperlukannya sistem informasi penggajian guna memberikan kemudahan bagi bagian-bagian yang terkait dalam system penggajian. Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung ini masih belum terkomputerisasi masih berupa arsip sehingga dalam pencarian data membutuhkan waktu relative lama.

Penelitian yang dilakukan adalah untuk membuat perancangan system informasi pengolahan data penggajian yang dilakukan pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung. Penelitian ini memiliki peranan untuk memperbaiki kinerja system pengolahan data sehingga diharapkan akan menjadi kemudahan untuk sarana pengolahan data penggajian sehingga dapat diperoleh hasil yang cepat, tepat, dan akurat.

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki system penggajian yang sedang berjalan, mempercepat pengolahan data dan mempercepat informasi.

Permasalahan-permasalahan teknis yang terjadi adalah proses pengolahan data dan proses pencarian data membutuhkan waktu lama karena datanya masih


(9)

disimpan dalam bentuk arsip-arsip kertas, lamanya proses penyampaian dan penerimaan informasi yang dibutuhkan, dan lamanya proses pembuatan laporan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis hendak melakukan penelitian dan merancang suatu aplikasi sistem informasi pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung oleh karena itu penulis mengusulkan rancangan atau desain sistem yang mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN di LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II A BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi  penyebab masalah‐masalah diantaranya, yaitu : 

1. Pengolahan data penggajian masih belum terkomputerisasi yaitu  masih berupa arsip 

2. Diperlukannya  system  aplikasi  sehingga  untuk  menghitung  dan  mencetak slip tidak membutuhkan waktu yang relative lama dan  lebih akurat. 

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan di Lapas Narkotika ? 2. Bagaimana perancangan sistem informasi di Lapas Narkotika?

3. Bagaimana pengujian sistem informasi di Lapas Narkotika? 4. Bagaimana implementasi sistem informasi di Lapas Narkotika?


(10)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah membangun Sistem Informasi Penggajian yang dapat menangani masalah-masalah pada proses penggajian.

Adapun tujuan dari Sistem Informasi Penggajian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan di Lapas Narkotika. 2. Untuk membuat perancangan sistem informasi di Lapas Narkotika. 3. Untuk pengujian program di Lapas Narkotika.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi di Lapas Narkotika.

1.4. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sistem informasi penggajian guna untuk mempercepat dan memudahkan dalam pengolahan data.

2. Bagi Penulis

Meningkatkan, memperluas serta dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dan mempraktekannya langsung di lapangan serta memanfaatkan keterampilan dan menambah pengalaman sebagai pegangan untuk memasuki dunia kerja yang sebenarnya pada masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang sama sehingga dapat dikembangkan menjadi lebih baik.


(11)

1.5. Batasan Masalah

Dalam hal ini penulis perlu membatasi masalah yang akan di bahas agar lebih terarah sesuai dengan tujuan yang diambil hanya mencakup masalah penggajian yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Bandung, yaitu sebagai berikut :

1. Membuat sistem informasi pengolahan data pegawai dan pelaporan gaji 2. Hanya membuat laporan data pegawai, data golongan, slip gaji, laporan

bulanan.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan oleh penulis di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Bandung, berlokasi di Jl. Rancamanuk Kel. Wargamekar Kec. Baleendah Kab. Bandung Jawa Barat.


(12)

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Aktifitas Bulan Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011

Pengumpulan Data

Perancangan Analisa Penulisan Laporan


(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis.

Jadi teori memuat : - Konsep

- Definisi - Proposisi

Secara umum fungsi dari teori adalah untuk :

1. Menjelaskan (explanation) ruang lingkup variable-variabel yang akan diteliti. 2. Meramalkan (prediction), yaitu menyusun hipotesis dan menyusun instrumen

penelitian

3. Pengendalian (control), yaitu membahas hasil penelitian dan memberikan saran.

Oleh karena itu seorang peneliti harus membaca buku-buku dan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan penelitian-penelitian yang dilakukannya. Sumber-sumber bacaan dapat berbentuk buku teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah dan hasil penelitian. Membaca buku adalah prinsip berfikir deduktif, sedangkan membaca hasil penelitian adalah prinsip berpikir induktif. Sumber bacaan yang baik memenuhi tiga criteria, yaitu relevansi, kelengkapan, kemutakhiran (kecuali penelitian histories). (http://www.scribd.com)


(14)

2.1 Pengertian Sistem  

 Menurut kusrini (2007 : 4), Kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari segi sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya, hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”.

2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih menekankan urutan operasi didalm sistem.

Pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau komponen-komponenya mendefinisikan sistem adalah sebagai “ sekumpulan elemen-elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Denagn demikian didalam sistem,komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai.

 

2.1.1 Karakteristik Sistem  

Menurut kusrini (2007 : 6 ), untuk mencapai tujuan, suatu sistem harus memiliki sifat-sifat tertentu atau suatu karakteristik seperti berikut :


(15)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem

Suatu sistem yang ada diluar lingkungan dari batas sistem yang di pengaruhi oleh operasi sistem.

5. Penghubung Sistem

Media penghubung ini antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumberdaya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan Sistem ( Input )

Energi yang masuk kedalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan suatu sistem tersebut dapat berinteraksi.


(16)

7. Keluar Sistem ( Output )

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembungan.

8. Pengolahan sistem ( Proses )

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem ( Object )

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran dan tujuan.

 

2.1.2 Klasifikasi Sistem  

Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikirin atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi melalui proses alam, sedangkan sistem buatan adah suatu sistem yang di rancang oleh manusia.


(17)

3. Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya diprediksi secara tepat, sedangkan sistem tidak tertentu adalah sistem dengan prilaku kedepan yang tidak dapat di prediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berpengaruh oleh lingkungan luar.  

 

2.1.3 Pelaku Sistem

Pelaku sistem yaitu orang atau individu yang terlibat dalam suatu sistem. Para pelaku sistem tersebut yaitu :

1. Pemakai

Pada umumnya ada tiga kelompok pemakai sistem, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.

2. Manajemen

Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang.


(18)

3. Pemeriksa

Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem

Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

a. Arkeolog : yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.

b. Inovator : yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.

c. Mediator : yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.

d. Pimpinan proyek : Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.


(19)

5. Pendesain sistem

Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer

Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.

7. Personel pengoperasian

Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.

 

2.2 Pengertian Informasi

Informasi, adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat baik saat ini ataupun mendatang.

Informasi juga bisa diartikan sebagai bahan yang akan disampaikan melalui proses komunikasi, jika di ibaratkan sebuah truck barang yang memuat beras dari sawah menuju pasar, posisi informasi disini adalah sebagai beras, sumber(source) informasinya adalah sawah, tujuannya (destination) adalah pasar, sedangkan truck


(20)

dan perjalanannya adalah sebagai proses komunikasi jadi jelas, melalui ilustrasi diatas, jika informasi adalah bahan atau barang yang akan disampaikan dari sumber menuju tujuan melalui proses komunikasi, secara istilah, informasi diartikan sebagai data after manipulation atau data yang telah melewati proses manipulasi, maksudnya data tersebut telah diintepretasikan berbeda oleh masing-masing pihak yang posisinya sebagai sumber. Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya ‐ sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut jogianto (2005 : 3 ), Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata digunakan untuk mengambil keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu


(21)

1. Kualitas Informasi

Informasi memiliki 3 kriteria kualitas, yaitu : a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa ataupun menyesatkan. Akurat juga informasi yang harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang harus datang pada penerima tidak boleh terlambat. Apabila informasi datangnya terlambat maka pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan. c. Relavan

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentuakn kualitasnya. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding dengan biaya untuk mendapatkannya.

2. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari 2 hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian


(22)

informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan sautu nilai uang tetapi dapat ditaksir efektivitasnya.  

  

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut jogianto (2005 : 6 ), Sistem informasi dapat di definisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting. Proses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

2.3.1 Komponen-komponen Sistem Informasi

Dalam suatu informasi terdapat terdiri komponen-komponen sebagai berikut : 1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras mencakup berbagai fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat Lunak (software)

Yaitu sekumpulan instruksi-instruksi yang menjalankan perangkat keras untuk memproses data.

3. Prosedur

Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan proses data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.


(23)

4. Orang

Yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluarnya sistem informasi. 5. Basis data

Yaitu sekumpulan table yang brhubungan dan berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer

Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber dapat secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

 

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi serta untuk pengembangan sistem informasi tersebut.

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan berorientasi objek. Melalui pendekatan objek, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.


(24)

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Perancangan Sistem Informasi Penggajian. ini dibangun dengan menggunakan menggunakan Model Waterfall. Metode Waterfall ini membutuhkan pendekatan yang sistematis dan sekuensial. Dalam pengembangan aplikasinya dimulai dari tingkat awal sistem hingga perawatan melalui tahap

System/Information Engineering and Modeling, tahap Software Requirements

Analysis, tahap Design, tahap Coding, tahap Testing/Verification dan tahap

Maintenance.

           

   

Gambar 2.1 Model Waterfall  (http://blog.binadarma.ac.id)

Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang mendekati perkembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan suatu tingkatan,


(25)

melalui pemodelan sistem, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut :

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem (System Engineering)

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemenelemen yang lain seperti hardware, database, dan sebagainya. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Analysis)

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dan sebagainya. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

3. Perancangan (Design)

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.


(26)

4. Pengkodean (Coding)

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

5. Pengujian (Testing)

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.


(27)

2.5 Konsep perancangan sistem

Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

5. Termasuk menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Tahap perancangan sistem mempunyai data tujuan utama, yaitu : a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangunan yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat. Untuk mencapai tujuan ini, análisis sistem harus dapat mencapai sasaran sebagai berikut :

1. Perancangan sistem harus berguna, mudah di pahami dan nantinya mudah digunakan.

2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan. 3. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk mendukung pengolahan

transaksi, laporan manejemen, dan mendukung keputusan yang akan dialakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang dilakukan oleh komputer.

4. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi.


(28)

2.5.1 Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem merupakan bagian yang menunjukan arus pekerjaan dari sistem keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem serta menunjukan apa yang dikerjakan didalam sistem.

 

2.6 Konsep Basis Data

Menurut Ir Fathansyah (2002 : 4 ), basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, konsep, pristiwa, keadaan, dan

sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. kumpulan field yang saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan elektronis.


(29)

Basis data hanyalah sebuah objek yang fasif/mati, Ia ada karena ada pembuatnya. Basis data tidak akan berguna jika tidak ada pengelola/penggeraknya. Yang menjadi pengelola/penggeraknyasecara langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan keduanya (basis data dan pengolahannya) menghasilkan sebuah sistem, karena itu secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungandan sekumpulan program yang yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk memakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.

 

2.7 Pengertian Data dan Pengolahan Data

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu.

Adapun pengertian pengolahan data itu sendiri merupakan masa atau waktu yang digunakan untuk mendiskripsikan perubahan bentuk data menjadi pengolahan data, dibutuhkan sistem pengolahan data yang bersifat otomatis menyangkut penambahan data, pengurutan data, pencarian terhadap data, penyimpanan terhadap data yang telah akurat dan lainnya sesuai yang diinginkan pemakai. Pengelohan data dan informasi saling berhubungan satu sama lainnya yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (Software), pemakai (brainware). Data itu sendiri dan lainnya berhubungan dengan suatu pengolahan data dan informasi.


(30)

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN BALIK 2.8 Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan siklus pengolahan data, yaitu input, processing dan output.

       

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data (Sumber  jogianto (2005 : 6 ) 

 

2.9 Pengertian Penggajian

Gaji sering disebut upah, perbedaan upah dan gaji hanya terletak pada ikatan kerja dan jangka waktu penerimaan. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerja kuat, sedangkan seseorang menerima upah apabila ikatan kerja kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan setiap bulan, sedangkan upah diberikan setiap hari atau setiap minggu.

Dalam bekerja seseorang akan mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Gajiyang sering juga disebut upah merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada pegawai atau karyawan sebagai balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja seseorang.

Tunjangan adalah suatu biaya yang diberikan kepada anggota keluarga pegawai yang bersangkutan. Besarnya tunjangan sudah diatur dalam peraturan daerah yang telah ditentukan.


(31)

Gaji pokok adalah besarnya gaji yang diterima pegawai sebelum dikenakan potongan dan tunjangan-tunjangan.( http://pso.hmprisonservice.gov.uk)

2.10 Peranan Gaji

Gaji mempunyai sumber penting dalam kinerja suatu perusahaan dan kemampuan karyawan atau pegawainya, yaitu :

a. Pegawai dapat bekerja lebih baik b. Dapat memenuhi kebutuhan hidup

c. Memberikan status sosial dalam masyarakat d. Memberikan kepuasan kepada pegawai e. Memberikan ketenangan dalam bekerja


(32)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Pada bab ini akan menjelaskan beberapa uraian menyangkut Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung yang terdiri dari Sejarah, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Deskripsi Tugas.

3.1.1. Sejarah Singkat

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Bandung terletak di Jalan Rancamanuk Kelurahan Warga Mekar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, adalah Lembaga Pemasyarakatan baru yang mulai dioperasionalkan pada tanggal 4 Mei 2009 dengan jumlah penghuni 30 orang WBP (Warga Binaan Pemasyarkatan) operan dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I Bandung dengan kapasitas hunian 224 orang narapidana. Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung saat ini dihuni oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pelanggar tindak pidana umum mencakup daerah Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.

Fasilitas pembinaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Bandung diantaranya adalah aula (gedung serbaguna), masjid, gereja, dapur, poliklinik. Fasilitas poliklinik terdidri dari poliklinik umum, gigi, rawat inap, ruang konsultasi, kamar obat, ruang tunggu, ruang laboratorium, ambulance, ruang perawatan putus obat, alat kedokteran umum, alat kedokteran gigi, ruang


(33)

tempat obat khusus. Fasilitas olahraga diantaranya lapangan sepak bola (futsal), lapangan tenis meja.

3.1.2. Visi dan Misi a. Visi

Memulihkan kesatuan hubungan hidup dan penghidupan Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan mahluk Tuhan Yang Maha Esa, dengan meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan.

b. Misi

Melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan dan pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan serta pengolahan benda sitaan Negara dalam kerangka penegakan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta penipuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia.

3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan dasar mempersatukan fungsi-fungsi perusahaan dan menetapkan hubungan yang pasti, agar dapat membatasi pembagian kerja pada masing-masing divisi. Adapun struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung sebagai berikut :


(34)

Gambar. 3.1. Struktur Organisasi Lembaga Pemasyarakatan (Sumber Lapas Narkotika)

KALAPAS 

KA KPLP 

KASUBAG TU 

RUPAM I  RUPAM II  RUPAM III 

KAUR UMUM  KAUR 

KEPEGKEU 

KASI BINADIK  KASI  KEGIATAN 

KASI ADM  KAMTIB 

KASUBSI  REGISTRASI 

KASUBSI  BIMKEMASWAT 

KASUBSI PHK KASUBSI SARANA  KERJA 

KASUBSI  KEAMANAN 

KASUBSI  PELAPORAN 


(35)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi tugas yang ada pada Lembaga Pemasyarakatan adalah sebagai berikut :

1. Kalapas

Mengkoordinasikan pembinaan kegiatan kerja administrasi keamanan dan tata tertib serta pengelolaan tata usaha meliputi urusan kepegawaian, keuangan dan rumah tangga sesuai peraturan yang berlaku dalam rangka pencapaian tujuan pemasyarakatan Napi/ anak didik / penghuni LAPAS.

2. Kasubag TU

Melakukan urusan ketatausahaan kepegawaian dan rumah tangga sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam rangka pelayanan administrasi dan fasilitatif di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA.

3. KPLP (Kepala kesatuan pengamanan)

Menyusun rencana kerja kesatuan pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A.

4. Kaur Kepegawaian dan Keuangan

Melaksanakan urusan kepegawaian dan keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA. 

5. Kasi Binadik (Kepala Seksi Bimbingan Narapidana / Anak didik)

Memberikan bimbingan Narapidana / anak didik nerdasarkan peraturan dan prosedur yang berlaku dalam rangka persiapan Narapidana / anak didik kembali kemasyarakat.


(36)

6. Kasubsi Bimkemaswat (Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan)

Menyelenggarakan pembinaan mental / rohani dan fisik serta meningkatkan pengetahuan asimilasi serta perawatan Narapidana / anak didik Narkotika sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam rangka kelancaran tugas pemasyarakatan

7. Kasubsi Registrasi (Kepala Sub Seksi Registrasi)

Melakukan dan membuat pendataan statistik dan dokumentasi anak didik Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A sesuai ketentuan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A

8. Kasi Giatja (Kepala Seksi Kegiatan Kerja)

Mempersiapkan pelaksanaan bimbingan latihan kerja, serta mengelola hasil kerja sesuai prosedur yang berlaku dalam rangka pembinaan keterampilan Narapidana dan anak didik sibagai bekal apabila kembali masyarakat.

9. Kasubsi Sarana Kerja (Kepala sub sarana kerja)

Memparsiapkan,mengeluarkan dan menyimpan fasilitas, sarana / peralatan kerja berdasarkan kebutuhan dalam rangka pembinaan narapidana dan anak didik narkotika di Lembaga Pemasyaraktan Narkotika Klas II A.

10. Kasubsi Pengolahan Hasil Kerja (Kepala Sub Seksi Bimbingan kerja dan atasan pengelolaan Hail kerja)

Memberikan latihan kerja dan mengelola hasil kerja dan mengelola hasil kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam rangka pembinaan keterampilan


(37)

narapidana / anak didik kasus Narkotika dalam lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A.

11. Kasi KAMTIB

Mengkoordinasikan kegiatan administrasi keamanan dan tata tertib, mengatur jadwal tugas dan penggunaan perlengkapan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam rangka terciptanya suasana aman dan tertib dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA.

12. Kasubsi Keamanan

Menyelenggarakan tugas pengamanan dan ketertiban, mengatur/membuat jadwal tugas dan penggunaan perlengkapan pengamanan sesuai peraturan dan petunjuk yang berlaku agar tercipta suasana aman dan tertib dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA.

13. Kasubsi Pelaporan

Membuat laporan keamanan dan ketertiban berdasarkan data dan berita acara dalam rangka kelancaran pelaksanaan petugas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian ini penulis lakukan secara langsung kegiatan penelitian terhadap Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir.


(38)

3.2.1. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi, di mana metode tersebut dapat membuat gambaran secara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis dibutuhkan suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data, metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer a. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara berdialog langsung dengan narasumber yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika terutama dalam hal sistem penggajian.

b. Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung mengenai proses yang sedang berjalan guna mengecek kebenaran data yang diperoleh dari hasil wawancara.


(39)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Teknik yang dilakukan menggunakan dokumen yang diamati berupa form atau laporan. Diantaranya dengan mempelajari berbagai sumber data penggajian seperti : sejarah, struktur organisasi, visi dan misi serta deskripsi tugas.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem berisikan beberapa teknik yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini, diantaranya metode pengembangan sistem, metode pendekatan sistem, dan alat bantu analisis dan perancangan, dibawah ini akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan berorientasi objek. Pendekatan objek mempunyai alat bantu seperti Diagram Use Case, Diagram Kelas, Diagram Sekuen, Diagram Aktifitas, Diagram Component, Diagram Deployment.

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan Sistem yaitu metode untuk merancang dan membuat program aplikasi penggajian dalam hal ini menggunakan metode waterfall.


(40)

Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang mendekati perkembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan suatu tingkatan, melalui pemodelan sistem, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut :

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem (System Engineering)

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemenelemen yang lain seperti hardware, database, dan sebagainya. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Analysis)

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dan sebagainya. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

3. Perancangan (Design)

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.


(41)

4. Pengkodean (Coding)

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

5. Pengujian (Testing)

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :


(42)

Gambar 3.2. Metode Waterfall (http://blog.binadarma.ac.id)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam tahap analisis dan perancangan berorientasi objek adalah Diagram Use Case, Diagram Kelas, Diagram Sekuen, Diagram Kolaborasi, Diagram Aktifitas, Diagram Skenario.

1) Diagram Use-case

Diagram use-case merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku system. Masing-masing diagram case menunjukkan sekumpulan use-case, aktor dan hubungannya. Diagram use-case adalah penting untuk

System  /information  Engineering  and Modeling 

Software  Requirements  Analysis 

Maintenance  Testing

Coding Design


(43)

memvisualisasikan, menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Diagram use-case merupakan pusat pemodelan perilaku sistem, subsistem, dan kelas.

2) Diagram Kelas

Pemodelan kelas menunjukkan kelas-kelas yang ada di sistem dan hubungan antar kelas-kelas itu, atribut-atribut dan operasi-operasi di kelas-kelas. Diagram kelas menunjukkan aspek statik sistem terutama untuk mendukung kebutuhan fungsional sistem.

3) Diagram Sequence

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam waktu yang berurutan. Tetapi pada dasarnya sequence Diagram selain digunakan dalam lapisan abstraksi model objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antara objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.

4) Diagram Kolaborasi

Diagram kolaborasi mendefinisikan peran-peran yang dimainkan ketika satu tugas dilakukan. Peran-peran dimainkan oleh instan-instan yang berinteraksi. Diagram kolaborasi menyatakan komunikasi di antara objek-objek yang menunjukkan pesan-peasn yang ada, urutan pesan dan hubungan antar objek-objek.


(44)

5) Diagram Aktivitas

Pada dasarnya, diagram aktivitas adalah diagram flowchart yang diperluas yang menunjukkan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Menggunakan diagram aktivitas ini untuk memodelkan aspek dinamis sistem. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya. Diagram aktivitas berupa operasi-operasi dan aktivitas-aktivitas di use-case.

6)Diagram Skenario

Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.

7) Diagram Component

Component piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

8) Diagram Deployment

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Diagram ini memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Deployment diagram berhubungan dengan diagram komponen dimana deployment diagram memuat satu atau lebih komponen-komponen.


(45)

3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Metode pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai dalam pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai adalah Metode Black Box

Testing, Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

(1) fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan interface,

(3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, (4) kesalahan kinerja,


(46)

(5) inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut : a. Bagaimana validitas fungsional diuji

b. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik c. Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu d. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi

e. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem. f. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap sistem operasi.


(47)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa diperlukan untuk sistem yang lebih baik. Analisis ini dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya dari hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasikan dengan metodologi berorientasi objek melalui diagram seperti use case diagram, skenario use case dan aktifitas diagram, pertimbangan diagram tersebut ini karena dianggap mewakili secara keseluruhan sistem dan diharapkan dapat memperjelas sistem yang dibuat untuk user.

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Sebelum membuat suatu sistem, hendaknya melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dengan menggunakan metode-metode yang telah ada yaitu use case diagram, diagram skenario, activity diagram, sequence diagram, diagram class, diagram component, diagram deployment.


(48)

Dalam menganalisis kebutuhan menggunakan pemrograman berorientasi objek, pertama kita harus mengetahui aktor-aktor yang terlibat dalam sistem yang akan kita bangun. Aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan. Adapun aktor-aktor yang berhubungan dengan sistem ini adalah pegawai.

4.1.1.2. Use Case Diagram

Diagram use-case merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku system. Masing-masing diagram use-case menunjukkan sekumpulan use-case, aktor dan hubungannya. Diagram use-case penting untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Diagram use-case merupakan pusat pemodelan perilaku sistem, subsistem, dan kelas.

Berikut ini adalah gambar model use case diagram penggajian yang sedang berjalan :

Syst em Penggajian

Bagian Keuangan Pegawai

Gambar 4.1 Use case diagram penggajian di Lembaga Pemasyarakatan yang sedang berjalan


(49)

Skenario digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan skenario penggajian pada Lembaga Pemasyarakatan yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama Use Case : Penggajian Actor : Pegawai

Tujuan : Memasukan data pegawai, hitung gaji

Table 4.1 Diagram skenario Penggajian yang sedang berjalan

No Actor Sistem

1. Bagian keuangan memberikan data pegawai pada KPN 2. KPN merekap data pegawai dan

memberikannya pada bank 3. Bank mencek data

pegawai dan

membuatkan rekening buku tabungan dan ATM 4. Bagian keuangan

menghitung gaji setiap pegawai

5. Transaksi penggajian dilaksanakan dengan pembuatan slip gaji 6. mencetak slip gaji 7. Pegawai menerima slip gaji


(50)

4.1.1.4Activity Diagram

Pada bagian ini akan digambarkan alur fungsionalitas dalam suatu sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan.

Pegawai Bagian keuangan KPN Bank

Data pegawai Rekap data pegawai Cek rekap data pegawai

Buat rekening tabungan dan ATM Hitung potongan gaji

Buat slip gaji Terima buku tabungan dan slip gaji

Buat laporan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Informasi Penggajian Pada Lembaga Pemasyarakatan yang sedang berjalan

4.1.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Bedasarkan analisis terhadap sistem penggajian yang sedang berjalan, maka dapat diidentifikasi beberapa kelebihan dan kekurangan.


(51)

berikut :

1. Alur proses sesuai sistem yang ada.

2.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab bagian terlaksana dengan baik. Adapun kekurangan yang dimiliki oleh sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Memerlukan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaan sistem, karena sistem yang ada masih belum terkomputerisasi.

2. Pada pembuatan laporan-laporan masih terdapat beberapa kesalahan data, maka diperlukan suatu media aplikasi data.

Dengan adanya beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam sistem yang sedang berjalan, maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan otomatisasi pengolahan data agar pelaksanaan sistem pengolahan data gaji dapat dilakukan lebih cepat dan untuk menghindari sistem error diperlukan pelatihan dan pengembangan terhadap sumber daya manusianya dan juga maintenance terhadap sistem yang digunakan.

4.2. Perancangan Sistem

Usulan sistem yang dirancang merubah pengolahan data yang selama ini dilakukan belum secara terkomputerisasi menjadi pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan komputer. Pada tahap perancangan sistem ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem pada objek yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan dibuat, perancangan tampilan dan perancangan menu


(52)

Pada prinsipnya prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan prosedur yang sedang berjalan, namun pada prosedurnya penulis mengusulkan ada satu yang diubah. Pada sistem yang diusulkan diharapkan dapat memberikan hasil sebagai berikut :

1. Dapat memberikan hasil penggajian yang sesuai. 2. Dapat mencetak hasil gaji pegawai sementara.

4.2.2 Perancangan Prosedur yang diusulkan

Perancangan Prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan dibuat, dimana dapat dilihat proses-proses apa saja yang nantinya diperlukan dalam pembuatan suatu sistem. Sedangkan perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja. Tahap perancangan sistem yang digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang baik, sistem yang dirancang tersebut menjadi satu komponen. Tahapan perancangan prosedur ini akan dijelaskan dengan menggunakan pemodelan sistem informasi berorientasi objek dengan UML.


(53)

Syst em

Bagian keuangan

Penggajian

Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem Informasi Penggajian yang diusulkan

1. Nama Use Case : Penggajian Actor : Bagian keuangan

Tujuan : Memasukan data pegawai, data golongan, hitung gaji


(54)

No Actor Sistem 1. Bagian keuangan memasukan

nip pegawai

2. menyimpan data pegawai 3. Bagian keuangan memasukan

kode golongan

4. menyimpan data golongan 5. Bagian keuangan menghitung

gaji pegawai

6. Transaksi penggajian dilaksanakan dengan pembuatan slip gaji

7. mencetak slip gaji dan cetak laporan


(55)

Bagian keuangan SI Penggajian

Login

Menampilkan login salah

I nput nip pegawai Menampilkan dat a pegawai

I nput kode golongan Menampilkan dat a golongan

Hit ung gaji

Menampilkan dat a gaji

Menampilkan slip gaji

Menampilkan laporan Login salah

Login sukses

Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Informasi Penggajian Pada Lembaga Pemasyarakatan yang diusulkan


(56)

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam waktu yang berurutan. Tetapi pada dasarnya sequence diagram selain digunakan dalam lapisan abstraksi model objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antara objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal. Berikut adalah sequence diagram yang diusulkan pada sistem penggajian, yaitu :


(57)

Login FTransaksi Database

: Bagian Keuangan 1 : input username dan password()

2 : cari data user dan validasi password()

3 : validasi login() 4 : konfirmasi()

5 : input nip pegawai() 6 : cari data pegawai()

7 : tampil data pegawai() 8 : simpan()

9 : input kode golongan() 10 : cari data golongan()

11 : tampil data golongan() 12 : simpan()

13 : pilih form transaksi gaji() 14 : hitung total gaji()

15 : tampil data gaji() 16 : simpan()

17 : tampil cetak gaji()

Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Informasi Penggajian Pada Lembaga Pemasyarakatan yang diusulkan

Dari gambar 4.5 sequence diagram diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum bagian keuangan melakukan transaksi penggajian, bagian keuangan harus login terlebih dahulu. Jika login salah maka bagian keuangan tidak bisa melakukan transaksi penggajian dan jika login berhasil, maka bagian keuangan


(58)

beberapa form diantaranya form input pegawai, ,form input data golongan, form transaksi gaji dan beberapa form laporan. Dan data transaksi gaji akan otomatis tersimpan ke dalam database penggajian.

4.2.4. Class Diagram

Pemodelan kelas menunjukkan kelas-kelas yang ada di sistem dan hubungan antar kelas-kelas itu, atribut-atribut dan operasi-operasi di kelas-kelas. Diagram kelas menunjukkan aspek statik sistem terutama untuk mendukung kebutuhan fungsional sistem. Berikut class diagram yang diusulkan : 

 

 

 


(59)

Pegawai + nip + nama + alamat + agama + jenis + t anggal + st at us + kode + No_pinjam

+ t ambah() + simpan() -edit () + hapus() + bat al() + keluar() Bagian keuangan + username + password + login() + cancel() Golongan + kode + golongan + jabat an + gajipokok

+ t ambah() + simpan() -edit () + bat al() + hapus() + keluar() Gaji + kode_gaji + nip + simpanan + pinjaman + bank + pengayoman + arisan + kas + porpas + dana + jumpot + t ot al + bulan + t ahun

+ t ambah() + simpan() -edit () + bat al() + hapus() + keluar() Pinjam + no_pinjam + nip + pinjam + Pinjam_bank

+ t ambah() + simpan() + hapus() + keluar()

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem Informasi Penggajian Pada Lembaga Pemasyarakatan yang diusulkan

4.2.5Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen perangkat lunak, termasuk ketergantungan (dependency).


(60)

SI Penggajian. jar

Main. class Login. class Menu. class Pegawai. class Golongan. class Gaji. class Laporan. class Pinjam. class

Login. java Menu. java Pegawai. java Golongan. java Gaji. java Laporan. java Pinjam. java

Gambar 4.7 Component Diagram

4.2.6Deployment Diagram

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Diagram ini memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Deployment diagram berhubungan dengan diagram komponen dimana deployment diagram memuat satu atau lebih komponen-komponen.


(61)

SI Penggajian.jar

< < application> >

Xampp

db_penggajian

< < device> >

< < database> > < < JDBC> >

Gambar 4.8 Deployment Diagram 4.3Struktur File

Struktur file digunakan untuk perancangan basis data, organisasi file yang digunakan adalah organisasi database. Dalam pembuatan data ke file database adalah sbegai berikut :

Table 4.3 Pegawai Nama file : Pegawai

Fungsi : sebagai data pegawai Media penyimpanan : harddisk

Media pengolahan data : file

No Nama data Type Lebar Keterangan

1. Nip Varchar 20 Primary key

2. Nama Varchar 20

3. Alamat Varchar 20

4. Agama Varchar 20

5. Jenis kelamin Varchar 6 6. Tanggal lahir Varchar 25

7. Status Varchar 15

8. Kode Varchar 8


(62)

Nama file : Golongan

Fungsi : sebagai data golongan Media penyimpanan : harddisk

Media pengolahan data : file

No Nama data Type Lebar Keterangan 1. Kode golongan Varchar 8 Primary key

2. Golongan Varchar 15

3. Jabatan Varchar 20

4. Gajipokok Int 11

Table 4.5 Transaksi Gaji Nama file : Transaksi gaji

Fungsi : sebagai transaksi gaji Media penyimpanan : harddisk

Media pengolahan data : file

No Nama data Type Lebar Keterangan

1. Kode_gaji Varchar 20

2. Nip Varchar 20

3. Simpanan Wajib Integer 11

4. Pinjaman Integer 11

5. Bank Integer 11

6. Pengayoman Integer 11

7. Arisan Dharma Wanita

Integer 11

8. Kas Dharma

Wanita

Integer 11

9. Porpas Integer 11

10. Dana Sosial Integer 11 11. Junlah Potongan Integer 11

12. Total Integer 11

13. Bulan Varchar 15


(63)

Nama file : Peminjaman

Fungsi : sebagai peminjaman Media penyimpanan : harddisk

Media pengolahan data : file

No Nama data Type Lebar Keterangan 1. No_pinjam Varchar 10 Primary key

2. Nip Varchar 20

3. Pinjam Int 50

4. Pinjam_bank Int 50

4.3.1 Kodifikasi

Tahap kodifikasi ini berguna untuk mengklasifikasikan data, guna memudahkan dalam pengelompokkan data pemrosesannya. Selain itu kodifikasi dapat membantu dalam mengidentifikasi suatu objek, sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindari. Kodifikasi dapat diuraikan sebagai berikut :

Key : Nip = 196501211987111001 A B C D

Keterangan : A = tanggal lahir (tahun, bulan, tanggal) B = tahun masuk kerja

C = bulan masuk kerja

D = kode kerja (untuk pria 1, untuk wanita 2, dan angka dibelakang adalah berapa banyak nama yang sama)


(64)

Perancangan antar muka digunakan untuk perancangan program, perancangan yang digunakan adalah perancangan input dan perancangan output. Dalam pembuatan perancangan program adalah sebagai berikut :

4.4.1Struktur Menu

 

Gambar 4.9 Struktur Menu Program Sistem Informasi Penggajian Login

Menu utama

Laporan Transaksi

Data File

Login Lap.

pegawai

About

Pegawai Gaji Programer

Golongan Keluar

Lap.data gaji Lap.data golongan

Lap.bulana n

Peminjama n


(65)

1. Desain login

Desain login merupakan tampilan utama yang keluar dari program. User tinggal memasukan username dan password lalu login. Apabila salah memasukan username dan password user tidak bisa melanjutkan transaksi, dan apabila sukses user bisa memilih beberapa form.

Gambar 4.10 Login

2. Desain input pegawai

Desain input pegawai merupakan tampilan data pegawai yaitu nip, nama, alamat, tanggal lahir, agama, jenis kelamin, kode, no_pinjam


(66)

Gambar 4.11 Data Pegawai

3. Desain input golongan

Desain input golongan merupakan tampilan data golongan yaitu kode golongan, golongan, gajipokok, jabatan.


(67)

Desain input data gaji merupakan tampilan data gaji yaitu nip, nama, jumlah anak, status pernikahan, gajipokok, tunjangan-tunjangan, total gaji, dan lain-lain.

Form Gaji Form Gaj i

Cari berdasarkan Enter Text Enter Text Cari Refresh Bulan Nama Arisan Dharma Wanita Pengayoman Pinjaman Bank Kode Golongan Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Tambah Simpan Batal Hapus Edit Keluar

Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Data Gaji Pegawai

Enter Text Simpanan Wajib Enter Text Gajii diterima Enter Text Enter Text Nip

Tahun Enter Text

Hitung Cetak Enter Text Enter Text Total Jumlah potongan Dana Sosial Porpas Kas Dharma Wanita Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text

Kode Gaji Enter Text

No_pinjam Enter Text

Pinjaman Enter Text Pinjaman

Bank Enter Text

Gambar 4.13 Data Gaji

5. Desain Peminjaman

Desain peminjaman merupakan tampilan data pinjam yaitu no_pinjam, nip, pinjam, pinjam_bank


(68)

 

Gambar 4.14 Peminjaman 4.4.3 Perancangan output

Perancangan output merupakan keluaran yang dihasilkan setelah data diolah, untuk kemudian dicetak. Adapun rancangan output dari aplikasi sistem informasi penggajian adalah sebagai berikut :

1. Desain laporan slip gaji

Desain laporan slip gaji merupakan hasil dari data gaji pegawai yang ada, laporan slip gaji dibuat untuk mengetahui besar gaji pegawai yang diterima.


(69)

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung

Pembayaran : Gaji Induk Bulan Juni 2011 Pegawai :

Penghasilan

Gaji Yang Diterima : Rp.

Potongan

1. Koperasi : - Simpanan Wajib : - Pinjaman (2) : - Tagihan Barang : 2. Bank : 3. Pipas : 4. Pengayoman : 5. Arisan Dharma Wanita : 6. Kas Dharma Wanita : 7. Porpas : 8. Dana Sosial :

Jumlah Potongan Rp.

Total Gaji Rp.


(70)

No Kod e_g aji Nip Gaji pok ok Si mp an an Pinja man Bank Pen gay oma n Aris an Kas Por pas Dan a

xx xxx xxx xxx xx xxxx xxxx xxx xxx xxx xxx xxx

Gambar 4.16 Laporan Gaji

3. Desain laporan data golongan

No Kode Golongan Gajipokok Jabatan

xx Xxxx xxxx xxxxxxxx xxxxxxx

Gambar 4.17 Laporan Golongan

4. Desain laporan pegawai

No Nip Nama Alamat Aga ma Jenis Tangg al Stat us Jumla h Kode

xx xxx xxx xx xx xx xxx xx xxx xx


(71)

   

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implementasi

Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan perancangan sistem kedalam bentuk coding bahasa pemrograman, selain implementasi dalam instansi perusahaan dan dioperasikan sesegera mungkin berdasarkan analisis dan perancangan yang dibuat sebelumnya.

Kegiatan implementasi sistem ini meliputi kebutuhan Perangkat Lunak, Perangkat Keras, pemilihan bahasa pemograman yang digunakan, pemograman dan pengujian program serta pengujian program sistem yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Implementasi Sistem Informasi Penggajian dilakukan dengan menggunakan bahasa Pemograman Java dan basis data yang digunakan adalah My SQL ODBC

3.51 Driver. Aplikasi Java tersebut dijalankan pada berbagai platform Sistem

Operasi dan perangkat keras, tetapi implementasi dan pengujian sepenuhnya hanya dilakukan pada perangkat keras PC ( Personal Computer ) dengan Sistem Operasi Microsoft Windows XP.

5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak

Dalam pengembangan Perangkat Lunak ini digunakan bahasa pemograman

Java dan My SQL ODBC 3.51 Driver. Java dipilih sebagai Perangkat Lunak


(72)

   

kebutuhan Sistem Informasi ini. Sementara My SQL ODBC 3.51 Driver digunakan sebagai perangkat lunak pengembang dalam pembuatan basis data.

5.1.2. Implementasi Perangkat Keras

Perangkat Keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

1. Processor yang dipergunakan adalah intel Pentium IV 2. Harddisk

3. Memori 4. VGA card

5. Mouse dan Keyboard dan monitor sebagai peralatan antarmuka.

5.1.3. Implementasi Basis Data

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL, dimana aplikasi pemograman yang digunakan adalah My SQL ODBC. Implementasi basis datanya dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :

CREATE TABLE [dbo].[Pegawai] (

[Nip] [varchar] (20) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Nama] [varchar] (20) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Alamat] [varchar] (20) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Agama] [varchar] (20) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Jenis] [varchar] (6) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Tanggal] [varchar] (25) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL ,


(73)

   

[Status] [varchar] (15) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Jumlah] [varchar] (10) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Kode] [varchar] (8) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL, [No_pinjam] [varchar] (10) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL ) ON [PRIMARY]

GO

CREATE TABLE [dbo].[Golongan] (

[Kode] [varchar] (8) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Golongan] [varchar] (15) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Gajipokok] [int] (11) NOT NULL,

[Jabatan] [varchar] (15) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL ) ON [PRIMARY]

GO

CREATE TABLE [dbo].[Gaji] (

[Kode_gaji] [varchar] (10) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Nip] [varchar] (20) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Kode] [varchar] (8) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Golongan] [varchar] (15) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Gajipokok] [int] (11) NOT NULL,

[Simpanan] [int] (11) NOT NULL , [Pinjaman] [int] (11) NOT NULL ,


(74)

   

[Bank] [int] (11) NOT NULL ,

[Pengayoman] [int] (11) NOT NULL , [Arisan] [int] (11) NOT NULL , [Kas] [int] (11) NOT NULL , [Porpas] [int] (11) NOT NULL , [Dana] [int] (11) NOT NULL , [Jumpot] [int] (11) NOT NULL , [Total] [int] (11) NOT NULL ) ON [PRIMARY]

GO

CREATE TABLE [dbo].[Peminjaman] (

[No_pinjam [varchar] (10) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Nip] [varchar] (20) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL , [Pinjam] [int] (50) NOT NULL,

[Pinjam_bank] [int] (50) COLLATION Latin1_SWEDISH_CI NOT NULL ) ON [PRIMARY]

GO

5.1.4. Implementasi Antar Muka dan Penggunaan Program

Suatu file Project merupakan gabungan dari berbagai modul program yang disebut sebagai unit program. Setiap unit program pada Java berfungsi untuk melaksanakan pengendalian terhadap proses yang dilakukan. Setiap unit program


(75)

   

dapat disertai dengan suatu file yang berisi data tentang layar muka yang disebut “FORM” yang disimpan pada file.

1. Form Login

Gambar 5.1 Form Login

Langkah- langkah menjalankan form login:

1. Isi username dan passwordyang telah terdaftar di administrator

2. Lalu klik Ok (Jika sudah memasukan nama username dan password dengan benar, maka akan dapat mengakses submenu yang ada pada menu utama). 3. Jika memasukan nama usernamesalah, maka akan tampil pesan peringatan


(76)

   

Gambar 5.2 Form Login salah

2. Form menu utama

Gambar 5.3 Form Menu Utama

1. Data untuk menginputkan data-data, seperti pegawai dan golongan 2. Transaksi untuk menginput data gaji pegawai

3. Laporan digunakan untuk mencatak laporan data pegawai, golongan, gaji pegawai, dan slip gaji.


(77)

   

3. Form pegawai

Gambar 5.4 Form Pegawai Cara penggunaan :

1. Klik tombol tambah 2. Input data pegawai

3. Klik tombol simpan, maka data yang telah diinput disimpan ke dalam database.

4. Klik tombol Edit untuk merubah data 5. Klik tombol Hapus untuk menghapus data

6. Klik tombol Batal untuk membatalkan perintah penginputan 7. Klik tombol cari untuk mencari, terlebih dahulu masukan kriteria

pencarian, lalu klik tombol cari


(78)

   

4. Form Golongan

Gambar 5.5 Form Golongan Cara penggunaan :

1. Klik tombol tambah 2. Input data golongan

3. Klik tombol simpan, maka data yang telah diinput disimpan ke dalam database.

4. Klik tombol Edit untuk merubah data 5. Klik tombol Hapus untuk menghapus data

6. Klik tombol Batal untuk membatalkan perintah penginputan 7. Klik tombol cari untuk mencari, terlebih dahulu masukan kriteria

pencarian, lalu klik tombol cari


(79)

   

5. Form Gaji

Gambar 5.6 Form Gaji 

Cara penggunaan :

1. Klik tombol tambah

2. Input nip pegawai dan kode golongan

3. Klik tombol simpan, maka data yang telah diinput disimpan ke dalam database.

4. Klik tombol Edit untuk merubah data 5. Klik tombol Hapus untuk menghapus data

6. Klik tombol Batal untuk membatalkan perintah penginputan 7. Klik tombol cari untuk mencari, terlebih dahulu masukan kriteria

pencarian, lalu klik tombol cari

8. Klik tombol Hitung untuk menghitung gaji setiap pegawai 9. Klik Keluar untuk keluar dari form input data gaji pegawai


(80)

   

6. From Pinjam

Gambar 5.7 Form Pinjam 

Cara penggunaan :

1. Klik tombol tambah

2. Input nip pegawai, pinjaman, pinjaman bank

3. Klik tombol simpan, maka data yang telah diinput disimpan ke dalam database.

4. Klik tombol Hapus untuk menghapus data 5. Klik Keluar untuk keluar dari form pinjaman


(81)

   

7. Laporan Data Pegawai

 

 

Gambar 5.8 Laporan Data Pegawai

8. Laporan Data Golongan


(82)

   

    9. Laporan Gaji

Gambar 5.10 Laporan Gaji 10. Cetak Slip


(83)

   

5.1.5 Implementasi Instalasi Program

Pertama yang harus dilakukan adalah membuka file instalasi xampp win32-1.7.2 yang berekstensi.exe lalu double click untuk menginstalnya.

Gambar 5.12 Icon Instalasi xampp-win32-1.7.2

Setelah mendouble click, selanjutnya akan tampil seperti pada gambar 5.2 lalu pilih Instal.


(84)

   

Gambar 5.14 Tampilan Proses Instalasi xampp

Tunggu sampai proses instalasi selesai, kemudian klik Finish. Maka dalam jendela windows akan otomatis muncul icon xampp-control seperti gambar dibawah


(85)

   

Setelah muncul di desktop, double click xampp-control untuk menjalankannya. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah

Gambar 5.16 Tampilan xampp control panel

Jalankan Apache dan MySql nya dengan menekan tombol start di sisi kanannya sehingga pada Apache dan MySql muncul progressbar “Running”.

Implementasi instalasi program merupakan tampilan dari penginstalan program adalah sebagai berikut :


(86)

   

Gambar 5.18 Information program

Gambar 5.19 License


(87)

   

Gambar 5.21 Confirmation

Gambar 5.22 Akhir program

5.2 Pengujian

Pengujian merupakan bagian penting dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Pengujian dilakukan adalah menjamin kualitas dadn juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.


(88)

   

5.2.1 Rencana pengujian

Pengujian pengelolaan Sistem Informasi Penggajian berikut menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari subbagian, meliputi :

Tabel 5.1 Rencana Pengujian

Kelas uji Butir uji Tingkat pengujian Jenis pengujian Pengujian

pengisian data

Pengisian data pegawai

Modul Black Box

Pengisian data golongan

Modul Black Box

Pengisian data gaji pegawai

Modul Black Box

Login user Pengecekan username dan password

Sistem Black Box

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut ini adalah beberapa hasil pengujian yang telah dilakukan, yaitu :

Tabel 5.2 Rencana Pengujian Sistem Informasi Penggajian Kasus dan hasil data uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data masukan login user dengan username dwi dan password 001

Dapat masuk ke form selanjutnya sesuai dengan hak akses user

Dapat melanjutkan penggunaan sistem sesuai dengan hak akses masing-masing user

[X] diterima [ ] ditolak

Kasus dan hasil data uji (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data masukan login user dengan username dwi dan password dwi

Tidak dapat login dan menampilkan pesan “Password Salah”

User tidak dapat login dan

memberikan pesan “ Password Salah”

[X] diterima [ ] ditolak


(89)

    Data masukan login user dengan username 001 dan password dwi

Tidak dapat login dan menampilkan pesan “User Salah”

User tidak dapat login dan

memberikan pesan “User Salah”

[X] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.3 Pengujian Pengisisan Data Pegawai Kasus dan hasil data uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nip pegawai Data pegawai

tampil otomatis

Data pegawai tampil secara otomatis dan akan keluar pesan konfirmasi apabila data pegawai belum dimasukan

[X] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.4 Pengujian Pengisisan Data Golongan Kasus dan hasil data uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode golongan Data golongan

tampil otomatis

Data golongan tampil secara otomatis dan akan keluar pesan konfirmasi apabila data golongan belum dimasukan

[X] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.5 Pengujian Pengisisan Data Gaji Kasus dan hasil data uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data-data yang

termasuk ke dalam data gaji

Data gaji tampil otomatis

Data gaji tampil secara otomatis dan akan keluar pesan konfirmasi apabila data gaji belum dimasukan

[X] diterima [ ] ditolak


(90)

   

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Perangkat Lunak tidak terdapat kesalahan sintaks dan secara fungsional sudah dapat mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


(1)

    Data masukan login user dengan username 001 dan password dwi

Tidak dapat login dan menampilkan pesan “User Salah”

User tidak dapat login dan

memberikan pesan “User Salah”

[X] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.3 Pengujian Pengisisan Data Pegawai Kasus dan hasil data uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nip pegawai Data pegawai

tampil otomatis

Data pegawai tampil secara otomatis dan akan keluar pesan konfirmasi apabila data pegawai belum dimasukan

[X] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.4 Pengujian Pengisisan Data Golongan Kasus dan hasil data uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode golongan Data golongan

tampil otomatis

Data golongan tampil secara otomatis dan akan keluar pesan konfirmasi apabila data golongan belum dimasukan

[X] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.5 Pengujian Pengisisan Data Gaji Kasus dan hasil data uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data-data yang

termasuk ke dalam data gaji

Data gaji tampil otomatis

Data gaji tampil secara otomatis dan akan keluar pesan konfirmasi apabila data gaji belum dimasukan

[X] diterima [ ] ditolak


(2)

   

    5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Perangkat Lunak tidak terdapat kesalahan sintaks dan secara fungsional sudah dapat mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

6.1 Kesimpulan

Dengan dibangunnya Sistem Informasi Penggajian di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Bandung semoga dapat mempermudah dalam sistem dan informasi. Beberapa kelebihan sistem ini :

1. Sistem yang dibangun dapat menangani masalah-masalah dalam pengolahan dan pencarian data.

2. Sistem penggajian perlu dikembangkan karena sistem yang sedang berjalan saat ini belum terdapat sistem komputerisasi maka diperlukan sebuah aplikasi untuk memudahkan kinerja pegawai secara cepat dan akurat dalam pencarian data sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk pencarian data ketika data tersebut akan digunakan.

3. Sistem yang dibangun dapat membantu mempercepat proses pembuatan dan penyampaian laporan.

6.2 Saran

Sebagai penutup dalam penyusunan tugas akhir ini, pembelajaran yang berkelanjutan disertai praktek dan implementasi pada Sistem Informasi yang


(4)

dikembangkan merupakan suatu cara terbaik untuk menguasai cara pengembangan perangkat lunak, sekaligus memotivasi diri agar dapat berkarya lebih baik dari sebelumnya.

Saran-saran untuk para pengembang dan pengguna dengan dibangunnya Sistem Informasi Penggajian adalah :

1. Diperlukan otomatisasi pengolahan data agar pelaksanaan sistem pengolahan data gaji dapat dilakukan lebih cepat.

2. Diharapkan adanya pengembangan terhadap Sistem Informasi Penggajian ini yaitu tidak hanya dilakukan untuk pengolahan data pada penggajian saja, akan tetapi bisa diterapkan untuk pengolahan data lainnya, seperti pengolahan data golongan, pengolahan data pinjaman dan pengolahan hasil dapat langsung dihitung dalam sistem yang dibangun.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/36789456/Skripsi-Visual-Basic-6-0-Desain-dan-Analisis-Sistem-Informasi-Penggajian-Pegawai-Studi-Pada-Sekolah / 12 April 2011

http://www.lapasjelekong.com / 12 April 2011

http://pso.hmprisonservice.gov.uk / 15 April 2011   

http://blog.binadarma.ac.id/usman/?p=940 / 15 April 2011   

Ir Fathansyah, 2002. Buku teks ilmu Komputer basis data, Informatika, Bandung,  2002 

 

Kusrini, M.Kom, 2007. Tuntunan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan sql server, Andi yogyakarta, 2007

 

Jogianto,MBa, Ph D, 2005. Analisis dan desain sistem informasi. Andi. Yogyakarta, 2005.


(6)

BIODATA PENULIS

Nama

:

DWI

RATIH

ANGGRAENI

NIM

:

1.09.08.156

Tempat, Tanggal Lahir

: Bandung, 26 Juli 1990

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

:

Belum

Menikah

Agama

:

Islam

Alamat di Bandung

: Jl. Citunjung No.45 RT.02 RW.03 Batujajar

No. Telepon/ HP

: 02295194006

Pendidikan

1995-1996

:

Taman

Kanak-kanak

Assalafiyah

Batujajar

1996-2002

: SD Negeri 1 Batujajar

2002-2005

: SMP Negeri 1 Batujajar

2005-2008

: SMA Pasundan 1 Cimahi

2008-2011

: Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika,

Universitas Komputer Indonesia

Penulis,

(Dwi Ratih Anggraeni)

1.09.08.156