PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Index of /ProdukHukum/kehutanan

1 PEDOMAN INVENTARISASI HUTAN MENYELURUH BERKALA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan, para pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam IUPHHK-HA dan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Tanaman IUPHHK-HT diwajibkan menyusun Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu sepuluh tahunan Pasal 73 dan 75 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 yang disusun berdasarkan inventarisasi berkala sepuluh tahunan dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri. Berdasarkan inventarisasi tersebut perlu dibuat pedoman inventarisasi berkala untuk pelaksanaan di lapangan oleh pemegang IUPHHK-HA atau IUPHHK-HT.

1.2. Maksud

Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB dimaksudkan untuk dijadikan panduan dan dasar bagi pengelola unit manajemen tingkat tapak KPH dan atau IUPHHK dalam melaksanakan kegiatan inventarisasi hutan menyeluruh berkala pada areal unit pengelolaan dan areal IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu RKUPHHK sepuluh tahunan. 1.3. Tujuan Tujuan inventarisasi hutan menyeluruh berkala antara lain: 1. Untuk mengetahui kondisi sediaan tegakan hutan timber standing stock secara berkala; 2. Sebagai bahan penyusunan RKUPHHK dalam Hutan Alam dan atau RKUPHHK dalam Hutan Tanaman atau KPH sepuluh tahunan; 3. Sebagai bahan pemantauan kecenderungan trend kelestarian sediaan tegakan hutan di areal KPH dan atau IUPHHK-HA atau IUPHHK-HT.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini meliputi pengaturan tata cara penyelenggaraan Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB dalam hutan produksi.

1.5. Pengertian

1. Petak compartment adalah unit areal yang merupakan unit administrasi terkecil dalam kesatuan pengelolaanmanajemen hutan. 2. Sediaan tegakan hutan standing stock adalah kondisi tegakan hutan yang ada pada saat dilaksanakan inventarisasi hutan, yang dinyatakan dalam komposisi jenis, penyebaran ukuran diameter dan dugaan tinggi pohon penyusun tegakan, luas areal, volume tegakan hutan, keadaan permudaan alamtumbuhan bawah serta bentang lahan dari areal yang diinventarisasi.

II. PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1. Ketentuan Umum