Upaya Pemulihan Cendana REGULASI PERATURAN

Rapat Konsultasi Pengembangan Cendana di Propinsi Nusa Tenggara Timur ITTO PD 45907 Rev.1 F h. Melalui Perda No. 2 Tahun 1999 dilakukan pencabutan Perda No. 16 Tahun 1986. Perda ini merupakan pelaksanaan dari PP No. 62 Tahun 1998 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintah di bidang kehutanan ke daerah, sejalan dengan otonomi daerah. i. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur menerbitkan Perda No. 19 Tahun 2000 tentang pengelolaan cendana. j. Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan menerbitkan Perda No. 25 Tahun 2001 tentang pengelolaan cendana dimana prosentase bagi hasil adalah 90 untuk masyarakat dan 10 untuk Pemerintah Kabupaten. k. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat menerbitkan Perda No. 18 Tahun 2001 tentang pengelolaan cendana. l. Pemerintah Daerah Kabupaten Belu menerbitkan Perda No. 19 Tahun 2002 tentang pengelolaan cendana. m. Pemerintah Daerah Kabupaten TTU menerbitkan Perda No. 2 Tahun 2004 tentang pengelolaan cendana. Lanjutan …

5. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Mendorong dan menggerakan semua “elemen potensial masyarakat” untuk menanam dan merawat tanaman cendana sebagai upaya mengembalikan wangi cendana di bumi Flobamora.

b. Tujuan

Terlaksananya pengelolaan tanaman Cendana secara lestari yang berhasil dan berdaya guna untuk memberikan kesempatan kerja dan berusaha sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, kemandirian kelompok tani, serta memperbaiki kualitas lingkungan. Rapat Konsultasi Pengembangan Cendana di Propinsi Nusa Tenggara Timur ITTO PD 45907 Rev.1 F

6. Sasaran

‰ Sasaran lokasi pengelolaan cendana secara lestari tahap I tahun 2009- 2014, adalah : lahan milikhak, tanah adattanah negara bebas, dan kawasan hutan negara, terutama pada daerah-daerah endemik cendana seluas 3.500 hektar. ‰ Sasaran kegiatan pengelolaan tanaman cendana secara lestari adalah : 9 Penyempurnaan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan cendana yang berpihak kepada masyarakatkelompok tani melalui PERDA Provinsi maupun KabupatenKota. 9 Perlindungan dan pelestarian pohontegakan sisa cendana untuk melindungi plasma nutfah cendana yang sekaligus diarahkan sebagai sumber penghasil benih cendana berkualitas. 9 Penanaman dan pengembangan tanaman cendana sebanyak 4.750.000 anakan untuk selama 5 tahun tahun 2009 sebanyak 750.000 anakan, dan tahun 2010 – 2013 sebanyak 1 juta anakan per tahun.

II. PERMASALAHAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN CENDANA

1. Nilai ekonomi cendana yang tinggi telah menimbulkan daya atraktif luar biasa untuk menebangmemanen cendana dengan berbagai tujuan. 2. Kedudukan dan hak-hak masyarakat belum mendapat proporsi yang seimbang sesuai dengan kepentingan masyarakat yang dilegalkan dalam bentuk PERDA. 3. Masih lemahnya lembaga sosial pada masing-masing komunitas masyarakat adat dalam menjaga kelestarian Cendana 4. Berdasarkan aspek teknis dan kontekstual ada beberapa hal: • Konflik kepentingan alokasi lahan • Sistem bertani tidak terstruktur perladangan berpindah, tebas bakar, ternak lepas • Kurang mantapnya dasar pertimbangan eksploitasi cendana • Adanya kepentingan sektoral • Rendahnya partisipasi masyarakat • Kurangnya perhatian terhadap upaya pembuatan hutan tanaman cendana dan keberhasilan penanaman cendana yang rendah