5
Sertiikasi Kompetensi Produsen dan Pengedar Benih Hortikultura
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR
: 25KptsSR.13062013 TANGGAL
: 7 Juni 2013
SERTIFIKASI KOMPETENSI PRODUSEN DAN PENGEDAR BENIH HORTIKULTURA
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Produsen dan pengedar benih merupakan komponen yang paling menentukan dalam produksi benih, yang secara keseluruhan
harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Figur ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara
masalah produksi benih, karena benih dalam sistem budidaya tanaman merupakan komponen yang tidak dapat digantikan. Oleh
karena itu produsen dan pengedar benih memegang peran utama dalam pembangunan industri benih.
Peran produsen dan pengedar benih sangat menentukan keberhasilan budidaya tanaman terutama dalam kaitannya
dengan pemenuhan kebutuhan benih bermutu yang tepat jenis, varietas,mutu, harga, lokasi dan waktu. Oleh karena itu,
upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi benih tidak akan memberikan sumbangan
yang signiikan tanpa didukung oleh produsen dan pengedar benih yang profesional dan berkualitas. Dengan demikian maka,
pemerintah mewajibkan para produsen dan pengedar benih untuk mengikuti program sertiikasi, guna meningkatkan kompetensi
dan profesionalitas dalam memproduksi dan mengedarkan benih hortikultura bermutu.
2. Maksud
Pedoman Sertiikasi Kompetensi Produsen dan Pengedar Benih Hortikultura dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi
instansi pemerintah yang menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi pengawasan dan sertiikasi benih agar dapat melaksanakan
sertiikasi kompetensi dengan baik dan benar
Sertiikasi Kompetensi Produsen dan Pengedar Benih Hortikultura
6
3. Tujuan
Penerbitan Pedoman Sertiikasi Kompetensi Produsen dan Pengedar Benih bertujuan untuk menilai kemampuan kerja
produsen dan pengedar benih dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya industri benih hortikultura.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Sertiikasi Kompetensi Produsen dan Pengedar Benih meliputi :
a. Kriteria produsen dan pengedar benih b. Persyaratan memperoleh sertiikat kompetensi
c. Kewajiban produsen dan pengedar benih d. Tata cara penerbitan sertiikat kompetensi
e. Peninjauan Ulang Sertiikat Kompetensi f. Pengawasan Penggunaan Sertiikat
5. Pengertian