Seminar Nasional Teknologi 2007 SNT 2007
ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 1
IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI TEKNIK EOF DENGAN GABUNGAN ENKRIPSI RIJNDAEL,
SHIFT CIPHER DAN FUNGSI HASH MD5
Sukrisno
1
, Ema Utami
2
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
1
, Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta
2
e-mail : xpceryahoo.com
1
, emmanrar.net
2
ABSTRACT
Files are set of data or information that related one to another, have names and stored in secondary storage. Together with the development of information and communication technology
ICT, the files sending process between one person to another person have becoming necessary. For example, the transaction files exchange in the company, files exchange in the goverment
military organization, etc.
The files exchange will make the unauthorized people want to know the content of the files exhanged. Its cause the criminality of information and communication technology. However, this
criminality can be minimalized using some tehcniques that make the data become secure. We can use the criptography technique to make the data become secure. Criptography is the art to make
data secrecy by change the data unreadable. Criptography have three element, that is encryption, decryption and key. The another technique is using steganography. It different with criptography
technique which easily to detect its being althuogh it hard to be understanded, the steganography technique hide the data in it’s media files. Steganography using computer program also called
digital watermarking.
In this research, we use the rijndael encryption and shift cipher to encrypt the data. While the key using for rijndael encryption will be hashed by md5 hash function. The using
technique in steganography is End Of File EOF technique. The result of this research prove that the EOF steganography technique not damage the media files that used to hide data.
Keywords : Files, steganography, criptography, encription, rijndael. 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat dan memberikan pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh perkembangan jaringan internet yang
memungkinkan orang untuk saling bertukar data melalui jaringan internet tersebut. Seiring dengan perkembangan tersebut, kejahatan teknologi komunikasi dan informasi juga turut berkembang,
seperti yang sering kita dengar adalah hacker, cracker, carder, phreaker dan sebagainya.
Seminar Nasional Teknologi 2007 SNT 2007
ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 2
Ancaman dari keamanan komunikasi lewat jaringan turut menjadi sorotan bagi para pengguna internet. Ancaman-ancaman tersebut bisa berupa interupsi, penyadapan, modifikasi
maupun fabrikasi. Tentunya ancaman ini akan berakibat pada data-data yang dikomunikasikan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, terutama di bidang informatika, penerapan
teknik-teknik pengamanan data yang sudah pernah dipakai jaman dulu bisa menjadi alternatif dalam pengamanan komunikasi data melalui jaringan internet. Sebagai contoh adalah kriptografi,
yaitu suatu ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan yang dikirim dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kriptografi sudah dikenal 4000 tahun yang lalu. Kriptografi berkembang pada jaman
mesir kuno dan romawai kuno. Bahkan kriptografi ini memegang peranan penting dalam perang dunia kedua, yang pada saat itu kriptografi diterapkan menggunakan mesin rotor yang disebut
dengan enigma. Enigma ini digunakan oleh Hittler untuk mengirim pesan ke tentaranya. Dalam penerapannya, kriptografi sering disebut dengan istilah enkripsi.
Namun, di sisi lain kriptografi tetap saja bisa dipecahkan walaupun membutuhkan waktu, biaya dan tenaga. Teknik pengaman data lain yang juga cukup populer adalah teknik steganografi.
Steganografi juga sudah lama digunakan, yaitu sekitar 2500 tahun yang lalu di Yunani. Sejarah steganografi pernah ditulis oleh seorang sejarahwan Yunani bernama Herodotus, yaitu ketika
Histeus, seorang raja Yunani yang kejam yang dipenjarakan oleh Raja Darius di Susa pada abad ke-5 sebelum masehi. Histeus mengirim pesan kepada anak laki-lakinya, Aristagoras dengan cara
mentato pesan pada kulit kepala seorang budak dan ketika rambut budak itu tumbuh lagi, budak tersebut dikirim oleh Histeus kepada Aristagoras. Catatan sejarah juga menyebutkan bahwa
steganografi juga turut berperan dalam pengirim pesan saat perang dunia kedua.
Satu hal yang juga cukup menghebohkan dunia pada tanggal 11 september 2001 adalah peristiwa penyerangan gedung WTC. Diberitakan bahwa para ”teroris” menyembunyikan peta-peta
dan foto-foto target dan juga pesan yang berupa perintah untuk aktivitas teroris di ruang chat sport, bulletin boards dan website lainnya.
Perkembangan steganografi ini menjadi salah alternatif pengamanan dalam komunikasi data di jaringan internet. Berbeda dengan teknik kriptografi, kalau kriptografi, kecurigaan terhadap
pesan yang disamarkan mudah dikenali karena pesan disamarkan dengan cara mengubah pesan yang asli menjadi seolah-olah tidak terbaca. Sedangkan steganografi lebih mengurangi kecurigaan
karena pesan yang disamarkan disembunyikan dalam file.
Kriptografi dan steganografi sama-sama memiliki kelemahan. Sehingga melalui penelitian ini, penulis akan menggabungkan kedua teknik pengamanan data ini sehingga data bisa lebih
terjamin kerahasiaannya.Adapun media yang digunakan untuk pengamanan data ini adalah semua jenis file. Dengan teknik pengamanan data ini diharapkan bisa membantu para pengguna internet
saat bertukar pesan dalam komunikasi di jaringan internet.
1.2 Tujuan Penelitian