BAB II PEMBAHASAN
A. FALSFAH PRAKTIK KEPERAWATAN
Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawatan professional disusun merujuk kepada konsep praktik keperawatan professional dan teori
keperawatan. Falsafah praktik keperawatan secara umum mengandung dasar- dasar pemikiran yang sama untuk mengemban tugas keperawatan,tetapi di
setiap Negara,pernyataan yang disusun juga disesuaikan dengan nilai dan latar belakang budayanya.
Dalam Lokakarya Nasional bulan Januari 1983 telah disepakati adanya profesionalisasi keperawatan dengan menetapkan pengertian keperawatan,
falsafah keperawatan, serta peran dan fungsi perawat. Pernyataan falsafah keperawatan di Indonesia
1. Perawat merupakan bantuan,diberikan karena adanya kelemahan fisik an
mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.
2. Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulian, serta
pemeliharaan kesehatan dengan penekanan kepada upaya pelayaab utama PHC sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika keperawatan.
FalsafahKeperawatan dari lokakarya 1983 dapat dipakai sebgai kerangka untuk menyusun falsafah praktik keperawatan kita tidak dapat hanya
mengacu kepada satu teori keperawatan, namun falsafah harus menjelaskan berbagai pandangan dasar tentang hakikat manusia da esensi
keperawatan sehingga dapat dijadikan kerangka dasar yang kokh bagi pratik keperawatan.
B. PENGERTIAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Praktik keperawatan adalah Tindakan mandiri perawat professional melalui kerja sama bersifat kolaboratif dengan pasien klien dan tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
3
Karakteristik praktik keperawatan professional : 1.
Otoritas authority, yakni memiliki kewenangan sesuai dengan keahliannya yang akan memengaruhi prose asuhan melalui peran
professional. 2.
Akuntabilitas accountability, yaknu tanggung gugat terhadap apa yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku dan tanggung
jawab kepada klien,diri sendiri, dan profesi, serta mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan
3. Pengambilan keputusan yang mandiri independent decision, making,
berarti sesuai denagn kewenangannya dengandilandasi oleh pengetahuan yang kokoh dan keputusan judgment pada tiap tahapproses keperawatan
dalam menyelesaikan masalah klien. 4.
Kolaborasi,atinya dapat bekerja sama, baik lintas program maupun lintas sector dengan berbagai disiplin dalam mengakse masalh klien dan
membantu klien menyelesaikannya. 5.
Pembelaan atau dukungan advokasi, artinya bertindak demi hakl klien untuk mendapatkan asuhan yang bermutu dengan mengadakan intervensi
untuk kepentingan atau demi klien, dalam mengatasi masalahnya, serta behadapan dengan pihak-pihak lain yang lebih luas sistem at large.
6. Fasilitasi Facilitation, artinya mampu memberdayakan klien dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatannya demi memaksimalkan potensi dari organisasi dan sistem klien keluarga dalam asuhan.
C. HAKIKAT PRAKTIK KEPERAWATAN