AYO, MENULIS APA SAJA ! TAHUN 2011
Aris Suparsito, S.Pd., M.Pd.
AYO, MENULIS APA SAJA
TAHUN 2011
!
IDENTITAS NASKAH
a) Judul Naskah
: Ayo, Menulis Apa Saja !
b) Kelompok Naskah
: Nonfiksi
c) Jenis Naskah
: Pengayaan Bahasa Indonesia/Keterampilan
Menulis
d) Jenjang Pendidikan
: SMP/MTS
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha
Kuasa, karena penulis telah berhasil menulis buku pengayaan
keterampilan “Ayo, Menulis Apa Saja !”. Buku ini disajikan sebagai
buku
pengayaan
keterampilan
khususnya
keterampilan
menulis/mengarang untuk anak-anak SMP, dengan harapan dapat
menjadi penambah wawasan kepenulisan, menjadi inspirasi untuk
gemar menulis dan dapat membangun karakter percaya diri,
kreatif, dan produktif berkarya.
Bahasa yang disajikan dalam buku ini sengaja dipilih
yang sederhana agar mudah dipahami anak-anak.
Sekalipun penulis sudah berusaha sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran perbaikan dari semua puhak, akan penulis
terima dengan senang hati.
Karanganyar, Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
i
…………………………………………………………………………………
ii
…………………...
iii
Identitas
Naskah
iv
……………………………………………………………………………………
1
Kata
4
Pengantar
…………………………………………………………………………………
…...
8
12
Daftar
Isi
18
…………………………………………………………………………………
24
…………….
29
1. Menulis
Buku
Harian
……………………………………………………………………
2. Menulis
Pengalaman
40
Pribadi
………………………………………………………..
3. Menulis
Surat
Pribadi
Pantun
………………….
65
72
…..
………………………………………………………………………..
5. Menulis
50
61
……………………………………………….
4. Menulis
32
76
81
Dongeng
…………………………………………………………………………
85
6. Menulis
Narasi
91
…………………………………………………………………………
97
…..
10
7. Menulis
Pesan
Singkat
...
………………………………………………………………..
8. Menulis
11
Puisi
….
…………………………………………………………………………
…
9. Menulis
Laporan
………………………………………………………………………….
10.
enulis
M
Surat
Dinas
……………………………………………………………………..
11.
M
enulis
Petunjuk
…………………………………………………………………………
12.
enulis
M
Naskah
Drama
………………………………………………………………...
13.
M
enulis
Rangkuman
…………………………………………………………………….
14.
enulis
M
Teks
6
Berita
1
……………………………………………………………………...
15.
M
enulis
Slogan/Poster/Iklan
………………………………………………………..
16.
M
enulis
Resensi
…………………………………………………………………………..
.
17.
M
enulis
Cerpen
…………………………………………………………………………
…
18.
enulis
M
Karya
Ilmiah
Sederhana
…………………………………………………..
19.
enulis
M
Teks
Pidato/Ceramah/Khotbah
……………………………………….
20.
enulis
M
Surat
Pembaca
………………………………………………………………...
Daftar lampiran
Daftar Pustaka
1. MENULIS BUKU HARIAN
Pepatah mengatakan “Orang yang bijak adalah orang yang mampu
melihat
masa
lalunya
untuk
dijadikan
pijakan
dalam
bersikap
dan
menentukan arah hidupnya pada masa mendatang.” Sesungguhnya pepatah
itu mengandung makna yang amat dalam yaitu mengajak kita melihat masa
lalu sebagai bagian perjalanan hidup kita.
Buku harian merupakan rekaman masa lalu kita. Masa lalu yang
berisi peristiwa yang kita alami atau yang pernah kita lakukan. Namun, ada
kalanya buku harian berisi pemikiran setelah kita melihat berbagai kenyataan
kehidupan kemudian menginspirasi dalam menghadapi keadaan yang
serupa. Oleh karena itu, bila kita membaca buku harian seseorang, kita dapat
mengetahui karakter, pola pikir, maupun kehidupan penulis buku harian itu.
Bagaimana menulis buku harian ? Jawabnya : cukup mudah ! Kita
cukup mencatat kejadian-kejadian yang kita alami selama sehari semalam.
Biasanya buku harian kita tulis menjelang tidur malam. Kejadian yang
menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, atau apa saja bisa kita tuliskan
dalam buku harian.
Coba lihat contoh buku harian di bawah ini !
Sabtu, 17 Februari 2006, pukul 09.00 WIB.
Akhir minggu yang sangat mengesankan. Saat yang mendebarkan
dan tak mungkin kulupakan, karena pertama kalinya aku mengunjungi Telaga
Madirda. Tempat itu memiliki panorama yang sangat indah, dikelilingi
perbukitan yang berhawa sejuk, ditengah suburnya tanaman bunga dan
sayuran. Bukan itu saja, telaga ini juga menyimpan cerita unik tentang Dewi
Anjani dan saudara kembarnya sugriwa dan subali yang memperebutkan
Jupumanik Astagina. Bagiku ada 1 peristiwa yang lucu sekaligus seru. Saat
aku mau beranjak dari batu besar tempatku duduk, aku terpeleset dan
tercebur ke tepi telaga. Aku terpaksa berjemur dulu sebelum pulang karena
bagian bawah pakaianku basah dan tidak membawa ganti pakaian.
Cukup mudah bukan ? Peristiwa yang kita alami kita tuliskan dengan
kalimat yang ekspresif. Kalimat ekspresif merupakan kalimat yang spontan
keluar dari pikiran dan perasaan yang dalam. Kalimat tersebut biasanya
menggunakan idiom atau pilihan kata tertentu yang menunjukkan arti
“sangat” atau disebut juga “penyangatan”.
Buku harian sudah seharusnya menjadi bagian penting dari hidup
kita. Pertama, buku harian merupakan rekaman tentang apa yang kita
kerjakan hari ini dan masa lampau. Kedua, catatan hari ini merupakan
sumber informasi penting tentang apa, kapan, siapa, dan dimana, yang
berhubungan dengan diri kita. Ketiga, catatan harian merupakan sarana
mengungkapkan perasaan yang tidak mungkin diungkapkan kepada orang
lain.
Dalam buku harian, pengalaman maupun kejadian yang kita alami
itu kita kemukakan secara pribadi dengan ungkapan ekspresif, bahkan
dengan memperhatikan waktu terjadinya peristiwa (hari, tanggal, bulan,
tahun, mungkin juga menit dan detik). Semua peristiwa yang perlu kita catat
dalam buku harian itu di kemudian hari dapat dibaca kembali dan dapat
diambil hikmahnya.
Karena sifatnya yang sangat pribadi, bentuk dan cara penulisan
catatan harian bersifat bebas. Namun demikian, unsur-unsur yang harus ada
tetap sama. Yaitu tempat kejadian, waktu, dan hal-hal atau kejadian-kejadian
yang terjadi. Unsur-unsur itu dapat bersifat objektif atau subjektif. Unsur
yang objektif maksudnya tempat kejadian, waktu, dan hal-hal yang terjadi
berhubungan dengan pribadi penulis catatan harian, seperti ungkapan
perasaan penulis yang sangat pribadi. Untuk jenis ini catatan harian bisa
bersifat sangat rahasia.
Nah, sudahkah kalian menulis peristiwa-peristiwa yang kalian alami
dalam catatan harian ? Bila belum, mulailah menuliskan pengalamanmu yang
menyenangkan maupun menyedihkan dalam catatan buku harian. Mulailah
mencatat peristiwa yang kalian alami hari ini dalam buku harian. Percayalah
buku harian tersebut kelak akan menjadi catatan bersejarah dalam hidup
kalian. Tentu saja semua pengalaman akan menjadi guru yang paling baik.
2. MENULIS PENGALAMAN PRIBADI
Setiap
orang
pasti
mempunyai
pengalaman.
Pengalaman
itu
mungkin menggembirakan, menyedihkan, menakutkan, membanggakan, dan
sebagainya. Pengalaman itu bisa saja kita peroleh dari melihat, mengamati,
meneliti, mendengarkan, merasakan, dan sejenisnya.
Pengalaman setiap orang berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan
peristiwa yang dialami dan cara mengalaminya yang tidak sama.
Ada kalanya kita mengalami peristiwa yang sama. Akan tetapi,
belum tentu cara mengalaminya sama. Coba kalian ingat-ingat peristiwa saat
mengikuti masa orientasi siswa (MOS) saat awal masuk SMP. Semua siswa
mengalami peristiwa itu, tetapi reaksinya tapi berbeda-beda. Ada siswa yang
merasa sangat senang, ada yang cukup senang, ada yang mungkin tidak
senang, atau ada yang biasa-biasa saja merasakanya. Penyebabnya pun
berbeda-beda, mungkin disekolah yang baru gurunya banyak, teman-
temanya beberapa kelas, pelajaranya lebih banyak, dan sebagainya. Semua
perbedaan itu menjadikan pengalaman setiap orang menjadi sesuatu yang
menarik.
Pengalaman
yang
berbeda-beda
itu
dapat
memunculkan
ide/gagasan cerita, reaksi, dan pandangan pencerita membuat cerita menjadi
ekslusif, berbeda dengan yang lainya. Hal itulah yang dimaksud dengan
keaslian ide.
Keaslian ide itu dapat muncul saat pengalaman atau peristiwa
tertentu tiba-tiba kita rasakan, impian atas suatu keinginan, rasa sedih dan
gembira saat terjadi sesuatu, dan sejenisnya.
Coba bacalah contoh pengalaman seorang relawan saat menyampaikan
bantuan untuk korban gempa bumi di wilayah Bantul. Yogyakarta berikut ini !
TANGIS DI PERTENGAHAN MEI KELABU
Pagi yang menggetaran hati nurani, tanggal 27 Mei 2006. Gempa
yang berkekuatan 5,9 pada Skala Richter (SR) mengguncang dan merenggut
ribuan nyawa penduduk Bantul, Yogyakarta dan sebagian wilayah Jawa
Tengah. Peristiwa itu terjadi sabtu dini hari, pukul 05.53 saat orang belum
melakukan aktivitas di luar rumah.
Pada hari kedua pasca kejadian aku menuju salah satu lokasi yang
terkena dampak gempa paling parah, untuk mengantarkan bantuan secara
langsung. Sungguh menyedihkan. Hampir 80% bangunan rata dengan tanah
hanyadalam hitungan menit. Puing-puing bangunan berserakan di sana-sini.
Wajah-wajah duka terlihat di mana-mana sepanjang perjalanan.
Lepas tengah hari aku sampai di lokasi. Mobil yang aku naiki
diberhentikan seseorang. Ternyata salah satu warga dusun terisolisasi yang
mencari bantuan langsung dari dermawan/relawan. Aku pun mengikut orang
tersebut yang ternyata seorang ketua RT.
Beberapa
menit
berikutnya
barulah
aku
sampai
di
tempat
pengungsian warga tersebut. Ada beberapa tenda warna hijau bantuan TNI,
alat masak seadanya terlihat hanya batu bata ditumpuk untuk tungku
dengan bahan bakar kayu. Mereka juga belum mendapat bantuan hanya
makan seadanya dari pemberian warga yang masih bisa pulang mengambil
bahan makanan.
Akupun segera memerintahkan teman untuk menurunkan bahanbahan yang aku bawa. Pertama nasi bungkus dan air mineral gelas dan
beberapa plastik the manis. Sungguh mengharukan menyaksikan langsung
kebermanfaatan bantuan yang bagi orang lain mungkin tidak berharga,
namun sangat dibutuhkan masyarakat yang dilanda musibah.
Dadaku terasa sesak mendengar seorang nenek bertutur tentang
peristiwa naas itu. Betapa tidak ? Air bersihpun tidak ada lagi. Sumur di
tempat itu airnya menjadi tidak layak digunakan. Karena penasaran, aku pun
melihat secara langsung sumur yang diceritakan nenek itu. Masya Alloh,
sumur itu sudah tidak ada airnya ! Penuh dengan pasir bercampur seperti
kompos dengan aroma yang menyengat, sangat busuk ! Lalu kulihat lagi satu
sumur ditempat sebelah, airnya berwarna kehitaman dan bau busuk ! Itu
baru masalah sumur. Belum lagi yang luka-luka.
Aku tercenung dan merenung. Bila Tuhan berkehendak, tidak ada
sesuatu yang tidak mungkin. Sepanjang perjalananpulang yang aku lewati
adanya suasana duka. Mulai dari jalanan yang retak-retak, tenda-tenda
pengungsian dengan penerangan temaram, sampai tangisan bayi yang
memilukan.
Sepulang dari lokasi, aku merasa lelah jiwa dan raga. Namun, aku
bersyukur karena tidak termasuk orang yang menjadi korban ganasnya alam.
Tuhan sudah mengatur semua tepat pada waktunya, karena Tuhan selalu
pada garis konstan sebenarnya, hanya saja kita tidak sadar di setiap detik
dan bagian kecil ada karunia. Kita tidak pernah bisa menduga keberuntungan
itu kapan datangnya. Yang terpenting di sini aku harus selalu berprasangka
positif, yakin bahwa Tuhan telah mengatur arah hidup kita, kita pasti akan
merasakan hikmah dari peristiwa apapun. Hanya dengan kerja keras, kerja
cerdas, dan kerja ikhlas kita bisa merasakan dan menghayati hidup ini. ***
Pengalaman yang ditulis seseorang dengan penuh perasaan dan pikiran,
dapat menggugah empati dan simpati orang yang membacanya. Bayangkan
seolah-olah kalian yang mengalami peristiwa itu. Biarkan pikiran dan
perasaan larut dalam peristiwa yang kalian baca sebagai pelatihan, kalian
bisa menulis pengalaman sendiri dengan cara dan gaya kalian sendiri.
3. MENULIS SURAT PRIBADI
Surat merupakan hubungan komunikasi yang berbentuk tulisan,
berisi pernyataan sebagai bahan informasi untuk disampaikan kepada pihak
lain. Surat merupakan salah satu alat komunikasi yang menurut jenisnya
dibagi menjadi surat pribadi dan surat resmi, serta surat niaga/dagang.
Pernahkah kalian menulis surat ? Jenis surat apakah yang kalian tulis
? Jawabanya pasti pernah. Setiap orang, setiap hari berkomunikasi dengan
orang lain. Bila jarak berjauhan, kalian bisa berkirim surat. Jika yang kalian
lakukan dengan surat menyangkut kepentingan pribadi, surat tersebut
dikelompokkan dalam jenis surat pribadi.
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya
menyangkut kepentingan pribadi walaupun bersifat pribadi, kita harus tetap
menghormati orang yang kita kirimi surat. Kita harus dapat membedakan
menulis surat untuk teman dengan kepada orang tua.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis surat
seperti berikut ini :
1. Bentuk surat harus rapi.
2. Isi surat harus jelas.
3. Bahasanya sopan, tidak menyinggung perasaan.
4. Alamat ditulis lengkap.
Perhatikan contoh surat pribadi berikut ini !
A.
…………………………………………………………….. Solo, 26 September
2010
B.
………… Buat sahabatku Kania
di Jakarta
C.
………… Kania, bagaimana kabarmu ?
D.
Alur
Sudah lama pingin nulis surat ke kamu, tapi baru sekarang
ini ada kesempatan. Semenjak kamu meneruskan sekolah ke Jakarta
ini, aku belum punya teman ngobrol seperti kamu. Kamu merasakan
1
seperti itu nggak
Kania ? rasanya berat banget berpisah dengan
sahabat yang sudah 6 tahun selalu bersama-sama.
Eh, ngomong-ngomong bagaimana pergaulan anak skul di kota
besar Kania ? yang kuliat di teve ko sering tawuran ya. Kamu sudah
bisa adaptasi dengan kehidupan di metropolitan ? Wah, pasti asik
banget cerita awal tahun kamu skul.
Kania, di Solo sih nggak banyak perubahan. Masih ada
2
pasar tiban di Manahan, jajanan pasar gede juga masih seperti dulu,
atau demo mahasiswa di Gladak. Pokoknya nggak jauh beda deh.
Museum Radya Pustaka juga selalu sepi. Maklum, masyarakat kita
minat bacanya rendah banget.
Kania, mulai saat aku menulis surat ini, aku punya kegiatan
baru lo. Pas hari ulang tahunku, aku dikasih kucing Persia cantik
3
banget oleh tanteku. Karena betina aku beri nama Pretty (biar keren
kayak Pretty women hik…hik…hik…).
Makanya sekarang aku punya teman baru yang cantik, eh
kayak kamu lo. He…he…he..jangan marah dong. Tapi aku memang
4
suka kucing sejak dulu. Kamu tahu sendiri kan ? Ketika tante ke
rumah mbawa Pretty, wah, seneng banget aku. Tante feelingnya
kuat y, ngasih hadiah yang aku sangat suka. Eit, sebentar ya, Pretty
kayaknya haus tuh.
Udahan dulu ya Kania, aku mbikin susu untuk Pretty dulu.
5
Jangan lupa balas suratku secepatnya.
Bye …. Kania cantik.
E. ………………………………………………………………………………..
Salam
manis selalu
Sahabatmu
F.
………………………………………………………………………………..
Nadia
Cukup mudah bukan, menulis surat pribadi itu ? Nah, kalian bisa berkirim
surat untuk temanmu dimana saja. Mungkin kalian punya sahabat pena di
lain provinsi. Coba kalian kirimi surat.
Dilihat dari tujuan membuat surat pribadi, ada bermacam-macam
jenis sesuai dengan kepentingan. Ada surat untuk memberi ucapan selamat,
memberi kabar, meminta kiriman, meminta maaf, ungkapan perasaan
marah, dan sebagainya. Surat pribadi pada contoh di atas adalah surat
pribadi yang di tujukan kepada teman yang berisi memberi kabar.
Apabila
kita
dikirimi
surat,
sebagai
orang
bijak
kita
harus
membalasnya. Balasan surat merupakan bentuk perhatian dan pemberian
kabar bahwa surat tersebut sudah diterima. Balasan yang diberikan
hendaknya sesuai dengan maksud surat yang kita terima. Misalnya surat
yang kita terima berisi ucapan selamat, balasanya tentu berisi ucapan terima
kasih atas ucapan tersebut.
4. MENULIS PANTUN
Kalian pernah mempelajari pantun bukan, paling tidak sewaktu di
SD. Pantun termasuk salah satu jenis puisi lama yang paling tua. Bentuk puisi
lama yang dinamakan pantun ini terdapat dalam masyarakat bangsa
Indonesia seperti Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Minangkabau, Dayak, dan
sebagainya. Oleh sebab itu sering disebutkan bahwa pantun itu sastra asli
Indonesia.
Pantun mengandung makna umpama, paling banyak dipakai karena
bentuknya yang istimewa itu. Anak-anak bermain mempergunakan panrun,
orang muda bersuka ria dan bercinta mempergunakan pantun, orang tua
memberi nasehat mempergunakan pantun, menyindir, maupun memuji
memakai pantun, upacara peminangan dan perkawinan selalu diiringi
pantun. Pendek kata pantun dipergunakan oleh setiap orang untuk berbagai
keperluan. Pantun mewakili pikiran dan ungkapan perasaan seseorang. Sejak
berabad-abad yang lalu sampai kini, pantun tetap hidup dalam masyarakat.
Mari kita amati contoh “pantun rajin belajar” di bawah ini !
Di laut lepas, sampan berlayar
Arungi samudra, gagah berani
Sejak kecil rajin belajar
Saat remaja, cepat mandiri
Apa yang dapat kalian temukan dari pantun di atas ? Pantun
ternyata mempunyai ciri-ciri khusus. Satu bait terdiri dari empat baris, baris
1, 2 merupakan sampiran (pengantar pantun), dan baris 3, 4 merupakan isi
pantun. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata, Rima/sajaknya silang
(abab).
Nah, ternyata menulis pantun tidak sesulit yang kalian duga. Kalian
tinggal memotong perkataan menjadi dua bagian. Setelah itu carilah
perkataan
yang
penjangnya
kurang
lebih
sama
dengan
baris
yang
persajakanya akan dibuat sama. Misalnya kalian melihat keserakahan, kalian
berpikir itu membuat orang lain tak kebagian. Kalian ungkapkan perasaan
hati dalam perkataan “Alangkah hina, nafsu serakah, Bikin yang lain tak
kebagian”. Sesudah itu bagilah perkataan tersebut menjadi dua bagian.
Alangkah hina nafsu serakah
Bikin yang lain tak kebagian
Langkah selanjutnya, carilah perkataan yang akan menjadi sampiran. Ingat,
panjang sampiran kurang lebih sama dengan baris isi yang persajakanya
akan dibuat sama. Contoh :
1. Tiupan prahara, tak tentu arah
2. Tumbangkan pohon, bersama hujan
3. Alangkah hina, nafsu serakah
4. Bikin yang lain, tak kebagian
Lebih indah bukan ? Perkataan dalam sampiran lebih sering tidak berkaitan
dengan isi. Sampiran biasanya berisi lukisan alam, binatang, atau tumbuhan.
Di awal telah kita bicarakan bahwa pantun sangat populer di dalam
masyarakat. Pantun digunakan secara merata oleh berbagai usia. Karena
begitu banyaknya kegunaan pantun maka timbullah bermacam-macam
pantun yang perlu kalian ketahui.
Macam-macam pantun menurut kelompoknya :
1. Pantun kanak-kanak
a. Pantun gembira
Macan dan badak tinggal di hutan
Alamnya ramah bebas polusi
Banyaknya hadiah saat lebaran
Adik di rumah giranglah hati
b. Pantun berduka
Di malam gelap nyalakan lilin
Ketika listrik padam tiba-tiba
Walaupun hidup serba prihatin
Semangat belajar tetap menyala
2. Pantun Muda
a. Pantun dagang
Pisang raja disambar elang
Jatuh ke lubuk Batanghari
Kalau berdagang di negeri orang
Baik-baik membawa diri
b. Pantun perhubungan
1. Pantun perkenalan
Lengkung pelangi menghias angkasa
Bunga di taman indah berseri
Bolehkah kanda ke rumah dinda
Hendak menghadap paduka putri
2. Pantun pencintaan
Panorama hijau masih alami
Bagi jiwa segar dan sehat
Janji hati setia membersamai
Pantang berdusta dan berkhianat
3. Pantun perceraian
Tinggal di hutan kawanan gajah
Tumbuh di kolam bunga teratai
Dahulu sayang kini berpisah
Perasaan kasih tercerai berai
4. Pantun berdukacita
Di pagi hari punai bernyanyi
Menyambut siang menyapa alam
Dendam dengki menggerogoti hati
Keadaan tenteram berubah runyam
3. Pantun Jenaka
Daun bayam pengulam nasi
Buah pisang sebagai pelengkap
Semenjak ayam jadi polisi
Banyak musang yang tertangkap
4. Pantun Tua
a. Pantun nasihat
Tikar pandan berwarna kuning
Mutunya bagus belinya dua
Walau hidup terbanting-banting
Iman di dada janganlah lupa
b. Pantun adat
Rumput mengering di tengah padang
Tiada hujan berbulan-bulan
Jadi pejabat zaman sekarang
Taat amanat pantang pemberian
c. Pantun agama
Buah yang manis buah matoa
Di petik ayah dari kebun barat
Dimanapun saja rajin berdoa
Supaya Tuhan limpahkan rahmat
Pantun sebagai seni rakyat belum mati di zaman sekarang ini.
Pantun terus hidup dari zaman dan memikat hati. Bahkan di Ibukota Jakarta
acara resmi kedinasan selalu disisipi dengan pantun. Nah, bagaimana
dengan kalian ? Sebagai generasi muda hendaknya kalian membinasakan
berpantun untuk melestarikan budaya bangsa.
5. MENULIS DONGENG
Menulis bukanlah soal yang rumit. Kemampuan menulis juga bukan
semata-mata milik golongan berbakat menulis saja. Dengan pelatihan yang
sungguh-sungguh kemampuan menulis itu dapat dimiliki oleh siapa saja, tak
terkecuali kalian. Akan tetapi kalian juga harus tahu bahwa kemampuan
menulis juga bukan kemampuan yang sederhana, melainkan menuntut
sejumlah kemampuan. Betapapun sederhananya tulisan kalian itu, kalian
tetap dituntut memenuhi persyaratan seperti dalam tulisan yang rumit.
Apa saja persyaratan itu? sudah pasti awal mula kalian mau menulis
harus ada topik menarik dan cukup terbatas untuk ditulis, kemudian
mengembangkanya menjadi tulisan yang tersusun rapi dan padu.
Kalian dapat melakukan itu sebagai satu kegiatan tunggal jika kalian
menulis sebuah tulisan yang sederhana, pendek, dan bahanya telah siap
kalian tuliskan, utamanya tulisan formal. Jika yang akan kalian tulis itu ragam
tulisan non formal tentu tidak harus seperti itu langkah-langkahnya.
Bagaimana menulis dongeng ? Cerita dongeng seringkali luar biasa
dan tidak masuk akal. Akan tetapi, justru di situlah daya tariknya. Manusia
yang sakti, cerdas, dan baik hati merupakan tokoh yang sering muncul dalam
dongeng. Tokoh ini lazimnya akan menemukan kehidupan yang bahagia
setelah melalui perjuangan panjang. Ada pula tokoh binatang yang pandai
berbicara seperti manusia. Binatang-binatang itu mungkin dapat memberikan
pelajaran berharga kepada kalian. Nah, dongeng yang seperti itu disebut
fabel.
Kali ini coba kalian menulis dongeng tentang cinta binatang atau
fabel. Terlebih dahulu pilihlah tokoh binatangnya, lalu tentukan wataknya dan
peristiwa-peristiwa apa yang dialaminya, serta tempat dan waktunya.
Agar ada gambaran nyata, terlebih dahulu bacalah contoh dongeng fabel
berikut ini.
Pak Buaya, Maafkan kami !
Siang yang terik. Matahari tepat di tengah-tengah. Udara terasa
sangat
panas.
Angin
tak
bertiup
sama
sekali.
Sempurnalah
sudah
penderitaan pak Gajah saat itu. Setelah penat berjalan tibalah pak Gajah
dipinggir sungai yang airnya sangat jernih berkilau-kilau. Serta merta pak
Gajah menuju sungai ingin menuntaskan rasa dahaganya yang sudah
mencekek tenggorokanya.
“Aduhai, jernih sekali airnya !” kata pak Gajah dalam hati. Lalu
direguknya air sepuas-puasnya melalui belalainya yang panjang itu.
“Haaaai… ! Anak-anak, air sungai ini jernih sekali, segar bukan
main ! Ayo minum beramai-ramai di sini … !” teriak pak Gajah kemudian.
Monyet, tupai, kijang, kelinci dan binatang-binatang lain yang
mendengarnya berlarian menuju tempat pak Gajah.
“Horeee … kami juga ingin kesegaran pak Gajah !” teriak kelinci. Ia
melompat-lompat
kegiarangan.
Akan
tetapi,
tanpa
sengaja
kakinya
menginjak kepala pak Buaya yang sedang tidur-tiduran di tepi sungai.
Pada saat itu juga, Monyet menjatuhkan diri dari atas pohon. malang
pula, kedua kakinya tepat mengenai ujung mulut pak Buaya. Kemudian
berturut-turut Tupai, Kijang, dan binatang-binatang lain, satu demi satu tanpa
sengaja menginjakkan kakinya pula di atas bahan dan kepala pak Buaya.
Anehnya tak satupun di antara mereka menyadari kesalahanya. Mereka terus
minum dan minum sepuasnya tanpa merasa telah membuat pak Buaya tidak
nyaman dijadikan alas berpijak.
Tentu saja pak Buaya marah karena terusik kemerdekaanya. Hampir
saja terjadi perkelahian sengit. Untung si Kancil segera datang. Ia cepat
memberi isyarat kepada Kelinci dan kawan-kawanya untuk meminta maaf.
Tak diduga pak Gajah pun ikut meminta maaf kepada pak Buaya.
“Pak Buaya, maafkan kami.”
Pak Buaya tertegun, sia terharu sekali. Perkelahian pun dapat
dihindari. Melihat itu kancil tersenyum bahagia.
Setelah kalian membaca dongeng tersebut, kalian pasti sudah
mempunyai pemahaman yang cukup mengenai dongeng. Kalian dapat
mengetahui bahwa tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut adalah binatangbinatang yang dap[at berbicara dan bertingkah laku seperti manusia. Jika
kalian perhatikan isinya dongeng tersebut mengandung nasihat kepada kita
yang pantas dicontoh. Nasihat apakah itu ? Kalian sudah tahu bukan ? Kita
harus segera meminta maaf apabila kita bersalah. Itulah hal yang pantas
ditiru dari sikap para binatang tadi.
Dongeng sebenarnya ada bermacam-macam. Tahukah kalian apa
saja yang termasuk dongeng itu ? Dalam contoh yang sudah kalian baca itu
adalah dongeng jenis fabel (cerita binatang). Secara lengkap dongeng dibagi
menjadi beberapa macam :
1. Fabel
Fabel merupakan dongeng yang ceritanya menggambarkan watak dan
budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang. Binatangbinatang itu diperankan oleh binatang. Binatang-binatang itu merupakan
lambang dari manusia yang dapat berbicara dan berbuat sesuatu. Kalian
masih teringat dongeng kancil yang cerdik. Dia dengan kecerdikanya
selalu dapat mengatasi masalah yang ia hadapi. Misalnya saat mau
menyeberangi sungai tidak ada jembatan. Dengan kecerdikanya ia
berhasil menyeberangi sungai dengan melompati punggung buaya yang
berjajar di sepanjang sungai itu.
2. Legenda
Tentu kalian tahu betul dongeng terjadinya gunung Tangkuban Perahu,
Terjadinya Danau Toba, atau terjadinya suatu tempat yang lain. Nah,
dongeng yang menceritakan terjadinya suatu tempat dinamakan legenda.
Coba tanyakan kepada orang tua kalian bagaimana asal terjadinya
daerahmu. Kalau di Semarangada pasar yang dinamakan pasar Johar,
konon ceritanya pada zaman kerajaan dulu di situ merupakan tanah
lapang yang diperuntukkan bagi pedagang agar berjualan di ditu.
Tujuanya supaya pedagang-pedagang itu tidak mengotori tiap tempat di
sekitar kerajaan. Karena udaranya panas tanpa ada pelindung, maka
kerajaan menanam pohon johar yang akhirnya tumbuh, besar, dan rimbun
sehingga lokasi menjadi teduh. Sejak saat itulah pasar itu diberi nama
pasar johar.
3. Mite
Tidak kalah menariknya dongeng yang ceritanya tentang makhluk halus,
dewa-dewi, atau apapun yang oleh masyarakat diberi sifat kedewaan.
Kalian pasti mengenal dongeng tentang penguasa laut selatan yaitu Roro
Kidul, atau tokoh-tokoh halus lainya yang memiliki kemampuan super.
Dongeng adanya makhluk halus ini bahkan sampai sekarang terus ada,
bahkan sempat diseminarkan walau tidak ada kejelasan akhir. Namun toh
tetap menarik, tetap hidup di masyarakat yang modern ini.
4. Saga/sage
Dongeng yang disebut Saga atau Sage ini sebenarnya di dalamnya
mengandung unsur sejarah tetapi ada juga unsur khayalnya. Kalian telah
mendengar dongeng Damarwulan, Pangeran Sambernyawa, Ken Arok dan
Ken Dedes, atau dongeng sejenis bukan ? Itulah yang dinamakan Saga.
Tokoh-tokoh dalam sejarah itu bisa kalian jadikan pelaku dalam Saga.
5. Dongeng lelucon
Dongeng lelucon mungkin termasuk dongeng yang paling menyenangkan.
Betapa tidak, tokoh dalam dongeng ini biasanya digambarkan begitu
bodoh sehingga tingkah lakunya aneh, pola pikirnya tidak lazim sehingga
terkesan lucu dan membuat orang tertawa. Masih ingat tokoh Kabayan ?
Itu salah satu contoh dongeng lelucon. Kalian bisa menulis dongeng
lelucon dengan tokoh fiktif yang kalian sukai. Isi dongengnya pun bisa
disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Setelah kalian paham jenis-jenis dongeng, silakan kalian praktikkan nama
jenis dongeng yang menurut kalian paling menarik untuk ditulis.
Ungkapan secara lepas gagasan kalian itu agar tulisan kalian segar dan
ekspresif.
6. MENULIS NARASI
Sebelumnya kalian telah mempelajari cara menulis dongeng. Kali ini
kita akan melanjutkan ke menulis narasi. Tahukah kalian apakah narasi itu ?
Narasi adalah suatu corak karangan atau wacana yang menceritakan atau
mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu rangkaian waktu.
Pengisahan ini diharapkan dapat membawa pembaca kepada suatu suasana
yang membuatnya seolah-olah seperti menyaksikan sendiri kejadian atau
peristiwa yang disampaikan itu. Dengan demikian yang terpenting dalam
narasi yaitu adanya kejadian serta latar waktu dan tempat.
Narasi sebagai suatu karangan sebetulnya mempunyai unsur-unsur
yang saling terkait dan mendukung. Yang termasuk unsur narasi yaitu :
1. Alur (plot)
Alur ini merupakan penceritaan berbagai peristiwa yang tersusun secara
runtut dan memiliki hubungan kausalitas. Alur yaitu hubungan fungsional
antar unsur yang timbul dari perilaku dan perbuatan, karakter, suasana
hati, dan pikiran, serta sudut pandang yang ditandai oleh berbagai konflik
dan klimaks dalam suatu rangkaian peristiwa yang sekaligus menandai
urutan
bagian-bagian
dalam
keseluruhan
narasi.
Unsur-unsur
itu
berhubungan sebab akibat secara wajar atau logis. Secara umum alur
narasi terdiri atas pendahuluan; perkenalan; pengembangan : pertikaian,
perumitan, dan klimaks; dan penutup : peleraian. Namun kenyataanya
ada
pula
narasi
yang
alurnya
menyimpang
dari
Penyimpangan ini dinamakan sorot balik (flash back).
pola
tersebut.
2. Latar (setting) yaitu waktu , tempat, dan suasana yang melingkupi
terjadinya suatu perilaku atau peristiwa dalam cerita.
3. Tokoh yaitu pelaku yang terlibat dalam sebuah cerita. Setiap tokoh yang
muncul memiliki watak/karakter yang disajikan secara analitik, dramatik,
atau analitik dan dramatik. Penggambaran karakter tokoh disebut
penokohan.
4. Sudut Pandang atau pusat pengisahan.
Sudut pandang ini merupakan posisi pengarang dalam sebuah cerita.
Untuk keperluan penceritaan dia dapat menggunakan sudut pandang
orang pertama (pencerita akuan) atau sudut pandang orang ketiga
(pencerita diaan) karena menggunakan nama, gelar, atau kata ganti dia.
Makna karangan narasi biasanya tersirat dalam cerita itu sendiri. Ia
merupakan hasil penafsiran penulis, yang mungkin saja tidak sama dengan
sikap pengarang sesungguhnya.
Karakteristik narasi seperti yang disebutkan di depan secara
dominan merupakan ciri-ciri narasi sugestif yaitu karangan kesastraan yang
dimaksudkan untuk membangkitkan daya imajinasi pembaca. Ada bentuk
narasi lain yaitunarasi eksplositoris yaitu karangan yang menyajikan sesuatu
yang faktual untuk menambah keluasan pengetahuan atau informasi
pembaca.
Bagaimana dengan penjelasan di atas ini ? Menulis karangan
bercorak apapun sebenarnya tidak jauh berbeda seperti yang telah kalian
pelajari sebelumnya. Begitu pula halnya dengan menulis narasi :
Baiklah, untuk kepentingan menulis narasi ini ada beberapa hal yang harus
kalian persiapkan yaitu :
1. Menentukan tema dan amanat
Mau menulis tentang apa ?
Pesan apa yang akan kalian sampaikan melalui tulisan itu ?
2. Menetapkan sasaran
Siapakah yang akan membaca tulisan kalian itu ? Anak-anak, remaja, atau
orang dewasa.
3. Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam
bentuk skema alur.
-
Kejadian apa yang akan dimunculkan ?
-
Apakah kejadian itu penting ?
-
Adakah kejadian penting yang belum tertampilkan ?
4. Membagi
peristiwa-peristiwa
ke
dalam
bagian
pendahuluan,
perkembangan, dan penutup cerita.
-
Peristiwa apa yang cocok untuk setiap bagian cerita ?
-
Adakah peristiwa itu telah tersusun secara logis dan memiliki hubungan
sebab akibat yang wajar ?
5. Merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam peristiwa pendukung.
-
Kejadian penting dan menarik apa saja yang berkaitan dan mendukung
peristiwa utama ?
6. Menyusuri tokoh perwatakan, latar, dan pusat pengisahan/sudut pandang.
Nah, berdasarkan perencanaan di atas, kalian sebenarnya telah siap
untuk menulis narasi secara lengkap. Namun, ada pula penulis yang bertolak
dari rencana menulis ikhtisar cerita yang akan dikembangkanya dalam satu
atau dua alenia. Ini dilakukan untuk mempermudah penulis, terutama penulis
pemula, dalam mengembangkan karanganya. Bagi penulis pemula “Ikhtisar
karangan” itu dapat memberinya pedoman dan gambaran utuh mengenai
cerita yang akan ditulisnya sehingga dapat menulis lebih lancar dan terarah.
Bagaimana dengan kalian ? Mau mencoba ? Baiklah, sebelum kalian
mencoba memulai menulis, terlebih dahulu bacalah contoh narasi sederhana
berikut ini !
1. Narasi Ekspositoris
Ciri-ciri bonsai adalah : kerdil, berbentuk indah dan tua. Cara
mengerdilkanya ialah dengan menanam pohon itu dalam tempat yang
kecil (terbatas) seperti : pot, rongga, dan sebagainya. Tempat dan tanah
yang terbatas ini akan membatasi pertumbuhan tanaman. Kemudian
membuang semua tunas baru terus-menerus kecuali tunas baru itu
diperlukan untuk penyempurnaan bentuk. Dengan membuang tunas-tunas
ini, bagian-bagian lain dari pohon tumbuh menjadi lebih sempurna,
sehingga bentuk asli pohon itu dapat dipertahankan. Kemudian pada
waktu-waktu tertentu dikurangi akarnya. Dengan demikian pertumbuhan
batang, dahan, dan ranting akan terhambat. Bonsai ini hendaknya
diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari penuh sepanjang hari
dan
mendapat
angin
Selanjutnya diperpendek
secukupnya
untuk
mempercepat
penguapan.
batangnya dengan memotong pucuknya. Hal
dapat dilakukan berulang-ulang sesuai dengan keinginan kita.
2. Narasi Sugestif
Ayah melepaskan syal hitam putih itu dan melilitkan pada leher Tina
hingga menutupi mulutnya. Hidung dan lehernya sekarang terasa lebih
hangat saat ia menghembuskan nafasnya, meski saat menarik nafasnya
syalnya yang lembab itu melekat dengan sentuhan rasa dingin pada
dagunya.
Sopir bus itu tengah mengerjakan sesuatu di tengah jalan. Dia
memperbaiki busnya untuk waktu yang cukup lama. Sementara itu, para
penumpangnya
dengan
setengah
menggigil,
mondar-mandir
seraya
menggerak-gerakkan kakinya.
“Wuh, dinginya !”
“Ayah !” ucap Tina. Syalnya seketika dipenuhi uap dari hembusan
nafasnya.
“Ayah, yang di sana itu pohon apa ?” si Ayah memperhatikan pohon
itu beberapa saat.semua tegak berdiri, ramping, dan lurus seperti lilin.
Ranting-rantingnya yang rapat tertutup salju seolah-olah menjadi pohon
yang sama sekali putih.
7. MENULIS PESAN SINGKAT
Menulis pesan singkat yang dimaksud adalah memo/memorandum.
Memo pada umumnya berguna untuk mengingatkan atau memberikan
penugasan tentang suatu urusan. Bahasa yang digunakan harus singkat,
tetap memperhatikan kekomunikatifan maksud atau hal yang disampaikan.
Selain itu juga harus memperhatikan kesopanan.
Bila memo digunakan ? Memo digunakan dalam keadaan khusus,
tergesa-gesa,
waktu
terbatas,
atau
mendesak.
Misalnya
saja
kalian
mendatangi rumah teman kalian untuk suatu keperluan. Yang bersangkutan
kebetulan tidak berada di rumah. Kalian bisa meninggalkan pesan singkat
dalam secarik kertas.
Perhatikan contoh memo tidak resmi berikut ini !
Solo, 1 Januari 2011
Untuk temanku Nina
Nin, segera kembalikan novel yang kamu
pinjam. Kutunggu sore ini.
Temanmu
Karlina
Memo di atas digunakan untuk keperluan antar teman. Memo juga bisa
digunakan dalam keluarga misalnya dari ayah untuk anak, dari kakak untuk
adik, dari paman untuk keponakan. Pendek kata memo bisa digunakan untuk
urusan pribadi yang bersifat kekeluargaan. Jadi apabila kalian membutuhkan
sesuatu tetapi waktunya mendesak, kalian bisa menulis memo.
Memo juga bisa digunakan untuk urusan di kantor yang sifatnya
dinas. Bisa saja atasan menulis memo untuk bawahanya.
Perhatikan pula memo resmi berikut ini !
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
1
DINAS DIKPORA
Jalan Raya Mojogedang, Karanganyar 57752
2
Kepad
MEMO
: Bendahara Koperasi Sekolah
3
a
: Kepala Sekolah
4
Dari
: Laporan Persediaan Barang
Hal
5
Untuk
melakukan
barang
per
Maret
pembelian
2011,
kami
memerlukan laporan persediaan
barang secepatnya.
6
Karanganyar,
15
Peb.
2011
7
Kepala Sekolah
Aris
Suparsito,
S.Pd.,
M.Pd.
NIP. 19651206 198902 1
002
Cermati bagian-bagian memo di atas !
1. Kepala Memo
Berisi nama dan alamat instansi/organisasi
2. Identitas/judul memo
3. Penerima dan pemberi memo
4. Perihal memo
5. Isi memo : singkat, padat, jelas
6. Tanggal penulisan memo
7. Identitas pemberi memo dan tandatangan
Cukup mudah bukan menulis memo itu ? yang harus selalu kalian
ingat bahasa memo harus singkat, komunikatif, dan santun. Pada umumnya
memo untuk keperluan : instruksi, permintaan, pemberitahuan, tugas
tertentu, petunjuk, dsb.
Selamat menulis memo untuk keperluan kalian.
8. MENULIS PUISI
Kalian
tentu
telah
mengetahui
bahwa
maha
karya
seperti
Mahabarata, Ramayana, Hamlet, ditulis dalam bentuk puisi. Ternyata dari
karya-karya
itu
kita
dapat
menarik
kesimpulan,
puisi
itu
untuk
mengungkapkan pengalaman sehari-hari yang berkaitan dengan kehidupan
misalnya cinta kasih, kerinduan terhadap sesuatu, kakaguman, ketidak
setujuan, tekanan, dan sebagainya.
Dalam masyarakat Indonesia, puisi ternyata sudah dikenal sejak
dahulu. Kalau kita pelajari hampir seluruh kehidupan masyarakat lama
tergambar dalam bentuk puisi. Puisi tertua kita kenal ada mantra, pantun dan
syair. Lalu kapan orang berpuisi ? puisi diciptakan dalam nuansa perasaan
yang menuntut pengucapan jiwa yang spontan dan padat, mengungkapkan
diri sendiri. Peristiwa yang sangat menyentuh dapat menggugah seseorang
dalam menciptakan puisi.
Nah, kalian pun dapat menggubah puisi. Yang penting ada peristiwa
yang sangat menyentuh jiwa, ungkapkanlah dengan bahasa yang ada, padat,
kata-kata yang indah dan tepat mewakili maksud kalian.
Coba perhatikan contoh puisi berikut ini !
Di Puncak Gunung Lawu
di puncak gunung lawu
kuteriakkan namaMu, kekasihku !
menggema di kebiruan langit
melintas kaldera luas
membelai pucuk adelweis
di ketinggian 3265 dpl
ku teriakkan namaMu, kekasihku !
ya Alloh, ya Robbi
sujud syukurku tuk karuniaMu ini
puisi di atas cukup sederhana bukan ? Isinya tentang ungkapan perasaan
penulis yang sangat bersyukur telah mampu mendaki puncak gunung lawu.
Lebih lanjut mengenai mengarang puisi, ada baiknya kita mengenal
puisi agar bekal kalian cukup untuk memulai menulis puisi.
Struktur puisi/struktur yang membangun sebuah puisi ada 2 macam
yaitu struktur fisik dan struktur batin. Kita akan membahasnya secara singkat
saja.
Struktur fisik puisi meliputi :
1.1.
Penyimpangan bahasa
Bahasa dalam puisi sering menyimpang dari kelaziman penggunaan
bahasa. Penyimpangan bahasa meliputi :
a. Penyimpangan leksikal
Kata-kata yang digunakan sering berbeda dengan kata-kata seharihari. Kata-kata digunakan sesuai dengan pengungkapan jiwa penulis
puisi.
b. Penyimpangan semantis
Makna sebuah kata dalam puisi tidak selalu sama.
Misalnya makna warna hitam dalam sebuah puisi belum tentu sama
dengan kata hitam pada puisi lain.
c. Penyimpangan fonologis
Untuk
kepentingan
rima
penulis
puisi
sering
melakukan
penyimpangan bunyi.
Misalnya Chairil Anwar dalam puisi “Aku” mengganti kata “Perih”
dengan puisi “Peri”.
d. Penyimpangan morfologis
Penulisan puisi sering melanggar kaidah morfologis secara sengaja.
W.S. Rendra melakukan penyimpangan itu seperti dipakai kata ;
lelawa, mungkret, ngangkang, dan sebagainya.
e. Penyimpangan sintaksis
Kata-kata dalam puisi bukan membangun kalimat. Kadang sulit
ditentukan mana yang merupakan kesatuan kalimat, kadang-kadang
kalimat tidak diawali dengan huruf besar dan diakhiri tanda titik.
f. Penggunaan dialek
Pengguna bahasa ddaerah seringkali dipakai untuk mengungkapkan
isi hati secara tuntas.
Misalnya kata : banget, mantep, tobil, dan sebagainya.
g. Pengguna register
Register
adalah
ragam
bahasa
yang
digunakan
kelompok
profesional dalam masyarakat. Seringkali register (dialek profesi)
tidak diketahui secara luas oleh pembaca.
Misalnya kata : sungkem, den mas, simbok, dan sebagainya.
h. Penyimpangan historis
Penyimpangan ini berupa penggunaan kata-kata kuno yang sudah
tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan
dimaksudkan untuk mempertinggi nilai estetis.
Misalnya kata dewangga, bahana, lebuh, dansebagainya
i. Penyimpangan grafologis
Penulisan kata-kata, kalimat, larik dan baris, sengaja dilakukan
penulis puisi untuk memperoleh nilai estetik.
1.2.
Sintaksis dalam puisi
Larik-larik dalam puisi hendaknya ditafsirkan sebagai suatu kesatuan
sintaksis walaupun kaidah sintaksis diabaikan. Seringkali penulis puisi
membuat pola yang aneh, lain dari pada yang lain untuk menunjukkan
kreativitas dan identitasnya.
Lihat sebait puisi berikut ini !
MERBABU
tuk kedua kalinya
kupijakkan kakiku pasti
di puncak karya agungMu
merbabu 3142
puisi 4 larik tersebut sebetulnya bisa saja dijadikan satu kalimat saja.
1.3.
Metode Puisi
Unsur-unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi (metode
puisi) meliputi :
a. Diksi (pilihan kata)
Pilihan kata harus dipertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam
membentuk rima, komposisi kata dalam konteks, dan nilai estetik
yang ditimbulkan oleh puisi tersebut.
b. Pengimajian
Pengimajian disini dapat diperjelas dengan pengertian ; kata atau
susunan
kata-kata
yang
dapat
mengungkapkan
pengalaman
sensoris seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
Baris
atau bait seolah mengandung gema suara (imaji auditif), benda
yang tampak (imaji visual), atau sesuatu yang dapat kita rasakan,
raba, sentuh (imaji taktil).
Pengimajian
ditandai
dengan
penggunaan
kata
yang
kongkret dan khas, digambarkan atas bayangan konkret apa yang
dapat kita hayati secara nyata.
c. Kata konkret
Penulis puisi berusaha mengkonkretkan kata agar pembaca dapat
membayangkan dengan lebih hidup apa yang ingin disampaikanya.
Pengkonkretan kata sangat penting dalam sebuah puisi supaya
pembaca dapat seolah-olah melihat, mendengar, dan merasa apa
yang dinyatakan penulis.
d. Bahasa figuratif (majas)
Bahasa figuratif digunakan untuk mengatakan sesuatu dengan cara
tidak langsung mengungkapkan makna. Kata-kata yang digunakan
bermakna kias/lambang.
e. Rima, Ritma, dan metrum
Bunyi dalam puisi dapat menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah
pengulangan
bunyi
dalam
pemotongan
baris
menjadi
puisi
frase
(persajakan).
yang
Ritma
berulang
adalah
sehingga
memperindah puisi.
Metrum berupa pengulangan tekanan kata secara tetap, metrum
sifatnya statis.
f. Tipografi puisi
Tipografi disebut juga tata wajah puisi. Tipografi puisi dari dahulu
sampai sekarang bermacam-macam. Yang umum memang seperti
puisi yang kita kenal pada umumnya, bait-barisnya tersusun
rapi/teratur. Tetapi dalam puisi kontemporer tipografinya lebih
bervariasi, bahkan cenderung tidak lazim.
2. Struktur Batin Puisi
Struktur
batin
puisi
mengungkapkan
apa
yang
hendak
dikemukakan oleh penulis puisi dengan perasaan dan suasana jiwanya.
Struktur batin puisi mencakup 4 hal.
a. Tema puisi
Tema sebuah puisi tentu harus dikaitkan dengan penulis puisinya.
Kalian tentu sudah mengenal puisi dengan tema sama ditulis oleh
orang yang berbeda.
b. Perasaan Penyair (penulis puisi)
Setelah memahami tema, ternyata tema sangat erat dengan latar
belakang kehidupan penyair. Perbedaan sikap itu juga menimbulkan
perasaan yang berbeda dalam menghadapi sesuatu.
c. Nada dan Suasana
Sebuah puisi diciptakan tentulah ditujukan kepada pembaca. Sikap
penyair terhadap pembacanya akan terlihat dalam puisi ciptaanya.
Sikap yang muncul seperti menggurui, menasehati, memuji, menyindir,
dan sebagainya. Sikap penyair ini di sebut nada puisi. Sedangkan
keadaan jiwa pembaca setelah membaca sebuah puisi atau akibat
psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca disebut
suasana nada dan suasana saling berkaitan erat.
d. Amanat
Sebuah puisi juga mempunyai amanat (pesan). Amanat dalam puisi
tidak semudah menangkap amanat dalam prosa. Amanat dalam puisi
dapat dipahami setelah kita memahami tema, rasa, nada puisi.
Jika tema berhubungan dengan arti karya sastra bersifat lugas, obyektif, dan
khusus,
amanat
berhubungan
dengan
makna
karya
sastra.
Makna
berhubungan dengan orang perorangan, konsep seseorang, dan situai
dimana
penyair
mengimajinasikan
karyanya.
Setiap
pembaca
dapat
menafsirkan makna dari sebuah puisi. Jadi, penafsiranya berbeda-beda.
Setelah memahami struktur fidik dan struktur batin puisi, sekarang
cobalah membuat sebuah puisi. Misalnya saja kalian melihat pemandangan
sore di pinggir sawah. Matahari akan masuk ke peraduanya. Mungkin terlihat
berbagai warna di langit. Perasaan apa yang tumbuh saat itu ? Mungkin rasa
kagum terhadap ciptaan Tuhan, keteraturan yang tiada tara. Peristiwaperistiwa yang mengagumkan itu dapat menggugah seseorang untuk
berpuisi.
Selanjutnya ungkapkan pengalaman kalian itu dalam bentuk puisi.
Perhatikan tipografinya, pilihan kata, keindahan bunyi, pengimajinasian, dan
terakhir berilah judul puisi itu.
Setelah selesai, cobalah baca berulang-ulang. Ingat bahasa puisi
sangat padat. Satu kata mungkin mengandung banyak pengertian. Satu larik
dalam puisi mungkin dapat diuraikan dengan beberapa kalimat dalam prosa.
Bacalah dengan suara nyaring. Perhatikan bunyi-bunyi yang dihasilkan,
apakah cukup indah ? Kalau belum, perbaiki kembali sampai hasilnya bagus.
9. MENULIS LAPORAN
Laporan merupakan satu bentuk penyampaian dan penyajian fakta
baik secara lisan maupun tertulis. Laporan bedasarkan isinya dapat
dibedakan menjadi laporan perjalanan, percobaan, kegiatan, pengamatan,
dan lain-lain.
Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, sebuah laporan juga
dapat berfungsi sebagai dokumentasi, informasi, pengambilan keputusan,
bahkan pengawasan. Laporan yang baik harus membawa hasil terbaik,
perubahan, perkembangan, penegasan sikap, penentuan kebijakan, dan
pengambilan keputusan.
Salah satu contoh laporan yang disusun berdasarkan observasi
adalah laporan pengamatan. Laporan pengamatan dibuat oleh seseorang
setelah mengunjungi sebuah lokasi dalam waktu tertentu. Untuk itu kalian
harus mampu melakukan kegiatan observasi untuk keperluan penulisan
laporan.
Menulis laporan pengamatan sama dengan menulis laporan yang
lain. Unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan pengamatan
ialah kelengkapan bagian-bagian sebuah laporan, kesesuaian isi yang
dipaparkan/dideskripsikan pada setiap bagian, kedalaman isi yang disajikan,
keruntutan alur penyajian, susunan tata kalimat yang sesuai kaidah bahasa
Indonesia.
Agar memperoleh gambaran mengenai apa saja yang harus ditulis
dalam laporan pengamatan, cermatilah hal-hal berikut ini !
a. Bagian Pendahuluan
(1) Latar Belakang
Bagian ini memaparkan pentingnya dan sisi positif dari kegiatan itu,
bilamana perlu, ungkapkan pula akibat-akibat yang mungkin terjadi
jika kegiatan tersebut tidak dilakukan.
(2) Tujuan
Bagian ini menjelaskan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai setelah
melakukan kegiatan pengamatan.
(3) Sistematika/ruang lingkup
Sistematika laporan mengungkapkan bagian-bagian yang dituangkan
ke dalam laporan.
b. Hasil Pengamatan
Pada bagian ini berisi deskripsi semua objek yang menjadi tujuan
pengamatan. Deskripsikan sampai pada hal yang ditail sehingga hasil
pendeskrepsian tersebut memberikan kejelasan kepada pembaca tentang
objek pengamatan. Salah satu teknik yang dapat digunakan ialah tehnik
pengembangan berdasarkan urutan tempat, ruang, atau waktu.
c. Penutup
(1) Simpulan
Bagian ini memaparkan pernyataan-pernyataan penting yang berupa
nsimpulan
atas
fakta-fakta
yang
berhubungan
dengan
objek
pengamatan.
(2) Saran
Saran yang dimaksud dalam laporan pengamatan adalah masukanmasukan
yang
diberikan
melakukan pengamatan.
kepada
pihak-pihak
tertentu
setelah
Sesudah mencermati karakteristik laporan di atas, bacalah contoh
laporan berikut ini agar lebih jelas pemahaman kalian !
Laporan Pengamatan Candi Sukuh
A. Pendahuluan
Pelajar
merupakan
generasi
muda
yang akan menjadi pemimpin pada masa yang
Latar
akan datang. Para calon pemimpin tentu harus
belakang
memiliki
kecerdasan,
wawasan,
semangat
juang, dan rasa cinta terhadap Tanah Air.
Dengan bermodalkan hal-hal tersebut, para
pemimpin bangsa yang handal dan serba bisa
akan lahir. Oleh karena itu, para pelajar harus
membekali diri agar mereka nanti mampu
menjadi
pemimpin
bangsa
yang
arif
dan
bijaksana.
Kunjungan dan pengamatan terhadap
objek sejarah merupakan salah satu sarana
yang mampu membekali para pelajar untuk
mengembangkan
wawasan,
menumbuhkan
semangat juang, dan menanamkan rasa cinta
Tanah Air. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat
baik dilakukan.
Candi Sukuh merupakan salah satu
tempat yang baik untuk diamati. Candi Sukuh
Tujuan
merupakan salah satu bukti sejarah bahwa
candi perpaduan antara kebudayaan Majapahit
menjelang keruntuhanya dengan kerajaan lain
di Jawa ini dibangun pada abad XV. Itu
dibuktikan dengan sengkalan “Gapuro Bhuto
Anguntal Jalmo” (seorang raksasa memangsa
manusia), melalui lambang Condro Sengkolo
dalam kalender Jawa (Gapura
= gerbang
angka 9, Bhuto = Raksasa angka 5, Anguntal =
memangsa angka 3, Jalmo = Manusia angka 1.
Sistemati
Jika dibalik akan diperoleh angka 1359 tahun
ka
saka atau menjadi 1437 Masehi – selisih 78
penulisan
tahun).
Sistematika laporan ini mencakup tiga
bagian, yaitu pendahuluan, hasil pengamatan
dan penutup.
B. Hasil Pengamatan
Candi sukuh terletak di lereng Gunung
Lawu, ketinggian 910 m di atas permukaan laut.
Lokasinya tepatnya di dukuh Berjo, desa Sukuh,
k
AYO, MENULIS APA SAJA
TAHUN 2011
!
IDENTITAS NASKAH
a) Judul Naskah
: Ayo, Menulis Apa Saja !
b) Kelompok Naskah
: Nonfiksi
c) Jenis Naskah
: Pengayaan Bahasa Indonesia/Keterampilan
Menulis
d) Jenjang Pendidikan
: SMP/MTS
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha
Kuasa, karena penulis telah berhasil menulis buku pengayaan
keterampilan “Ayo, Menulis Apa Saja !”. Buku ini disajikan sebagai
buku
pengayaan
keterampilan
khususnya
keterampilan
menulis/mengarang untuk anak-anak SMP, dengan harapan dapat
menjadi penambah wawasan kepenulisan, menjadi inspirasi untuk
gemar menulis dan dapat membangun karakter percaya diri,
kreatif, dan produktif berkarya.
Bahasa yang disajikan dalam buku ini sengaja dipilih
yang sederhana agar mudah dipahami anak-anak.
Sekalipun penulis sudah berusaha sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran perbaikan dari semua puhak, akan penulis
terima dengan senang hati.
Karanganyar, Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
i
…………………………………………………………………………………
ii
…………………...
iii
Identitas
Naskah
iv
……………………………………………………………………………………
1
Kata
4
Pengantar
…………………………………………………………………………………
…...
8
12
Daftar
Isi
18
…………………………………………………………………………………
24
…………….
29
1. Menulis
Buku
Harian
……………………………………………………………………
2. Menulis
Pengalaman
40
Pribadi
………………………………………………………..
3. Menulis
Surat
Pribadi
Pantun
………………….
65
72
…..
………………………………………………………………………..
5. Menulis
50
61
……………………………………………….
4. Menulis
32
76
81
Dongeng
…………………………………………………………………………
85
6. Menulis
Narasi
91
…………………………………………………………………………
97
…..
10
7. Menulis
Pesan
Singkat
...
………………………………………………………………..
8. Menulis
11
Puisi
….
…………………………………………………………………………
…
9. Menulis
Laporan
………………………………………………………………………….
10.
enulis
M
Surat
Dinas
……………………………………………………………………..
11.
M
enulis
Petunjuk
…………………………………………………………………………
12.
enulis
M
Naskah
Drama
………………………………………………………………...
13.
M
enulis
Rangkuman
…………………………………………………………………….
14.
enulis
M
Teks
6
Berita
1
……………………………………………………………………...
15.
M
enulis
Slogan/Poster/Iklan
………………………………………………………..
16.
M
enulis
Resensi
…………………………………………………………………………..
.
17.
M
enulis
Cerpen
…………………………………………………………………………
…
18.
enulis
M
Karya
Ilmiah
Sederhana
…………………………………………………..
19.
enulis
M
Teks
Pidato/Ceramah/Khotbah
……………………………………….
20.
enulis
M
Surat
Pembaca
………………………………………………………………...
Daftar lampiran
Daftar Pustaka
1. MENULIS BUKU HARIAN
Pepatah mengatakan “Orang yang bijak adalah orang yang mampu
melihat
masa
lalunya
untuk
dijadikan
pijakan
dalam
bersikap
dan
menentukan arah hidupnya pada masa mendatang.” Sesungguhnya pepatah
itu mengandung makna yang amat dalam yaitu mengajak kita melihat masa
lalu sebagai bagian perjalanan hidup kita.
Buku harian merupakan rekaman masa lalu kita. Masa lalu yang
berisi peristiwa yang kita alami atau yang pernah kita lakukan. Namun, ada
kalanya buku harian berisi pemikiran setelah kita melihat berbagai kenyataan
kehidupan kemudian menginspirasi dalam menghadapi keadaan yang
serupa. Oleh karena itu, bila kita membaca buku harian seseorang, kita dapat
mengetahui karakter, pola pikir, maupun kehidupan penulis buku harian itu.
Bagaimana menulis buku harian ? Jawabnya : cukup mudah ! Kita
cukup mencatat kejadian-kejadian yang kita alami selama sehari semalam.
Biasanya buku harian kita tulis menjelang tidur malam. Kejadian yang
menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, atau apa saja bisa kita tuliskan
dalam buku harian.
Coba lihat contoh buku harian di bawah ini !
Sabtu, 17 Februari 2006, pukul 09.00 WIB.
Akhir minggu yang sangat mengesankan. Saat yang mendebarkan
dan tak mungkin kulupakan, karena pertama kalinya aku mengunjungi Telaga
Madirda. Tempat itu memiliki panorama yang sangat indah, dikelilingi
perbukitan yang berhawa sejuk, ditengah suburnya tanaman bunga dan
sayuran. Bukan itu saja, telaga ini juga menyimpan cerita unik tentang Dewi
Anjani dan saudara kembarnya sugriwa dan subali yang memperebutkan
Jupumanik Astagina. Bagiku ada 1 peristiwa yang lucu sekaligus seru. Saat
aku mau beranjak dari batu besar tempatku duduk, aku terpeleset dan
tercebur ke tepi telaga. Aku terpaksa berjemur dulu sebelum pulang karena
bagian bawah pakaianku basah dan tidak membawa ganti pakaian.
Cukup mudah bukan ? Peristiwa yang kita alami kita tuliskan dengan
kalimat yang ekspresif. Kalimat ekspresif merupakan kalimat yang spontan
keluar dari pikiran dan perasaan yang dalam. Kalimat tersebut biasanya
menggunakan idiom atau pilihan kata tertentu yang menunjukkan arti
“sangat” atau disebut juga “penyangatan”.
Buku harian sudah seharusnya menjadi bagian penting dari hidup
kita. Pertama, buku harian merupakan rekaman tentang apa yang kita
kerjakan hari ini dan masa lampau. Kedua, catatan hari ini merupakan
sumber informasi penting tentang apa, kapan, siapa, dan dimana, yang
berhubungan dengan diri kita. Ketiga, catatan harian merupakan sarana
mengungkapkan perasaan yang tidak mungkin diungkapkan kepada orang
lain.
Dalam buku harian, pengalaman maupun kejadian yang kita alami
itu kita kemukakan secara pribadi dengan ungkapan ekspresif, bahkan
dengan memperhatikan waktu terjadinya peristiwa (hari, tanggal, bulan,
tahun, mungkin juga menit dan detik). Semua peristiwa yang perlu kita catat
dalam buku harian itu di kemudian hari dapat dibaca kembali dan dapat
diambil hikmahnya.
Karena sifatnya yang sangat pribadi, bentuk dan cara penulisan
catatan harian bersifat bebas. Namun demikian, unsur-unsur yang harus ada
tetap sama. Yaitu tempat kejadian, waktu, dan hal-hal atau kejadian-kejadian
yang terjadi. Unsur-unsur itu dapat bersifat objektif atau subjektif. Unsur
yang objektif maksudnya tempat kejadian, waktu, dan hal-hal yang terjadi
berhubungan dengan pribadi penulis catatan harian, seperti ungkapan
perasaan penulis yang sangat pribadi. Untuk jenis ini catatan harian bisa
bersifat sangat rahasia.
Nah, sudahkah kalian menulis peristiwa-peristiwa yang kalian alami
dalam catatan harian ? Bila belum, mulailah menuliskan pengalamanmu yang
menyenangkan maupun menyedihkan dalam catatan buku harian. Mulailah
mencatat peristiwa yang kalian alami hari ini dalam buku harian. Percayalah
buku harian tersebut kelak akan menjadi catatan bersejarah dalam hidup
kalian. Tentu saja semua pengalaman akan menjadi guru yang paling baik.
2. MENULIS PENGALAMAN PRIBADI
Setiap
orang
pasti
mempunyai
pengalaman.
Pengalaman
itu
mungkin menggembirakan, menyedihkan, menakutkan, membanggakan, dan
sebagainya. Pengalaman itu bisa saja kita peroleh dari melihat, mengamati,
meneliti, mendengarkan, merasakan, dan sejenisnya.
Pengalaman setiap orang berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan
peristiwa yang dialami dan cara mengalaminya yang tidak sama.
Ada kalanya kita mengalami peristiwa yang sama. Akan tetapi,
belum tentu cara mengalaminya sama. Coba kalian ingat-ingat peristiwa saat
mengikuti masa orientasi siswa (MOS) saat awal masuk SMP. Semua siswa
mengalami peristiwa itu, tetapi reaksinya tapi berbeda-beda. Ada siswa yang
merasa sangat senang, ada yang cukup senang, ada yang mungkin tidak
senang, atau ada yang biasa-biasa saja merasakanya. Penyebabnya pun
berbeda-beda, mungkin disekolah yang baru gurunya banyak, teman-
temanya beberapa kelas, pelajaranya lebih banyak, dan sebagainya. Semua
perbedaan itu menjadikan pengalaman setiap orang menjadi sesuatu yang
menarik.
Pengalaman
yang
berbeda-beda
itu
dapat
memunculkan
ide/gagasan cerita, reaksi, dan pandangan pencerita membuat cerita menjadi
ekslusif, berbeda dengan yang lainya. Hal itulah yang dimaksud dengan
keaslian ide.
Keaslian ide itu dapat muncul saat pengalaman atau peristiwa
tertentu tiba-tiba kita rasakan, impian atas suatu keinginan, rasa sedih dan
gembira saat terjadi sesuatu, dan sejenisnya.
Coba bacalah contoh pengalaman seorang relawan saat menyampaikan
bantuan untuk korban gempa bumi di wilayah Bantul. Yogyakarta berikut ini !
TANGIS DI PERTENGAHAN MEI KELABU
Pagi yang menggetaran hati nurani, tanggal 27 Mei 2006. Gempa
yang berkekuatan 5,9 pada Skala Richter (SR) mengguncang dan merenggut
ribuan nyawa penduduk Bantul, Yogyakarta dan sebagian wilayah Jawa
Tengah. Peristiwa itu terjadi sabtu dini hari, pukul 05.53 saat orang belum
melakukan aktivitas di luar rumah.
Pada hari kedua pasca kejadian aku menuju salah satu lokasi yang
terkena dampak gempa paling parah, untuk mengantarkan bantuan secara
langsung. Sungguh menyedihkan. Hampir 80% bangunan rata dengan tanah
hanyadalam hitungan menit. Puing-puing bangunan berserakan di sana-sini.
Wajah-wajah duka terlihat di mana-mana sepanjang perjalanan.
Lepas tengah hari aku sampai di lokasi. Mobil yang aku naiki
diberhentikan seseorang. Ternyata salah satu warga dusun terisolisasi yang
mencari bantuan langsung dari dermawan/relawan. Aku pun mengikut orang
tersebut yang ternyata seorang ketua RT.
Beberapa
menit
berikutnya
barulah
aku
sampai
di
tempat
pengungsian warga tersebut. Ada beberapa tenda warna hijau bantuan TNI,
alat masak seadanya terlihat hanya batu bata ditumpuk untuk tungku
dengan bahan bakar kayu. Mereka juga belum mendapat bantuan hanya
makan seadanya dari pemberian warga yang masih bisa pulang mengambil
bahan makanan.
Akupun segera memerintahkan teman untuk menurunkan bahanbahan yang aku bawa. Pertama nasi bungkus dan air mineral gelas dan
beberapa plastik the manis. Sungguh mengharukan menyaksikan langsung
kebermanfaatan bantuan yang bagi orang lain mungkin tidak berharga,
namun sangat dibutuhkan masyarakat yang dilanda musibah.
Dadaku terasa sesak mendengar seorang nenek bertutur tentang
peristiwa naas itu. Betapa tidak ? Air bersihpun tidak ada lagi. Sumur di
tempat itu airnya menjadi tidak layak digunakan. Karena penasaran, aku pun
melihat secara langsung sumur yang diceritakan nenek itu. Masya Alloh,
sumur itu sudah tidak ada airnya ! Penuh dengan pasir bercampur seperti
kompos dengan aroma yang menyengat, sangat busuk ! Lalu kulihat lagi satu
sumur ditempat sebelah, airnya berwarna kehitaman dan bau busuk ! Itu
baru masalah sumur. Belum lagi yang luka-luka.
Aku tercenung dan merenung. Bila Tuhan berkehendak, tidak ada
sesuatu yang tidak mungkin. Sepanjang perjalananpulang yang aku lewati
adanya suasana duka. Mulai dari jalanan yang retak-retak, tenda-tenda
pengungsian dengan penerangan temaram, sampai tangisan bayi yang
memilukan.
Sepulang dari lokasi, aku merasa lelah jiwa dan raga. Namun, aku
bersyukur karena tidak termasuk orang yang menjadi korban ganasnya alam.
Tuhan sudah mengatur semua tepat pada waktunya, karena Tuhan selalu
pada garis konstan sebenarnya, hanya saja kita tidak sadar di setiap detik
dan bagian kecil ada karunia. Kita tidak pernah bisa menduga keberuntungan
itu kapan datangnya. Yang terpenting di sini aku harus selalu berprasangka
positif, yakin bahwa Tuhan telah mengatur arah hidup kita, kita pasti akan
merasakan hikmah dari peristiwa apapun. Hanya dengan kerja keras, kerja
cerdas, dan kerja ikhlas kita bisa merasakan dan menghayati hidup ini. ***
Pengalaman yang ditulis seseorang dengan penuh perasaan dan pikiran,
dapat menggugah empati dan simpati orang yang membacanya. Bayangkan
seolah-olah kalian yang mengalami peristiwa itu. Biarkan pikiran dan
perasaan larut dalam peristiwa yang kalian baca sebagai pelatihan, kalian
bisa menulis pengalaman sendiri dengan cara dan gaya kalian sendiri.
3. MENULIS SURAT PRIBADI
Surat merupakan hubungan komunikasi yang berbentuk tulisan,
berisi pernyataan sebagai bahan informasi untuk disampaikan kepada pihak
lain. Surat merupakan salah satu alat komunikasi yang menurut jenisnya
dibagi menjadi surat pribadi dan surat resmi, serta surat niaga/dagang.
Pernahkah kalian menulis surat ? Jenis surat apakah yang kalian tulis
? Jawabanya pasti pernah. Setiap orang, setiap hari berkomunikasi dengan
orang lain. Bila jarak berjauhan, kalian bisa berkirim surat. Jika yang kalian
lakukan dengan surat menyangkut kepentingan pribadi, surat tersebut
dikelompokkan dalam jenis surat pribadi.
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya
menyangkut kepentingan pribadi walaupun bersifat pribadi, kita harus tetap
menghormati orang yang kita kirimi surat. Kita harus dapat membedakan
menulis surat untuk teman dengan kepada orang tua.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis surat
seperti berikut ini :
1. Bentuk surat harus rapi.
2. Isi surat harus jelas.
3. Bahasanya sopan, tidak menyinggung perasaan.
4. Alamat ditulis lengkap.
Perhatikan contoh surat pribadi berikut ini !
A.
…………………………………………………………….. Solo, 26 September
2010
B.
………… Buat sahabatku Kania
di Jakarta
C.
………… Kania, bagaimana kabarmu ?
D.
Alur
Sudah lama pingin nulis surat ke kamu, tapi baru sekarang
ini ada kesempatan. Semenjak kamu meneruskan sekolah ke Jakarta
ini, aku belum punya teman ngobrol seperti kamu. Kamu merasakan
1
seperti itu nggak
Kania ? rasanya berat banget berpisah dengan
sahabat yang sudah 6 tahun selalu bersama-sama.
Eh, ngomong-ngomong bagaimana pergaulan anak skul di kota
besar Kania ? yang kuliat di teve ko sering tawuran ya. Kamu sudah
bisa adaptasi dengan kehidupan di metropolitan ? Wah, pasti asik
banget cerita awal tahun kamu skul.
Kania, di Solo sih nggak banyak perubahan. Masih ada
2
pasar tiban di Manahan, jajanan pasar gede juga masih seperti dulu,
atau demo mahasiswa di Gladak. Pokoknya nggak jauh beda deh.
Museum Radya Pustaka juga selalu sepi. Maklum, masyarakat kita
minat bacanya rendah banget.
Kania, mulai saat aku menulis surat ini, aku punya kegiatan
baru lo. Pas hari ulang tahunku, aku dikasih kucing Persia cantik
3
banget oleh tanteku. Karena betina aku beri nama Pretty (biar keren
kayak Pretty women hik…hik…hik…).
Makanya sekarang aku punya teman baru yang cantik, eh
kayak kamu lo. He…he…he..jangan marah dong. Tapi aku memang
4
suka kucing sejak dulu. Kamu tahu sendiri kan ? Ketika tante ke
rumah mbawa Pretty, wah, seneng banget aku. Tante feelingnya
kuat y, ngasih hadiah yang aku sangat suka. Eit, sebentar ya, Pretty
kayaknya haus tuh.
Udahan dulu ya Kania, aku mbikin susu untuk Pretty dulu.
5
Jangan lupa balas suratku secepatnya.
Bye …. Kania cantik.
E. ………………………………………………………………………………..
Salam
manis selalu
Sahabatmu
F.
………………………………………………………………………………..
Nadia
Cukup mudah bukan, menulis surat pribadi itu ? Nah, kalian bisa berkirim
surat untuk temanmu dimana saja. Mungkin kalian punya sahabat pena di
lain provinsi. Coba kalian kirimi surat.
Dilihat dari tujuan membuat surat pribadi, ada bermacam-macam
jenis sesuai dengan kepentingan. Ada surat untuk memberi ucapan selamat,
memberi kabar, meminta kiriman, meminta maaf, ungkapan perasaan
marah, dan sebagainya. Surat pribadi pada contoh di atas adalah surat
pribadi yang di tujukan kepada teman yang berisi memberi kabar.
Apabila
kita
dikirimi
surat,
sebagai
orang
bijak
kita
harus
membalasnya. Balasan surat merupakan bentuk perhatian dan pemberian
kabar bahwa surat tersebut sudah diterima. Balasan yang diberikan
hendaknya sesuai dengan maksud surat yang kita terima. Misalnya surat
yang kita terima berisi ucapan selamat, balasanya tentu berisi ucapan terima
kasih atas ucapan tersebut.
4. MENULIS PANTUN
Kalian pernah mempelajari pantun bukan, paling tidak sewaktu di
SD. Pantun termasuk salah satu jenis puisi lama yang paling tua. Bentuk puisi
lama yang dinamakan pantun ini terdapat dalam masyarakat bangsa
Indonesia seperti Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Minangkabau, Dayak, dan
sebagainya. Oleh sebab itu sering disebutkan bahwa pantun itu sastra asli
Indonesia.
Pantun mengandung makna umpama, paling banyak dipakai karena
bentuknya yang istimewa itu. Anak-anak bermain mempergunakan panrun,
orang muda bersuka ria dan bercinta mempergunakan pantun, orang tua
memberi nasehat mempergunakan pantun, menyindir, maupun memuji
memakai pantun, upacara peminangan dan perkawinan selalu diiringi
pantun. Pendek kata pantun dipergunakan oleh setiap orang untuk berbagai
keperluan. Pantun mewakili pikiran dan ungkapan perasaan seseorang. Sejak
berabad-abad yang lalu sampai kini, pantun tetap hidup dalam masyarakat.
Mari kita amati contoh “pantun rajin belajar” di bawah ini !
Di laut lepas, sampan berlayar
Arungi samudra, gagah berani
Sejak kecil rajin belajar
Saat remaja, cepat mandiri
Apa yang dapat kalian temukan dari pantun di atas ? Pantun
ternyata mempunyai ciri-ciri khusus. Satu bait terdiri dari empat baris, baris
1, 2 merupakan sampiran (pengantar pantun), dan baris 3, 4 merupakan isi
pantun. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata, Rima/sajaknya silang
(abab).
Nah, ternyata menulis pantun tidak sesulit yang kalian duga. Kalian
tinggal memotong perkataan menjadi dua bagian. Setelah itu carilah
perkataan
yang
penjangnya
kurang
lebih
sama
dengan
baris
yang
persajakanya akan dibuat sama. Misalnya kalian melihat keserakahan, kalian
berpikir itu membuat orang lain tak kebagian. Kalian ungkapkan perasaan
hati dalam perkataan “Alangkah hina, nafsu serakah, Bikin yang lain tak
kebagian”. Sesudah itu bagilah perkataan tersebut menjadi dua bagian.
Alangkah hina nafsu serakah
Bikin yang lain tak kebagian
Langkah selanjutnya, carilah perkataan yang akan menjadi sampiran. Ingat,
panjang sampiran kurang lebih sama dengan baris isi yang persajakanya
akan dibuat sama. Contoh :
1. Tiupan prahara, tak tentu arah
2. Tumbangkan pohon, bersama hujan
3. Alangkah hina, nafsu serakah
4. Bikin yang lain, tak kebagian
Lebih indah bukan ? Perkataan dalam sampiran lebih sering tidak berkaitan
dengan isi. Sampiran biasanya berisi lukisan alam, binatang, atau tumbuhan.
Di awal telah kita bicarakan bahwa pantun sangat populer di dalam
masyarakat. Pantun digunakan secara merata oleh berbagai usia. Karena
begitu banyaknya kegunaan pantun maka timbullah bermacam-macam
pantun yang perlu kalian ketahui.
Macam-macam pantun menurut kelompoknya :
1. Pantun kanak-kanak
a. Pantun gembira
Macan dan badak tinggal di hutan
Alamnya ramah bebas polusi
Banyaknya hadiah saat lebaran
Adik di rumah giranglah hati
b. Pantun berduka
Di malam gelap nyalakan lilin
Ketika listrik padam tiba-tiba
Walaupun hidup serba prihatin
Semangat belajar tetap menyala
2. Pantun Muda
a. Pantun dagang
Pisang raja disambar elang
Jatuh ke lubuk Batanghari
Kalau berdagang di negeri orang
Baik-baik membawa diri
b. Pantun perhubungan
1. Pantun perkenalan
Lengkung pelangi menghias angkasa
Bunga di taman indah berseri
Bolehkah kanda ke rumah dinda
Hendak menghadap paduka putri
2. Pantun pencintaan
Panorama hijau masih alami
Bagi jiwa segar dan sehat
Janji hati setia membersamai
Pantang berdusta dan berkhianat
3. Pantun perceraian
Tinggal di hutan kawanan gajah
Tumbuh di kolam bunga teratai
Dahulu sayang kini berpisah
Perasaan kasih tercerai berai
4. Pantun berdukacita
Di pagi hari punai bernyanyi
Menyambut siang menyapa alam
Dendam dengki menggerogoti hati
Keadaan tenteram berubah runyam
3. Pantun Jenaka
Daun bayam pengulam nasi
Buah pisang sebagai pelengkap
Semenjak ayam jadi polisi
Banyak musang yang tertangkap
4. Pantun Tua
a. Pantun nasihat
Tikar pandan berwarna kuning
Mutunya bagus belinya dua
Walau hidup terbanting-banting
Iman di dada janganlah lupa
b. Pantun adat
Rumput mengering di tengah padang
Tiada hujan berbulan-bulan
Jadi pejabat zaman sekarang
Taat amanat pantang pemberian
c. Pantun agama
Buah yang manis buah matoa
Di petik ayah dari kebun barat
Dimanapun saja rajin berdoa
Supaya Tuhan limpahkan rahmat
Pantun sebagai seni rakyat belum mati di zaman sekarang ini.
Pantun terus hidup dari zaman dan memikat hati. Bahkan di Ibukota Jakarta
acara resmi kedinasan selalu disisipi dengan pantun. Nah, bagaimana
dengan kalian ? Sebagai generasi muda hendaknya kalian membinasakan
berpantun untuk melestarikan budaya bangsa.
5. MENULIS DONGENG
Menulis bukanlah soal yang rumit. Kemampuan menulis juga bukan
semata-mata milik golongan berbakat menulis saja. Dengan pelatihan yang
sungguh-sungguh kemampuan menulis itu dapat dimiliki oleh siapa saja, tak
terkecuali kalian. Akan tetapi kalian juga harus tahu bahwa kemampuan
menulis juga bukan kemampuan yang sederhana, melainkan menuntut
sejumlah kemampuan. Betapapun sederhananya tulisan kalian itu, kalian
tetap dituntut memenuhi persyaratan seperti dalam tulisan yang rumit.
Apa saja persyaratan itu? sudah pasti awal mula kalian mau menulis
harus ada topik menarik dan cukup terbatas untuk ditulis, kemudian
mengembangkanya menjadi tulisan yang tersusun rapi dan padu.
Kalian dapat melakukan itu sebagai satu kegiatan tunggal jika kalian
menulis sebuah tulisan yang sederhana, pendek, dan bahanya telah siap
kalian tuliskan, utamanya tulisan formal. Jika yang akan kalian tulis itu ragam
tulisan non formal tentu tidak harus seperti itu langkah-langkahnya.
Bagaimana menulis dongeng ? Cerita dongeng seringkali luar biasa
dan tidak masuk akal. Akan tetapi, justru di situlah daya tariknya. Manusia
yang sakti, cerdas, dan baik hati merupakan tokoh yang sering muncul dalam
dongeng. Tokoh ini lazimnya akan menemukan kehidupan yang bahagia
setelah melalui perjuangan panjang. Ada pula tokoh binatang yang pandai
berbicara seperti manusia. Binatang-binatang itu mungkin dapat memberikan
pelajaran berharga kepada kalian. Nah, dongeng yang seperti itu disebut
fabel.
Kali ini coba kalian menulis dongeng tentang cinta binatang atau
fabel. Terlebih dahulu pilihlah tokoh binatangnya, lalu tentukan wataknya dan
peristiwa-peristiwa apa yang dialaminya, serta tempat dan waktunya.
Agar ada gambaran nyata, terlebih dahulu bacalah contoh dongeng fabel
berikut ini.
Pak Buaya, Maafkan kami !
Siang yang terik. Matahari tepat di tengah-tengah. Udara terasa
sangat
panas.
Angin
tak
bertiup
sama
sekali.
Sempurnalah
sudah
penderitaan pak Gajah saat itu. Setelah penat berjalan tibalah pak Gajah
dipinggir sungai yang airnya sangat jernih berkilau-kilau. Serta merta pak
Gajah menuju sungai ingin menuntaskan rasa dahaganya yang sudah
mencekek tenggorokanya.
“Aduhai, jernih sekali airnya !” kata pak Gajah dalam hati. Lalu
direguknya air sepuas-puasnya melalui belalainya yang panjang itu.
“Haaaai… ! Anak-anak, air sungai ini jernih sekali, segar bukan
main ! Ayo minum beramai-ramai di sini … !” teriak pak Gajah kemudian.
Monyet, tupai, kijang, kelinci dan binatang-binatang lain yang
mendengarnya berlarian menuju tempat pak Gajah.
“Horeee … kami juga ingin kesegaran pak Gajah !” teriak kelinci. Ia
melompat-lompat
kegiarangan.
Akan
tetapi,
tanpa
sengaja
kakinya
menginjak kepala pak Buaya yang sedang tidur-tiduran di tepi sungai.
Pada saat itu juga, Monyet menjatuhkan diri dari atas pohon. malang
pula, kedua kakinya tepat mengenai ujung mulut pak Buaya. Kemudian
berturut-turut Tupai, Kijang, dan binatang-binatang lain, satu demi satu tanpa
sengaja menginjakkan kakinya pula di atas bahan dan kepala pak Buaya.
Anehnya tak satupun di antara mereka menyadari kesalahanya. Mereka terus
minum dan minum sepuasnya tanpa merasa telah membuat pak Buaya tidak
nyaman dijadikan alas berpijak.
Tentu saja pak Buaya marah karena terusik kemerdekaanya. Hampir
saja terjadi perkelahian sengit. Untung si Kancil segera datang. Ia cepat
memberi isyarat kepada Kelinci dan kawan-kawanya untuk meminta maaf.
Tak diduga pak Gajah pun ikut meminta maaf kepada pak Buaya.
“Pak Buaya, maafkan kami.”
Pak Buaya tertegun, sia terharu sekali. Perkelahian pun dapat
dihindari. Melihat itu kancil tersenyum bahagia.
Setelah kalian membaca dongeng tersebut, kalian pasti sudah
mempunyai pemahaman yang cukup mengenai dongeng. Kalian dapat
mengetahui bahwa tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut adalah binatangbinatang yang dap[at berbicara dan bertingkah laku seperti manusia. Jika
kalian perhatikan isinya dongeng tersebut mengandung nasihat kepada kita
yang pantas dicontoh. Nasihat apakah itu ? Kalian sudah tahu bukan ? Kita
harus segera meminta maaf apabila kita bersalah. Itulah hal yang pantas
ditiru dari sikap para binatang tadi.
Dongeng sebenarnya ada bermacam-macam. Tahukah kalian apa
saja yang termasuk dongeng itu ? Dalam contoh yang sudah kalian baca itu
adalah dongeng jenis fabel (cerita binatang). Secara lengkap dongeng dibagi
menjadi beberapa macam :
1. Fabel
Fabel merupakan dongeng yang ceritanya menggambarkan watak dan
budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang. Binatangbinatang itu diperankan oleh binatang. Binatang-binatang itu merupakan
lambang dari manusia yang dapat berbicara dan berbuat sesuatu. Kalian
masih teringat dongeng kancil yang cerdik. Dia dengan kecerdikanya
selalu dapat mengatasi masalah yang ia hadapi. Misalnya saat mau
menyeberangi sungai tidak ada jembatan. Dengan kecerdikanya ia
berhasil menyeberangi sungai dengan melompati punggung buaya yang
berjajar di sepanjang sungai itu.
2. Legenda
Tentu kalian tahu betul dongeng terjadinya gunung Tangkuban Perahu,
Terjadinya Danau Toba, atau terjadinya suatu tempat yang lain. Nah,
dongeng yang menceritakan terjadinya suatu tempat dinamakan legenda.
Coba tanyakan kepada orang tua kalian bagaimana asal terjadinya
daerahmu. Kalau di Semarangada pasar yang dinamakan pasar Johar,
konon ceritanya pada zaman kerajaan dulu di situ merupakan tanah
lapang yang diperuntukkan bagi pedagang agar berjualan di ditu.
Tujuanya supaya pedagang-pedagang itu tidak mengotori tiap tempat di
sekitar kerajaan. Karena udaranya panas tanpa ada pelindung, maka
kerajaan menanam pohon johar yang akhirnya tumbuh, besar, dan rimbun
sehingga lokasi menjadi teduh. Sejak saat itulah pasar itu diberi nama
pasar johar.
3. Mite
Tidak kalah menariknya dongeng yang ceritanya tentang makhluk halus,
dewa-dewi, atau apapun yang oleh masyarakat diberi sifat kedewaan.
Kalian pasti mengenal dongeng tentang penguasa laut selatan yaitu Roro
Kidul, atau tokoh-tokoh halus lainya yang memiliki kemampuan super.
Dongeng adanya makhluk halus ini bahkan sampai sekarang terus ada,
bahkan sempat diseminarkan walau tidak ada kejelasan akhir. Namun toh
tetap menarik, tetap hidup di masyarakat yang modern ini.
4. Saga/sage
Dongeng yang disebut Saga atau Sage ini sebenarnya di dalamnya
mengandung unsur sejarah tetapi ada juga unsur khayalnya. Kalian telah
mendengar dongeng Damarwulan, Pangeran Sambernyawa, Ken Arok dan
Ken Dedes, atau dongeng sejenis bukan ? Itulah yang dinamakan Saga.
Tokoh-tokoh dalam sejarah itu bisa kalian jadikan pelaku dalam Saga.
5. Dongeng lelucon
Dongeng lelucon mungkin termasuk dongeng yang paling menyenangkan.
Betapa tidak, tokoh dalam dongeng ini biasanya digambarkan begitu
bodoh sehingga tingkah lakunya aneh, pola pikirnya tidak lazim sehingga
terkesan lucu dan membuat orang tertawa. Masih ingat tokoh Kabayan ?
Itu salah satu contoh dongeng lelucon. Kalian bisa menulis dongeng
lelucon dengan tokoh fiktif yang kalian sukai. Isi dongengnya pun bisa
disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Setelah kalian paham jenis-jenis dongeng, silakan kalian praktikkan nama
jenis dongeng yang menurut kalian paling menarik untuk ditulis.
Ungkapan secara lepas gagasan kalian itu agar tulisan kalian segar dan
ekspresif.
6. MENULIS NARASI
Sebelumnya kalian telah mempelajari cara menulis dongeng. Kali ini
kita akan melanjutkan ke menulis narasi. Tahukah kalian apakah narasi itu ?
Narasi adalah suatu corak karangan atau wacana yang menceritakan atau
mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu rangkaian waktu.
Pengisahan ini diharapkan dapat membawa pembaca kepada suatu suasana
yang membuatnya seolah-olah seperti menyaksikan sendiri kejadian atau
peristiwa yang disampaikan itu. Dengan demikian yang terpenting dalam
narasi yaitu adanya kejadian serta latar waktu dan tempat.
Narasi sebagai suatu karangan sebetulnya mempunyai unsur-unsur
yang saling terkait dan mendukung. Yang termasuk unsur narasi yaitu :
1. Alur (plot)
Alur ini merupakan penceritaan berbagai peristiwa yang tersusun secara
runtut dan memiliki hubungan kausalitas. Alur yaitu hubungan fungsional
antar unsur yang timbul dari perilaku dan perbuatan, karakter, suasana
hati, dan pikiran, serta sudut pandang yang ditandai oleh berbagai konflik
dan klimaks dalam suatu rangkaian peristiwa yang sekaligus menandai
urutan
bagian-bagian
dalam
keseluruhan
narasi.
Unsur-unsur
itu
berhubungan sebab akibat secara wajar atau logis. Secara umum alur
narasi terdiri atas pendahuluan; perkenalan; pengembangan : pertikaian,
perumitan, dan klimaks; dan penutup : peleraian. Namun kenyataanya
ada
pula
narasi
yang
alurnya
menyimpang
dari
Penyimpangan ini dinamakan sorot balik (flash back).
pola
tersebut.
2. Latar (setting) yaitu waktu , tempat, dan suasana yang melingkupi
terjadinya suatu perilaku atau peristiwa dalam cerita.
3. Tokoh yaitu pelaku yang terlibat dalam sebuah cerita. Setiap tokoh yang
muncul memiliki watak/karakter yang disajikan secara analitik, dramatik,
atau analitik dan dramatik. Penggambaran karakter tokoh disebut
penokohan.
4. Sudut Pandang atau pusat pengisahan.
Sudut pandang ini merupakan posisi pengarang dalam sebuah cerita.
Untuk keperluan penceritaan dia dapat menggunakan sudut pandang
orang pertama (pencerita akuan) atau sudut pandang orang ketiga
(pencerita diaan) karena menggunakan nama, gelar, atau kata ganti dia.
Makna karangan narasi biasanya tersirat dalam cerita itu sendiri. Ia
merupakan hasil penafsiran penulis, yang mungkin saja tidak sama dengan
sikap pengarang sesungguhnya.
Karakteristik narasi seperti yang disebutkan di depan secara
dominan merupakan ciri-ciri narasi sugestif yaitu karangan kesastraan yang
dimaksudkan untuk membangkitkan daya imajinasi pembaca. Ada bentuk
narasi lain yaitunarasi eksplositoris yaitu karangan yang menyajikan sesuatu
yang faktual untuk menambah keluasan pengetahuan atau informasi
pembaca.
Bagaimana dengan penjelasan di atas ini ? Menulis karangan
bercorak apapun sebenarnya tidak jauh berbeda seperti yang telah kalian
pelajari sebelumnya. Begitu pula halnya dengan menulis narasi :
Baiklah, untuk kepentingan menulis narasi ini ada beberapa hal yang harus
kalian persiapkan yaitu :
1. Menentukan tema dan amanat
Mau menulis tentang apa ?
Pesan apa yang akan kalian sampaikan melalui tulisan itu ?
2. Menetapkan sasaran
Siapakah yang akan membaca tulisan kalian itu ? Anak-anak, remaja, atau
orang dewasa.
3. Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam
bentuk skema alur.
-
Kejadian apa yang akan dimunculkan ?
-
Apakah kejadian itu penting ?
-
Adakah kejadian penting yang belum tertampilkan ?
4. Membagi
peristiwa-peristiwa
ke
dalam
bagian
pendahuluan,
perkembangan, dan penutup cerita.
-
Peristiwa apa yang cocok untuk setiap bagian cerita ?
-
Adakah peristiwa itu telah tersusun secara logis dan memiliki hubungan
sebab akibat yang wajar ?
5. Merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam peristiwa pendukung.
-
Kejadian penting dan menarik apa saja yang berkaitan dan mendukung
peristiwa utama ?
6. Menyusuri tokoh perwatakan, latar, dan pusat pengisahan/sudut pandang.
Nah, berdasarkan perencanaan di atas, kalian sebenarnya telah siap
untuk menulis narasi secara lengkap. Namun, ada pula penulis yang bertolak
dari rencana menulis ikhtisar cerita yang akan dikembangkanya dalam satu
atau dua alenia. Ini dilakukan untuk mempermudah penulis, terutama penulis
pemula, dalam mengembangkan karanganya. Bagi penulis pemula “Ikhtisar
karangan” itu dapat memberinya pedoman dan gambaran utuh mengenai
cerita yang akan ditulisnya sehingga dapat menulis lebih lancar dan terarah.
Bagaimana dengan kalian ? Mau mencoba ? Baiklah, sebelum kalian
mencoba memulai menulis, terlebih dahulu bacalah contoh narasi sederhana
berikut ini !
1. Narasi Ekspositoris
Ciri-ciri bonsai adalah : kerdil, berbentuk indah dan tua. Cara
mengerdilkanya ialah dengan menanam pohon itu dalam tempat yang
kecil (terbatas) seperti : pot, rongga, dan sebagainya. Tempat dan tanah
yang terbatas ini akan membatasi pertumbuhan tanaman. Kemudian
membuang semua tunas baru terus-menerus kecuali tunas baru itu
diperlukan untuk penyempurnaan bentuk. Dengan membuang tunas-tunas
ini, bagian-bagian lain dari pohon tumbuh menjadi lebih sempurna,
sehingga bentuk asli pohon itu dapat dipertahankan. Kemudian pada
waktu-waktu tertentu dikurangi akarnya. Dengan demikian pertumbuhan
batang, dahan, dan ranting akan terhambat. Bonsai ini hendaknya
diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari penuh sepanjang hari
dan
mendapat
angin
Selanjutnya diperpendek
secukupnya
untuk
mempercepat
penguapan.
batangnya dengan memotong pucuknya. Hal
dapat dilakukan berulang-ulang sesuai dengan keinginan kita.
2. Narasi Sugestif
Ayah melepaskan syal hitam putih itu dan melilitkan pada leher Tina
hingga menutupi mulutnya. Hidung dan lehernya sekarang terasa lebih
hangat saat ia menghembuskan nafasnya, meski saat menarik nafasnya
syalnya yang lembab itu melekat dengan sentuhan rasa dingin pada
dagunya.
Sopir bus itu tengah mengerjakan sesuatu di tengah jalan. Dia
memperbaiki busnya untuk waktu yang cukup lama. Sementara itu, para
penumpangnya
dengan
setengah
menggigil,
mondar-mandir
seraya
menggerak-gerakkan kakinya.
“Wuh, dinginya !”
“Ayah !” ucap Tina. Syalnya seketika dipenuhi uap dari hembusan
nafasnya.
“Ayah, yang di sana itu pohon apa ?” si Ayah memperhatikan pohon
itu beberapa saat.semua tegak berdiri, ramping, dan lurus seperti lilin.
Ranting-rantingnya yang rapat tertutup salju seolah-olah menjadi pohon
yang sama sekali putih.
7. MENULIS PESAN SINGKAT
Menulis pesan singkat yang dimaksud adalah memo/memorandum.
Memo pada umumnya berguna untuk mengingatkan atau memberikan
penugasan tentang suatu urusan. Bahasa yang digunakan harus singkat,
tetap memperhatikan kekomunikatifan maksud atau hal yang disampaikan.
Selain itu juga harus memperhatikan kesopanan.
Bila memo digunakan ? Memo digunakan dalam keadaan khusus,
tergesa-gesa,
waktu
terbatas,
atau
mendesak.
Misalnya
saja
kalian
mendatangi rumah teman kalian untuk suatu keperluan. Yang bersangkutan
kebetulan tidak berada di rumah. Kalian bisa meninggalkan pesan singkat
dalam secarik kertas.
Perhatikan contoh memo tidak resmi berikut ini !
Solo, 1 Januari 2011
Untuk temanku Nina
Nin, segera kembalikan novel yang kamu
pinjam. Kutunggu sore ini.
Temanmu
Karlina
Memo di atas digunakan untuk keperluan antar teman. Memo juga bisa
digunakan dalam keluarga misalnya dari ayah untuk anak, dari kakak untuk
adik, dari paman untuk keponakan. Pendek kata memo bisa digunakan untuk
urusan pribadi yang bersifat kekeluargaan. Jadi apabila kalian membutuhkan
sesuatu tetapi waktunya mendesak, kalian bisa menulis memo.
Memo juga bisa digunakan untuk urusan di kantor yang sifatnya
dinas. Bisa saja atasan menulis memo untuk bawahanya.
Perhatikan pula memo resmi berikut ini !
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
1
DINAS DIKPORA
Jalan Raya Mojogedang, Karanganyar 57752
2
Kepad
MEMO
: Bendahara Koperasi Sekolah
3
a
: Kepala Sekolah
4
Dari
: Laporan Persediaan Barang
Hal
5
Untuk
melakukan
barang
per
Maret
pembelian
2011,
kami
memerlukan laporan persediaan
barang secepatnya.
6
Karanganyar,
15
Peb.
2011
7
Kepala Sekolah
Aris
Suparsito,
S.Pd.,
M.Pd.
NIP. 19651206 198902 1
002
Cermati bagian-bagian memo di atas !
1. Kepala Memo
Berisi nama dan alamat instansi/organisasi
2. Identitas/judul memo
3. Penerima dan pemberi memo
4. Perihal memo
5. Isi memo : singkat, padat, jelas
6. Tanggal penulisan memo
7. Identitas pemberi memo dan tandatangan
Cukup mudah bukan menulis memo itu ? yang harus selalu kalian
ingat bahasa memo harus singkat, komunikatif, dan santun. Pada umumnya
memo untuk keperluan : instruksi, permintaan, pemberitahuan, tugas
tertentu, petunjuk, dsb.
Selamat menulis memo untuk keperluan kalian.
8. MENULIS PUISI
Kalian
tentu
telah
mengetahui
bahwa
maha
karya
seperti
Mahabarata, Ramayana, Hamlet, ditulis dalam bentuk puisi. Ternyata dari
karya-karya
itu
kita
dapat
menarik
kesimpulan,
puisi
itu
untuk
mengungkapkan pengalaman sehari-hari yang berkaitan dengan kehidupan
misalnya cinta kasih, kerinduan terhadap sesuatu, kakaguman, ketidak
setujuan, tekanan, dan sebagainya.
Dalam masyarakat Indonesia, puisi ternyata sudah dikenal sejak
dahulu. Kalau kita pelajari hampir seluruh kehidupan masyarakat lama
tergambar dalam bentuk puisi. Puisi tertua kita kenal ada mantra, pantun dan
syair. Lalu kapan orang berpuisi ? puisi diciptakan dalam nuansa perasaan
yang menuntut pengucapan jiwa yang spontan dan padat, mengungkapkan
diri sendiri. Peristiwa yang sangat menyentuh dapat menggugah seseorang
dalam menciptakan puisi.
Nah, kalian pun dapat menggubah puisi. Yang penting ada peristiwa
yang sangat menyentuh jiwa, ungkapkanlah dengan bahasa yang ada, padat,
kata-kata yang indah dan tepat mewakili maksud kalian.
Coba perhatikan contoh puisi berikut ini !
Di Puncak Gunung Lawu
di puncak gunung lawu
kuteriakkan namaMu, kekasihku !
menggema di kebiruan langit
melintas kaldera luas
membelai pucuk adelweis
di ketinggian 3265 dpl
ku teriakkan namaMu, kekasihku !
ya Alloh, ya Robbi
sujud syukurku tuk karuniaMu ini
puisi di atas cukup sederhana bukan ? Isinya tentang ungkapan perasaan
penulis yang sangat bersyukur telah mampu mendaki puncak gunung lawu.
Lebih lanjut mengenai mengarang puisi, ada baiknya kita mengenal
puisi agar bekal kalian cukup untuk memulai menulis puisi.
Struktur puisi/struktur yang membangun sebuah puisi ada 2 macam
yaitu struktur fisik dan struktur batin. Kita akan membahasnya secara singkat
saja.
Struktur fisik puisi meliputi :
1.1.
Penyimpangan bahasa
Bahasa dalam puisi sering menyimpang dari kelaziman penggunaan
bahasa. Penyimpangan bahasa meliputi :
a. Penyimpangan leksikal
Kata-kata yang digunakan sering berbeda dengan kata-kata seharihari. Kata-kata digunakan sesuai dengan pengungkapan jiwa penulis
puisi.
b. Penyimpangan semantis
Makna sebuah kata dalam puisi tidak selalu sama.
Misalnya makna warna hitam dalam sebuah puisi belum tentu sama
dengan kata hitam pada puisi lain.
c. Penyimpangan fonologis
Untuk
kepentingan
rima
penulis
puisi
sering
melakukan
penyimpangan bunyi.
Misalnya Chairil Anwar dalam puisi “Aku” mengganti kata “Perih”
dengan puisi “Peri”.
d. Penyimpangan morfologis
Penulisan puisi sering melanggar kaidah morfologis secara sengaja.
W.S. Rendra melakukan penyimpangan itu seperti dipakai kata ;
lelawa, mungkret, ngangkang, dan sebagainya.
e. Penyimpangan sintaksis
Kata-kata dalam puisi bukan membangun kalimat. Kadang sulit
ditentukan mana yang merupakan kesatuan kalimat, kadang-kadang
kalimat tidak diawali dengan huruf besar dan diakhiri tanda titik.
f. Penggunaan dialek
Pengguna bahasa ddaerah seringkali dipakai untuk mengungkapkan
isi hati secara tuntas.
Misalnya kata : banget, mantep, tobil, dan sebagainya.
g. Pengguna register
Register
adalah
ragam
bahasa
yang
digunakan
kelompok
profesional dalam masyarakat. Seringkali register (dialek profesi)
tidak diketahui secara luas oleh pembaca.
Misalnya kata : sungkem, den mas, simbok, dan sebagainya.
h. Penyimpangan historis
Penyimpangan ini berupa penggunaan kata-kata kuno yang sudah
tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan
dimaksudkan untuk mempertinggi nilai estetis.
Misalnya kata dewangga, bahana, lebuh, dansebagainya
i. Penyimpangan grafologis
Penulisan kata-kata, kalimat, larik dan baris, sengaja dilakukan
penulis puisi untuk memperoleh nilai estetik.
1.2.
Sintaksis dalam puisi
Larik-larik dalam puisi hendaknya ditafsirkan sebagai suatu kesatuan
sintaksis walaupun kaidah sintaksis diabaikan. Seringkali penulis puisi
membuat pola yang aneh, lain dari pada yang lain untuk menunjukkan
kreativitas dan identitasnya.
Lihat sebait puisi berikut ini !
MERBABU
tuk kedua kalinya
kupijakkan kakiku pasti
di puncak karya agungMu
merbabu 3142
puisi 4 larik tersebut sebetulnya bisa saja dijadikan satu kalimat saja.
1.3.
Metode Puisi
Unsur-unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi (metode
puisi) meliputi :
a. Diksi (pilihan kata)
Pilihan kata harus dipertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam
membentuk rima, komposisi kata dalam konteks, dan nilai estetik
yang ditimbulkan oleh puisi tersebut.
b. Pengimajian
Pengimajian disini dapat diperjelas dengan pengertian ; kata atau
susunan
kata-kata
yang
dapat
mengungkapkan
pengalaman
sensoris seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
Baris
atau bait seolah mengandung gema suara (imaji auditif), benda
yang tampak (imaji visual), atau sesuatu yang dapat kita rasakan,
raba, sentuh (imaji taktil).
Pengimajian
ditandai
dengan
penggunaan
kata
yang
kongkret dan khas, digambarkan atas bayangan konkret apa yang
dapat kita hayati secara nyata.
c. Kata konkret
Penulis puisi berusaha mengkonkretkan kata agar pembaca dapat
membayangkan dengan lebih hidup apa yang ingin disampaikanya.
Pengkonkretan kata sangat penting dalam sebuah puisi supaya
pembaca dapat seolah-olah melihat, mendengar, dan merasa apa
yang dinyatakan penulis.
d. Bahasa figuratif (majas)
Bahasa figuratif digunakan untuk mengatakan sesuatu dengan cara
tidak langsung mengungkapkan makna. Kata-kata yang digunakan
bermakna kias/lambang.
e. Rima, Ritma, dan metrum
Bunyi dalam puisi dapat menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah
pengulangan
bunyi
dalam
pemotongan
baris
menjadi
puisi
frase
(persajakan).
yang
Ritma
berulang
adalah
sehingga
memperindah puisi.
Metrum berupa pengulangan tekanan kata secara tetap, metrum
sifatnya statis.
f. Tipografi puisi
Tipografi disebut juga tata wajah puisi. Tipografi puisi dari dahulu
sampai sekarang bermacam-macam. Yang umum memang seperti
puisi yang kita kenal pada umumnya, bait-barisnya tersusun
rapi/teratur. Tetapi dalam puisi kontemporer tipografinya lebih
bervariasi, bahkan cenderung tidak lazim.
2. Struktur Batin Puisi
Struktur
batin
puisi
mengungkapkan
apa
yang
hendak
dikemukakan oleh penulis puisi dengan perasaan dan suasana jiwanya.
Struktur batin puisi mencakup 4 hal.
a. Tema puisi
Tema sebuah puisi tentu harus dikaitkan dengan penulis puisinya.
Kalian tentu sudah mengenal puisi dengan tema sama ditulis oleh
orang yang berbeda.
b. Perasaan Penyair (penulis puisi)
Setelah memahami tema, ternyata tema sangat erat dengan latar
belakang kehidupan penyair. Perbedaan sikap itu juga menimbulkan
perasaan yang berbeda dalam menghadapi sesuatu.
c. Nada dan Suasana
Sebuah puisi diciptakan tentulah ditujukan kepada pembaca. Sikap
penyair terhadap pembacanya akan terlihat dalam puisi ciptaanya.
Sikap yang muncul seperti menggurui, menasehati, memuji, menyindir,
dan sebagainya. Sikap penyair ini di sebut nada puisi. Sedangkan
keadaan jiwa pembaca setelah membaca sebuah puisi atau akibat
psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca disebut
suasana nada dan suasana saling berkaitan erat.
d. Amanat
Sebuah puisi juga mempunyai amanat (pesan). Amanat dalam puisi
tidak semudah menangkap amanat dalam prosa. Amanat dalam puisi
dapat dipahami setelah kita memahami tema, rasa, nada puisi.
Jika tema berhubungan dengan arti karya sastra bersifat lugas, obyektif, dan
khusus,
amanat
berhubungan
dengan
makna
karya
sastra.
Makna
berhubungan dengan orang perorangan, konsep seseorang, dan situai
dimana
penyair
mengimajinasikan
karyanya.
Setiap
pembaca
dapat
menafsirkan makna dari sebuah puisi. Jadi, penafsiranya berbeda-beda.
Setelah memahami struktur fidik dan struktur batin puisi, sekarang
cobalah membuat sebuah puisi. Misalnya saja kalian melihat pemandangan
sore di pinggir sawah. Matahari akan masuk ke peraduanya. Mungkin terlihat
berbagai warna di langit. Perasaan apa yang tumbuh saat itu ? Mungkin rasa
kagum terhadap ciptaan Tuhan, keteraturan yang tiada tara. Peristiwaperistiwa yang mengagumkan itu dapat menggugah seseorang untuk
berpuisi.
Selanjutnya ungkapkan pengalaman kalian itu dalam bentuk puisi.
Perhatikan tipografinya, pilihan kata, keindahan bunyi, pengimajinasian, dan
terakhir berilah judul puisi itu.
Setelah selesai, cobalah baca berulang-ulang. Ingat bahasa puisi
sangat padat. Satu kata mungkin mengandung banyak pengertian. Satu larik
dalam puisi mungkin dapat diuraikan dengan beberapa kalimat dalam prosa.
Bacalah dengan suara nyaring. Perhatikan bunyi-bunyi yang dihasilkan,
apakah cukup indah ? Kalau belum, perbaiki kembali sampai hasilnya bagus.
9. MENULIS LAPORAN
Laporan merupakan satu bentuk penyampaian dan penyajian fakta
baik secara lisan maupun tertulis. Laporan bedasarkan isinya dapat
dibedakan menjadi laporan perjalanan, percobaan, kegiatan, pengamatan,
dan lain-lain.
Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, sebuah laporan juga
dapat berfungsi sebagai dokumentasi, informasi, pengambilan keputusan,
bahkan pengawasan. Laporan yang baik harus membawa hasil terbaik,
perubahan, perkembangan, penegasan sikap, penentuan kebijakan, dan
pengambilan keputusan.
Salah satu contoh laporan yang disusun berdasarkan observasi
adalah laporan pengamatan. Laporan pengamatan dibuat oleh seseorang
setelah mengunjungi sebuah lokasi dalam waktu tertentu. Untuk itu kalian
harus mampu melakukan kegiatan observasi untuk keperluan penulisan
laporan.
Menulis laporan pengamatan sama dengan menulis laporan yang
lain. Unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan pengamatan
ialah kelengkapan bagian-bagian sebuah laporan, kesesuaian isi yang
dipaparkan/dideskripsikan pada setiap bagian, kedalaman isi yang disajikan,
keruntutan alur penyajian, susunan tata kalimat yang sesuai kaidah bahasa
Indonesia.
Agar memperoleh gambaran mengenai apa saja yang harus ditulis
dalam laporan pengamatan, cermatilah hal-hal berikut ini !
a. Bagian Pendahuluan
(1) Latar Belakang
Bagian ini memaparkan pentingnya dan sisi positif dari kegiatan itu,
bilamana perlu, ungkapkan pula akibat-akibat yang mungkin terjadi
jika kegiatan tersebut tidak dilakukan.
(2) Tujuan
Bagian ini menjelaskan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai setelah
melakukan kegiatan pengamatan.
(3) Sistematika/ruang lingkup
Sistematika laporan mengungkapkan bagian-bagian yang dituangkan
ke dalam laporan.
b. Hasil Pengamatan
Pada bagian ini berisi deskripsi semua objek yang menjadi tujuan
pengamatan. Deskripsikan sampai pada hal yang ditail sehingga hasil
pendeskrepsian tersebut memberikan kejelasan kepada pembaca tentang
objek pengamatan. Salah satu teknik yang dapat digunakan ialah tehnik
pengembangan berdasarkan urutan tempat, ruang, atau waktu.
c. Penutup
(1) Simpulan
Bagian ini memaparkan pernyataan-pernyataan penting yang berupa
nsimpulan
atas
fakta-fakta
yang
berhubungan
dengan
objek
pengamatan.
(2) Saran
Saran yang dimaksud dalam laporan pengamatan adalah masukanmasukan
yang
diberikan
melakukan pengamatan.
kepada
pihak-pihak
tertentu
setelah
Sesudah mencermati karakteristik laporan di atas, bacalah contoh
laporan berikut ini agar lebih jelas pemahaman kalian !
Laporan Pengamatan Candi Sukuh
A. Pendahuluan
Pelajar
merupakan
generasi
muda
yang akan menjadi pemimpin pada masa yang
Latar
akan datang. Para calon pemimpin tentu harus
belakang
memiliki
kecerdasan,
wawasan,
semangat
juang, dan rasa cinta terhadap Tanah Air.
Dengan bermodalkan hal-hal tersebut, para
pemimpin bangsa yang handal dan serba bisa
akan lahir. Oleh karena itu, para pelajar harus
membekali diri agar mereka nanti mampu
menjadi
pemimpin
bangsa
yang
arif
dan
bijaksana.
Kunjungan dan pengamatan terhadap
objek sejarah merupakan salah satu sarana
yang mampu membekali para pelajar untuk
mengembangkan
wawasan,
menumbuhkan
semangat juang, dan menanamkan rasa cinta
Tanah Air. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat
baik dilakukan.
Candi Sukuh merupakan salah satu
tempat yang baik untuk diamati. Candi Sukuh
Tujuan
merupakan salah satu bukti sejarah bahwa
candi perpaduan antara kebudayaan Majapahit
menjelang keruntuhanya dengan kerajaan lain
di Jawa ini dibangun pada abad XV. Itu
dibuktikan dengan sengkalan “Gapuro Bhuto
Anguntal Jalmo” (seorang raksasa memangsa
manusia), melalui lambang Condro Sengkolo
dalam kalender Jawa (Gapura
= gerbang
angka 9, Bhuto = Raksasa angka 5, Anguntal =
memangsa angka 3, Jalmo = Manusia angka 1.
Sistemati
Jika dibalik akan diperoleh angka 1359 tahun
ka
saka atau menjadi 1437 Masehi – selisih 78
penulisan
tahun).
Sistematika laporan ini mencakup tiga
bagian, yaitu pendahuluan, hasil pengamatan
dan penutup.
B. Hasil Pengamatan
Candi sukuh terletak di lereng Gunung
Lawu, ketinggian 910 m di atas permukaan laut.
Lokasinya tepatnya di dukuh Berjo, desa Sukuh,
k