Kinerja Keuangan Landasan Teori

Return on asset mempunyai manfaat dalam melakukan analisis kinerja keuangan Munawir, 2001, yaitu: 1 Jika perusahaan telah menjalankan praktek akuntansi yang baik maka dengan analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan modalnya secara menyeluruh. 2 Dapat dipergunakan sebagai kepentingan kontrol dan sekaligus berguna untuk keperluan proses perencanaan. Return on asset memiliki keunggulan dibandingkan dengan alat analisis kinerja keuangan lainnya, karena ROA sangat mudah dihitung dan hasil penghitungannya bernilai absolut.

2. Kepemilikan Manajerial

Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham Suad, 2008. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan. Dalam menjalankan usaha, pemegang saham selaku pemilik perusahaan melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga timbulnya hubungan keagenan. Manajer sebagai orang yang profesional diharapkan dapat bertindak atas nama pemilik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Namun seringkali para manajer justru tergoda untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri. Hal inilah yang dapat menimbulkan konflik keagenan agency conflict. Adanya konflik keagenan akan menurunkan nilai perusahaan. Penurunan nilai perusahaan akan berdampak pada kekayaan para pemegang saham. Konflik yang terjadi antara pemilik perusahaan dan manajer dapat diminimumkan dengan jalan mensejajarkan kepentingan pemilik perusahaan dengan manajer. Menurut Jensen dan Meckling dalam Erni 2005 mekanisme untuk mengatasi konflik keagenan antara lain dengan meningkatkan kepemilikan manajerial insider ownership. Bagi manajemen untuk melaksanakan kepentingan terbaik dari pemegang saham adalah pemilikan saham oleh manajemen. Kepemilikan manajemen didefinisikan sebagai persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi Midiastuty dan Machfoedz, 2003. Menurut Shleifer dan Vishny 1986 dalam Siallagan dan Mahfoedz 2006 kepemilikan saham yang besar dari segi ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Hal ini dapat terjadi karena dengan memberikan saham kepada manajemen maka manajemen sekaligus merupakan pemilik perusahaan sehingga akan bertindak demi kepentingan perusahaan, untuk itu kepemilikan manajerial dipandang sebagai alat untuk menyatukan kepentingan manajemen dengan pemilik.

3. Corporate Social Responsibility

Menurut The World Business Council for Sustainable Development, Corporate Social Responsibility atau tanggungjawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan Nurlela dan Islahuddin, 2008. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility CSR merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan Priyanto, 2008 dalam Burhani, 2015. a. Tujuan Corporate Social Responsibility CSR Tujuan dari Corporate Social Responsibility CSR adalah: 1 Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankannya dengan membuktikan bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik. 2 Untuk mengakomodasi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut pengungkapan sosial perusahaan. 3 Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional yang tujuannya agar investor memberikan nilai tambah.

Dokumen yang terkait

Pengaruh corporate governace, struktur modal dan struktur kepemilikan manajerial terhadap pembayaran dividen Pada perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 96

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

2 39 44

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan

0 20 96

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 4 14

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

0 3 16

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJEMEN Pengeruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating.

0 0 14

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan

0 0 9

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan

0 0 2

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan

0 0 7

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan

0 0 17