ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
i
ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE, TITLE
MANAGERIAL AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
VALUE OF THE COMPANY
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh: ANDRIYAWANDI
20120410343
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
(2)
i
ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE, TITLE
MANAGERIAL AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
VALUE OF THE COMPANY
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh: ANDRIYAWANDI
20120410343
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
(3)
iv Dengan ini saya,
Nama : Andriyawandi Nomor Mahasiswa : 20120410343
Menyatakan bahwa Skripsi ini dengan judul: “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Kepemilikan Manajerial dan Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan”, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam Skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
(4)
v
telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhan mu lah hendaknya kamu
berharap”.
(Qs. Alam Nasyrah: 6-8)
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya
yang demikian itu berat, kecuali bagi orang-
orang yang khusu’.
(Qs. A Baqorah: 45)
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari
satu kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
(Winston Chuchill)
“
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan dengan
kesanggupannya”
(Qs AL-Baqarah : 286)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(5)
vi
kupersembahkan ini untik:
Ibuku Imas Srihastuti yang selalu memberikan kasih sayang, do’a,
bimbingan dan nasehat.
Ayahanda Aduwis terimakasih atas limpahan kasih sayang dan setiap
tetesan keringatmu.
Keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
Kakak-kakakku Rahmat Adi Saputra dan Linda yang selalu
mendukungku.
Adiku Adnita Safitri yang selalu memberikan semangat.
Keponakanku Alvi yang pintar dan selalu memberikan semangat.
Novita, yang selalu menjadi penyemangat, pelipur lara, dan pelangi
dengan warna-
warna yang begitu indah…
Sahabat dan teman-teman angkatan 2012
Ibu Alien Akmalia selaku dosen pembimbingku
(6)
ix
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat dan salam senantiasa kami panjatkan kepada jujungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta mereka yang mengemban sunnah-Nya sampai akhir zaman.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan ramhat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ““Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Kepemilikan Manajerial dan
Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Alien Akmalia, S.E., MSc. selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Retno Widowati, P.A., SE, M.Si. Ph.D., selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Bapak Nano Prawoto, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
(7)
x
banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diharapkan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.
Yogyakarta, ………... 2016
(8)
xi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
INTISARI ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penelitian ... 6
D.Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Teori ... 8
1. Kinerja Keuangan ... 8
2. Kepemilikan Manajerial ... 12
3. Corporate SocialResponsibility ... 14
(9)
xii
A.Obyek dan Subjek Penelitian ... 23
B.Jenis Data ... 23
C.Teknik Pengambilan Sampel ... 23
D.Teknik Pengumpulan Data ... 24
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24
F. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Statistik Deskriptif ... 33
B.Uji Asumsi Klasik ... 34
1. Uji Normalitas ... 34
2. Uji Multikolinearitas ... 35
3. Uji Autokorelasi ... 35
4. Uji Heteroskedastisitas ... 36
C.Uji Hipotesis ... 37
D.Pembahasan ... 40
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Kesimpulan ... 43
B.Keterbatasan Penelitian ... 43
C.Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA
(10)
xiii
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif ... 33
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas ... 34
Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinearitas ... 35
Tabel 4.5. Hasil Uji Autokorelasi ... 36
Tabel 4.6. Hasil Uji Hereroskedastisitas ... 36
(11)
(12)
(13)
(14)
vii
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kinerja keuangan, kepemilikan manajerial dan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Obyek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Corporate social responsibility
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci : kinerja keuangan, kepemilikan manajerial, corporate social responsibility, nilai perusahaan.
(15)
viii
This study aimed to analyze the influence of financial performance, managerial ownership and corporate social responsibility to corporate value. The object of this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) and the subjects used in this study is the annual financial statements of companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) in the period of 2011 to 2014. Sampling was done by purposive sampling technique. The data were analyzed using multiple linear regression analysis. Prior to the data analysis done first classical assumption test including normality test, autocorrelation, multicollinearity and heteroscedasticity.
Results of analysis showed financial performance has significant positive effect on firm value. Managerial ownership has no significant effect on firm value. Corporate social responsibility has significant positive effect on firm value.
Keywords: financial performance, managerial ownership, corporate social responsibility, the value of the company.
(16)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam persaingan perusahaan di era saat ini, dimana begitu banyak perusahaan yang muncul dan berkembang di Indonesia, hal ini mampu mendongkrak perekonomian Indonesia dalam mencapai kestabilan. Dalam persaingannya perusahan-perusahaan berusaha untuk menempatkan dirinya dalam posisi yang stabil dan siap bersaing sehingga dapat bertahan dan berkembang. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham (Harjito dan Martono, 2005).
Optimalisasi nilai perusahaan dapat dilakukan dengan pelaksanaan fungsi manajemen keuangan. Suatu keputusan keuangan yang diambil, dapat mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan hal tersebut berdampak terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat tercerminkan salah satunya dari harga saham. Harga saham yang tinggi mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi.
Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor pertimbangan calon investor untuk menanamkan sahamnya. Menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan bagi perusahaan agar saham tersebut tetap eksis dan tetap diminati oleh investor. Perusahaan dapat
(17)
mencerminkan baik buruknya kinerja keuangan perusahaan dari laporan keuangan yang diterbitkan.
Informasi keuangan (laporan keuangan) tersebut mempunyai fungsi sebagai sarana informasi, alat pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, penggambaran terhadap indikator keberhasilan perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Harahap, 2004). Informasi tersebut dapat dinilai oleh investor sebagai pertimbangan penilaian saham yang mencerminkan hubungan antar resiko dan hasil pengembalian saham.
Penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan dalam hal ini Return On Asset (ROA) terhadap nilai perusahaan sudah banyak dilakukan. Penelitian yang sudah ada menggambarkan hasil yang tidak konsisten antara pengaruh kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai perusahaan. ROA yang positif menunjukan bahwa dari total aset yang dimiliki perusahaan mampu memberikan laba kepada perusahaan. Artinya, jika nilai ROA tinggi, perusahan dapat meningkatkan pertumbuhan karena perusahaan mendapatkan laba. Sebaliknya jika ROA yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mengalami kerugian dan menghambat pertumbuhan perusahaan.
Selain dilihat dari kinerja keuangan, nilai dari perusahaan juga bisa dimaksimalkan dengan menerapkan program pendukung yang berupa kepemilikan manajeril dan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Faisal (2004) dalam Junaidi (2006), semakin tinggi kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal mungkin untuk
(18)
kepentingan para pemegang saham. Dimana manajemen memiliki saham dalam perusahaan. Sehingga hal ini menyebabkan pihak manajemen juga akan memperoleh keuntungan bila perusahaan memperoleh laba.
Meningkatnya nilai perusahaan akan muncul yang namanya konflik antara manajer dengan para pemegang saham yang sering disebut dengan masalah keagenan. Masalah ini dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan tersebut sehingga timbul biaya keagenan (agency cost). Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost, diantaranya dengan adanya kepemilikan saham oleh manajemen dan kepemilikan saham oleh institusional. Menurut Jensen dan Meckling dalam Erni (2005) mekanisme untuk mengatasi konflik keagenan antara lain dengan meningkatkan kepemilikan manajerial (insider ownership).
Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajemen memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajemen tersebut sekaligus sebagai yang digunakan saham perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengurangi konflik keagenan antara pemegang saham dengan manajer, karena dengan adanya kepemilikan manajerial, mendapat kesempatan untuk terlibat dalam kepemilikan saham untuk mensetarakan dangan pemegang saham. Manajer juga harus berhati-hati dalam mensetarakan pemegang saham supaya kinerja yang dihasilkan sesuai yang diharapkan. Kemakmuran pemegang saham meningkat menunjukan jumlah saham yang besar akan mempengaruhi nilai perusahaan.
(19)
Dengan kepemilikan manajerial, diharapkan manajer akan bertindak sesuai denangn keinginan para principal, karna manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Kepemilikan manajerial tentu bukan hal satu-satunya yang harus diperhatikan oleh perusahaan, bahwa ada hal lain yang juga berperan dalam meningkatkan nilai sebuah perusahaan, yakni Corporate Social Responsibility
(CSR). Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan buntuk kesepakan dunia Internasional bahwa setiap perusahaan harus berperan aktif dalam mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Selain dilihat dari kinerja keuangan dan kepemilikan manajerial nilai dari perusahaan juga bisa dimaksimalkan dengan menerapkan beberapa program pendukung yang berkaitan pada hubungan timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat (Burhani, 2015). Program pendukung tersebut berupa tanggung jawab sosial.
Terkait Corporate Social Responsibility (CSR) ini, pemerintah pada tanggal 20 Juli 2007 mengesahkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mengatur kewajiban perusahaan untuk melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama stakeholder terkait, terutama adalah masyarakat di sekeliling dimana perusahaan tersebut berada.
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tersebut mewajibkan perseroan yang bidang usahanya terkait dengan bidang sumber daya alam untuk
(20)
melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Undang-Undang tersebut (Pasal 66 ayat 2) mewajibkan semua perseroan untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan. Pelaporan tersebut merupakan pencerminan dari perlunya akuntabilitas perseroan atas pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan, sehingga para stakeholder dapat menilai pelaksanaan kegiatan tersebut. Corporate Social Responsibility dalam undang-undang tersebut (Pasal 1 ayat 3) dikenal dengan istilah tanggungjawab sosial dan lingkungan yang diartikan sebagai komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Semakin banyaknya bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan masyarakat menjadi meningkat atau citra perusahaan menjadi baik. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra perusahaan, maka loyalitas konsumen semakin tinggi.
Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang sebelumya sudah dilakukan oleh Miranty Nurhayati dkk. (2009) yang berjudul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan”. Objek penelitian perusahaan manufaktur dengan periode penelitian diperbaharui 2011-2014.
(21)
Ada perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut. Perbedaan yang adalah penelitian ini tidak menggunakan GCG sebagai variabel independen dengan proksi kepemilikan manajerial, melainkan kepemilikan manajerial yang digunakan dalam penelitian sebagai variabel independen.
Peneliti tertarik mengambil judul tersebut karena kinerja keuangan, kepemilikan manajerial dan CSR yang berapa tahuan terakhir sudah menjadi strategi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan dan menarik para investor atau pemegang saham. Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk membahas permasalahan tersebut diatas dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Kepemilikan Manajerial dan Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kinerja keungan (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
(22)
1. Untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan hasilnya dapat menjadi masukan bagi berbagai pihak, baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penyusun
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah berupa pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap nilai perusahaan, dan melatih ketajaman analisis dan meningkatkan pengetahuan bagaimana pengaruh kinerja keuangan kepemilikan manajerial dan Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap nilai perusahaan. 2. Bagi Akademis
Untuk memberikan wawasan bagi akademisi dalam mengembangkan ilmu dibidang ekonomi dan keuangan serta diharapkan dapat memberikan kontribusi literatur dibidang keilmuan tersebut serta dapat menjadi acuan dalam pengembangan keilmuan selanjutnya.
(23)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Kinerja Keuangan
Informasi mengenai kinerja keuangan sangat diperlukan investor dalam menentukan kebijakan investasi. Kinerja keuangan digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. Kinerja keuangan juga dapat menggambarkan efektifitas penggunaan aset dalam usaha peningkatan pendapatan perusahaan. Informasi informasi tersebut dapat dianalisis dari laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan.
Penelitian terhadap laporan keuangan dapat dilakukan salah satunya yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.
a. Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah alat analisis keuangan untuk mengukur kinerja keuangan dengan membandingkan jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan alat analisa berupa rasio, akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruk atau keadaan posisi keuangan suatu perusahaan, terutama bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir, 1983 dalam Anuragabudhi dan Anna, 2008).
(24)
Selain untuk menilai kinerja keuangan, analisis rasio ini juga bisa digunakan pihak investor untuk membuat keputusan terkait pencapaian perusahaan dan prospek perusahaan itu sendiri dimasa yang akan datang. Dalam hal ini dikaitkan dengan keputusan investasi dari para investor. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan perusahaan yang telah ada setiap tahunnya sebagai dasar penilaian. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis laporan keuangan ini bisa digunakan untuk meminimalkan resiko dan memprediksi peluang perusahaan tersebut pada masa yang akan datang. b. Return On Asset (ROA)
Dalam penelitian ini, kinerja keuangan perusahaan diproksikan dengan ROA. Return on asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba atau rugi bersih yang diperoleh dari seluruh kekayaan (aktiva) yang dimiliki perusahaan. Nilai ROA yang positif menunjukkan dari total aktiva yang digunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memperoleh laba. Sebaliknya, apabila nilai ROA negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang digunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Bagi para investor, penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan suatu hal yang sangat penting. Semakin besar perusahaan menghasilkan laba, maka secara teoritis kinerja perusahaan dapat dikatakan semakin baik, sehingga harga saham akan ikut naik.
(25)
Return on asset mempunyai manfaat dalam melakukan analisis kinerja keuangan (Munawir, 2001), yaitu:
1) Jika perusahaan telah menjalankan praktek akuntansi yang baik maka dengan analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan modalnya secara menyeluruh.
2) Dapat dipergunakan sebagai kepentingan kontrol dan sekaligus berguna untuk keperluan proses perencanaan.
Return on asset memiliki keunggulan dibandingkan dengan alat analisis kinerja keuangan lainnya, karena ROA sangat mudah dihitung dan hasil penghitungannya bernilai absolut.
2. Kepemilikan Manajerial
Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham (Suad, 2008). Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan. Dalam menjalankan usaha, pemegang saham selaku pemilik perusahaan melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga timbulnya hubungan keagenan. Manajer sebagai orang yang profesional diharapkan dapat bertindak atas nama pemilik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Namun seringkali para manajer justru tergoda untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri. Hal inilah yang dapat menimbulkan konflik keagenan (agency conflict). Adanya konflik keagenan akan menurunkan nilai perusahaan. Penurunan
(26)
nilai perusahaan akan berdampak pada kekayaan para pemegang saham. Konflik yang terjadi antara pemilik perusahaan dan manajer dapat diminimumkan dengan jalan mensejajarkan kepentingan pemilik perusahaan dengan manajer. Menurut Jensen dan Meckling dalam Erni (2005) mekanisme untuk mengatasi konflik keagenan antara lain dengan meningkatkan kepemilikan manajerial (insider ownership).
Bagi manajemen untuk melaksanakan kepentingan terbaik dari pemegang saham adalah pemilikan saham oleh manajemen. Kepemilikan manajemen didefinisikan sebagai persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi (Midiastuty dan Machfoedz, 2003).
Menurut Shleifer dan Vishny (1986) dalam Siallagan dan Mahfoedz (2006) kepemilikan saham yang besar dari segi ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Hal ini dapat terjadi karena dengan memberikan saham kepada manajemen maka manajemen sekaligus merupakan pemilik perusahaan sehingga akan bertindak demi kepentingan perusahaan, untuk itu kepemilikan manajerial dipandang sebagai alat untuk menyatukan kepentingan manajemen dengan pemilik.
3. Corporate SocialResponsibility
Menurut The World Business Council for Sustainable Development,
(27)
didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan (Nurlela dan Islahuddin, 2008).
Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (Priyanto, 2008 dalam Burhani, 2015).
a. Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR)
Tujuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) adalah:
1) Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankannya dengan membuktikan bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2) Untuk mengakomodasi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut pengungkapan sosial perusahaan.
3) Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional yang tujuannya agar investor memberikan nilai tambah.
(28)
b. Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan
Mengacu pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, perseroan terbatas selain diwajibkan menyampaikan laporan keuangan juga diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Bahkan bagi perseroan yang bidang usahanya berkaitan dengan sumber daya alam, akan dikenai sanksi jika tidak melaksanakan tanggungjawab sosial (Ketut, 2008).
Meskipun pengungkapan CSR telah menjadi kewajiban bagi perseroan terbatas di Indonesia, namun sampai saat ini belum ada standar baku yang mengatur format pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan, oleh karenanya perusahaan dapat membuat sendiri model pelaporan pertanggungjawaban sosialnya. Pengungkapan tanggungjawab sosial merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan (Rismanda, 2005 dalam Erlangga, 2009).
4. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan atau juga disebut dengan nilai pasar perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga
(29)
akan meningkat, dan ini adalah tugas dari manajer sebagai agen yang telah diberi kepercayaan oleh para pemilik perusahaan untuk menjalankan perusahaannya (Bambang, 2010 dalam Burhani, 2015).
Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai sebuah perusahaan. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset.
Untuk mengetahui nilai pasar perusahaan, manajemen dapat menggunakan rasio-rasio keuangan. Salah satu rasio yang dinilai bias
memberikan informasi paling baik adalah Tobin’s Q atau Q ratio. Kelebihan Tobin’s Q adalah rasio ini tidak hanya memperhitungkan nilai perusahaan dengan berdasarkan nilai ekuitasnya semata, melainkan ikut memperhitungkan intangible assets perusahaan.
B. Penurunan Hipotesis
1. Pengaruh kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai perusahaan
Kinerja keuangan yang baik akan mempunyai dampak positif terhadap nilai perusahaan. Dampak positif yang dimaksud adalah naiknya nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan mempengaruhi minat calon investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut dengan harapan akan mendapatkan timbal balik yaitu dividen yang tinggi. Perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi akan membagikan dividen
(30)
dengan nilai yang tinggi pula. Hal tersebut akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada masa mendatang.
Semakin banyak investor yang membeli saham maka harga saham akan naik dan semakin banyak juga jumlah saham yang beredar di pasar. Kedua hal inilah yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai dari suatu perusahaan ditentukan oleh earning power dari aset perusahaan itu sendiri.
Penelitian Purwaningsih dan Wirajaya (2014) yang meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012 menyimpulkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian dan penjabaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin baik kinerja keuangan dari sebuah perusahaan maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan. Ketika laba yang dihasilkan terus meningkat maka dividen yang diterima para investor juga akan ikut meningkat atau bisa dikatakan kesejahteraan para pemegang saham meningkat. Investor yang kesejahteraannya terjaga otomatis akan memberikan penilaian yang baik kepada perusahaan.
Berdasarkan teori, penelitian sebelumnya, dan kerangka pemikiran pribadi penulis, maka hipotesis pertama yang diturunkan adalah:
(31)
H1 : Kinerja keuangan berpengaruh secara positif signifikan terhadap nilai perusahaan
2. Pengaruh Kepemilikan Manajemen terhadap nilai perusahaan
Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang aktif ikut dalam pengambilan keputusan (direktur dan komisaris). Dengan adanya kepemilikan manajerial dalam sebuah perusahaan akan menimbulkan dugaan yang menarik bahwa nilai perusahaan meningkat (Diyah dan Erman, 2009). Kepemilikan manajerial merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengurangi konflik keagenan antara pemegang saham dengan manajer. Semakin besar kepemilikan manajerial maka kinerja perusahaan sangat baik dalam memutuskan pengambilan suatu keputusan pemegang saham. Hal ini akan meningkatkan daya tarik investor terhadap perusahaan. Kinerja manajemen yang baik akan mendapatkan respon positif dari para investor yang nantinya akan menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut. Manajer juga harus berhati-hati dalam mensetarakan dengan pemegang sahamnya agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Kemakmuran pemegang saham meningkat menunjukan jumlah saham yang besar dan akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Menurut Jensen dan Meckling dalam Sujoko dan Ugi (2007), konflik keagenan terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian. Konflik keagenan menyebabkan penurunan nilai perusahan. Struktur kepemilikan menjadi penting dalam teori keagenan karena sebagian besar
(32)
argumentasi konflik disebabkan oleh adanya pemisahan kepemilikan dan pengelolaan. Konflik keagenan tidak terjadi pada perusahaan dengan kepemilikan seratus persen oleh manajemem. Manajer sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham akan meningkat juga. Konsisten dengan penelitian yang dilakukan Sri dan Pancawati (2011) menemukan bahwa variabel kepemilikan manajerial terbukti mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan memperhatikan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa kedua. H2 : kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan
3. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam laporan keuangan perusahaan dapat menjadi nilai tambah yang diharapkan akan meningkatkan kepercayaan para investor. Tidak hanya investor, konsumen akan lebih menghargai perusahaan yang melakukan pengungkapan
Coporate Social Responsibility. Karena ketika konsumen membeli produk perusahaan tersebut, maka konsumen merasa ikut berpartisipasi dalam membantu kepentingan sosial lingkungan. Dampak positif dari pengungkapan corporate social responsibility salah satunya dapat membangun image perusahaan di mata para stakeholder (Widyanti, 2014).
Corporate Social Responsibility berperan penting dalam meningkatkan nilai perusahaan sebagai hasil dari peningkatan penjualan
(33)
perusahaan dengan cara melaukan berbagai aktivitas sosial di lingkungan sekitarnya (Wardoyo dan Theodora, 2013). Anwar et al. (2010) mengatakan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam laporan tahunan (annual report) memperkuat citra perusahaan dan menjadi sebagai salah satu pertimbangan yang diperhatikan investor maupun calon investor untuk memilih tempat investasi karena menggap bahwa perusahaan tersebut memberikan citra kepada masyarakat bahwa perusahaan tidak lagi hanya mengejar profit semata tetapi sudah memperhatikan lingkungan dan masyarakat.
Hasil ini memberikan arti bahwa para investor telah mempertimbangkan laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan investasi. Selain sebagai alat legitimasi untuk meningkatkan citra perusahaan, kegiatan CSR juga dapat digunakan sebagai salah satu keunggulan kompetitif perusahaan yang dapat meningkatkan penjualan karena dapat menarik konsumen. Apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang baik, maka akan mempengaruhi kepercayaan investor sehingga direspon positif melalui peningkatan harga saham perusahaan.
H3 : Corporate Social Responsibility berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
(34)
C. Model Penelitian
H1 H2
H3
Gambar 2.1. Model Penelitian
Kinerja keuangan (ROA) Kepemilikan
Manajerial
Corporate Social Responsibility
NILAI PERUSAHAAN
Varibael Dependen Variabel Independen
(35)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Obyek dan Subyek Penelitian
Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
B. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau dengan mengumpulkan data bukti dan keterangan. Sumber data ini berasal dari laporan tahunan perusahaan periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 yang diperoleh dari www.idx.co.id.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:
(36)
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2011-2014.
2. Perusahaan mempunyai laba positif selama periode penelitian pada periode tahun 2011-2014.
3. Perusahaan yang mempunyai kepemilikan manajerial pada periode tahun 2011-2014.
4. Perusahaan yang telah dan melaporkan pengungkapan tanggung jawab sosial pada periode tahun 2010-2014.
D. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, maka digunakan teknik studi pustaka dan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data. Dimana teknik studi pustaka dilakukan dengan melakukan telaah, ekslorasi, dan mengkaji berbagai literatur pustaka yang relevan dengan penelitian. Kemudian teknik dokumentasi ditempuh dengan cara mengumpulkan data dan informasi berupa annual report perusahaan yang diambil dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id
(37)
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Independen a. Kinerja Keuangan
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi perubahan variabel dependen. Variabel independen yang pertama dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA). ROA merupakan alat analisis yang mampu mengukur kinerja keuangan secara keseluruhan. ROA digunakan untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan perusahaan dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. ROA dihitung dengan formulasi sebagai berikut: (Anuragabudhi dan Anna, 2008).
ROA = Laba Bersih Setelah PajakTotal Aktiva
b. Kepemilikan Manajerial
Variabel independen yang kedua adalah kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak menajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola. Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai persentase saham yang dimiliki oleh direktur dan komisaris. Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Kepemilikan Manajerial = , ,
(38)
c. Corporate Social Responsibility
Variabel independen yang ketiga adalah pengungkapan corporate social responsibility merupakan pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan yang dilaporkan perusahaan kedalam laporan tahunan perusahaan. Instrument pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrument yang digunakan oleh Nurlela dan Islahudin (2008) yang terdiri atas 32 item pengungkapan. Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial, selanjutnya ditulis CSR dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang diharapkan. Pengungkapan sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahan yang berkaitan dengan aktifitas sosial yang meliputi 8 item kemasyarakatan, 3 produk dan konsumen, 14 item ketenagakerjaan, dan 7 item lingkungan hidup. Pengukuran pengungkapan menggunakan skala Gutman skor 1 jika item diungkapkan dan skor 0 jika item tidak diungkapkan.
CSRI = ∑ �
Keterangan:
CSRIj : Corporate Social Responsibility Index perusahaan.
Xij : Jumlah skor item,
(39)
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat dilihat dari harga saham perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham jika harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham, semakin meningkat kemakmuran pemegang saham. Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q
untuk menghitung nilai perusahaan (Wijaya dan Linawati, 2015). Tobin’s
Q dihitung dengan formulasi sebagai berikut:
= �� +� �� ��
Keterangan:
Q = Nilai Perusahaan
MVE = Market Value of Equity atau biasa disebut nilai pasar ekuitas. MVE dihitung dengan cara (closing price saham x jumlah saham beredar).
DEBT = Nilai buku total hutang perusahaan (hutang lancer + hutang jangka panjang).
Total Aset = Total aset yang dimiliki perusahaan
F. Uji Hipotesis dan Analisa Data 1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan alat analisis yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang data disetiap variabel yang diteliti. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data yang
(40)
dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum.
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Analisis regresi linier perlu menghindari penyimpangan asumsi klasik supaya tidak timbul masalah dalam penggunaan analisis tersebut (Ghozali, 2009).
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat diuji dengan Kolmogorov-Smirnov, dengan pedoman pengambilan keputusan :
1) Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal.
2) Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal (Ghozali, 2009).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di
(41)
antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai
tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10 (Ghozali, 2009). c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regrasi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Pengujian dengan Uji Glejser, caranya adalah dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila nilai sig pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas (Ghozali, 2007).
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik
(42)
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2009) :
1) Bahwa nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi positif.
2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound
(dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autokorelasi positif.
3) Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif.
4) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terlatak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
5)
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk melihat apakah variabel independen yaitu kinerja keuangan, kepemilikan manajemen dan
corporate social responsibility berpengaruh atau tidak terhadap nilai perusahaan. Uji hipotesis ini meliputi:
(43)
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis 1, hipotesis 2, dan hipotesis 3 adalah regresi linier berganda. Analisis ini merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) mempunyai hubungan dengan variabel dependen (Y). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena menggunakan tiga variabel independen. Persamaan regresinya sebagai berikut:
Q= α + β1ROA + β2KM + β3CSR + e
Q = Nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q. ROA = Kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. KM = Kepemilikan menejerial
CSR = Tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan CSRI. e = error term.
b. Uji Koefisin Determinasi ( 2)
Koefisien determinasi ( 2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai ( 2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2011). Nilai yang mendekati satu (satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
(44)
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F statistik merupakan uji untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F statistik akan diterima bila nilai Sig. F statistik < 0,05.
d. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara pasial (uji t). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :
1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig t > 0,05. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tersebut. 2) Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig t < 0,05. Artinya variabel
(45)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Selama periode penelitian tahun 2011 – 2014 terdapat 129 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Setelah dilakukan seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 perusahaan dengan data observasi sebanyak 120. Proses pemilihan sampel disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1.
Proses Pemilihan Sampel
Uraian Jumlah
2011 2012 2013 2014
Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun 2011-2014 129 129 131 136
Perusahaan tidak memperoleh laba positif selama tahun 2011-20140
(5) (5) (6) (8)
Perusahaan tidak mempunyai kepemilikan manajerial tahun 2011-2014
(94) (94) (95) (98)
Perusahaan yang memenuhi kriteria purposive sampling 30 30 30 30
Jumlah data observasi 120
A. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yang menyajikan nilai maksumum, minimum, rata-rata dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian disajikan pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif
Variabel N Min Max Rata-rata Std. Dev
Q 120 0,37 3,43 1,18 0,62
ROA 120 0 0,32 0,06 0,06
KM 120 0,02 23,08 6,57 6,68
CSR 120 0,59 0,78 0,67 0,04
Sumber: Hasil analisis data, lampiran 5.
(46)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan (Q) memiliki rata-rata sebesar 1,18 dengan standar deviasi 0,62. Kinerja keuangan (ROA) memiliki rata-rata sebesar 0,06 dengan standar deviasi 0,06. Kepemilikan manajerial (KM) memiliki rata-rata sebesar 6,57 dengan standar deviasi 6,68.
Corporate social responsibility (CSR) memiliki rata-rata sebesar 0,67 dengan standar deviasi 0,04.
B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data menggunakan metode uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (KS) disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas
Z p-value Keterangan
One Sample KS 1,059 0,212 Data
berdistribusi normal Sumber: Hasil analisis data, lampiran 6.
Tabel 4.3 memperlihatkan nilai p-value yang diperoleh adalah sebesar 0,212 > 0,05, berarti data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas menggunakan metode variance inflation factor (VIF) disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.4.
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistics Kesimpulan
bebas Tolerance VIF
ROA 0,992 1,008 Tdk terjadi multikolinearitas KM 0,944 1,059 Tdk terjadi multikolinearitas CSR 0,937 1,067 Tdk terjadi multikolinearitas Sumber: Hasil analisis data, lampiran 7
(47)
Tabel 4.4 memperlihatkan tidak terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1. Hasil perhitungan nilai variance inflation factor (VIF) menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
3. Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson statistics disajikan pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5. Hasil Uji Autokorelasi
DW dU 4-dU Keterangan
Durbin-Watson
1,857 1,740 2,260 Tidak terdapat masalah autokorelasi Sumber: Hasil analisis data, lampiran 7
Hasil pengujian pada tabel 4.5 menunjukkan nilai DW-test pada persamaan regresi sebesar 1,857 berada pada daerah dU < DW < 4-dU, artinya tidak ada autokorelasi negatif maupun positif.
4. Uji Heteroskedastisitas
Ringkasan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.6.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel terikat Variabel bebas Sig Keterangan
abse ROA 0,497 Non heteroskedastisitas
KM 0,735 Non heteroskedastisitas CSR 0,084 Non heteroskedastisitas Sumber: Hasil analisis data, lampiran 8
(48)
Hasil perhitungan di atas menunjukkan tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai abse (absolut residual). Hal ini terlihat dari p-value(sig) > α = 0,05. Jadi
dapat disimpulkan model regresi tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas.
C. Uji Hipotesis
Hasil perhitungan regresi berganda dengan bantuan program SPSS 15.0 setelah dilakukan uji asumsi klasik disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.7.
Ringkasan Hasil Perhitungan Regresi
Variabel Coef. B t stat Sig. t
Konstanta -2,672 -3,407 0,001
ROA 3,730 4,328 0,000
KM -0,031 -1,820 0,071
CSR 5,545 4,820 0,000
Adj R2 0,306
F stat 18,464
Sig. F 0,000
Sumber: Hasil analisis data, lampiran 9
Hasil perhitungan pada tabel 4.7 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Q = -2,672 + 3,370 ROA - 0,031 KM + 5,545 CSR + e
- Nilai konstanta sebesar -2,672 menunjukkan jika variabel bebas kinerja keuangan (ROA), kepemilikan manajerial (KM), dan Corporate social responsibility (CSR) sama dengan nol atau tidak mengalami perubahan, maka nilai perusahaan (Q) akan turun sebesar 2,672%.
(49)
- Nilai koefisien b1 = 3,370 berarti apabila variabel bebas yang lain dianggap konstan, peningkatan kinerja keuangan (ROA) sebesar 1% akan meningkatkan nilai perusahaan (Q) sebesar 3,370%.
- Nilai koefisien b2 = -0,031, berarti apabila variabel bebas yang lain dianggap konstan, peningkatan kepemilikan manajerial (KM) sebesar 1% akan menurunkan nilai perusahaan (Q) sebesar 0,031%.
- Nilai koefisien b3 = 5,545 berarti apabila variabel bebas yang lain dianggap konstan, peningkatan Corporate social responsibility (CSR) sebesar 1% akan meningkatkan nilai perusahaan (Q) sebesar 5,545%.
1. Uji Signifikansi Nilai t
Uji signifikansi nilai t digunakan untuk pengujian hipotesis pertama hingga keempat, yaitu untuk mengetahui apakah variabel-variabel kinerja keuangan (ROA), kepemilikan manajerial (KM), dan Corporate social responsibility (CSR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Q).
a. Pengujian terhadap variabel kinerja keuangan (ROA)
Tabel 4.7 menunjukkan variabel kinerja keuangan memiliki p-value
(sig) 0,000 < α (0,05), dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga hipotesis pertama (H1) diterima.
(50)
b. Pengujian terhadap variabel kepemilikan manajerial (KM)
Tabel 4.8 menunjukkan variabel kepemilikan manajerial memiliki p-value (sig) 0,071 > α (0,05), dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai peruSsahaan. Sehingga hipotesis kedua (H1) ditolak.
c. Pengujian terhadap variabel Corporate social responsibility (CSR)) Tabel 4.8 menunjukkan variabel Corporate social responsibility
memiliki p-value (sig) 0,000 < α (0,05), dapat disimpulkan bahwa
Corporate social responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga hipotesis ketiga (H3) diterima.
2. Uji F test
Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel kinerja keuangan, kepemilikan manajerial, dan Corporate social responsibility secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan.
Hasil perhitungan pada tabel 4.7 diperoleh nilai p-value (sig F) sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan variabel-variabel kinerja keuangan, kepemilikan manajerial, dan Corporate social responsibility secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
(51)
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variabel dependent. Nilai adjusted R square
sebesar 0,306 menunjukkan bahwa 30,6% variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel kinerja keuangan, kepemilikan manajerial, dan Corporate social responsibility, sedang sisanya sebesar 69,4% dijelaskan variabel bebas lain yang tidak ikut diteliti.
D. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan akan membuat profitabilitas perusahaan tinggi. Kinerja keuangan yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan. Permintaan saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan juga semakin tinggi. Hasil penelitian ini sesuai dengan Purwaningsih dan Wijaya (2014) yang menyimpulkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengujian hipotesis kedua menunjukkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan kepemilikan saham oleh manajer dapat menjadi solusi dari konflik kepentingan antara principal dan agen. Manajer yang sekaligus sebagai pemegang saham akan melakukan tindakan yang meningkatkan nilai
(52)
perusahaan, karena apabila nilai perusahaan meningkat maka kesejahteraannya sebagai pemegang saham juga turut meningkat. Hasil yang tidak signifikan disebabkan struktur kepemilikan manajerial di Indonesia masih sangat kecil dan didominasi oleh keluarga, sehingga kurang mampu melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan Sri dan Pancawati (2011) yang menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun sesuai dengan
Isti’adah (2015) yang menemukan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaa.
Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan atau laporan terpisah adalah untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas, responsibilitas dan transparansi korporat kepada investor dan stakeholders
lainnya. Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham. Apabila perusahaan memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang buruk maka akan muncul keraguan dari investor sehingga direspon negatif melalui penurunan harga saham (Almilia dan Wijayanto, 2007). Hasil penelitian ini sesuai dengan Harjoto dan Jo (2007) yang menemukan bahwa pengungkapan corporate social responsibility
(53)
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan akan menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan.
2. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur kepemilikan manajerial di Indonesia masih sangat kecil dan didominasi oleh keluarga, sehingga kurang mampu melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.
3. Corporate social responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham.
B. Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan yang diteliti hanya melipuMG Tti kinerja keuangan, kepemilikan manajerial, dan Corporate
(54)
social responsibility sehingga nilai koefisien determinasi yang diperoleh masih rendah.
2. Jumlah sampel sangat terbatas, hal ini disebabkan terbatasnya perusahaan manufaktur yang memiliki data kepemilikan manajerial selama periode penelitian.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Agar diperoleh keuntungan yang optimal dalam investasinya, investor yang melakukan penawaran modal pada perusahaan manufaktur di BEI, perlu memperhatikan faktor-faktor kinerja keuangan dan Corporate social responsibility karena terbukti variabel-variabel ini berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan penambahan variabel lain, seperti: investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, likuiditas, risiko pasar, dan ukuran perusahaan agar diperoleh nilai koefisien determinasi yang lebih besar.
3. Memperbanyak sampel dengan memasukkan semua perusahaan go public
di BEI sehingga kesimpulan yang diperoleh tingkat generalisasinya dapat lebih ditingkatkan.
(55)
DAFTAR PUSTAKA
Agnes. 2010, “ pengaruh Kepemilikan Manajerial, Setruktur Modal Dan ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”,Universitas Negeri Padang.
Anuragabudhi Ika W. dan Anna Purwaningsih, 2008, ”Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan Sebelum dan Sesudah Stock Split”, Jurnal Modeus, Vol. 20.
Budiartha, Ketut, 2008, “Cara Pandang Undang-undang RI No. 40 tahun 2007 dan Undang-Undang RI No. 17 tahun 2000 Terhadap Corporate Social Responcibility (CSR)”, Buletin Studi Ekonomi, Vol. 13, No. 2, Fakultas Universitas Udayana, Denpasar.
Burhani, Irsyad, 2015, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia), Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Ekonomi Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Erlangga, Enggar, 2009, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Pengungkapan CSR, Good Corporate Governance dan Kebijakan
Dividen sebagai Variabel Pemoderasi”, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Harjito, A dan Martono, 2005, Manajemen Keuangan, Yogyakarta.
Herdinata, Christian. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR dan GCG. Makalah disampaikan pada Seminar The Second National Conference UKWMS. Surabaya.
Michell Suharli. 2006. “Studi Empiris terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia”. Jurnal Maksi Vol.6, No.I, 23-41.
Midiastuty, Pratana dan Machfoedz. 2003. Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi VI.
Nurlela, Rika dan Islahuddin, 2008, “Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) Ke IX, Pontianak.
(56)
Shleifer, A., dan R. W., Vishny. (1986). A survey of corporate government.”The Journal ofFinance”. 52 (2): 737-783.
Siregar, Baldric. 2008. Seminar Peran Akuntan dalam Pengukuran CSR. Ina Garuda Yogyakarta: 11 Desember 2008.
Sri Sofyaningsih dan Pancawati Hardiningsih. 2011. “Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan”. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol.3, No.I, 57-59.
Sujoko dan Ugi Soebiantoro. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.9, No.I, 41-48.
Wijaya, Anthony dan Nanik Linawati, 2015, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan”, FINESTA, Vol. 3, No.1, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
(57)
Tema Kemasyarakatan
1. Dukungan pada kegiatan seni dan budaya
2. Dukungan pada kegiatan olah raga (termasuk sponsorship) 3. Partisipasi pada kegiatan masyarakat sekitar kantor pabrik 4. Dukungan ke lembaga kerohanian
5. Dukungan ke lembaga pendidikan (termasuk bea siswa, kesempatan magang, kesempatan penelitian)
6. Dukungan ke lembaga sosial lain 7. Fasilitas sosial dan fasilitas umum
8. Prioritas lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar (temasuk pemberian fasilitas dan motivasi oleh perusahaan untuk berwiraswasta)
Tema Produk dan Konsumen
1. Mutu produk
2. Penghargaan kualitas (termasuk sertifikat kualitas, sertifikat halal dan penghargaan)
3. Costomer Satisfication (upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen)
Tema Ketenagakerjaan
1. Jumlah tenaga kerja
2. Keselamatan kerja (kebijakan dan fasilitas keselamatan kerja 3. Kesehatan (termasuk fasilitas dokter dan poliklinik perusahaan
(58)
kesejahteraan untuk karyawan, asuransi dan fasilitas transportasi)
7. Pendidikan dan latihan (termasuk kerjasama dengan perguruan tinggi negeri)
8. Kesetaraan gender dalam kesempatan kerja dan karir
9. Fasilitas peribadatan (termasuk peringatan hari besar agama) 10.Cuti karyawan (termasuk cuti yang diperlukan oleh pekerja wanita) 11.Pensiun (termasuk pembentukan/pemilihan dana pensiun)
12.Serikat pekerja
13.Kesepakatan kerja Bersama 14.Turn over pekerja
Tema Lingkungan Hidup
1. Kebijakan lingkungan
2. Sertifikasi lingkungan dan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
3. Rating (termasuk penghargaan dibidang lingkungan)
4. Energi (termasuk energi saving,total energi yang digunakan dan sebagainya)
5. Pencegahan/pengolahan polusi (termasuk pengolahan limbah) 6. Dukungan pada konservasi satwa
(59)
Lampiran 1
Daftar Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
(Sosial Disclosure)
(60)
Lampiran 2
Hasil Perhitungan
Kinerja Keuangan , Kepemilikan Manajerial,
(61)
Lampiran 3
Hail Analisis
Descriptives, Uji Regresi, Uji Normalitas, Uji
Autokorelasi dan Multikolinearitas, dan Uji
(62)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 ALMI CTBN ETWA GGRM HDTX IKBI INCI INTA JPRS KBLM KICI KONI LION LMPI LMSH LTLS MTDL NIPS PRAS PTSN PYFA SRSN STTP TBLA TCID 0.026 0.205 0.118 0.127 0.014 0.030 0.057 0.032 0.086 0.030 0.004 0.041 0.144 0.008 0.111 0.026 0.058 0.040 0.015 0.001 0.044 0.066 0.046 0.099 0.124 0.007 0.129 0.031 0.098 0.002 0.064 0.034 0.003 0.024 0.033 0.024 0.027 0.197 0.003 0.321 0.036 0.078 0.041 0.072 0.011 0.039 0.042 0.060 0.047 0.120 0.009 0.140 0.011 0.106 0.000 0.023 0.076 0.011 0.040 0.012 0.075 0.043 0.130 0.000 0.102 0.036 0.082 0.042 0.017 0.018 0.035 0.013 0.078 0.057 0.109 0.001 0.098 0.000 0.111 0.000 0.024 0.075 0.006 0.002 0.032 0.049 0.093 0.082 0.002 0.053 0.024 0.112 0.042 0.009 0.000 0.015 0.031 0.073 0.061 0.094
(63)
(64)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 ALMI CTBN ETWA GGRM HDTX IKBI INCI INTA JPRS KBLM KICI KONI LION LMPI LMSH LTLS MTDL NIPS PRAS PTSN PYFA SRSN STTP TBLA TCID 1.50 0.03 7.75 0.92 2.38 0.10 16.40 3.53 15.53 15.43 0.23 5.58 0.24 0.02 15.61 4.00 15.41 14.45 5.91 3.53 23.08 17.04 4.24 0.10 5.19 1.50 0.03 7.75 0.92 2.38 0.10 16.40 3.53 15.53 15.43 0.23 5.58 0.24 0.02 15.61 4.00 15.41 14.45 5.91 3.53 23.08 17.04 4.24 0.10 5.19 1.50 0.03 7.75 0.92 2.38 0.10 16.40 3.53 15.53 15.43 0.23 5.58 0.24 0.02 15.61 4.00 15.41 14.45 5.91 3.53 23.08 17.04 4.24 0.10 5.19 1.50 0.03 7.75 0.92 2.38 0.10 16.40 3.53 15.53 15.43 0.23 5.58 0.24 0.02 15.61 4.00 15.41 14.45 5.91 3.53 23.08 17.04 4.24 0.10 5.19
(65)
(66)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 ALMI CTBN ETWA GGRM HDTX IKBI INCI INTA JPRS KBLM KICI KONI LION LMPI LMSH LTLS MTDL NIPS PRAS PTSN PYFA SRSN 0.835 1.942 1.065 3.426 1.106 0.718 0.414 1.197 1.059 0.819 0.549 0.829 0.919 1.276 0.824 0.918 0.749 0.646 0.871 0.577 1.100 1.202 0.794 1.695 0.857 2.969 1.051 1.034 0.460 1.110 0.749 0.843 0.691 0.882 1.390 1.289 0.894 0.863 0.796 0.607 0.774 0.617 1.052 1.079 0.795 1.520 1.622 2.012 0.965 0.493 0.393 0.891 0.575 0.858 0.626 0.897 1.418 0.780 0.762 0.820 0.735 1.308 0.652 0.500 0.913 3.234 0.826 1.749 0.962 2.435 0.996 0.527 0.365 0.934 0.531 0.820 0.569 0.876 1.066 0.725 0.614 0.843 0.704 1.123 0.578 0.439 0.859 0.940
(67)
27
28
29
TPIA
ULTJ
YPAS
1.050
1.789
2.370
1.394
1.894
0.969
2.908
1.537
0.960
(68)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 ALMI CTBN ETWA GGRM HDTX IKBI INCI INTA JPRS KBLM KICI KONI LION LMPI LMSH LTLS MTDL NIPS PRAS PTSN PYFA SRSN STTP TBLA TCID 0.719 0.656 0.719 0.781 0.656 0.688 0.656 0.594 0.688 0.656 0.656 0.688 0.656 0.656 0.594 0.594 0.656 0.656 0.688 0.656 0.656 0.656 0.781 0.656 0.688 0.719 0.656 0.719 0.781 0.656 0.688 0.656 0.594 0.688 0.656 0.656 0.688 0.656 0.656 0.594 0.594 0.656 0.656 0.688 0.656 0.656 0.656 0.781 0.656 0.688 0.719 0.656 0.719 0.781 0.656 0.688 0.656 0.594 0.688 0.656 0.656 0.688 0.656 0.656 0.594 0.594 0.656 0.656 0.688 0.656 0.656 0.656 0.781 0.656 0.688 0.719 0.656 0.719 0.781 0.656 0.688 0.656 0.594 0.688 0.656 0.656 0.688 0.656 0.656 0.594 0.594 0.656 0.656 0.688 0.656 0.656 0.656 0.781 0.656 0.688
(69)
(70)
116 .365 3.426 1.17017 .630383
116 .000 .321 .05555 .054731
116 .01 25.61 5.5259 7.29830
116 .594 .781 .67134 .043341
116 Q
ROA KM CSRI
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean St d. Dev iation
Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
116 .0000000 .52706156 .080 .080 -.076 .863 .445 N
Mean
Std. Dev iat ion Normal Parametersa,b
Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated f rom data. b.
(71)
CSRI,
ROA, KMa . Enter
Model 1
Variables Entered
Variables
Remov ed Method
All requested v ariables entered. a.
Dependent Variable: Q b.
Model Summaryb
.549a .301 .282 .534074 1.941
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate
Durbin-Wat son Predictors: (Constant), CSRI, ROA, KM
a.
Dependent Variable: Q b.
ANOVAb
13.753 3 4.584 16.072 .000a
31.946 112 .285
45.699 115 Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), CSRI, ROA, KM a.
Dependent Variable: Q b.
Coeffici entsa
-3.115 .828 -3.764 .000
3.776 .919 .328 4.109 .000 .981 1.020
.001 .007 .008 .091 .928 .891 1.122
6.066 1.217 .417 4.986 .000 .892 1.121
(Constant) ROA KM CSRI Model 1
B Std. Error Unstandardized
Coef f icients
Beta Standardized Coef f icients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Q a.
(72)
Variabl es Entered/Removedb
CSRI,
ROA, KMa . Enter
Model 1
Variables Entered
Variables
Remov ed Method
All requested v ariables entered. a.
Dependent Variable: ABSE b.
Model Summary
.205a .042 .016 .34360
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), CSRI, ROA, KM a.
ANOVAb
.577 3 .192 1.630 .186a
13.223 112 .118
13.800 115 Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), CSRI, ROA, KM a.
Dependent Variable: ABSE b.
Coeffi ci entsa
-.553 .532 -1.039 .301
.586 .591 .093 .992 .324
.006 .005 .118 1.204 .231
1.319 .783 .165 1.685 .095
(Constant) ROA KM CSRI Model 1
B St d. Error
Unstandardized Coef f icients
Beta St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: ABSE a.
(73)
Variabl es Entered/Removedb
CSRI,
ROA, KMa . Enter
Model 1
Variables Entered
Variables
Remov ed Method
All requested v ariables entered. a.
Dependent Variable: Q b.
Model Summary
.549a .301 .282 .534074
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), CSRI, ROA, KM a.
ANOVAb
13.753 3 4.584 16.072 .000a
31.946 112 .285
45.699 115 Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), CSRI, ROA, KM a.
Dependent Variable: Q b.
Coeffi ci entsa
-3.115 .828 -3.764 .000
3.776 .919 .328 4.109 .000
.001 .007 .008 .091 .928
6.066 1.217 .417 4.986 .000
(Constant) ROA KM CSRI Model 1
B St d. Error
Unstandardized Coef f icients
Beta St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Q a.
(1)
No
Kode
Perusahaan
CSR
2011
2012
2013
2014
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
AKRA
ALMI
CTBN
ETWA
GGRM
HDTX
IKBI
INCI
INTA
JPRS
KBLM
KICI
KONI
LION
LMPI
LMSH
LTLS
MTDL
NIPS
PRAS
PTSN
PYFA
SRSN
STTP
TBLA
TCID
0.719
0.719
0.656
0.719
0.781
0.656
0.688
0.656
0.594
0.688
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.594
0.594
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.656
0.781
0.656
0.688
0.719
0.719
0.656
0.719
0.781
0.656
0.688
0.656
0.594
0.688
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.594
0.594
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.656
0.781
0.656
0.688
0.719
0.719
0.656
0.719
0.781
0.656
0.688
0.656
0.594
0.688
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.594
0.594
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.656
0.781
0.656
0.688
0.719
0.719
0.656
0.719
0.781
0.656
0.688
0.656
0.594
0.688
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.594
0.594
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.656
0.781
0.656
0.688
(2)
27
28
29
TPIA
ULTJ
YPAS
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.688
0.656
0.656
0.688
(3)
Descriptives
Descriptive Statistics
116 .365 3.426 1.17017 .630383
116 .000 .321 .05555 .054731
116 .01 25.61 5.5259 7.29830
116 .594 .781 .67134 .043341
116 Q
ROA KM CSRI
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean St d. Dev iation
Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
116 .0000000 .52706156 .080 .080 -.076 .863 .445 N
Mean
Std. Dev iat ion Normal Parametersa,b
Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated f rom data. b.
(4)
Uji Autokorelasi dan Multikolinearitas
Regression
Variabl es Entered/Removedb
CSRI,
ROA, KMa . Enter
Model 1
Variables Entered
Variables
Remov ed Method
All requested v ariables entered. a.
Dependent Variable: Q b.
Model Summaryb
.549a .301 .282 .534074 1.941
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate
Durbin-Wat son Predictors: (Constant), CSRI, ROA, KM
a.
Dependent Variable: Q b.
ANOVAb
13.753 3 4.584 16.072 .000a
31.946 112 .285
45.699 115
Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), CSRI, ROA, KM a.
Dependent Variable: Q b.
Coeffici entsa
-3.115 .828 -3.764 .000
3.776 .919 .328 4.109 .000 .981 1.020
.001 .007 .008 .091 .928 .891 1.122
6.066 1.217 .417 4.986 .000 .892 1.121
(Constant) ROA KM CSRI Model 1
B Std. Error Unstandardized
Coef f icients
Beta Standardized Coef f icients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Q a.
(5)
Uji Heteroskedastisitas
Regression
Variabl es Entered/Removedb
CSRI,
ROA, KMa . Enter
Model 1
Variables Entered
Variables
Remov ed Method
All requested v ariables entered. a.
Dependent Variable: ABSE b.
Model Summary
.205a .042 .016 .34360
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), CSRI, ROA, KM
a.
ANOVAb
.577 3 .192 1.630 .186a
13.223 112 .118
13.800 115
Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), CSRI, ROA, KM a.
Dependent Variable: ABSE b.
Coeffi ci entsa
-.553 .532 -1.039 .301
.586 .591 .093 .992 .324
.006 .005 .118 1.204 .231
1.319 .783 .165 1.685 .095
(Constant) ROA KM CSRI Model
1
B St d. Error Unstandardized
Coef f icients
Beta St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: ABSE a.
(6)
Hasil Uji Regresi
Regression
Variabl es Entered/Removedb
CSRI,
ROA, KMa . Enter
Model 1
Variables Entered
Variables
Remov ed Method
All requested v ariables entered. a.
Dependent Variable: Q b.
Model Summary
.549a .301 .282 .534074
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), CSRI, ROA, KM
a.
ANOVAb
13.753 3 4.584 16.072 .000a
31.946 112 .285
45.699 115
Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), CSRI, ROA, KM a.
Dependent Variable: Q b.
Coeffi ci entsa
-3.115 .828 -3.764 .000
3.776 .919 .328 4.109 .000
.001 .007 .008 .091 .928
6.066 1.217 .417 4.986 .000
(Constant) ROA KM CSRI Model
1
B St d. Error Unstandardized
Coef f icients
Beta St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Q a.