3.5.5. Oksigen Terlarut DO mgL
Pengukuran oksigen terlarut DO dilakukan dengan menggunakan metode Winkler Lampiran A.
3.5.6. Biochemical Oxygen Demand mgL
Pengukuran BOD
5
dilakukan dengan metode Winkler. Sampel air yang diambil dari dalam perairan diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20
o
C. Diukur nilainya dengan menggunakan metode Winkler dimana nilai BOD
5
didapat dari pengurangan DO awal
– DO akhir Lampiran B.
3.5.7. Kandungan Nitrat dan Posfat
Pengukuran kandungan nitrat dan posfat dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometer di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan
Pengendalian Penyakit BTKLPP Kelas I Medan.
3.5.8. Kecepatan Arus ms Pengukuran kecepatan arus sungai diukur sepanjang 10 meter. Bola ping
pong dimasukkan ke badan sungai bersamaan dengan menghidupkan stopwatch, hingga mencapai jarak 10 m.
3.6. Analisis Data 3.6.1. Ikan
Data ikan yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Weinner, dan indeks equitabilitas
keseragaman dan Indeks Similaritas dengan persamaan Michael 1994 dan Krebs 1985 sebagai berikut:
a. Kepadatan populasi K
K =
Luas Jala gan
jenisulan suatu
individu Jumlah
Michael, 1994
Universitas Sumatera Utara
b. Kepadatan Relatif KR
KR =
K total
spesies setiap
dalam K
jumlah
x 100 Michael, 1994
c. Frekuensi Kehadiran FK
FR =
dimana nilai FK : 0 – 25
= sangat jarang 25
– 50 = jarang
50 – 75
= sering 75
= sangat sering Michael, 1994
d. Indeks Diversitas Shannon – Wiener H’
H’ = pi
pi ln dimana :
H’ = indeks diversitas Shannon
– Wiener Pi
= proporsi spesies ke –i
ln = logaritma Nature
pi =
N ni
Perhitungan jumlah individu suatu jenis dengankeseluruhan jenis
0 H´ 2,302 = keanekaragaman tinggi
2,302 H´ 6,907 = keanekaragaman sedang H´ 6,907
= keanekaragaman rendah Krebs, 1985
100 x
jenis seluruh
Frekuensi jenis
suatu Frekuensi
Universitas Sumatera Utara
e. Indeks EquitabilitasIndeks Keseragaman E
E =
max H
H
dimana : H’
= indeks diversitas Shannon – Wienner
H max = keanekaragaman spesies maximum
= ln S dimana S banyaknya genus Krebs, 1985
f. Indeks Similaritas IS
IS = 100
X b
a 2c
dimana:
IS = Indeks Similaritas
A = Jumlah spesies pada lokasi a
B = Jumlah spesies pada lokasi b
C = Jumlah spesies yang sama pada lokasi a dan b
Michael, 1994
g. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berkorelasi terhadap nilai keanekaragaman ikan. Analisis korelasi dihitung
mnggunakan Analisis Korelasi Pearson dengan metode komputerisasi SPSS Ver. 19.00.
Keterangan: 0,00
– 0,199 : Sangat rendah 0,20
– 0,399 : Rendah 0,40
– 0, 599 : Sedang 0,60
– 0,799 : Kuat 0,80
– 1,00 : Sangat kuat
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Jenis-Jenis Ikan yang Diperoleh Tiap Stasiun
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di perairan Sibiru-biru Kecamatan Sibiru-biru kabupaten Deli serdang Sumatera Utara didapatkan jenis ikan
yangtermasuk kedalam dua ordo, empat famili, enam genusdan tujuh spesies. Seperti terlihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Jenis – Jenis Ikan yang Diperoleh pada Setiap Stasiun
No Ordo
Family Genus
Species
1. Perciformes
1. Cichlidae 1. Oreochromis
1. Oreochromis niloticus 2. Channidae
2. Channa 2. Channa gachua
3. Eleotrididae 3. Oxyeleotris
3. Oxyeleotris marmorata 2.
Cypriniformes 4. Cyprinidae
4. Hampala 4. Hampala macrolepidota
5. Mystacoleucus 5. Mystacoleucus marginatus
6. Tor 6. Tor soro
7. Tor tambroides
Karakteristik morfologi dari masing-masing ikan yang diperoleh di empat stasiun penelitian :
1. Oreochromis niloticusnila
Morfologi: panjang total: 5cm-13,7cm; panjang standar: 3,1cm-10,4cm; panjang kepala: 1,1cm-1,8cm; tinggi badan: 1,8cm-3,9cm; panjang ekor: 2,1cm-
4,5cm; lebar bukaan mulut: 1,5cm-2,5cm; bentuk tubuh pipih, memanjang ke samping,pada sirip punggung terdapat garis
–garis miring, tubuh ditutupi oleh sisik, tipe sisik sikloid pipih memanjang. sirip punggung tajam dan memanjang
Universitas Sumatera Utara