Teknik Analisis Data Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data dokumentasi adalah teknik pengambilan data yang diperoleh dari mengumpulkan dokumen – dokumen. 22 Dokumen yang dimaksud adalah dokumen resmi yang berbagi atas dokumen internal, yakni berupa memo, surat keputusan, peraturan perundangan yang digunakan dalam internal organisasi dan dokumen eksternal yang berisi bahan – bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga diluar organisasi, misalnya majalah, bulletin, pertanyaan – pertanyaan dari berita media massa maupun dokumentasi foto pelayanan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul. 3 Observasi Observasi adalah teknik mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung kelapangan terhadap objek penelitian. 23 Melalui teknik ini diharapkan akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh mengenai obyek yang diamati. Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana proses implementasi ISO 9001:2008 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul.

e. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif, merupakan data yang dikumpulan berupa data studi kasus dan monografis, mudah diklasifikasikan dan jumlahnya sedikit. Dengan menggunakan teknik analisis data yang didapat di dalam penelitian lapangan tidak lagi dianalisis dengan menggunakan rumus – rumus angka – 22 Dian Eka Rahmawati, Metode Penlitian Sosial, Ilmu PemerintahanFisipol UMY, Yogyakarta, 2010, hlm 35. 23 Prof. Dr. Bimo Walgito, Psikologi Sosial suatu pengantar, Andi Offset, Yogyakarta, 1994, hlm 54. angka, tetapi data yang diperoleh tersebut diintepretasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Prosedur atau langkah pengumpulan data kali ini sampai pada pengambilan generalisasi adalah sebagai berikut: a. Mengumpulkan data atau informasi dilapangan yang bersifat primer atau sekunder, bersifat kualitatif atau kuantitatif. b. Memeriksa data yang telah diperoleh dilapangan. c. Menyusun klasifikasi informasi yang didalam data yang diperoleh. d. Mendeskripsikan sekaligus menganalisis dan mengintepretasikan. e. Mengambil kesimpulan. 24 24 Arikunto Surharsini. 1996. Procedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta 1

BAB II DESKRIPSI WILAYAH DAN OBJEK PENELITIAN

A. Deskripsi Wilayah Kabupaten Bantul

a. Keadaan Geografis Kabupaten Bantul

a Geografis Kabupaten Bantul adalah salah satu dari lima kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan keadaan geografis meliputi dataran pada bagian tengah dan perbukitan pada bagian timur dan bagian barat dengan bentang alam relatif membujur dari utara ke selatan. Luas wilayah Bantul seluruhnya mencapai 506,85 km 2 dan merupakan 15,91 dari seluruh wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Kabupaten Bantul terletak dibagian selatan wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu antara 07 44’04’’- 08 00’27’’ Lintang Selatan dan 110 12’34’’- 110 31’08’’ Bujur Timur. Sebalah Timur berbatasan dengan kabupaten Gunung Kidul, sebelah utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, sebelah barat berbatasan kabupaten Kulon Progo dan sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia. Kabupaten Bantul terdiri atas 17 kecamatan, 75 desa dan 933 pedukuhan. Kabupaten Bantul terbagi dalam tiga wilayah yaitu timur, tengah dan barat. Wilayah timur meliputi kecamatan Dlingo, Piyungan, Banguntapan, Pleret, Imogiri dan Jetis. Wilayah tengah meliputi kecamatan Sewon, Pundong, Kretek, Bambanglipuro, Sanden dan Bantul. Wilayah barat meliputi kecamatan Srandakan, Pandak, Pajangan, Sedayu dan Kasihan.