IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS MUTU ISO

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi sebagai kondisi di mana terlalu tipisnya untuk tidak
mengatakan tidak ada sekat atau batas antara satu negara dengan negara
lain, satu budaya dengan budaya lain, satu profesi dengan profesi yang lain,
hingga satu paradigma dengan paradigma lainnya, sebagai suatu kenyataan
yang kita rasakan dalam kehidupan keseharian kita. Internet misalnya, telah
mampu menembus negara, desa bahkan dalam setiap keluarga (rumah).
Sehingga apa yang terjadi hari (saat) ini di Eropa, Amerika, Asia, Afrika,
Timur Tengah dan bagian dunia lainnya dapat kita akses langsung dari
rumah (kalau ada jaringan internetnya). Demikian pula dalam institusi
bisnis seperti KFC (Kentucky Fried Chicken) yang awalnya hanya di
Amerika kini telah hadir di hampir setiap kota di suatu negara termasuk di
Indonesia. Dengan demikian globalisasi memang tidak dapat untuk
dihindari dalam kehidupan keseharian kita.
Pendidikan dapat menjadi tolok ukur bagi kemajuan dan kualitas
kehidupan suatu bangsa, sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu
bangsa atau negara dapat dicapai dengan salah satunya melalui
pembaharuan serta penataan pendidikan yang baik. Jadi, keberadaan

pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan
kehidupan masyarakat yang cerdas, pandai, berilmu pengetahuan yang
luas, berjiwa demokratis serta berakhlak karimah.
Sedangkan pendidikan sendiri adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengemban potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

1

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.1
Upaya dalam peningkatan mutu pendidikan banyak dilakukan,
sehingga dalam hal ini langkah awal yang dilakukan pemerintah dalam
membenahi

keberadaan

pendidikan


salah

satunya

adalah

dengan

pembenahan di segala bidang untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
dimana tujuan tersebut ditindak loanjuti dalam lingkup-lingkup tujuan yang
lebih kecil dalam lembaga pendidikan atau sekolah. Adapun arah dan
tujuan dalam program pendidikan Nasional ditegaskan dalam UU Sisdiknas
2003, yaitu :
Pendidikan Nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab 2
Selain itu keberhasilan pendidikan itu dapat kita lihat dari beberapa hal,
diantaranya: tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, seperti
pada perolehan nilai akhir yang memuaskan. Namun, yang paling utama

adalah adanya perubahan sikap perilaku yang menonjol pada diri peserta
didik dengan adanya perubahan pola pemikiran atas dasar pengetahuan
ataupun ilmu yang telah didapat dari guru, dari pengalaman atau
lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaan pendidikan bagi seorang anak
atau siswa sangat berpengaruh bagi perkembangan anak diusia selanjutnya.
Dalam sebuah wadah organisasi atau kelembagaan tentulah
mempunyai tujuan, visi dan misi yang menjadi target pencapaian dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Untuk mencapai kesemuanya tersebut maka
perlulah melalui serangkaian proses yakni; perencanaan program,
implementasi program, hingga sampai tahapan evaluasi hasil pelaksanaan
program. Semua hal diatas haruslah terstruktur dengan jelas dan rapi
1 Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan peraturan
Pemerintah RI no 47 tahun 2008, Citra Umbara, Bandung, 2006, h. 54
2 Ibid, h. 76

2

karena hal di atas adalah merupakan prinsip manajemen. Manajemen
adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaanpenggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan.3
Untuk

menanggulangi

dampak

negatif

kemajuan

teknologi, transportasi dan informasi, masyarakat internasional akan
terus memperbaiki kualitas sumber daya masing-masing secara terus
menerus, begitu juga Indonesia ditengah-tengah persaingan bebas ini
bangsa Indonesia berusaha memperbaiki kualitas sumberdaya manusianya
secara berkesinambungan, begitu juga organisasi-organisasi ataupun
lembaga pendidikan-lembaga pendidikan, mereka saling mempersiapkan
diri dengan cara memperbaiki kualitas mutu masing-masing dalam
menyambut era pasar bebas.
Sistem manajemen mutu menuntut adanya pengawasan

statistik dan sirkulasi kualitas, menuntut adanya perubahan budaya dan juga
perbaikan tim kerja, maka dunia internasional melalui lembaga-lembaga
ekonominya melakukan sebuah langkah standarisasi mutu. Salah satu
standar mutu yang sedang berkembang sekarang ini adalah ISO
(International Organization for Standarzitation) 9001:2008
ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem
manajemen mutu / kualitas yang menetapkan persyaratan - persyaratan dan
rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.
ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang
atau jasa) namun merupakan standar sistem manajemen kualitas, sehingga
dengan penerapan ISO 9001:2008, produk (barang dan/atau jasa) yang
dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan memiliki
kualitas/standar yang baik. Dengan dimilikinya sertifikat ISO 9001: 2008 ini
3T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, PT. PBFE,Yogyakarta : 2001, h.8

3

dapat menjadi salah satu added value yang saat ini menjadi kebutuhan
organisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada stakesholder-nya.4

ISO muncul sebagai sebuah solusi untuk standar penilaian kualitas
organisasi, perusahaan, atau lembaga pendidikan yang diakui secara
internasional. Seperti halnya sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang
telah di terapkan di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta , apakah
hal tersebut memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa ataupun
tidak sama sekali.
SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru adalah SMK kelompok Bisnis
dan Manjemen yang sudah memiliki sertifikat ISO sejak tanggal 10 Mei
2010, Sekolah ini berdiri pada tahun 1984, terletak dijalan KH. Ahmad
Dahlan No 90 Pekanbaru, dan mempunyai 4 (empat) program keahlian
yaitu :
1. Program Keahlian teknik Komputer dan jaringan dengan kompetensi
keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
2. Program

Keahlian

Administrasi

denagn


kompetensi

keahlain

Administrasi Perkantoran
3. Program keahlian keuangan dengan kompetensi keahlian Akuntansi
4. Program keahlian Tata Niaga dengan Kompetensi Keahlian Pemasaran
SMK Muhammdiyah adalah sekolah Swasta yang dikelola oleh
organisasi massa Islam yaitu Muhammadiyah, tepatnya dibawah naungan
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekanbaru. Dengan standar ISO
9001:2008 yang sudah diterapkan di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru
seharusnya sekolah ini secara mutu tidak diragukan lagi, tetapi pada
kenyataannya bahwa SMK Muhammadiyah 2 bukanlah menjadi pilihan
utama bagi tamatan SMP di Kota Pekanbaru.
4 T. Yuri. MZ, Rahmat Nurcahyo, TQM Manajemen Qualitas Total, PT. Indeks,
Jakarta: 2013, h. 27

4


Berpijak pada uraian diatas

penulis

merasa tertarik

untuk

mengadakan penelitian dalam bentuk tesis dengan judul “Implementasi
Sistem Manajemen Berbasis Mutu Iso 9001:2008 (Studi Kasus Pelaksanaan
Manajemen Mutu Iso 9001;2008 Di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru)
B. Rumusan Masalah
Agar penelitian dapat berjalan dengan baik, maka peneliti harus
merumuskan masalahnya, sehingga jelas memulai dan bagaimana
memecahkannya.
Masalah diartikan sebagai keadaan yang berstandar dari
hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
membingungkan, perumusan masalah pokok penelitian menjadi
pusat perhatian dalam penelitian, supaya persoalan tidak melebar maka
peneliti membatasinya. Dari uraian latar belakang permasalahan di

atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah
implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di

SMK

Muhammadiyah 2 Pekanbaru ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan

penelitian

hendaknya

tidak

menyimpang

dari

pemecahan masalah, tujuan penelitian ini merupakan target yang ingin

dicapai,

secara

menemukan,

substansi

suatu

mengembangkan,

penelitian

atau

menguji

bertujuan


untuk

kebenaran

suatu

pengetahuan. Adapun tujuan yaitu:
1. Untuk Implementasi ISO 9001:2008 pada mutu sekolah di SMK
Muhammadiyah 2 Pekanbaru
2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas proses belajar SMK
Muhammadiyah 2 Pekanbaru dengan adanya sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008.

5

D. Keguanaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian dalam mempelajari suatu ilmu
pengetahuan tidak hanya cukup pada mempelajari teorinya saja, akan
tetapi adanya penelitian juga merupakan suatu hal yang penting
untuk perkembangan ilmu selanjutnya. Dalam hal ini penulis berharap
penelitian ini dapat berguna:
1. Sebagai bahan informasi bagi
pengelola pendidikan,
memiliki

kepala

Kalangan pendidik baik itu
sekolah,

guru dan

staff agar

wawasan penjaminan mutu dalam pendidikan di era

globalisasi ini.
2. Sebagai bahan kajian bagi instansi ataupun lembaga terkait
3. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka memperkaya
khasanah keintelektualan Islam, dalam lingkup manajemen
pendidikan khususnya mengenai sistem manajemen mutu ISO
9001:2008.
4. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah cakrawala
keilmuan peneliti dan menjadi masukan serta referensi bagi SMK
Muhammadiyah 2 Pekanbaru
5. Sebagai Khazanah perpustakaan, sekaligus menjadi bahan referensi
bagi penelitian yang sejenis dan titik tolak untuk melakukan
penelitian selanjutnya

6

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teoritis
Untuk memberikan landasan dalam penelitian ini, terlebih dahulu
akan penulis kemukakan beberapa konsep yang dikemukakan para ahli
tentang manajemen Mutu ISO 9001 : 2008.
1. Pengertian manajemen
Manajemen adalah suatu suatu hal yang sangat penting bagi
keberhasilan suatu organisasi. Mengapa demikian? Karena
pada hakekatnya inti dari pada manajemen adalah bagaimana cara
mengatur dan memanfatkan segala sumber yang ada secara
efektif dan efisien untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan
yang diharapkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa ahli membuat
definisi

yang

berbeda

tentang

manajemen. Ada

yang

menyebutkan bahwa manajemen itu sebagai ilmu, kiat dan
profesi.

Luther

Gulick

menyebutkan

bahwa

manajemen

dikatakan sebagai ilmu karena manajemen dipandang sebagai
suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.
Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen
mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain
dalam menjalankan tugas. Dan dikatakan sebagai profesi karena
manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai
suatu prestasi manajer, dan para professional dituntun oleh
suatu kode etik.5 Sedangkan menurut Muljani A. Nurhadi sebagai
mana dikutip oleh suharsimi arikunto, dalam manajemen
Pendidikan disebutkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan
5 Nanang Fatah , Landasan Manajemen Pendidikan, PT. Rosda Karya, Bandung,
2004, h. 1

7

atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha
kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar
efektif dan efisien.6

Hasan langgulung dalam bukunya Asas-

Asas Manajemen menjelaskan bahwa; Bidang-bidang dan
fungsi

manajemen

meliputi:

perencanaan,

pengambilan

keputusan, Organisasi, koordinasi, pembagian kerja dan kuasa,
membimbing pekerja-pekerja, pengawasan dan menilai kerja,
mengadakan hubungan umum, melatih pekerja/karyawan. 7
Sedangkan Gulick dan Urwick menggambarkan ada
beberapa unsur dalam manajemen antara lain: perencanaan,
pengorganisasian,

pengawasan,

pengarahan,

pelaporan,

pengkoorganisasian, dan penganggaran.8
2. Manajemen Mutu ISO 9001:2008
ISO (International Organization for Standardization) adalah
badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil badanbadan standar nasional dari setiap Negara. ISO memiliki misi
mengembangkan standarisasi guna memberikan kemudahan dalam
pertukaran barang dan jasa .
Pendekata Sistem manajemen mutu memberikan manfaat
yang sangat besar bagi organisasi yang melaksanakannya sebagai
berikut :
a. Adanya konsistensi pelaksanaan aktifitas di organisasi
b. Adanya aspek pengendalian dan pencegahan
c. Adanya aspek pembelajaran dan tumbuh kembang organisasi
d. Adanya kepastian mutu atau kualitas9

3

6 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, Aditya Merdia, Yogyakarta, 2012, h.
7 Hasan Langgulung, Asas Asas Pendidikan Islam, PT. AlHusna Dzikra : 2000, h. 232
8Adi sasono, Dkk, Solusi Islam Atas Problematika umat (Ekonomi, Pendidikan,
Dakwah), Gema Insani Press, Jakarta, 1998, h. 85
9 T. Yuri. MZ, Rahmat Nurcahyo, op.cit, h. 25-26

8

Didalam ISO ada 8 prinsip yang diyakini para manajer dapat
meningkatkan kemampuan organisasi mereka, adapun 8 prinsip itu
dikenal dengan “8 prinsip manajemen mutu”, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Fokus kepada pelanggan
Kepemimpinan
Keterlibatan semua orang
Pendekatan proses
Pendekatan system manajemen
Perbaikan kesinambungan
Pendekatan berbasis fakta dalam pengambilan keputusan
Hubungan dengan supplier yang saling menguntungkan10

3. Paradigma Penelitian
Menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip oleh Tohirin dalam
metode

Penelitian

Kualitatif

dalam Pendidikan

dan Konseling

menyebutkan bahwa paradigm merupakan beberapa asumsi yang
dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara
berpikir dan penelitian.11
Dan dalam penelitian ini yang menjadi paradigm yang menjadi alur
penelitian adalah :
1. Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (semua klausul yang terdapat
di dalamnya)
2. SMK Muhammadiyah 2 (Kepala Sekolah, WMM, Wakil Kepala
Sekolah, guru, dan siswa)

BAB III
METODE PENELITIAN
10 Ibid, h. 28
11 Tohirin, Op. Cit, h. 16

9

A. Pendekatan Penelitian.
Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian
ini yaitu implementasi Implementasi Sistem Manajemen Berbasis Mutu
Iso 9001:2008 (Studi Kasus Pelaksanaan Manajemen Mutu Iso 9001;2008 Di
Smk Muhammadiyah 2 Pekanbaru). Maka, dalam penelitian ini pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor,
bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
prilaku yang diamati.12
Adapun alasan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
karena dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data deskriptif
atau uraian dan bukan berupa angka-angka. Data-data yang diperoleh
berupa tulisan dan kata-kata yang berasal dari sumber-sumber atau
informan yang dapat dipercaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian
yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu
organisme, lembaga atau segala tertentu. 13 Metode pembahasan dalam tesis
ini menggunakan metode induktif yaitu berfikir berangkat dari fakta-fakta
yang khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit kemudian dari fakta atau
penelitian yang khusus tersebut ditarik generalisasi-generalisasi yang
bersifat umum.14
Dalam penelitian ini, peneliti meneliti studi kasus di SMK
Muhammadiyah 2 Pekanbaru tentang

Implementasi Sistem Manajemen

Berbasis Mutu Iso 9001:2008. Dengan adanya studi kasus ini diharapkan
peneliti dapat mengumpulkan 4data-data yang diperoleh baik berupa
perencanaan, pelaksanaan yang digunakan serta evaluasi, kemudian
menganalisis dan menyimpulkannya, sehingga peneliti mendapatkan
pemahaman yang jelas tentang Implementasi sistem manajemen ISO
9001:2008 di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Kehadiran peneliti dalam
12

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,Bandung: Rosdakarya, 2002, h. 3

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bina Aksara, 1991, h. 115
14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Yayasan Penerbit UGM, 1994, h. 42

10

penelitian kualitatif mutlak diperlukan karena instrumen penelitian dalam
penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Jadi, disamping peneliti itu
bertindak sebagai instrumen peneliti juga sekaligus sebagai pengumpul
data. Sedangkan instrumen-instrumen data hanya bersifat sebagai
pendukung saja. Kemudian, peneliti dan penelitian ini diketahui statusnya
oleh informan atau subyek, karena sebelumnya peneliti mengajukan
surat izin terlebih dahulu kepada lembaga yang bersangkutan.
Sedangkan peran peneliti dalam hal ini adalah pengamat penuh.
B. Objek dan Subjek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Implementasi
manajemen berbasis mutu ISO 9001: 2008, dan Subjeknya adalah
Manajemen SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
C. Populasi dan Sample
Populasi adalah keseluruhan dari Subjek penelitian. Apabila seorang
peneliti ingin mengetahui semua elemen yang ada dalam dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian popolasi.15 Dalam
penelitian Kualitatif tidak menggunakan istilah Populasi, tetapi oleh
Spradley seperti dikutip oleh Sugiyono dalam Metode Penelitian
Pendidikan dinamakan “Social situation” atau situasi soaial yang terdiri
dari tiga elemen yaitu : tempat, pelaku dan aktifitas yang berinteraksi
secara sinergis.16 Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif
dan jenis studi kasus biasanya sampel yang digunakan adalah sample
purposive.

Tohirin dalam Metode Penelitian Kualitatif dalam

Pendidikan dan Konseling menyebutkan bahwa studi kasus sampelnya
bersifat purposive, artinya sampel yang dipilih sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan penelitian17
D. Teknik Pengumpulan data

15Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bina Aksara, 1991, h. 1102
16 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
RD, Alfabeta, Bandung, 2008, h. 298
17 Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Konseling, Jakarta,
Raja Gafindo Persada, 2012, h.23

11

Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif
adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain sebagainya. 18 Sesuai dengan prosedur
tersebut maka cara
dilakukan

pengumpulan

data

dalam

penelitian

ini

dengan menggunakan tiga macam teknik pengumpulan

data, yaitu:
a. Metode Observasi Atau Pengamatan
Metode observasi adalah suatu metode yang digunakan
sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomenafenomena yang diselidiki.19 Mengamati adalah menatap kejadian,
gerak atau proses.20 Pengamatan merupakan metode pertama
yang digunakan dalam melakukan penelitian ilmiah. 21 Selain itu
ada beberapa alasan pengamatan sebagai cara dalam pengumpulan
data, yaitu :
1. Didasarkan atas pengamatan langsung
2. Memungkinkan melihat atau mengamati sendiri, kemudiasn
mencatat prilaku dan kejadian sebagai mana terjadi sebenarnya.
3. Bisa menghindari kekeliruan dan bias karena kurang mampu
mengingat hasil wawancara
4. Memungkinkan peneliti memahami situasi-situasi yang rumit
5. Dalam kondisi tertentu dimana teknik lain tidak memungkinkan,
pengamatan menjadi alat yang sangat bermanfaat.22
Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh
data tentang kondisi fisik, letak geografis, sarana dan prasarana,
proses belajar mengajar, serta kegiatan-kegiatan yang ada di SMK
Muhammadiyah 2 Kota Pekanbaru.

18 Lexy J. Moleong, Op.Cit. h. 112
19 Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach,Yogyakarta: Andi Offset, 1993, h. 136
20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,Rineka
Cipta, 2002, h. 189
21 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta:PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1999, h. 109
22 Tohirin, Op. Cit, h. 62

12

Dengan adanya atau yang dihasilkan dari observasi
tersebut, diharapkan dapat mendetesiskan Implementasi sistem
manajemen ISO 9001:2008 di sekolah tersebut.
b. Metode Interview (Wawancara)
Metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari pihak
yang diwawancarai.23 Sedangkan menurut Deddy Mulyana, metode
wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data
dan informasi. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua
orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi
dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan tujuan tertentu.24
Secara garis besar wawancara dibagi menjadi dua, yaitu
terstruktur dan tak terstruktur. Wawancara tak terstruktur sering juga
disebut

dengan

wawancara
interview),

wawancara

kualitatif

dan

wawancara

mendalam,
wawancara

etnografis;

wawancara
terbuka

intensif,

(open-ended

sedangkan

wawancara

terstruktur sering juga disebut wawancara baku (standarized
interview),

yang

susunan

pertanyaannya

sudah

ditetapkan

sebelumnya (biasanya tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang
juga sudah disediakan.
Kegiatan wawancara secara mendalam ini, menggunakan
panduan wawancara yang berisi butir-butir pertanyaan untuk
diajukan

kepada

informan.

Panduan

tersebut

hanya

untuk

memudahkan dalam wawancara,

23Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h. 202
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: Remaja Rosda Karya,
2003, h.180

24

13

penggalian data dan informasi dan selanjutnya tergantung
improfisasi peneliti di lapangan.25
Adapun metode wawancara ini di lakukan dengan para
informan sebagai berikut:
a) Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
b) Wakil manajemen Mutu SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru
c) Bagian Kurikulum SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
d) Guru SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
e) Siswa SMK Muhammadiyah 2 Pekanbar
4. Metode dokumentasi
Metode

dokumentasi

adalah

metode

mencari

data

mengenai variabel yang berupa catatan,transkip, buku, surat kabar,
majalah, notulen, rapat, leger, agenda. 26 Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (Life History), cerita,
biografi, peraturan, kebijakan, dokumentasi yang berbentuk
gambar, misalnya foto, gambar hidup, seketsa.27
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari dokumendokumen yang ada ditempat penelitian yaitu meliputi dokumen
kurikulum, jadwal kegiatan,

struktur

organisasi

dan

dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian
ini.
E. Analisa Data
Menurut Bodgan & Biklen (1982) analisis data kualitatif
merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelolah, mensistensisnya, mencari dan menemukan apa yang penting
25
27

Hamid Patilima, 2005, Metode Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, h. 7

26 Suharsimi Arikunto, Op.cit, h. 88
Sugiono, Op.Cit, h. 82

14

dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.28
Proses pengumpulan data dan analisis data pada prakteknya
tidak mutlak dipisahkan. Kegiatan itu kadang-kadang berjalan secara
bersamaan, artinya hasil pengumpulan data kemudian ditindak
lanjuti dengan pengumpulan data ulang. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
dilapangan dan setelah proses pengumpulan data.
Proses analisis data dalam penelitian ini mengandung tiga
komponen utama, yaitu:
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. 29 Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti
untuk mengumpulkan data selanjutnya. Maka dalam penelitian ini
data yang diperoleh dari informan kunci, yaitu Kepala sekolah,
Bagian kurikulum, dan Guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru,
secara sistematis agar memperoleh gambaran yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Begitupula data yang
diperoleh dari informan pelengkap disusun secara sistematis
agar memperoleh gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Penyajian Data (Display Data)
Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) mengatakan
yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 30
28 Lexy J. Moleong, Op.Cit. h. 248
29 Sugiyono, Op. Cit, h. 338
30 Sugiyono, Ibid, h. 341

15

Sedangkan data yang sudah direduksi dan diklasifikasikan
berdasarkan

kelompok

masalah

yang

diteliti,

sehingga

memungkinkan adanya penarikan kesimpulan atau verifikasi
terhadap Implementasi Sistem Manajemen ISO 9001:2008 Dalam
Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Mengajar

DI SMK

Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
3. Varifikasi (Menarik Kesimpulan)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
berupa detesis atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
Dengan

demikian

kesimpulan

dalam

penelitian

kualitatif

kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
sejak awal tapi mungkin juga tidak, 31 Jadi makna-makna yang
muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan
kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya. Peneliti pada
tahap ini mencoba menarik kesimpulan berdasarkan tema untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan. Ketiga analisis
tersebut terlibat dalam proses saling berkaitan, sehingga
menemukan hasil akhir dari penelitian data yang disajikan secara
sistematis berdasarkan tema-tema yang dirumuskan.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data merupakan suatu langkah untuk
mengurangi kesalahan dalam proses perolehan data penelitian
yang tentunya akan berimbas terhadap hasil akhir dari suatu
penelitian. Maka dari itu, dengan pengecekan keabsahan data pada
penelitian ini harus melalui beberapa teknik pengujian data.
Adapun teknik pengecekan keabsahan yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
31 Ibid, h 345

16

1.

Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menentukan data

dan informasi yang relevan dengan persoalan yang sedang dicari
oleh peneliti, kemudian memusatkan pada hal-hal tersebut secara
rinci. Peneliti hendaknya menggunakan pengamatan dengan teliti
dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang
menonjol.
2.

Triangulasi
Untuk mendapatkan data yang lebih relevan dan urgen

terhadap data yang terkumpul, maka peneliti menggunakan tehnik
triangulasi, yaitu

tehnik

pemeriksaan

keabsahan

data

yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu.32
Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi data
yaitu menggunakan berbagai
arsip,

sumber

data seperti

dokumen,

hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan

mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki
sudut pandang yang berbeda
G. Tahap-Tahap Penelitian.
Tahap penelitian tentang " Implementasi Sistem Manajemen
ISO 9001:2008 Dalam Meningkatkan Kualitas Proses Belajar
Mengajar Pendidikan Agama Islam DI SMK Muhammadiyah 2
Pekanbaru", dibagi menjadi tiga tahapan. Adapun tahap pertama
persiapan, tahap kedua pelaksanaan dan terakhir tahap penyelesaian.

1. Tahap Persiapan.

32Sugiyono, Op.Cit, h. 372

17

Peneliti

melakukan

observasi

pendahuluan

untuk

memperoleh gambaran umum serta permasalahan yang sedang
dihadapi tentang Implementasi Sistem Manajemen ISO 9001:2008
di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, kemudian dijadikan
rumusan masalah untuk diteliti. Observasi tersebut berguna sebagai
bahan acuan dalam pembuatan proposal tesis dan pengajuan judul
tesis, untuk memperlancar pada waktu tahap pelaksanaan penelitian,
maka peneliti mengurus surat ijin penelitian dari Program Pasca
Sarjana UIN SUSKA Riau.
Setelah

persiapan

administrasi

selesai,

maka

peneliti

membuat rancangan atau desain penelitian agar penelitian yang
dilakukan lebih terarah. Selain itu peneliti juga membuat
pertanyaan-pertanyaan

sebagai

pedoman

wawancara

yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dicari
jawabannya atau pemecahannya, sehingga data yang diperoleh
lebih sistematis dan mendalam.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan inti dari suatu penelitian.
Karena

pada

tahap

pelaksanaan

ini

peneliti

mencari

dan

mengumpulkan data yang diperlukan. Tahap pelaksanaan ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
Pertama, Peneliti melakukan pencarian terhadap dokumendokumen resmi yang akan dipergunakan dalam penelitian, termasuk
wawancara guna memperoleh data awal tentang kegiatan apa saja
yang telah dilakukan tentang Implementasi Sistem Manajemen ISO
9001:2008 di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
Kedua, Mengadakan observasi langsung terhadap kegiatan belajar
mengajar dengan melakukan teknik dokumentasi terhadap

18

Implementasi

Sistem

Manajemen

ISO

9001:2008

di

SMK

Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
Ketiga, Peneliti melakukan wawancara terhadap Kepala sekolah,
Bagian kurikulum,WMM (wakil Manajemen Mutu) dan Guru,
terhadap Implementasi Sistem Manajemen ISO 9001:2008 di SMK
Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
Keempat, Peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap
data hasil penelitian agar dapat diketahui hal-hal yang masih belum
terungkap atau masih tersembunyi.
Kelima,

Peneliti

melakukan

perpanjangan

penelitian

guna melengkapi data yang kurang, sehingga memenuhi target
data yang diperoleh lebih valid.
3. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap paling akhir dari
sebuah penelitian. Pada tahap ini, peneliti menyusun data yang telah
dianalisis dan disimpulkan dalam bentuk karya ilmiah yaitu berupa
laporan penelitian dengan mengacu pada peraturan penulisan karya
ilmiah yang berlaku di lingkungan Program Pasca Sarjana UIN
SUSKA Riau.

19

20

.
DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2003,
Hasan Langgulung, Asas Asas Pendidikan Islam, PT. AlHusna Dzikra : 2000
Hamid Patilima, , Metode Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2005
Koentjaraningrat,

Metode-metode Penelitian Masyarakat,

Jakarta:PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1999
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,Bandung: Rosdakarya, 2002
Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya. 1991
Rohani, Supangat, Panduan Manajemen ISO. Bekasi : Bintang
Matahariku Center, 2008.
S.Nasution, Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2001.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Yayasan Penerbit UGM,
1994
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bina Aksara, 1991
------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,Rineka
Cipta, 2002,
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan RD, Alfabeta, Bandung, 2008
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Konseling,
Jakarta, Raja Gafindo Persada, 2012
T. Yuri. MZ, Rahmat Nurcahyo, TQM Manajemen Qualitas Total, PT. Indeks,
Jakarta: 2013
21

Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan peraturan
Pemerintah RI no 47 tahun 2008, Citra Umbara, Bandung, 2006
Vincen, Gaspersz, 2006. ISO 9001:2000 And Continual Quality
Improvement. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama

22