Kekuatan dan Kelemahan HASIL DAN PEMBAHASAN

c. Peneliti menggunakan kuesioner Sickness Impact Profile SIP untuk mengidentifikasi status adapatasi pasien fraktur. Kuesioner SIP yang di kembangkan oleh Bergner Marilyn dan Gilson Betty telah dimiliki hak patennya oleh The Jhons Hopkins University dan peneliti sudah mempunyai ijin untuk menggunakan kuesioner tersebut. d. Peneliti dibantu oleh asisten peneliti yang berkompeten dalam perawatan pasien fraktur. 2. Kelemahan: a. Rentang pemberian sesi pelaksanaan psikoedukasi yang pendek b. Tidak dilakukan follow up pasca pasien keluar rumah sakit c. Variabel perancu yang tidak dapat di kendalikan adalah toleransi, pengalaman, budaya dan kondisi psikologis d. Jumlah sampel yang terbatas 99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan yang bermakna adaptasi pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan pemberian psikoedukasi pada pasien fraktur. 2. Terdapat perbedaan adaptasi yang bermakna pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah perlakuan pemberian psikoedukasi pada pasien fraktur. 3. Ada pengaruh psikoedukasi terhadap adaptasi pada pasien fraktur di RSUD Jombang. Di ketahui terdapat perbedaan yang bermakna antara adaptasi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi sesudah perlakuan psikoedukasi pada pasien fraktur.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas saran peneliti sebagai berikut : 1. Menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam penanganan pasien fraktur dari segi psikososial untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap kejadian yang dialami. 2. Mendesiminasikan hasil temuan penelitian ini pada teman sejawat di tatanan klinis guna peniingkatan pengetahuan dan skill dalam memberian intervensi psikoedukasi terutama pada pasien fraktur post bedah untuk menurunkan respon adaptasi inefektif. 3. Melanjutkan penelitian dengan memberikan psikoedukasi dalam rentang waktu yang lebih lama, pada responden dengan yang mengalami proses adaptasi yang memanjang, serta melakukan follow up pasca pasien keluar RS untuk benar-benar mengevaluasi tingkat adaptasi pasien