1
DINAMIKA PSIKOLOGIS
HARDINESS
PADA IBU YANG MENJADI ORANGTUA TUNGGAL
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika psikologis hardinesss pada orangtua tunggal dan faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan Observasi dengan metode event sampling. Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling,berjumlah 4 orang ibu yang berstatus
sebagai orang tua tunggal, memiliki anak dan tinggal bersama dengan anaknya serta memiliki pekerjaan. Sementara untuk informan pendukung adalah orang yang dekat dengan informan utama
yaitu ipar, kakak dan anak. Data dianalisis secara tematik. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dinamika psikologis hardiness pada orangtua tunggal karena perceraian dan suami meninggal mengalami
perbedaan pada fase awal, orang tua tunggal karena perceraian dimulai pada fase komitmen sementara orang tua tunggal karena suami meninggal dimulai dengan fase kontrol diri. Setelah fase kontrol diri
dan komitmen keduanya mengalami fase yang sama yakni fase tantangan, harapan terhadap anak dan mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi. Temuan yang menarik dari penelitian ini adalah
terungkapnya dimensi spiritualitas yang berupa pasrah, sabar dan syukur. Dimensi spiritualitas tersebut menjadi penguat hardiness pada orang tua tunggal. Faktor yang mempengaruhi hardiness pada orangtua
tunggal adalah penyebab perpisahan, dukungan keluarga dan orang-orang disekitar, motivasi akademik anak dan status pekerjaan.
Kata kunci
: Dinamika psikologis Hardiness, orang tua tunggal, faktor yang mempengaruhi hardiness.
Abstract
The aims of this research to describe about the psychological dynamics of hardiness at single parent and factors that affect the hardiness. The research used qualitative approach, data collection used
interview and observation technique which used event sampling method. Informants in this research chosen purposive sampling, four the mother with the status of single parent, have children and live
with his son and have a job, while supporters to informants is the people close to the primary informants and understand her life, They are chosen in-law, brother and children. Data were analyzed
by thematic. The result of this research found that dynamics of psychological hardiness at single parent of divorce and single parent whose husband died have experienced the differences in the early
phase. Single parent of divorce begins with the comitment, while in single parent whose husband died will begin with the self control, after self control and comitment, they had same phase, that is a
challenge, hope to children and take the lesson of events that happened. The interesting finding of the research is the spirituality dimensions of submissions, patient and gratitude. The spirituality
dimensions has been stronger of hardiness at single parent. Factors that would affect hardiness at single parent is the farewell causes, family and social support, academic motivation of the children
and employment status. Key word
: Dynamics of psychological hardiness, single parent and factors that affect the hardiness.
1. PENDAHULUAN
Menjadi orangtua tunggal merupakan sebuah fase yang tidak dialami oleh semua orang, perubahan fungsi dan peran pada seseorang sebelum dan saat menjadi orangtua tunggal dapat
mempengaruhi pula perubahan pada perekonomian, sosial dan psikologis. Seorang istri yang ditinggal suami karena meninggal dunia maupun karena perceraian, maka dengan terpaksa mereka harus
menjalankan peran sebagai ibu dan ayah sekaligus. Seorang istri tiba-tiba menjalankan multi peran dan mengambil tanggung jawab penuh dalam keluarga, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, cara
2 mengambil keputusan yang tepat untuk kelangsungan keluarga, dan berusaha menguatkan anggota
keluarga atas persoalan yang dihadapi Laksono, 2008. Umumnya perempuan lebih peka dan sensitif terhadap perubahan terutama dalam
kehidupannya. Mereka mengalami stres karena harus memikul peran ganda dalam keluarga. Perempuan tersebut mengalami suatu tekanan hidup karena sebelumnya dijalani bersama-sama dengan
pasangannya sekarang menjadi seorang diri dalam mengatur rumah tangga baik dalam keluarga maupun dalam mendidik dan merawat anak. Perempuan tersebut mengalami masalah psikososial
dalam bentuk tekanan psikologis, seperti dalam bentuk afektif, kognitif, fisik dan perilaku. Selain itu orang tua tunggal pada umumnya akan mengalami masalah keuangan, terlebih bagi mereka yang
berada pada kalangan ekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut akan menambah beban hidup perempuan sebagai orangtua tunggal Sovia, 2009.
Hasil penelitian National Institute For Occupational Safety and Health Muchtar, 2004 menyatakan bahwa penyebab stres dapat berasal dari dalam diri individu yaitu usia, kondisi fisik dan
faktor kepribadian, maupun faktor dari luar individu baik dari keluarga, lingkungan kerja, cita-cita maupun ambisi. Faktor kepribadian yang diduga dapat berperan dalam menghadapi stres adalah
kepribadian tahan banting hardiness. Maddi Nurhidayah Hidayanti, 2009 menyatakan bahwa hardiness
merupakan suatu karakteristik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, stabil dan optimis dalam menghadapi stres dan mengurangi efek negatif dari timbulnya stres yang
harus dihadapi. Individu yang memiliki hardiness tinggi mempunyai serangkaian sikap yang membuat tahan
terhadap stres, senang bekerja keras, dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan, senang membuat keputusan dan melaksanakannya karena memandang hidup ini sebagai sesuatu yang harus
dimanfaatkan dan diisi agar mempunyai makna. Selain itu individu sangat antusias menyongsong masa depan karena perubahan-perubahan dalam kehidupan dianggap sebagai suatu tantangan dan sangat
berguna untuk perkembangan hidupnya, dengan kata lain dalam hidupnya mereka selalu optimis Nurtjahjanti Ratnaningsih, 2011.
Maddi 2002, hardiness diartikan sebagai sikap dan keterampilan untuk bertahan dalam keadaan stres. Hardiness seperti seperangkat keyakinan seseorang mengenai interaksi dirinya dengan
dunia, menekankan pentingnya : keterlibatan daripada isolasi, kontrol daripada ketidakberdayaan, dan tantangan bukan ancaman Kamtsios Karagiannopoulou, 2012.
Menurut Maddi dan Kobasa 2005, terdapat tiga dimensi hardiness yaitu komitmen, kontrol dan tantangan.
a. Komitmen
Komitmen adalah kecenderungan untuk melibatkan diri dalam aktivitas yang sedang dihadapi. Aspek ini berisi keyakinan bahwa hidup itu bermakna dan memiliki tujuan. Individu
juga berkeyakinan teguh pada dirinya sendiri walau apapun yang akan terjadi. b.
Kontrol Diri Kontrol adalah keyakinan individu bahwa dirinya dapat mempengaruhi peristiwa-
peristiwa yang terjadi atas dirinya. Aspek ini berisi keyakinan bahwa individu dapat mempengaruhi atau mengendalikan apa saja yang terjadi dalam hidupnya. Individu percaya
bahwa dirinya dapat menentukan terjadinya sesuatu dalam hidupnya, sehingga tidak mudah menyerah ketika sedang berada dalam keadaan tertekan.
c. Tantangan
Tantangan adalah kecenderungan untuk memandang suatu perubahan yang terjadi sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri, bukan sebagai ancaman terhadap rasa
amannya. Aspek ini berupa pengertian bahwa hal-hal yang sulit dilakukan atau diwujudkan adalah sesuatu yang umum terjadi dalam kehidupan, yang pada akhirnya akan datang
kesempatan untuk melakukan dan mewujudkan hal tersebut.
3 Faktor yang mempengaruhi hardiness menurut Florian dalam Heriyanto, 2001 antara lain faktor
dari dalam diri itu sendiri seperti kemampuan untuk membuat rencana yang realistis, memiliki rasa percaya diri dan positif citra diri, keterampilan individu berkomunikasi.
Schafer 2008 mendefinisikan orangtua tunggal adalah seorang ayah atau seorang ibu yang memikul tugasnya sendiri sebagai kepala keluarga sekaligus mengurus urusan rumah tangga serta
merawat anak-anak. Gading 2009 menyatakan bahwa orangtua tunggal adalah seseorang yang memegang tanggung jawab untuk melindungi, membimbing dan merawat anaknya seorang diri atau
mengadopsi anak sendirian atau individu yang membimbing anak-anaknya seorang diri tanpa adanya pasangan, untuk jangka waktu yang lama dan relatif permanen. Keluarga dengan orangtua tunggal
dideskripsikan sebagai satu orangtua, orangtua yang sendiri, atau keluarga dengan orangtua tunggal Weinraub Gringlas dalam Sussman, Steinmetz Peterson, 1993.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga mengakibatkan seseorang menjadi orangtua tunggal yang berarti akan membawa seseorang untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru
yakni penambahan peran dan serangkaian tugas-tugas ganda yang harus dilakukan. Seiring dengan perjalanan waktu orangtua yang dulunya lengkap dapat menjadi tidak lengkap yang disebabkan karena
adanya perpisahan, yakni kematian, perceraian, sakit, perang atau bencana alam, sehingga orangtua harus menjalankan peran sebagai orangtua tunggal. Artinya hanya terdapat satu orangtua saja dalam
menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan orangtua tunggal, untuk itu ia harus dapat menjalankan peran dan tanggung jawab secara total baik sebagai ibu sekaligus sebagai ayah. Usman, 2007.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dinamika psikologis hardiness pada orang tua tunggal dalam menjalakan fungsi dan perannya di dalam keluarga serta faktor yang
mempengaruhinya.
2. METODE