9
diperoleh melalui ikhtisar hasil pemeriksaan semester IHPS semester 2 tahun 2014 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI.
Teknik Pengambilan Sampel Pola pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara Purposive Sampling.
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria dalam penelitian ini yaitu sampel yang dipilih hanya daerah yang terindikasi menjalankan
praktik politik dinasti. Teknik Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara dokumentasi dan studi pustaka. Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan
mengumpulkan dan mempelajari dokumen dari instansi yang bersangkutan. Dokumen yang dipakai pada penelitian ini adalah dokumen LKPD Pemda seluruh Indonesia tahun anggaran
2012-2013 yang resmi dikeluarkan oleh BPK-RI, Data Opini Audit melalui ikhtisar hasil pemeriksaan semester IHPS semester 2 tahun 2014 yang resmi dikeluarakan oleh BPK-RI,
data mengenai daerah yang terindikasi politik dinasti di Indonesia yang resmi dari Kementerian Dalam Negeri Kemendagri dan Skor EKPPD yang resmi dikeluarkan oleh Kementerian
Dalam Negeri Kemendagri. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Dependen Y Variabel Independen dalam penelitian ini adalah akuntabilitas pelaporan keuangan daerah
Y. Akuntabilitas pelaporan keuangan daerah adalah pertanggungjawaban atas laporan keuangan daerah. Variable ini diukur menggunakan proksi opini audit yang dikeluarkan oleh
BPK, diukur menggunakan skala ordinal dari paling rendah sampai tinggi yaitu 1 = Tidak menyatakan pendapat TMP , 2 = Tidak Wajar TW , 3 = Wajar Dengan Pengecualian WDP
, 4 = Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas WTP-DPP , 5 = Wajar Tanpa Pengecualian WTP.
Variabel Independen X Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Desentralisasi Fiskal X
1
Desentralisasi Fiskal adalah penyerahan kewenangan fiskal dari pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah.
RasioDesentralisasi Fiskal: Pendapatan PAD Total Pendapatan x 100 2 Ketergantungan pada Pemerintah Pusat X
2
Ketergantungan pada pemerintah pusat adalah bagaimana pemerintah daerah mempunyai kemampuan keuangan daerah dalam membiayai pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.
Rasio Ketergantungan pada pemerintah pusat : Dana Alokasi Umum DAU + Dana alokasi khusus DAK Total Pendapatan x 100
a. Politik Dinasti X
3
Politik dinasti adalah sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Variable ini diukur menggunakan dummy 1
untuk daerah dengan kepala daerah yang berlatar belakang politik dinasti serta 0 untuk daerah dengan kepala daerah bukan berlatar belakang politik dinasti.
b. Kinerja Pemerintah Daerah X
4
10
Kinerja adalah prestasi yang telah diperoleh daerah dalam menjalankan pemerintahannya. Variable ini dikuru menggunakan Menggunakan Skor kinerja penyelenggaraan pemerintah
daerah skor EKPPD. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum dan Objek Penelitian Deskripsi Data
Dalam rangka menganalisis pengaruh kinerja keuangan, politik dinasti, dan kinerja pemerintah daerah terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia,
dilakukan pengumpulan data tentang kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio desentralisasi fiskal dan rasio ketergantungan pada pemerintah pusat, Politik dinati diukur
menggunakan dummy yaitu 1 untuk daerah yamg tirindikasi politik dinasti dan 0 untuk darah yang tidak terindikasi politik dinasti, Kinerja Pemerinrah Daerah yang diukur menggunakan
Skor evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah EKPPD yang dikeluarkan oleh kementrian Dalam Negeri kemendagri, seta akuntabilitas pelaporan keuangan daerah diukur
menggunakan skala ordinal. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang terdapat di dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah tahun anggaran 2012-2013 yang telah diaudit dan dipublikasikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI, Data daerah yang terindikasi
politik dinasti dan skor evaluasi kinerja penyelengggaraan pemerintahan daerah EKPPD yang diperoleh dari Kementrian Dalam Negeri Kemendagri, dan juga opini audit yang
dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI. Populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah kabupatenkota di Indonesia. Dari populasi
tersebut kemudian ditentukan sampel dengan menggunakan purposive sampling, dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan pada bab sebelumnya.
Dalam tabel 1 dapat dilihat jumlah kabupatenkota yang terindikasi menjalankan praktik politik dinasti TA 2012-2013 berjumlah 57 daerah, sehingga daerah yang terpilih menjadi
daerah pembanding matched sampel juga sejumlah 57 daerah. Setelah dilakukan uji normalitas data, seluruhnya data berdistribusi normal sehingga jumlah
data yang diolah dengan model regresi dalam penelitian ini berjumlah 114 data. Uji Kualitas Data
1. Uji Deskriptif Statistik
Bagian ini menggambarkan data yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan nilai standar deviasi data.
Tabel 2 menyajikan ringkasan statistik deskriptif untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampel N berjumlah
114. Rata-rata dari data variabel desentralisasi fiskal diketahui adalah 1,0104 dengan standar deviasi sebesar 1,0626. Pada data variabel ketergantungan pada pemerintah pusat rata-ratanya
sebesar 5,8401 dengan standar deviasi 19,1399. Pada variabel politik dinasti rata-ratanya sebesar 0,5000 dengan standar deviasi 0,5022, pada variabel kinerja pemerintah daerah rata-
ratanya sebesar 2,4770 dengan standar deviasi 0,5289, selanjutnya adalah data pada akuntabilitas diketahui rata-rata 3,2719 dan standar deviasinya adalah 1,07493.
11
a. Uji Normalitas Data