Pengujian IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Gambar 4.7 Antarmuka Bantuan Pada Gambar 4.7 ditampilkan informasi tentang petunjuk penggunaan sistem, hal ini dimaksudkan dapat mempermudah pengguna dalam mengoperasikan sistem.

4.2 Pengujian

Tahap selanjutnya dilakukan pengujian terhadap algoritma yang digunakan dalam sistem, yaitu algoritma kriptografi Playfair Cipher dan algoritma kompresi Run Length Encoding. Pada pengujian tugas akhir ini parameter yang dihitung adalah waktu dari kedua algoritma melakukan proses enkripsi-dekripsi dan kompresi- dekompresi serta ukuran file setelah proses kompresi dan dekompresi. Digunakan pula notasi big-O untuk menganalisa kompleksitas algoritma. Terdapat beberapa kriteria dalam pengujian ini, yaitu : 1. Pesan yang digunakanplaintext terdiri dari karakter ASCII yang bersumber dari file teks .txt.doc.docx atau dapat langsung diinputkan pada textbox yang tersedia. Karakter ASCII yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Karakter ASCII yang digunakan Desimal Karakter Desimal Karakter Desimal Karakter 32 Spasi 64 96 ` 33 65 A 97 a 34 66 B 98 b 35 67 C 99 c Universitas Sumatera Utara 36 68 D 100 d 37 69 E 101 e 38 70 F 102 f 39 71 G 103 g 40 72 H 104 h 41 73 I 105 i 42 74 J 106 j 43 + 75 K 107 k 44 , 76 L 108 l 45 - 77 M 109 m 46 . 78 N 110 n 47 79 O 111 o 48 80 P 112 p 49 1 81 Q 113 q 50 2 82 R 114 r 51 3 83 S 115 s 52 4 84 T 116 t 53 5 85 U 117 u 54 6 86 V 118 v 55 7 87 W 119 w 56 8 88 X 120 x 57 9 89 Y 121 y 58 : 90 Z 122 z 59 ; 91 [ 123 { 60 92 \ 124 | 61 = 93 ] 125 } 62 94 126 ~ 63 ? 95 _ 2. Kata kunci Playfair Cipher diinputkan terlebih dahulu oleh user untuk proses enkripsi dan dekripsi pesan, selanjutnya dibentuk matriks kunci yang terdiri dari karakter ASCII seperti pada table 4.1 dan juga kata kunci itu sendiri. 3. Perhitungan kompleksitas algoritma dengan notasi big-O dilakukan secara manual. 4.2.1 Pengujian Proses Enkripsi-Kompresi Sebagai contoh implementasi pada kasus ini, proses enkripsi dan kompresi digunakan plainteks : MAMA dengan kata kunci : ilkom. Universitas Sumatera Utara Proses enkripsi sebagai berikut: Plainteks dalam bentuk bigram : MA MA Matriks kunci dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Matriks kunci i l k o m sp + , - . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 : ; = ? A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z [ \ ] _ ` a b c d e f g h j n p q r s t u v w x y z { | } ~ D engan menggunakan matriks kunci “ilkom” pada Tabel 4.1, bigram “MA” terlebih dahulu dienkripsi, hasilnya yaitu “P” selanjutnya matriks kunci diputar. Pada matriks kunci, huruf yang berada disekitar „M‟ diputar searah jarum jam, sehingga hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Matrisk 4 huruf disekitar huruf „M‟ setelah diputar i l k o m sp + , - . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 : ; = ? A B Universitas Sumatera Utara C D E F G H I J K L R M O P Q S N T U V W X Y Z [ \ ] _ ` a b c d e f g h j n p q r s t u v w x y z { | } ~ Selanjutnya huruf yang berada disekitar „A‟ diputar berlawanan arah jarum jam sehingga hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Matriks 4 huruf disekitar huruf „A‟ setelah diputar i l k o m sp + , - . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 : ; = ? B G C D E A F H I J K L R M O P Q S N T U V W X Y Z [ \ ] _ ` a b c d e f g h j n p q r s t u v w x y z { | } ~ Kunci matriks pada Tabel 4.3 digunakan untuk mengenkripsi bigram kedua pada plainteks, menjadi “PD”. Dengan menggunakan teknik pemutaran kunci dua arah, maka cipherteks yang dihasilkan dari plainteks “MAMA” adalah : “PPD” Universitas Sumatera Utara Selanjutnya cipherteks yang dihasilkan dikompresi dengan algoritma RLE, hasilnya sebagai berikut : “PPD”. Proses enkripsi pesan dapat dilakukan setelah user memasukan file teks yang ingin di proses dengan memilih tombol “buka file” lalu file dibaca dan sistem akan menampilkan ukuran file dan panjang karakter pesan. Selanjutnya user mengisi kata kunci dan memili h tombol “enkripsi”. Kemudian sistem akan menampilkan hasil Ciphertext dan perhitungan waktu eksekusi proses. Setelah itu user memilih tombol “kompresi” untuk pemampatan file ciphertext, kemudian sistem menampilkan hasil kompresi file beserta perhitungan waktu eksekusi proses dan panjang karakter setelah pesan dikompresi. Tampilan hasil proses enkripsi-kompresi dapat dilihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Tampilan pengujian Enkripsi-Kompresi Gambar 4.8 menjelaskan hasil enkripsi dan kompresi dari plainteks „MAMA‟ pada sistem. Dengan kata kunci „ilkom‟ ditampilkan cipherteks dan hasil kompresi pesan beserta jumlah karakternya. Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Pengujian Proses Dekompresi-Dekripsi Hasil dekompresi dengan pesan : “PPD” adalah : “PPD”. Hasil dekripsi pesan dengan kata k unci “ilkom” adalah sebagai berikut : Cipherteks dalam bentuk bigram : “P PD” Matriks kunci yang dibentuk dari kata kunci “ilkom” dapat dilihat pada Tabel 4.1. Proses dekripsi pesan dilakukan dengan mengenkripsi bigram pertama yaitu “P” terlebih dahulu, hasilnya yaitu “MA”. Selanjutnya dilakukan teknik pemutaran kunci 2 arah pada bigram plainteks yang telah dihasilkan. Huruf disekitar „M‟ diputar searah jarum jam, dan huruf „A‟ diputar berlawanan arah jarum jam, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabe l 4.4 Matriks hasil perputaran „M‟ dan „A‟ i l k o m sp + , - . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 : ; = ? B G C D E A F H I J K L R M O P Q S N T U V W X Y Z [ \ ] _ ` a b c d e f g h j n p q r s t u v w x y z { | } ~ Dengan menggunakan matriks kunci pada Tabel 4.4, bigram cipherteks kedua yaitu “PD” didekripsi menjadi “MA”. Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan teknik pemutaran kunci dua arah, maka pesan “PPD” dapat didekripsi menjadi pesan awal yaitu “MAMA” Proses dekompresi-dekripsi pesan pada sistem dapat dilakukan setelah user memasukan file teks yang telah di enkripsi dan dikompresi dengan memilih tombol “buka file” lalu file dibaca dan sistem akan menampilkan ukuran file dan panjang karakter pesan. Setelah itu user memilih tombol “dekompresi” untuk mngembalikan file ke bentuk ciphertext serta menampilkan waktu eksekusi proses. Selanjutnya user mengisi kata kunci sama dengan kata kunci untuk proses enkripsi dan memilih tombol “dekripsi”, kemudian sistem akan menampilkan plaintext dan perhitungan waktu eksekusi proses. Tampilan hasil proses dekompresi dan dekripsi dapat dilihat pada Gambar 4.9. Gambar 4.9 Tampilan pengujian Dekompresi-Dekripsi Gambar 4.9 menjelaskan hasil dekompresi dan dekripsi ciphertext terkompresi. Dengan kata kunc i „ilkom‟ ditampilkan hasil dekompresi pesan yaitu ciphertext dan pesan asli yaitu plaintext beserta jumlah karakternya. Universitas Sumatera Utara 4.2.3 Pengujian Proses Kompresi-Enkripsi Sebagai contoh implementasi pada kasus ini, proses kompresi dan enkripsi digunakan plainteks dengan karakter berulang berurut : “AAAABBBBBB” dengan kata kunci : ilkom. Proses kompresi sebagai berikut: P lainteks “A” mengalami perulangan sebanyak 4 kali dan plainteks “B” mengalami perulangan sebanyak 6 kali maka kompresi dari plainteks “AAAABBBBBB” adalah : “4A6B”. Proses enkripsi sebagai berikut : Plainteks dalam bentuk bigram : 4A 6B Dengan menggunakan matriks kunci pada Tabel 4.1, bigram pertama yaitu “4A” dapat dienkripsi menjadi “7”. Selanjutnya karakter disekitar „4‟ diputar searah jarum jam ,sehingga matriks hasil dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Ma trisk hasil disekitar „4‟ setelah diputar i l k o m sp + , - . 1 2 3 9 4 6 7 8 : 5 ; = ? A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z [ \ ] _ ` a b c d e f g h j n p q r s t u v w x y z { | } ~ Universitas Sumatera Utara Selanjutnya karakter disekitar „A‟ diputar berlawanan arah jarum jam, dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Ma trisk hasil disekitar „A‟ setelah diputar i l k o m sp + , - . 1 2 3 9 4 6 7 8 : 5 ; = ? B G C D E A F H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z [ \ ] _ ` a b c d e f g h j n p q r s t u v w x y z { | } ~ Kunci matriks pada Tabel 4.6 digunakan untuk mengenkripsi bigram kedua pada plainteks, yaitu “6B” menjadi “7”. Dengan menggunakan teknik pemutaran kunci dua arah, maka cipherteks yang dihasilkan dari plainteks yg telah terkompresi yaitu “4A6B” adalah : “77” Proses kompresi pesan pada sistem dapat dilakukan setelah user memasukan file teks yang ingin diproses dengan memilih tombol “buka file” lalu file dibaca dan sistem akan menampilkan ukuran file serta panjang karakter pesan. Setelah itu user memilih tombol “kompresi” dan selanjutnya mengisi kata kunci untuk menghasilkan ciphertext dari pesan. Tampilan hasil proses kompresi dan enkripsi dapat dilihat pada Gambar 4.10 Universitas Sumatera Utara .Gambar 4.10 Tampilan pengujian Kompresi-Enkripsi Gambar 4.10 menjelaskan hasil kompresi dan enkripsi dari plaintext “AAAABBBBBB”. Dengan kata kunci „ilkom‟ ditampilkan hasil kompresi pesan dan ciphertext beserta jumlah karakternya. 4.2.4 Pengujian Proses Dekripsi-Dekompresi Cipherteks dalam bentuk bigram : 7 7 Dengan menggunakan kata kunci “ilkom” matriks kunci pada Tabel 4.1 digunakan untuk mendekripsi pesan. Untuk bigram pertama yaitu “7” plainteks yang dihasilkan adalah “4A”, selanjutnya untuk mendekripsi bigram kedua yaitu “7” dilakukan perputaran kunci terhadap karakter disekitar „4‟ diputar searah jarum jam dan karakter disekitar „A‟ diputar berlawanan arah jarum jam. Matriks hasil perputaran dapat dilihat pada Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Matriks hasil setelah perputaran i l k o m sp + , - . 1 2 3 9 4 6 7 8 : 5 ; = ? B G C D E A F H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z [ \ ] _ ` a b c d e f g h j n p q r s t u v w x y z { | } ~ Dengan menggunakan matriks kunci pada Tabel 4.7, bigram cipherteks kedua yaitu “7” didekripsi menjadi “6B”. Dengan menggunakan teknik pemutaran kunci dua arah, maka cipherteks “77” dapat didekripsi menjadi pesan yaitu “4A6B”. Pesan 4A6B bukan merupakan plainteks awal, dilakukan dekompresi : 4 adalah angka yang merupakan nilai perulangan dari karakter A, 6 adalah angka yang merupakan nilai perulangan dari karakter B, sehingga di dapat palinteks awal adalah : “AAAABBBBBB” Proses dekripsi pesan pada sistem dapat dilakukan setelah user memasukan file teks yang telah di enkripsi dan dikompresi dengan memilih tombol “buka file” lalu file dibaca dan sistem akan menampilkan ukuran file dan panjang karakter pesan. Setelah itu user user mengisi kata kunci yang sama dengan kata kunci untuk proses enkripsi, memilih tombol “dekripsi”. Selanjutnya memilih tombol “dekompresi” untuk menampilkan plaintext dan perhitungan waktu eksekusi proses. Tampilan hasil proses dekripsi dan dekompresi dapat dilihat pada Gambar 4.11. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11 Tampilan pengujian Dekripsi-Dekompresi Gambar 4.11 menjelaskan hasil dekripsi dan dekompresi dari ciphertext terkompresi. Dengan kata kunci „ilkom‟ ditampilkan hasil dekripsi pesan yaitu ciphertext dan pesan asli yaitu plaintext beserta jumlah karakternya. 4.2.5 Hasil Pengujian Algoritma terhadap waktu Pada pengujian kali ini akan dilakukan dengan menggunakan 3 plaintext dengan jumlah karakter yang berbeda. Pada masing-masing plaintext akan dilakukan pengujian sebanyak 3 kali dengan kunci yang berbeda terhadap waktu proses enkripsi dan kompresinya. Pengujian terhadap waktu proses dapat dilihat pada Table 4.8 . Tabel 4.8 Pengujian terhadap waktu proses Plainteks Ukuran Awal Cipherteks Hasil Kompresi Ukuran Akhir Waktu Proses Rata-rata waktu Ananda Dwi Putri 16 BjetecCykoNquvk BjetecCykoNquvk 16 0,1153196 0.181410 9 FsxibeCxgNzpym FsxibeCxgNzpym 0.3534246 Universitas Sumatera Utara an CygnSyppl an CygnSy2pl 0.0754886 Kompresi lossless run length encoding dan kriptografi simetris playfair cipher 78 Pistcpoim}ymnoki v}wlzhnnr}hnak aj.rcj2mqdd{rga~5 {rdvs;qobzhtl{q ke Pistcpoim}ymnoki v}wlzh2nr}hnak aj.rcj¥2mq2d{rga~ ¥5{rdvs;qobzh2 tl{qke 78 0,3619115 0.382058 8 Lnnlqcjgjrioiov}s t+xmhgq,+jkyqmqz 0mkzuqzgtyakjt7bq o,qqb9jtghkt:a|hn 6+ L2nlqcjgjrioiov}s t+xmhgq,+jkyqmqz ¥0mkzuqzgtyakjt¥7 bqo,qqb¥9jtghkt: a|hn¥6+ 0.4092215 Nkjkpgmhdrujpwquo atl +qgaflkdls}{ad- nbtqu}urj}_x_tjc| xevxg.qatev- Nkjkpgmhdrujpwquo atl +qgaflkdls}{ad- nbtqu}urj}_x_tjc| xevxg.qatev- 0.3750435 Kompresi adalah sebuah proses mengubah ukuran data menjadi lebih kecil dari ukarannya yang semula sehingga dapat lebih menghemat kebutuhan tempat penyimpana n dan waktu untuk transmisi data. 189 Pistcpobfjoqwqtv {~f{hk|sr,igxhvuz- rhypidgedh0eotdge 1qunmq8ipju0j,{r1e pllbyp,qlxw|mi24 fq|n4?}1g8w - rgG+oq,3yGrrpi z45Bi+lizzo u8o6FsDPjHnv iLibiUyKo5tq[sJ Sj Pistcpobfjoqwqtv {~f{hk|sr,igxhvuz- rhypidgedh¥0eotdg e¥1qunmq¥8ipju¥0j, {r¥1epllbyp,qlxw| mi¥2¥4fq|n¥4? }¥1g¥8w- rgG+oq,¥3yG2r piz¥4¥5Bi+li 2zou¥8o¥6FsD PjHnviLibiUyK o¥5tq[sJSj 189 0,4802678 0.505719 Lnnlqcjgbhsfg z.ialhif.gh0wnz +r|co.w1qf1ei dt2jy4n xi1z mv2sfmzi=dx}; 2o9}f9j7q};f4y||nx FvCfHj?.mB} 2fh2u=;.:- l|dE|h2zvFf: m+vHoNrCxUoQqY 4xRdgmdSc_+ }`oX`lw3g L2nlqcjgbhsfg z.ialhif.gh¥0wnz +r|co.w¥1qf¥1ei dt¥2jy¥4n xi¥1z mv¥2sfmzi=dx };¥2o¥9}f¥9j¥7q}; f¥4y2|nxFvCfHj ?.mB}¥2fh¥2u=; .:- l|dE|h¥2zvFf: m+vHoNrCxUoQqY ¥4xRdgmdSc_ +}`oX`lw¥3g 0.4543715 Nkjkpgmhdakfp sosio}qwqetf~_ gexk, k2.o|ei6g`{`ed5{zl ob5lm.|e;+kc;.| +p8wryh|B8tioinoB DHsF|Dpgj~or{u noF+xyxduMtB rkbHBsok-- }bJtSGtXKvYkJ 000SivlkjlsXmfh` 4 Nkjkpgmhdakfp sosio}qwqetf~_ gexk, k¥2.o|ei¥6g`{`ed¥ 5{zlob¥5lm.|e;+ kc;.|+p¥8wryh|B¥8ti oinoBDHsF|Dpgj~ or{unoF+xyxd uMtBrkbHBsok2- }bJtSGtXKvYkJ ¥02¥0SivlkjlsXm fh`¥4 0.5825178 Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian waktu proses yang didapat berdasarkan masing-masing plaintext dengan jumlah karakter yang berbeda-beda dapat diilustrasikan pada sebuah grafik pada Gambar 4.12. Gambar 4.12 Grafik Hubungan Panjang Plainteks dengan Waktu Pada Gambar 4.12 ditunjukkan lama waktu yang dibutuhkan untuk mengenkripsi dan kompresi plainteks 12 karakter adalah 0.5 sekon, lama waktu yang dibutuhkan untuk mengenkripsi dan kompresi plainteks 78 karakter adalah 1.1 sekon, sedangkan lama waktu yang dibutuhkan untuk mengenkripsi dan kompresi pesan dengan jumlah karakter sebanyak 189 adalah 1.5 sekon. Dari grafik yang ditunjukan pada Gambar 4.12 dapat dilihat bahwa hubungan antara jumlah plainteks berbanding lurus terhadap waktu proses enkripsi dan kompresi. 4.2.6 Hasil Pengujian String Homogen dana Heterogen Pengujian ini menggunakan 2 jenis string yang berbeda pada proses kompresi dan dekompresinya, yaitu string yang terdiri dari deretan karakter yang sama Homogen dan string terdiri dari karakter yang berbeda Heterogen. Hasil pengujian string Homogen dan Heterogen menggunakan algoritma RLE dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 Plainteks 12 Karakter Plainteks 78 Karakter Plainteks 189 Karakter W a k tu s Jumlah Plainteks Grafik Panjang Plainteks dan Waktu Waktu Proses Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Pengujian string Homogen String Homogen No Jumlah Karakter Jenis Karakter Ukuran sebelum Kompresi Byte Ukuran setelah kompresi Byte Rc Cr Rd 1 14 1 14 6 2.34 42.80 0.572 2 26 1 26 6 4.34 23.00 0.77 3 42 1 42 6 7 14.20 0.858 4 84 1 84 6 14 7.14 0.928 5 150 1 150 7 21.4 4.67 0.953 6 500 1 500 7 71.4 1.40 0.986 Rata-rata 20.08

15.54 0.8445