2. Efisiensi Sistem atau perangkat lunak yang akan dibangun harus sesederhana mungkin dan
memiliki tampilan yang user friendly agar mudah digunakan oleh pengguna, serta memiliki halaman petunjuk.
3. Ekonomi Sistem atau perangkat lunak yang akan dibangun harus dapat bekerja dengan baik
tanpa perlu mengeluarkan biaya yang tinggi. 4. Dokumentasi
Sistem atau perangkat lunak yang akan dibangun dapat menyimpan data hasil enkripsi, kompresi pesan serta hasil dekompresi dan dekripsi pesan, dan juga tata
cara penggunaan sistem. 5. Manajemen kualitas
System atau perangkat lunak yang dibangun harus memiliki kualitas yang baik yaitu proses enkripsi dan dekripsi yang akurat serta proses kompresi dan dekripsi
yang cepat. 6. Kontrol
Perangkat lunak yang dibangun akan menampilkan pesan error untuk setiap input yang tidak sesuai.
3.2 Perancangan Sistem
Sistem ini dirancang dengan membuat flowchart, use case, activity diagram, dan sequence diagram.
3.2.1 Flowchart Pada tahap ini, akan dibuat lima buah flowchart untuk masing-masing algoritma yang
digunakan pada sistem ini, yaitu: flowchart enkripsi Playfair Cipher, flowchart kompresi RLE, flowchart dekripsi Playfair Cipher, flowchart dekompresi RLE dan
flowchart sistem.
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.1 Flowchart Proses Enkripsi Proses enkripsi pesan ini menggunakan algoritma klasik Playfair Cipher yang
dimodifikasi dengan teknik pemutaran kunci dua arah. Proses enkripsi dapat dilihat pada flowchart Gambar 3.2 berikut ini:
Gambar 3.2 Flowchart enkripsi Playfair Cipher
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.2 Flowchart Proses Kompresi Setelah proses enkripsi menghasilkan cipherteks, selanjutnya dilakukan proses
kompresi untuk memampatkan pesan menjadi ukuran yang lebih kecil dengan menggunakan algoritma RLE. Proses kompresi pesan dapat dilihat pada flowchart
Gambar 3.3 berikut ini :
Gambar 3.3 Flowchart kompresi RLE
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.3 Flowchart Proses Dekripsi Proses dekripsi dilakukan setelah pesan di dekompresikan dengan RLE, sehingga
menghasilkan cipherteks yang sama dengan pesan sebelum proses kompresi dilakukan. Proses dekripsi pesan dapat dilihat pada flowchart Gambar 3.4 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Flowchart dekripsi Playfair Cipher
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.4 Flowchart Proses Dekompresi Proses dekompresi dilakukan untuk mengembalikan pesan ke ukuran semula yaitu
cipherteks sebelum dilakukan kompresi. Langkah dekompresi dapat dilihat pada flowchart Gambar 3.5 berikut ini :
Gambar 3.5 Flowchart dekompresi RLE
3.2.1.5 Flowchart Sistem Flowchart sistem secara umum digambarkan pada Gambar 3.6. Pada Flowchart ini
digambarkan sistem yang akan dibangun memiliki tiga parameter halaman yang dapat dipilih oleh user, yaitu halaman petunjuk penggunaan, halaman profil, dan halaman
utama sistem yaitu pengamanan dan kompresi data.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6 Flowchart Sistem
3.2.2.Use Case Diagram Use case adalah rangkaian uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk
sebuah sistem secara teratur yang dilakukan oleh actor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model serta direalisasikan dengan
kolaborasi Whitten, 2004. Berikut ini adalah use case diagram yang dirancang untuk menganalisa
komponen-komponen apa saja yang berperan dalam sistem. Use case diagram sistem pada aplikasi dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Use case diagram
Berikut ini merupakan tabel spesifikasi use case untuk enkripsi pesan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi Use Case enkripsi pesan
Name Enkripsi pesan
Actors User
Trigger User menginputkan plaintext yang akan di enkripsi dan
menginputkan kunci Preconditions
User telah menyiapkan plaintext yang disimpan dalam bentuk .txt atau .doc dan user juga dapat menginputkan
langsung plaintext kedalam system Post Conditions
User dapat melihat hasil enkripsi pesan Ciphertext Success Scenario
1. User telah menginputkan plaintext yang akan
dienkripsi dan kuncinya. 2.
User mengakses tombol enkripsi.
Universitas Sumatera Utara
3. Sistem melakukan proses enkripsi plaintext yang
telah diinputkan. 4.
User dapat melihat hasil enkripsi plaintext yaitu Ciphertext..
Alternative Flows -
Berikut ini merupakan tabel spesifikasi use case untuk kompresi pesan dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 spesifikasi Use Case kompresi pesan
Name Kompresi pesan
Actors User
Trigger User menginputkan pesan yang akan di kompresi
Preconditions User mengakses tombol kompresi
Post Conditions User dapat melihat hasil kompresi pesan
Success Scenario 1.
User telah menginputkan pesan yang akan dikompresi
2. User mengakses tombol kompresi
3. Sistem melakukan proses kompresi pesan yang telah
diinputkan. 4.
User dapat melihat hasil kompresi pesan Alternative Flows
-
Berikut ini merupakan tabel spesifikasi use case untuk dekompresi pesan dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 spesifikasi Use Case dekompresi pesan
Name Dekompresi pesan
Actors User
Trigger User menginputkan pesan yang akan di dekompresi
Universitas Sumatera Utara
Preconditions User mengakses tombol dekompresi
Post Conditions User dapat melihat hasil dekompresi pesan.
Success Scenario 1.
User telah menginputkan pesan yang akan didekompresi.
2. User mengakses tombol dekompresi
3. Sistem melakukan proses dekompresi pesan yang
telah diinputkan. 4.
User dapat melihat hasil dekompresi pesanplaintext Alternative Flows
-
Berikut ini merupakan tabel spesifikasi use case untuk dekripsi pesan dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 spesifikasi Use Case dekripsi pesan
Name Dekripsi pesan
Actors User
Trigger User menginputkan pesan ciphertext yang akan di dekripsi
Preconditions User mengakses tombol dekripsi
Post Conditions User dapat melihat hasil dekripsi pesan plaintext
Success Scenario 1.
User telah menginputkan pesan yang akan didekripsi.
2. User mengakses tombol dekripsi
3. Sistem melakukan proses dekripsi pesan yang telah
diinputkan. 4.
User dapat melihat hasil dekripsi pesanplaintext Alternative Flows
-
Universitas Sumatera Utara
3.2.3 Activity Diagram Activity diagram juga merupakan bagian dari pemodelan sistem, menampilkan
gambaran berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang. Activity diagram lebih menggambarkan proses
– proses dan jalur – jalur aktivitas dari level atas secara umum Whitten, 2004.
Berikut ini adalah activity diagram untuk proses enkripsi dan kompresi pesan dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut ini :
Gambar 3.8 Activity Diagram Enkripsi dan Kompresi
Berikut ini adalah activity diagram untuk proses dekompresi dan dekripsi pesan dapat dilihat pada Gambar 3.9 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.9 Activity Diagram Dekompresi dan Dekripsi
3.2.4 Sequence Diagram Sequence diagram diagram urutan adalah suatu diagram yang memperlihatkan
interaksi – interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau
rangkaian waktu. Sequence diagram diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan keluaran yang
dihasilkan Whitten, 2004. Sequence diagram pada sistem yang dirancang ditunjukkan pada Gambar 3.10 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.10 Sequence Diagram Sistem
3.3 Perancangan Antar Muka