Kompresi Data LANDASAN TEORI

Tabel 2.5. Ma triks 4 huruf disekitar huruf „L‟ sebelum diputar Kemudian matrik 4 huruf tersebut diputar berlawanan jarum jam, sehingga hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6. Matriks 4 huruf disekitar huruf „L‟ setelah diputar Kunci matriks pada Tabel 2.6 digunakan untuk mengenkripsi bigram kedua pada plaintext. Proses ini terus berulang sampai plaintext habis dienkripsi. Dengan menggunakan teknik pemutaran kunci dua arah, maka ciphertext yang dihasilkan dari plaintext “ILKOM” adalah: Plaintext setelah disusun sesuai dengan bigram dan aturan: IL KO MX Ciphertext yang dihasilkan: MK DA CW Dapat dilihat ciphertext yang dihasil dari algoritma Playfair Cipher klasik dengan Playfair Cipher Modifikasi teknik pemutaran kunci dua arah memiliki perbedaan meskipun dengan plaintext yang sama.

2.3 Kompresi Data

Kompresi adalah sebuah proses mengubah ukuran data menjadi lebih kecil dari ukarannya yang semula sehingga dapat lebih menghemat kebutuhan tempat penyimpanan dan waktu untuk transmisi data . Saat ini terdapat berbagai tipe A I L K O B M C D E F G H N P Q R S T U V W X Y Z A I K D O B M L C E F G H N P Q R S T U V W X Y Z Universitas Sumatera Utara algoritma kompresi , antara lain: Huffman, IFO, LZHUF, LZ77 dan variannya LZ78, LZW, GZIP, Dynamic Markov Compression DMC, Block-Sorting Lossless, Run Length Encoding RLE, Shannon-Fano, Arithmetic, PPM Prediction by Partial Matching, Burrows-Wheeler Block Sorting, dan Half Byte. Untuk melakukan kompresi data telah banyak algoritma yang telah dikembangkan. Namun, secara umum algoritma kompresi data dapat di bagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan dapat tidaknya rekontuksi ke data asli dilakukan yaitu: 1. Kompresi Lossless Kompresi lossless adalah kompresi yang menjaga keakuratan dari data yang telah di kompres, bila selama proses kompresi terjadi perubahan atau hilangnya informasi dari data bahkan hanya beberapa bit saja, tidak dapat ditoleransi. Sehingga teknik kompresi ini bersifat reversible yaitu hasil kompresi dapat dikembalikan ke bentuk semula secara utuh. Teknik kompresi lossless ini lebih cocok diaplikasikan pada teks, gambar medis, atau photo hasil satelit dimana hilangnya beberapa detail pada data dapat berakibat fatal. Contoh algoritma lossless adalah Run Length Encoding, Arithmetic Coding, Huffman Coding, dan lain-lain. 2. Kompresi Lossy Berbeda dengan teknik kompresi lossless, pada kompresi lossy perubahan atau hilangnya beberapa informasi pada data dapat ditoleransi, sehingga hasil kompresi tidak bisa lagi dikembalikan ke bentuk semula irreversible. Namun, hasil kompresi masih bisa mempertahankan informasi utama pada data. Kompresi ini cocok diaplikasikan pada file suara, gambar atau video. Umumnya teknik ini menghasilkan kualitas hasil kompresi yang rendah, namun rasio kompresinya cenderung tinggi. Contoh algoritma kompresi lossy adalah Fractal Compression, Wavelet Compression, Wyner-Ziv Coding WZC, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

2.4 Run Length Encoding