Microcontroller AVR ATMega 16 Teori dasar 1.

Gambar 2.3. Pin -pin ATmega16 Kemasan 40 –pin. 1. Struktur Memori Untuk memaksimalkan performa dan paralelisme, AVR menggunakan arsitektur Harvard dengan memori dan bus terpisah untuk program dan data. Instruksi pada memori program dieksekusi dengan pipelining single level. Selagi sebuah instruksi sedang dikerjakan, instruksi berikutnya diambil dari memori program. 2. Flash Memori ATMega16 memiliki 16K byte flash memori dengan lebar 16 atau 32 bit. Kapasitas memori itu sendiri terbagi manjadi dua bagian yaitu bagian boot program dan bagian aplikasi program. Flash memori memiliki kemampuan mencapai 10.000 write dan erase. 3. Memori SRAM Penempatan memori data yang lebih rendah dari 1120 menunjukkan register, IO memori, dan data internal SRAM. 96 alamat memori pertama untuk file register dan memori IO, dan 1024 alamat memori berikutnya untuk data internal SRAM. Lima mode pengalamatan yang berbeda pada data memori yaitu direct, indirect, indirect dis-placement, indirect pre-decreament dan indirect post-increament .Pada file register, mode indirect mulai dari register R26-R31. Pengalamatan mode direct mencapai keseluruhan kapasitas data. Pengalamatan mode indirect displacement mencapai 63 alamat memori dari register X atau Y. Ketika meggunakan mode pengalamatan indirect dengan predecrement dan post increment register X, Y, dan Z akan didicrement-kan atau di-increment-kan. Pada ATMega16 memiliki 32 register, 64 register IO dan 1024 data internal SRAM yang dapat mengakses semua mode-mode pengalamatan. 4. Memori EEPROM Pada EEPROM ATMega16 memiliki memori. Memori yang dimiliki sebesar 512 byte. Memori tersebut memiliki daya tahan 100.000 siklus writeread.

2.2.7. Sensor DHT11

DHT11 merupakan sensor yang telah teruji keakuratannya dalam pengukuran suhu dan kelembaban suatu udara. DHT11 memiliki perbedaan dari sensor-sensor yang lain antara lain dapat mengukur dua faktor sekaligus dalam satu sensor yaitu suhu dan kelembaban, serta harganya yang terjangkau. Sensor DHT11 memerlukan resistor 10K pada kaki VCC dan data untuk menghindari arus langsung yang masuk ke sensor sebelum masuk ke Microcontroller. Berikut adalah gambar dari alat pendeteksi suhu dan kelembaban DHT11: Gambar 2.4. Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11. Spesifikasi dari sensor suhu dan kelembaban DHT11 sebagai berikut : 1. Pasokan voltage: 5 Volt 2. Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C 3. Kelembaban :20-90 RH ± 5 RH error 4. Interface: Digital

2.2.8. Prinsip Kerja Sensor LM35

Sensor suhu IC LM35 merupakan chip IC produksi Nasional. Semi konduktor yang berfungsi untuk mengetahui temperatur suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperatur yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperatur menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM35 merupakan chip IC dengan kemasan yang bervariasi, pada umumnya kemasan sensor suhu LM35 adalah kemasan TO-92 seperti terlihat pada gambar dibawah : Gambar 2.5. Sensor LM35 Gambar 2.6. Rangkaian Sensor LM35 Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM35 pada dasarnya memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supply tegangan DC +5 volt, sebagai pin output hasil penginderaan dalam bentuk perubahan tegangan DC pada Vout dan pin untuk Ground. Karakteristik sensor suhu IC LM35 adalah: 1. Memiliki sensitifitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVoltºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celsius. 2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC. 3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC. 4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.