turun. Untuk perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran menjadi stabil. Pada
power supply regulasinya ± 5 dengan perubahan tegangan dan arus sehingga medan magnet yang dihasilkan tidak stabil, dan pada constan current meskipun
tegangan berubah-ubah arus tetap stabil sehingga medan magnet yang dihasilkan akan stabil.
4.2 Pengukuran Gelombang Ripple pada Power Supply dan Constan Current
Pada power supply ripple nya masih besar karena tegangan pada jala jala tidak stabil sehingga output nya berubah-ubah, sedangkan pada constan curret ripplenya
kecil Karena arus yang masuk di stabilkan meskipun tegangan berubah-ubah. Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil.
a. Ripple Power Supply b. Ripple Constan Current
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Gelombang pada Power Supply dan Constan Current.
Jadi pada pengukuran baiknya digunakan constan current. V
r
= I TC ; Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple akan semakin
besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan rippleakan semakin kecil. Untuk penyederhanaan biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu
gelombang sinus dari jala-jala listrik yang frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp = 1f = 150 = 0.02 det. Ini berlaku
untuk penyearah setengah gelombang. Untuk penyearah gelombang penuh, tentu saja frekuensi gelombangnya dua kali lipat, sehingga T = 12 Tp = 0.01 det.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hasil pengukuran RL
4.3.1 Pengukuran Hambatan R
Untuk pengambilan data dari hambatan koil adalah dengan melihat perbedaan luas penampang resistivitas sepanjang kawat. Luas penampang yang berbeda-beda
sepanjang kawat dapat mempengaruhi pengambilan data yang dilakukan, Karena adanya perbedaan luas penampang sepanjang kawat, bahwa hambatan R
sebanding dengan panjang kawat yang dilalui arus listrik. Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Hambatan pada Koil
Tegangan Volt Arus A
Tegangan Volt 5.12
1 5.12
9.64 2