10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 Siamat,2001:87 mendefinisikan bank sebagai badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Sedangkan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, tata cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatannya disebut sebagai perbankan.
B. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank
Berikut ini adalah penjelasan dari asas, fungsi, dan tujuan bank, sebagai berikut :
1. Asas Bank
Berdasarkan UU No.10 Tahun 1998 Siamat,2001:87 tentang perbankan, bank-bank di Indonesia dalam melaksanakan tugasnya
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.
2. Fungsi Bank
Susilo, dkk 2000:6 menyatakan bahwa fungsi bank secara umum adalah sebagai berikut :
a Agent of Trust
Aktivitas perbankan dilandasi oleh rasa saling percaya antara bank dengan nasabahnya. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak
akan disalah gunakan oleh bank atau hilang karena bangkrut, sedangkan bank percaya bahwa debitur akan menggunakan dana
kreditnya untuk aktivitas bisnisnya dan mampu mengembalikan dalam batas waktu yang telah ditetapkan.
b Agent of Development
Bank merupakan salah satu alat moneter untuk ikut andil dalam menggerakkan sektor
riil
antara lain investasi, distribusi, dan konsumsi
c Agent of Services
Bahwa bank juga menawarkan jasa perbankan lain dalam kegiatan ekonomi masyarakat antara lain berupa bank garansi, transfer,
referensi, ATM,
safe deposit box
. 3.
Tujuan Bank Adapun tujuan bank sebagaimana yang diamanatkan oleh UU No.10
Tahun 1998 tentang perbankan adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
C. Kegiatan Usaha Bank
Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan meliputi :
1. Penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang disamakan dengan itu.
2. Pemberian kredit.
3. Penerbitan surat pengakuan hutang.
4. Pembeli, penjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun
kepentingan dan atas perintah nasabahnya, seperti : a
Surat-surat wesel. b
Surat pengakuan hutang. c
Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah. d
Serifikat BI. e
Obligasi. f
Surat dagang berjangka waktu sampai 1 tahun. g
Surat berharga lain berjangka waktu sampai 1 tahun. 5.
Pemindahan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun nasabah. 6.
Penempatan dana pada, meminjamkan dana dari atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk,
cheque
, atau sarana lainnya.