54 x= Simpangan meter
2. Pemilihan Bahan
Bahan pegas yang paling umum digunakan adalah pegas menurut standard JIS dilambangkan dengan SUP atau baja ST-70 yang dapat disepuh dengan baik setelah
pegas terbentuk. Sifat mekanis untuk bahan SUP adalah sebagai berikut: 3.
Modulus gelincir G = 8 x 103 kgmm
2
4. Ultimate tensile strength = 60 sampai dengan 70 kgmm
2
3. Lenturan Defleksi pegas
besarnya defleksi pegas ulir dapat diturunkan dengan cara analisis deformasi kawat pegas akibat puntiran.
= =
=
0,003.10
3
y = = 133,33.10
3
m
4.2.5 Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpe nting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.
1. Mendesain Poros
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka berbagai macam factor keamanan biasanya dapat ddiambil alam perencanaan,sehingga koreksi
pertama dapat diambil kecil. Jika factor koreksi adalah f
c
. Maka daya rencana P
d
kW sebagai patokan. P
d
= f
c
Pkw Tabel 4.1 Faktor
– factor koreksi daya yang akan ditransmisikan,f
c
Dik: daya generator : 8 KW
Putarann : 250 rpm
P
d
= f
c.
P = 1,5 × 8 kw
= 12 kw
Daya yang Akan Ditransmisikan f
c
Daya rata-rata yang diperlukan 1,2 - 2,0
Daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2
Daya normal 1,0 - 1,5
Universitas Sumatera Utara
55
2. Torsi
Dengan adanya daya dan putaran, maka poros akan mendapat beban berupa momen punter. Oleh sebab itu dalam penentuan ukuran-ukuran utama dari poros akan
dihitung berdasarkan beban punter serta kemungkinan-kemungkinan keju- tantumbukan dalam pembebanan.
Besarnya momen puntir yang dikerjakan pada poros dapat dihitung dari rumus dibawah ini:
n P
M
d p
5
10 74
, 9
Dimana: M
P
: momen puntir P
d
: daya rencana N
: putaran rpm M
p
=
n P
d 5
10 74
, 9
=
250 12
10 74
, 9
5
kw
= 0,468 × 10
5
kg.mm
3. Bahan Poros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja karbon yang difinis dingin disebut bahan S-C yang dihasilkan dari ingot yang di-kill baja yang dideoksidasi-
kan dengan ferrosilikon dan dicor, kadar karbon terjamin. Jenis-jenis baja S-C beser- ta sifat-sifatnya. Seperti ditunjukan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Batang baja karbon yang difinis dingin Standar JIS Lambang
Perlakuan Panas
Diameter mm
Kekuatan Tarik
kgmm
2
Kekerasan H
R
C H
R
B H
B
S35C-D Dilunakkan
20 atau ku- rang
21-80 58-79
53-69 84-23
73-17 -
144-216 Tanpa dilu-
20 atau ku- 63
– 82 87
– 25 -
Universitas Sumatera Utara
56 nakkan
rang 21
– 80 58
– 72 84
– 19 160-225
S45C-D Dilunakkan
20 atau ku- rang
21 – 80
65 – 86
60 – 76
89 – 27
85 – 22
- 166-238
Tanpa dilu- nakkan
20 atau ku- rang
21 – 80
71 – 91
66 – 81
12 – 30
90 –24
- 183-253
S55C-D Dilunakkan
20 atau ku- rang
21 – 80
72 – 93
67 – 83
14 – 31
10 – 26
- 188-260
Tanpa dilu- nakkan
20 atau ku- rang
21- 80 80
– 101 75
– 91 19
– 34 16
– 30 -
213-285
Dalam perancangan ini, bahan untuk poros input dan poros output dipilih sa- ma, yaitu bahan jenis S45C-D dengan kekuatan tarik
b
= 65 kgmm
2
. Tegangan ge- ser izin dari bahan ini diperoleh dari rumus :
2 1
f f
b a
S S
dimana:
a
= tegangan geser izin kgmm
2
b
= kekuatan tarik bahan kgmm
2
1
f
S
= faktor keamanan yang bergantung pada jenis bahan, di mana untuk bahan S-C besarnya adalah 5,6
2
f
S
= faktor keamanan yang bergantung dari bentuk poros, di mana har- ganya berkisar antara 1,3
– 3,0. Untuk harga
2
f
S
diambil sebesar 2 maka tegangan geser izin bahan jenis S35C-D adalah
2 6
, 5
65
a
2
8 ,
5 mm
kg
4. Diameter Poros