HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Daftar Gambar Halaman Gambar 1.1. Hasil Kerja Siswa 10 Gambar 1.2. Hasil Kerja Siswa 10 Gambar 2.1. Matematisasi Horizontal dan Vertikal 19 Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 46 Gambar 4.1. Diagram Kemampuan Penalaran 82 Daftar Tabel Halaman Tabel 2.1 Matematisasi horizontal dan vertikal dalam 21 Pendekatan-pendekatan matematika Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Tes Penalaran Matematika Siswa 47 Tabel 3.7.1 Kualifikasi Tingkat Penalaran Siswa 52 Tabel 3.7.2 Kriteria Interprestasi Gain 54 Tabel 3.7.3 Kriteria Hasil Observasi Pembelajaran 55 Tabel 4.1 Deskripsi Kemampuan Siswa Pada Tes Diagnostik 58 Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Penalaran Siswa Pada 66 Siklus I Tabel 4.3 Deskripsi Kemampuan Siswa Pada Tes Kemampuan Penalaran 67 Siklus I Tabel 4.4 Hasil Yang Diperoleh Pada Siklus I 70 Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Penalaran Siswa Pada 80 Siklus II Tabel 4.6 Deskripsi Kemampuan Siswa Pada Tes Kemampuan Penalaran 81 Siklus II Tabel 4.7 Deskripsi Tingkat Kemampuan Penalaran Siswa Pada 82 Tes Kemampuan Penalaran Siswa Siklus I dan Siklus II Tabel 4.8 Hasil Yang diperoleh Pada Siklus II 83 Tabel 4.9 Deskripsi Kemampuan Siswa Pada Tes Diagnostik 88 Tabel 4.10 Deskripsi Kemampuan Siswa Pada Tes Kemampuan 88 Penalaran Siklus I Tabel 4.11 Deskripsi Kemampuan Siswa Pada Tes Penalaran Siklus II 89 Tabel 4.12 Deskripsi Tingkat Kemampuan Penalaran Siswa 89 Pada Tes Kemampuan Penalaran Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Daftar Lampiran Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 95 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I 104 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus II 111 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus II 118 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus I 124 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II Siklus I 126 Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus II 128 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa II Siklus II 130 Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa I Siklus I 132 Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa II Siklus I 134 Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa I Siklus II 136 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa II Siklus II 138 Lampiran 13. Tes Diagnostik 140 Lampiran 14. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 141 Lampiran 15. Pedoman Penskoran Tes Diagnostik 143 Lampiran 16. Kisi-kisi Tes Penalaran I 146 Lampiran 17. Tes Penalaran I 147 Lampiran 18. Kunci Jawaban Tes Penalaran I 149 Lampiran 19. Tes Penalaran II 153 Lampiran 20. Kunci Jawaban Tes Penalaran II 155 Lampiran 21. Analisis Hasil Kemampuan Penalaran Siswa Siklus I 159 Lampiran 22. Lembar Validasi Soal Tes Penalaran I 161 Lampiran 23. Analisis Hasil Kemampuan Penalaran Siswa Siklus II 173 Lampiran 24. Kisi-kisi Pedoman Observasi Pembelajaran Matematika 175 Dengan PMR Lampiran 25. Lembar Observasi Proses Pembelajaran 176 Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Siswa 188 Lampiran 27. Pedoman Wawancara Siswa 192 Lampiran 28. Hasil Wawancara Kepada Siswa 193 Lampiran 29. Pedoman wawancara 197 Lampiran 30. Hasil Wawancara Dengan Guru 198 Lampiran 31. Jadwal Kegiatan Penelitian 200 Lampiran 32. Dokummentasi Penelitian 201

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang memegang peranan penting. Suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan dalam teknologinya, jika pendidikan dalam negara kualitasnya baik. Tinggi rendahnya kualitas pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu negara dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi pendidikan formal yang berada di sekolah bisa berasal dari siswanya, pengajarnya, sarana prasarananya, dan bisa juga karena faktor lingkungannya. Salah satu mata pelajaran di sekolah yang dapat mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan logis adalah matematika. Matematika merupakan ilmu yang mempunyai ciri-ciri khusus, salah satunya adalah penalaran dalam matematika yang bersifat deduktif aksiomatis yang berkenaan dengan ide-ide, konsep-konsep, dan simbol-simbol yang abstrak serta tersusun secara hierarkis. Matematika bersifat deduktif artinya matematika sebagai sarana untuk berpikir secara deduktif. Untuk itu pengajaran matematika memerlukan cara pengajaran yang dapat mengembangkan penalaran siswa. Melalui cara pengajaran yang dapat mengembangkan penalaran siswa ini diharapkan dapat menciptakan siswa sebagai penerus bangsa yang dapat menguasai matematika dengan baik dan akhirnya nanti mereka dapat menerapkan matematika dalam kehidupan sehari- hari. Dalam pembelajaran matematika siswa tidak hanya diajarkan untuk sekadar menghafal rumus-rumus matematika saja akan tetapi siswa juga harus dapat menggunakan ilmu matematika untuk memecahkan permasalahan yang ada disekitar kehidupan mereka. Permasalahan matematika yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dalam mata pelajaran matematika akan membuat siswa mengerti dan memahami manfaat dari ilmu yang siswa pelajari. Salah satu kemampuan matematis yang harus dimiliki oleh siswa setelah melakukan pembelajaran matematika yaitu kemampuan representasi matematis. Kemampuan representasi matematis dapat membantu siswa dalam membangun konsep, memahami konsep dan menyatakan ide-ide matematis, serta memudahkan siswa dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya . sebagaimana diungkapkan Wahyudin dalam Asep Rahmat 2013:3 bahwa representasi bisa membantu para siswa untuk mengatur pemikirannya. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan matematis siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas 2006 dalam Asep Rahmat 2013:2 menyatakan bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. National Council of Teacher Mathematics NCTM,2000 merumuskan tujuan pembelajaran matematika yaitu 1 belajar untuk berkomunikasi mathematical communication,2 belajar untuk bernalar mathematical reasoning, 3 belajar untuk mengaitkan ide-ide mathematical connection,4