Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

(1)

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Guna Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

RIZKA PERSIA PASADENA 109082000086

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ii

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Rizka Persia Pasadena 109082000086

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 10 April 2013 telah dilaksanakan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Rizka Persia Pasadena

2. Nim : 109082000086

3. Jurusan : Akuntansi/Akuntansi Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk memperoleh gelah Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SRIPSI

Hari ini Selasa, 27 Agustus 2013 telah dilaksanakan ujian skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Rizka Persia Pasadena

2. Nim : 109082000086

3. Jurusan : Akuntansi/Akuntansi Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelah Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Agustus 2013 1. Yulianti, SE., M.Si

NIP. 19820318 201101 2 011

2. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., M.M

NIP. 19720516 200901 1 006

3. Erika Amelia, SE., M.Si

NIP. 19771109 200912 2 001

4. Dr. Rini, Ak

NIP. 19760315 200501 2 002

5. Fitri Damayanti, SE., M.Si


(5)

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Rizka Persia Pasadena NIM : 109082000086

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.


(6)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Rizka Persia Pasadena 2. Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 10 Januari 1991

3. Alamat : Jl. Merpati Raya No. 27 RT.05/01 Sawah Lama Ciputat Tangerang Selatan 15413

4. Telepon : 021-7408443 / 08568094542

5. Email : rizkapasadena@yahoo.com

6. Ayah : Pom Sapto Kuncoro

7. Ibu : Nurhayati

8. Anak Ke-, dari : 1 dari 2 bersaudara

II. PENDIDIKAN

1. SD N Airlangga V Surabaya Tahun 1997-2003

2. SMP N 6 Surabaya Tahun 2003-2006

3. SMA N 86 Jakarta Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2009-2013

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Paskibra SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008

2. Anggota Theater dan Cinema SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008 3. Anggota Modelling SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008


(7)

vii

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.

2. Seminar Nasional “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi” dalam acara Insurance Goes to Campus, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 Mei 2010.

3. Workshop Komputer Akuntansi dengan menggunakan Zahir Accounting Edisis Standar 5.1 oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAS) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, 17 Maret 2012.

4. Seminar Public Speaking and Effective Presentation Skill bersama Meutya Hafid, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 23 Mei 2013.


(8)

viii

ABSTRACT

The Effects of Liquidity, Leverage, Profitability and Firm Size to Dividend Policy on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange

This research aims to analyze and obtain empirical evidence about the effects of liquidity, leverage, profitability and firm size to dividend policy. Independent variables were used liquidity, leverage, profitability and firm size. Dependent variable was used dividend policy.

The research population was manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in period of 2008-2011. Sample was collected by purposive sampling method. Total 124 manufacturing companies were taken as study’s sample. Analysis method of this research used multiple regression.

The results of this research showed that liquidity, leverage and firm size did not significantly effect to dividend policy. As for profitability has significantly effect to dividend policy. The determination coefficient result showed 13,8 %.

That’s about 13,8 % indicated the ability of the independent variables explained the dependent variable while 86,2 % explained by the other variables.


(9)

ix

ABSTRAK

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Variabel independen yang digunakan adalah likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan dividen.

Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2011. Sampel yang dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Total 124 perusahaan ditentukan sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, leverage dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sementara itu, profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil koefisien determinasi menunjukkan sebesar 13,8 %. Hasil tersebut menandakan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sementara 86,2 % dijelaskan oleh variabel lain.

Kata Kunci : Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Dividen


(10)

x

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang sangat berlimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada: 1. Kedua orang tua yang paling dan sangat saya cintai yaitu Ayahanda Pom

Sapto Kuncoro dan Ibunda Nurhayati yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, bimbingan, nasihat, dukungan serta doa tiada henti kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Rini, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.


(11)

xi

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

7. Kawan-kawan kelas Akuntansi C angkatan 2009, kalian adalah sahabat terbaik yang telah memberikan pengalaman berharga selama masa kuliah. Semoga tali persahabatan kita tidak akan pernah putus sampai kapanpun. 8. Kautsar Audytra Muhammad adalah seseorang yang sangat spesial yang telah

memberikan perhatian dan support dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kesabaran dan keikhlasannya membimbing dan selalu membantu dalam segala kesulitan.

9. Sahabat-sahabat yang tergabung dalam “HAPPY” yang terdiri dari Laila Badriyah, Annisa Ayu Fitria, Zahra Septianingsih, Puspo Wardhani dan Silvia Lailiyah dimana kita selalu bersama-sama melakukan segala hal yang menyenangkan dan khususnya menyelesaikan segala tugas selama di perkuliahan. Semoga persahabatan kita tidak berakhir sampai disini dan selalu menjalin silaturahmi diantara kita.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.


(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... v

Daftar Riwayat Hidup ... vi

Abstract ... viii

Abstrak ... ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel ... 12

1. Dividend Signalling Theory ... 12

2. Teori Keagenan (Agency Theory) ... 13

3. Dividen ... 14

4. Kebijakan Dividen ... 18

5. Likuiditas ... 23

6. Leverage ... 24

7. Profitabilitas ... 25

8. Ukuran Perusahaan ... 26

B. Penelitian Sebelumnya ... 27


(13)

xiii

D. Hipotesis ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 42

B. Metode Penentuan Sampel ... 42

C. Metode Pengumpulan Data ... 44

D. Metode Analisis Data ... 45

1. Statistik Deskriptif ... 45

2. Analisis Regresi Berganda ... 45

3. Uji Asumsi Klasik ... 46

a. Uji Normalitas ... 46

b. Uji Multikolineritas ... 48

c. Uji Autokorelasi ... 49

d. Uji Heteroskedastisitas ... 49

4. Uji Hipotesis ... 50

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 50

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 51

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 52

E. Operasional Variabel Penelitian ... 53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 56

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 56

2. Struktur Pasar Modal di Indonesia ... 58

3. Deskripsi Objek Penelitian ... 58

B. Analisis dan Pembahasan ... 59

1. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 60

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 60

b. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 63

1) Uji Normalitas ... 63

2) Uji Multikolinieritas ... 65

3) Uji Autokorelasi ... 66


(14)

xiv

c. Hasil Uji Hipotesis ... 69

1) Hasil Uji Adjusted R2 ... 69

2) Hasil Uji Statistik F ... 69

3) Hasil Uji Statistik t ... 70

2. Analisis dan Interpretasi ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Implikasi ... 82

C. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(15)

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1. Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 30

3.1. Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ... 49

3.2. Operasional Variabel Penelitian ... 55

4.1. Tahapan Seleksi Perusahaan ... 59

4.2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 61

4.3. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 64

4.4. Hasil Uji Multikolonieritas ... 65

4.5. Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) ... 66

4.6. Hasil Adjusted R2 ... 69

4.7. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 70


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1. Kerangka Berpikir ... 36 4.1 Normal Probability Plot ... 63 4.2. Scatterplot Heteroskedastisitas... 68


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Daftar Sampel dan Perhitungan Data ... 90 2. Hasil Output SPSS ... 96


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen dan konsumen menjadi lebih luas (global) yakni tidak hanya terjadi dalam pasar domestik, tetapi juga dalam pasar internasional. Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut berperan serta dalam perdagangan internasional. Pasar modal merupakan salah satu contoh adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih modern dibidang ekonomi. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasional dan perluasan perusahaan. Salah satu perusahaan yang ada dalam pasar modal ialah perusahaan manufaktur (Suciptayasa, 2013).


(19)

2

Pasar modal Indonesia memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari investor yang ingin berinvestasi di pasar modal. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian oleh para investor. Untuk mengurangi kemungkinan risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan, seperti analisis rasio keuangan (Sunarko dan Kartika, 2003:67).

Menurut Ikhsan (2009:91), analisis rasio keuangan mengungkapkan hubungan keuangan secara numerik diantara pelaporan dalam laporan keuangan dan menggunakannya untuk membandingkan secara rasional periode saat ini terhadap periode sebelumnya. Analisis rasio dapat membimbing investor membuat keputusan atau pertimbangan tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek yang akan dihadapi di masa depan.

Sebagian besar aktivitas suatu perusahaan adalah kegiatan investasi. Dalam menginvestasikan sejumlah dana, hal utama yang diharapkan seorang investor adalah adanya keuntungan yang akan diperoleh di masa datang. Untuk itu investor perlu melakukan analisis untuk menentukan dasar yang dapat digunakan dalam menilai kelayakan


(20)

3

saham suatu perusahaan untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi (Parica dkk, 2013).

Manajer sebagai agen pengelola perusahaan diharapkan mampu menghasilkan keuntungan yang akhirnya dapat dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil atau cenderung naik dari waktu ke waktu karena dengan stabilitas dividen tersebut dapat meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan, sehingga mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividend) lebih diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya ke dalam perusahaan (Ang, 1997).

Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada para pemegang saham. Kebijakan ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan yang pada umumnya sebagian dari penghasilan bersih setelah pajak (EAT) dibagikan kepada para investor dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend (laba yang dibagikan) disebut dividend payout ratio (Riyanto, 2001:266).


(21)

4

Capital gain merupakan return yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual dari transaksi saham yang dilakukan investor, sedangkan dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan untuk pemegang saham perusahaan tersebut. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Kebijakan dividen tersebut merupakan kebijakan yang melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan keduanya saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya (Arilaha, 2009).

Berdasarkan teori keagenan, diketahui bahwa kepentingan manajer selaku pengelola perusahaan akan dapat berbeda dengan kepentingan para pemegang saham, sehingga akan dapat menimbulkan biaya agensi. Masalah keagenan yang terjadi disebabkan adanya kemungkinan manajemen bertindak tidak sesuai dengan keinginan principal, karena manajemen berkeinginan untuk meningkatkan kemakmurannya. Selain itu manajemen juga dapat memilih struktur modal perusahaan, struktur kepemilikan dan kebijakan dividen yang dapat menurunkan biaya keagenan (agency cost) yang terjadi dalam konflik kepentingan tersebut. Sehingga seringkali pembahasan mengenai dividen mengacu pada kerangka teori keagenan (Chasanah, 2008).


(22)

5

Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen adalah likuiditas, leverage, dan profitabilitas. Bertitik tolak dari faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen dapat diidentifikasi sebagai berikut: Likuiditas (X1), Leverage (X2), Profitabilitas (X3), dan Ukuran Perusahaan (X4). Sedangkan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel dependen (Y) yang merupakan persentase dividen sebagai tujuan yang diharapkan investor.

Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan pihak investasi, namun bagi pihak perusahaan akan memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan. Dan sebaliknya, dividend payout ratio semakin kecil maka akan merugikan para pemegang saham (investor) namun internal financial perusahaan semakin kuat (Parica dkk, 2013).

Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Sehingga tinggi rendahnya likuiditas perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan (Kasmir, 2009:129).


(23)

6

Leverage mencerminkan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Rodoni dan Ali, 2010:123).

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Menurut Hanafi dan Halim (2005:85) rasio profitabilitas sangat bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan karena dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kontribusi keuntungan perusahaan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Oleh karena itu dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

Pada kasus PT. Krakatau Steel Tbk tahun 2012 tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham akibat kerugian yang dideritanya hingga mencapai minus US$ 20 juta dikarenakan perubahan standar akuntansi dan adanya pabrik yang terbakar pada April 2012.

Menurut Handayani dan Hadinugroho (2009:66) ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan, suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses mudah menuju pasar modal. Kemudahan ini cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki


(24)

7

dividend payout ratio lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Jadi semakin besar ukuran perusahaan maka dividen yang dibagikan juga semakin besar.

Terdapat beberapa penelitian yang melakukan kajian mengenai hubungan maupun pengaruh dari likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Namun, masing-masing terdapat perbedaan dari hasil penemuannya.

Variabel likuiditas (current ratio) dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada penelitian Parica, dkk (2013) dan Karami (2013) namun kontradiktif dengan hasil penelitian Lopolusi (2013) dimana current ratio tidak berpengaruh signifikan.

Variabel leverage (debt to equity ratio) dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada penelitian Karami (2013) dan Asif et.al (2011), namun kontradiktif dengan hasil penelitian Arilaha (2009) dimana leverage (debt to equity ratio) tidak berpengaruh signifikan.

Variabel profitabilitas (return on investment) dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada penelitian Parica, dkk (2013) dan Arilaha (2009), namun kontradiktif dengan hasil penelitian Sulistiyowati, dkk (2010) yang


(25)

8

menyatakan bahwa profitabilitas (return on investment) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

Variabel ukuran perusahaan (size) dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada penelitian Handayani dan Hadinugroho (2009). Namun, kontradiktif dengan hasil penelitian Chasanah (2008) menyatakan bahwa ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).

Penelitian ini bertujuan melakukan kajian empiris terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah dijelaskan, variabel-variabel tersebut belum memberikan hasil yang konsisten sehingga perlu diuji kembali.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka judul yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.


(26)

9

B. Perumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen ? 2. Bagaimana pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen ? 3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen ? 4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen ? 5. Bagaimana pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran

perusahaan secara bersama-sama (simultan) terhadap kebijakan dividen ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas adapun tujuan dan manfaat penelitian, yaitu:

1. Tujuan

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen.

b. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen. c. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan


(27)

10

d. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen.

e. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama (simultan).

2. Manfaat

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Secara terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam

penentuan kebijakan pembayaran dividen. Perhitungan kuantitatif diharapkan dapat menunjukan hubungan atau pengaruh antara likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Diharapkan dapat membantu manajer keuangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang dibayarkan terutama dalam bentuk dividen kas (tunai). b. Bagi akademisi penelitian ini dapat memberikan bukti empiris

mengenai rasio-rasio keuangan yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar penelitian selanjutnya tentang kebijakan dividen.


(28)

11

c. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal khususnya instrument saham. Dengan menganalisis rasio-rasio keuangan yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen diharapkan investor dapat melakukan prediksi pendapatan dividen kas yang akan diterima oleh pemegang saham.


(29)

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil 1. Dividend Signalling Theory

Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam kebijakan dividen adalah teori signalling. Teori signalling dikembangkan untuk memperhitungkan kenyataan bahwa orang dalam (insider) perusahaan pada umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan lebih cepat berkaitan dengan kondisi terbaru dari perusahaan, serta prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan dengan investor luar. Dividend Signalling Theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya pada tahun 1979 dalam Pramastuti (2007:8). Teori ini mendasari dugaan bahwa perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang mengakibatkan munculnya reaksi harga saham.

Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang cash dividend yang dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan di masa mendatang. Adanya anggapan ini disebabkan terjadinya asymmetric information antara manajer dan investor, sehingga para investor menggunakan kebijakan dividen sebagai sinyal tentang prospek perusahaan. Apabila terjadi peningkatan dividen akan dianggap sebagai


(30)

13

sinyal positif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang baik, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang positif. Sebaliknya, jika terjadi penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal negatif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang tidak begitu baik, sehingga menimbulkan harga saham yang negatif (Pramastuti, 2007:8).

2. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan Wiliam H. Meckling (1976:305), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang dalam pengambilan keputusan kepada agent tersebut. Dalam prakteknya manajer sebagai pengelola perusahaan tentunya mengetahui lebih banyak informasi internal dan prospek perusahaan di waktu mendatang dibandingkan pemilik modal atau pemegang saham. Sehingga sebagai pengelola, manajer memiliki kewajiban memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik.

Para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasaan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan dan pembatasaan terhadap keputusan yang dapat diambil


(31)

14

manajemen. Kegiatan pengawasaan tentu saja membutuhkan biaya yang disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham (Chasanah, 2008). 3. Dividen

a. Pengertian dividen

Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengertian dividen pada beberapa literatur adalah sebagai berikut:

Stice et. al (2005) mengartikan dividen sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

Ross (1977) mendefinisikan dividen sebagai pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai. Artinya hanya perusahaan yang membukukan keuntungan dapat membagikan dividen karena dividen diambil dari keuntungan perusahaan.

Definisi dividen pada beberapa literatur di atas pada dasarnya memiliki inti yang sama yaitu bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.


(32)

15

Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:379), laba ditahan merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai dividen karena merupakan bentuk pembiayaan intern. Artinya, hanya perusahaan yang membukukan laba yang dapat membagikan dividen karena dividen diambil dari keutungan perusahaan. Dividen dapat berupa uang tunai maupun saham. Keputusan dividen dapat mempengaruhi secara signifikan kebutuhan pembiayaan eksternal perusahaan. Dengan kata lain, jika perusahaan membutuhkan pembiayaan, maka semakin besar dividen tunai yang dibayarkan, semakin besar jumlah pembiayaan yang harus diperoleh dari eksternal melalui pinjaman atau melalui penjualan saham biasa atau saham preferen.

b. Jenis-jenis Dividen

Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:379), terdapat 4 jenis dividen, yaitu:

1) Dividen tunai (kas)

Dividen tunai ini dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk uang tunai. Adapun pengertian dividen tunai adalah sumber dari arus kas untuk pemegang saham yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang.


(33)

16

2) Dividen saham

Dividen saham adalah pembayaran dividen dalam bentuk saham. Seringkali dividen saham ini digunakan sebagai pengganti dari dividen tunai. Brigham dan Houston (2001:95) menyatakan bahwa dividen saham serupa dengan pemecahan dalam hal kesamaan “membagi ekuitas menjadi bagian yang lebih kecil” tanpa mempengaruhi posisi fundamental dari pemegang saham. Dengan kata lain, stock dividend atau dividen saham tidak lebih dari penyusunan kembali modal perusahaan (rekapitalisasi perusahaan), sedangkan proporsi kepemilikan tidak berubah.

3) Property dividend

Dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat-surat berharga.

4) Liquiditing dividend

Dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan. Dividen yang dibagikan adalah selisih nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya.


(34)

17

c. Prosedur Pembayaran Dividen

Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:382), dalam pembayaran dividen terdapat beberapa tahapan atau prosedur yaitu:

1) Tanggal pengumuman (date of declaration)

Tanggal pengumuman merupakan tanggal keputusan untuk membagikan dividen pada RUPS, atau tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana pembayaran dividen.

2) Cum-dividend date

Cum-dividend date merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen.

3) Tanggal pencatatan pemegang saham (date of record)

Date of record adalah tanggal dimana pemiik saham ditentukan, sehingga dapat diketahui kepada siapa dividen dibagikan. Pemegang saham yang mencatatkan dirinya pada tanggal ini adalah pemegang saham yang memperoleh dividen pada tanggal pembayaran.

4) Tanggal pemisahan dividen (ex-dividend date)

Sebelum tanggal pencatatan, perusahaan sudah harus diberitahukan apabila terjadi transaksi jual beli atas saham tersebut. Oleh sebab itu, pada bursa internasional disepakati adanya exdividend date yaitu 3 hari sebelum tanggal pencatatan (date of record). Setelah


(35)

18

pencatatan, saham tersebut tidak lagi memliki hak atas dividen pada tanggal pembayaran.

5) Tanggal pembayaran (date of payment)

Pada tanggal ini, dividen dibayarkan kepada para pemegang saham. Setelah memegang dividen, kas didebet dan piutang dieliminasi. Pembayaran dividen akan dikenakan pemotongan pajak penghasilan.

4. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen. Kebijakan dividen harus diformulasikan untuk dua dasar tujuan dengan memperhatikan maksimalisasi kekayaan dari pemilik perusahaan dan pembiayaan yang cukup. Kedua tujuan tersebut saling berhubungan dan harus memenuhi berbagai faktor hukum, perjanjian, internal, pertumbuhan, hubungan dengan pemilik, hubungan dengan pasar yang membatasi alternatif kebijakan (Sundjaja dan Barlin, 2010:388).


(36)

19

a. Teori kebijakan dividen

Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu:

1) Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (MM) yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan. 2) Bird in the hand Theory. Menurut Gordon dan Litner (1956),

tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon dan Litner (1956) oleh MM diberi nama bird in the hand fallacy. Gordon dan Litner beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, MM berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat


(37)

20

resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru.

3) Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.

b. Macam-macam kebijakan dividen menurut Sundjaja dan Barlin (2010:388), yaitu:

1) Kebijakan Dividen Rasio Pembayaran Konstan

Kebijakan ini didasarkan dengan persentase tertentu dari pendapatan. Dimana rasio pembayaran dividen adalah persentase dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham. Masalah dengan kebijakan ini adalah jika pendapatan perusahaan turun atau rugi pada suatu periode tertentu, maka dividen menjadi rendah atau tidak ada. Karena dividen merupakan indikator dari kondisi perusahaan yang akan datang maka mungkin dapat berdampak buruk terhadap harga saham.


(38)

21

2) Kebijakan Dividen Teratur

Kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode. Kebijakan yang teratur seringkali digunakan dalam memakai target rasio pembayaran dividen. Dimana target rasio pembayaran dividen adalah kebijakan dimana perusahaan mencoba membayar dividen dalam persentase tertentu seperti dividen yang dinyatakan dalam rupiah serta disesuaikan terhadap target pembayaran yang membuktikan terjadinya peningkatan hasil.

3) Kebijakan Dividen Rendah Teratur dan Ditambah Ekstra

Kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah yang teratur, ditambah dengan dividen ekstra jika ada jaminan pendapatan. Jika pendapatannya lebih tinggi dari biasanya pada periode tertentu, perusahaan boleh membayar tambahan dividen yang disebut dividen ekstra.

c. Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

1) Posisi likuiditas, yaitu apabila laba yang ditahan diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap, seperti mesin dan peralatan, bahan dan persediaan dan barang-barang lainnya, maka hal tersebut dapat menunjukkan posisi likuiditas perusahaan yang rendah dan terdapat


(39)

22

kemungkinan perusahaan tidak mampu lagi membayarkan dividennya.

2) Profitabilitas, adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Faktor profitabilitas juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak.

3) Leverage, faktor ini mencerminkan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya. Dan semakin rendah rasio ini akan menunjukkan semakin tingginya kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya.


(40)

23

d. Dividend Payout Ratio (DPR)

Pengukuran kebijakan dividen yang diproksi oleh dividend payout ratio. Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan pihak investasi, tetapi pada pihak perusahaan akan memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan. Namun sebaliknya dividend payout ratio semakin kecil akan merugikan para pemegang saham (investor) tetapi internal financial perusahaan semakin kuat (Parica dkk, 2013). Rumusnya:

Dividend Per Share

5. Likuiditas

Menurut Fred Weston dalam Kasmir (2009:129) yang menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Posisi likuiditas perusahaan pada kemampuannya pembayaran dividen sangat berpengaruh menurut Keown et. al (2001:621) karena dividen dibayarkan dengan kas dan tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk pembayaran dividen.

Dividen Persaham Dividend Payout Ratio (DPR) =


(41)

24

Penelitian ini memproksikan likuiditas perusahaan dengan current ratio. Dalam Kasmir (2009:134) current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.

Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang dijanjikan. Dengan kata lain ada pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen. Rumus:

6. Leverage

Menurut Kasmir (2009:158) leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang). Jenis rasio hutang (leverage ratio) dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan

Aset Lancar Current Ratio (CR) =


(42)

25

rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas sebagai berikut:

7. Profitabilitas

Dalam Kasmir (2009:162), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan yaitu Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset yang digunakan dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini dianggap semakin baik kemajuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.

Total Kewajiban Debt to Equity Ratio (DER) =


(43)

26

Rumusnya sebagai berikut:

8. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan ditentukan oleh total aset. Besar kecilnya perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang saham. Sementara perusahaan yang baru dan masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal sehinnga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas. Oleh karena itu maka mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai operasinya, dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang saham akan semakin kecil (Handayani dan Hadinugroho, 2009:66).

Usia perusahaan dapat menjelaskan adanya pola life cycle pembayaran dividen pada setiap perusahaan. Dimana ketika sebuah perusahaan masih muda, perusahaan tersebut cenderung akan membagikan dividen dalam jumlah yang lebih kecil namun ketika perusahaan sudah mencapai tahap dewasa maka dividen yang dibayarkan akan meningkat.

Laba Setelah Pajak

Return On Investment (ROI) = x 100%


(44)

27

Usia perusahaan diukur berdasarkan pada usia sejak berdiri hingga data tahun laporan keuangan yang digunakan dalam analisis (Sulistiyowati dkk, 2010). Penelitian ini menggunakan proksi size yaitu log natural dari total aset. Tujuan total aset diukur dengan menggunakan log natural agar angka pada size tidak memiliki angka yang terlalu jauh dengan angka-angka pada variabel lain.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai “Pengaruh Likuiditas (X1), Leverage (X2), Profitabilitas (X3) dan Ukuran Perusahaan (X4) terhadap Kebijakan Dividen (Y)” ini menggunakan beberapa acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh:

Penelitian mengenai kebijakan dividen sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati dkk (2010) yang melakukan penelitian di BEJ dengan sampel 37 perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2006-2008 yang membuktikan bahwa semua variabel yng diteliti yaitu profitabilitas, leverage, dan growth tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.


(45)

28

Sedangkan Parica, dkk (2013) dengan 17 perusahaan automotive and allied product yang ada di Indonesia dan terdaftar di BEI tahun 2007-2010, menemukan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu laba bersih, arus kas operasi, likuiditas, dan profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.

Lopolusi (2013) dengan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011, menemukan bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, hutang (leverage), pertumbuhan (growth), dan free cash flow berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan ukuran badan usaha berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Karami (2013) dengan sampel 45 perusahaan yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 2008-2010, membuktikan bahwa leverage berpengaruh signifikan negatif dan likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen. Asif et. al (2011) berdasarkan data 403 perusahaan yang ada di Pakistan dan terdaftar pada periode 2007-2008, menemukan bahwa variabel leverage mepunyai pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kebijakan dividen.

Handayani dan Hadinugroho (2009) dengan sampel 43 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2001-2005. Hasil penelitiannya adalah Kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan, Chasanah (2008) melakukan penelitian pada 40 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek


(46)

29

Indonesia tahun 2004-2006 yang menyatakan bahwa debt to total asset, cash ratio, dan ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Sedangkan ROA dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap dividendpayout ratio.

Arilaha (2009) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007. Hasil penelitiannya adalah Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan likuiditas dan leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.


(47)

30

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

“Pengaruh Likuiditas (Current Ratio/X1), Leverage (Debt to Equity Ratio/X2), Profitabilitas (Return On Investment/X3), dan Ukuran Perusahaan (Size/X4) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/Y)

No Peneliti dan Judul

(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil

1. Lalu Candra Karami (2013)

“The Influence of Leverage and Liquidity on Dividend Policy (Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 2008-2010)”

- Jenis data: data sekunder - Responden: 45 perusahaan

yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 2008-2010

- Analisis data: regresi linier berganda

√ √ √ Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel leverage berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kebijakan dividen sedangkan variabel

likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen.

2. Aasia Asif et. al (2011)

“Impact of financial leverage on dividend policy: Empirical evidence from Karachi Stock Exchange-listed companies ”

- Jenis data: data sekunder - Responden: 403

perusahaan yang ada di Pakistan dan terdaftar pada periode 2007-2008 - Analisis data: regresi

linier berganda

√ √ Hasil dari penelitian ini menunjukkan leverage memiliki pengaruh negatif pada jumlah dividen dibayarkan. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan biaya tetap yang tinggi akan membayarkan dividen yang lebih rendah untuk menghindari biaya eksternal.


(48)

31

Tabel 2.1 (Lanjutan) No Peneliti dan Judul

(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil

3. Indah Sulistiyowati, dkk

(2010) ” Pengaruh

Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap Kebijakan

Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening ”

- Jenis data: data sekunder - Responden: 37 perusahaan

yang masuk dalam

pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2006-2008 - Analisis data: path

analysis dan regresi linier berganda

- Variabel lain: Growth dan Good Corporate

Governance (X)

√ √ √ Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen dan variabel kontrol yang secara statistik berpengaruh

terhadap kebijakan dividen. Begitu pula dengan

pengujian path analysis yang menyatakan bahwa profitabilitas, leverage, dan growth tidak mempunyai pengaruh terhadap

kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel

intervening.


(49)

32

Tabel 2.1 (Lanjutan) No Peneliti dan Judul

(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil

4. Ita Lopolusi (2013)

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011”

- Jenis data: data sekunder - Responden: perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007- 2011 - Analisis data: regresi

linier berganda

- Variabel lain: Growth dan Free Cash Flow (X)

√ √ √ √ √ Hasil penelitian secara parsial, profitabilitas, likuiditas, hutang

(leverage), pertumbuhan (growth), dan free cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. 5. Roni Parica HR., dkk

(2013)

Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI”

- Jenis data: data sekunder - Responden: 17 perusahaan

automotive and allied product yang ada di Indonesia dan terdaftar di BEI tahun 2007-2010 - Analisis data: regresi

linier berganda - Variabel lain: Laba

Bersih, Arus Kas Operasi (X)

√ √ √ Hasil pengujian hipotesis

Variabel laba bersih, arus kas operasi , likuiditas (CR) dan profitabilitas (ROI) berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR).


(50)

33

Tabel 2.1 (Lanjutan) No Peneliti dan Judul

(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil

6. Amalia Nur Chasanah (2008)

“Faktor-faktor yang mempengaruhi

Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia”

- Jenis data: data sekunder - Responden: 40 perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006.

- Analisis data: regresi linier berganda - Variabel lain:

Kepemilikan Institusional dan Growth (X)

√ √ √ Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel ROA dan kepemilikan institusional terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel debt to total asset, cash ratio, Growth, dan ukuran perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).

7. Dwi R. Handayani dan Bambang Hadinugroho (2009) “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen”

- Jenis data: data sekunder - Responden: 43 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2001-2005 - Analisis data: regresi

linier berganda - Variabel lain:

Kepemilikan Manajerial (X)

√ √ √ √ Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan dividen, sedangkan kepemilikan manjerial secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.


(51)

34

Tabel 2.1 (Lanjutan) No Peneliti dan Judul

(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil

8. Muhammad Asril Arilaha

(2009)

“Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Kebijakan Dividen”

- Jenis data: data sekunder - Responden: perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007 - Analisis data: regresi

linier berganda

- Variabel lain: Free Cash Flow (X)

√ √ √ √ Hasil penelitian menemukan

bahwa free cash flow, leverage dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadapkebijakan dividen. Sedangkan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.


(52)

35

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini mengenai pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Penentuan besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan tergantung dari kebijakan dividen dari masing-masing perusahaan dan juga tergantung dari besarnya keuntungan dan jumlah saham yang beredar di masyarakat. Penentuan kebijakan dividen harus diperhatikan pada suatu perusahaan yang membagikan dividen karena karakter pemegang saham dengan berbagai alasan yang berbeda dapat mempengaruhi kebijakan dividen, ada pemegang saham yang menginginkan dividen yang rendah karena alasan pajak untuk dividen yang terlalu besar dibandingkan capital gain, dan juga ada pemegang saham yang mengharapkan dividen yang besar atau minimal relatif stabil dari tahun ke tahun.

Terdapat beberapa variabel yang ingin diteliti oleh peneliti karena diindikasikan mempengaruhi kebijakan dividen. Diantaranya: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Size yang dalam hal ini menjadi variabel independen dan kebijakan dividen yang akan menjadi variabel yang dipengaruhi atau dependen.

Penelitian ini mengambil perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2011. Dalam menentukan sampel pada penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih secara cermat dengan karakteristik populasi yang dicari oleh peneliti sehingga relevan dengan rancangan penelitian yang diharapkan. Jenis data


(53)

36

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dapat diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Kerangka berfikir dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Pengaruh Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 - 2011

- Dividend Signalling Theory

- Teori Keagenan (Agency Theory)

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

- Current Ratio (X1)

- Debt to Equity Ratio (X2)

- Return On Investment (X3)

- Size (X4)

Kebijakan Dividen

Statistik Deskriptif

Uji Asumsi Klasik :

- Uji Multikolinearitas - Uji Normalitas

- Uji Heteroskedastisitas - Uji Autokorelasi

Uji Regresi Berganda

Uji Hipotesis :

- Uji Simultan dengan F-test

- Uji Parsial dengan T-test

Hasil Penelitian dan Pembahasan


(54)

37

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris. Berdasarkan uraian dan hasil temuan penelitian terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Likuiditas (Current Ratio/CR) dan Kebijakan Dividend (Dividend Payout Ratio/DPR)

Menurut Keown et. al (2001:621) likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Posisi likuiditas perusahaan pada kemampuan pembayaran dividen sangat berpengaruh karena dividen dibayarkan dengan kas dan tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk pembayaran dividen. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran dividen lebih baik pula. Likuiditas perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan seperti: current ratio, quick ratio dan cash ratio. Likuiditas perusahaan diasumsikan dalam penelitian ini mampu menjadi alat prediksi


(55)

38

tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor. Current ratio seringkali dijadikan sebagai ukuran likuiditas, termasuk dalam persyaratan kontrak kredit. Hasil penelitian Karami (2013) dan Parica, dkk (2013) menunjukkan bahwa likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen karena ketersediaan aset menunjukkan tingkat pembayaran dividen sehingga posisi current ratio merupakan variabel penting yang dipertimbangkan oleh manajemen ketika memutuskan suatu kebijakan dividen. Semakin tinggi current ratio, maka semakin mudah bagi pemegang saham untuk mendapatkan dividen dalam bentuk tunai. Ha1: Likuiditas yang diproksi oleh current ratio berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen

2. Leverage (Debt to Equity Ratio/DER) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)

Menurut Suharli dalam Arilaha (2009) perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Struktur permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang menyebabkan pihak manjemen akan memprioritaskan pelunasan kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan dividen. Perusahaan yang memiliki rasio hutang lebih besar akan membagikan dividen lebih kecil karena laba yang diperoleh digunakan untuk melunasi kewajiban. Hutang jangka panjang diikat oleh sebuah perjanjian hutang untuk melindungi kepentingan


(56)

39

kreditor. Kreditor biasanya membatasi pembayaran dividen, pembelian saham beredar, dan penambahan hutang untuk menjamin pembayaran pokok hutang dan bunga. Untuk itu semakin tinggi rasio hutang maka semakin ketatnya perusahaan terhadap perjanjian hutang. Hasil penelitian Karami (2013) dan Asif et. al (2011) menyatakan bahwa rasio hutang dengan modal (debt to equity ratio) memiliki hubungan yang signifikan terhadap dividend payout ratio.

Ha2: Leverage yang diproksi oleh debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen

3. Profitabilitas (Return On Investment/ROI) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)

Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Faktor profitabilitas juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi


(57)

40

kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Penelitian Arilaha (2009) dan Parica, dkk (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen karena profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan dividen akan dibagi apabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Dari laba setelah pajak tersebut sebagian dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham dan sebagian lain ditahan di perusahaan (laba ditahan). Jika laba yang diperoleh kecil, maka dividen yang akan dibagikan juga kecil.

Ha3: Profitabilitas yang diproksi oleh return on investment berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen

4. Ukuran Perusahaan (Size) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)

Hasil penelitian Handayani dan Hadinugroho (2009) menunjukkan bahwa size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen karena Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen dengan jumlah besar kepada pemegang saham. sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal, sehingga semakin besar ukuran perusahaan semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam


(58)

41

jumlah yang lebih besar terutama dari hutang. Ukuran perusahaan merupakan simbol ukuran perusahaan yang berhubungan dengan peluang dan kemampuan untuk masuk ke pasar modal dan jenis pembiayaan eksternal lainnya yang menunjukkan kemampuan meminjam. Hal ini menunjukkaan hubungan, bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula dividen yang akan dibagikan.

Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen


(59)

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti yaitu berupa laporan keuangan. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 - 2011.

B. Metode Penentuan Sampel

Pemilihan sampel diseleksi secara purposive sampling dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Teknik purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel non probabilitas dimana teknik pemilihan secara tidak acak yang informasinya diperoleh berdasarkan pertimbangan tertentu dan umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:131). Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama empat tahun


(60)

43

berturut-turut periode 2008-2011. Dengan demikian, pertimbangan atau kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah menyampaikan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan per 31 Desember secara rutin selama empat tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan, yaitu 2008, 2009, 2010, dan 2011.

2. Perusahaan yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Dividend Payout Ratio (DPR).

3. Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen kas selama empat tahun penelitian yaitu 2008, 2009, 2010, 2011.

Pertimbangan-pertimbangan di atas dibuat untuk menghasilkan sampel yang dapat mewakili kondisi populasi yang sebenarnya. Selain itu, pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda sehingga seluruh data harus diuji dengan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menghasilkan model regresi yang baik. Untuk menghindari kesalahan dalam pengujian asumsi klasik maka jumlah sampel yang digunakan harus bebas dari bias.


(61)

44

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data guna melengkapi penelitian ini, maka penulis melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Jenis Data

Untuk keperluan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari laporan keuangan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keuntungan data sekunder ialah sudah tersedia, ekonomis, dan cepat didapat sedangkan kelemahannya ialah tidak dapat menjawab secara keseluruhan masalah yang sedang diteliti dan kurang akurasi karena data dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan tertentu dengan metode yang tidak diketahui (Sarwono dan Suhayati, 2010:69).

2. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian 2008-2011. Selain itu data diperoleh melalui fact book, dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Dan melalui kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah dan literatur-literatur dari kepustakaan yang erat hubungannya dengan objek penelitian.


(62)

45

D. Metode Analisis Data

Dalam upaya mengolah data serta menarik kesimpulan maka peneliti menggunakan program SPSS version 21.00 for windows. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh current ratio (X1), debt equity ratio (X2), return on investment (X3), size (X4) terhadap dividend payout ratio (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian serta memperhatikan sifat-sifat data yang dikumpulkan, maka analisis data dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang variabel-variabel penelitian yang diamati. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu current ratio, debt equity ratio, return on investment, size dan variabel terikatnya yaitu dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Ghozali, 2012:86).

2. Analisis Regresi Berganda

Menurut Gujarati dalam Ghozali (2012:95) analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.


(63)

46

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap kebijakan dividen, maka digunakan alat teknik regresi linier berganda yang dimasukkan variabel independen dan dependen ke dalam model persamaan regresi, sebagai berikut:

DPR = α0 + α1CR + α2DER + α3ROI + α4SIZE + ε Keterangan :

DPR = Kebijakan Dividen

α0 = Konstanta

α1CR = Likuiditas

α2DER = Leverage

α3RO = Profitabilitas α4SIZE = Ukuran Perusahaan ε = Error term

3. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menghasilkan model regresi yang baik. Untuk menghindari kesalahan dalam pengujian asumsi klasik maka jumlah sampel yang digunakan harus bebas dari bias (Ghozali, 2012: 160). Uji asumsi klasik terdiri dari:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi


(64)

47

normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik, yaitu:

1) Analisis Grafik

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2012:163):

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.


(65)

48

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik akan menyesatkan apabila tidak berhati-hati secara visual terlihat normal, namun secara statistik bisa sebaliknya. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis (Ghozali, 2012:164), yaitu:

H0: Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal

Dengan melihat angka probabilitas dengan ketentuan, probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2012:105) menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dengan melihat nilai tolerance > 0,10 dan lawannya nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 berarti data tidak ada masalah multikolinearitas.


(66)

49

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2012:110) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW Test).

Tabel 3.1

Pengambilan Keputusan Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif Tanpa keputusan dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tanpa keputusan 4 - du ≤ d ≤ 4– dl Tidak ada autokorelasi positif

maupun negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du Sumber: (Ghozali, 2012:110)

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji yang bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan varians dari residual. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghozali, 2012:139).


(67)

50

Dasar analisis:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap kebijakan dividen dengan Uji Statistik F dan Uji Statistik t. a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012:97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.


(68)

51

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan Adjusted R2.

Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2 dapat naik maupun turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol (Ghozali, 2012:97-98).

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2012:98).


(69)

52

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012:98).

Pengambilan keputusan pada uji statistik F dan uji statistik t dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikannya pada taraf kepercayaan 0,05. Jika nilai signifikannya 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai signifikannya < 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.


(70)

53

E. Operasional Variabel Penelitian

Konsep dasar dari definisi operasional mencakup pengertian untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan tujuan untuk mengoperasionalkan konsep-konsep penelitian menjadi variabel penelitian serta cara pengukurannya. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X) a. Current Ratio (X1)

Current Ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Aset lancar Current Ratio (CR) = Kewajiban lancar b. Debt Equity Ratio (X2)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai total hutang dengan total ekuitas.

Total kewajiban Debt to Equity Ratio(DER) =


(1)

(2)

102

Lampiran 7

: Hasil Output SPSS 21.00

for windows

Setelah Transformasi

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

LNDPR@ -.5509 .60065 123 LNCR@ .4434 .43718 123 LNDER@ -.3070 .55934 123 LNROI@ -1.1526 .67735 123 LNSIZE@ 1.5420 .05290 123

Correlations

LNDPR@ LNCR@ LNDER@ LNROI@ LNSIZE@

Pearson Correlation

LNDPR@ 1.000 .058 -.070 .384 .010

LNCR@ .058 1.000 -.851 .346 -.162

LNDER@ -.070 -.851 1.000 -.450 .128

LNROI@ .384 .346 -.450 1.000 .141

LNSIZE@ .010 -.162 .128 .141 1.000

Sig. (1-tailed)

LNDPR@ . .262 .222 .000 .454

LNCR@ .262 . .000 .000 .037

LNDER@ .222 .000 . .000 .078

LNROI@ .000 .000 .000 . .060

LNSIZE@ .454 .037 .078 .060 .

N

LNDPR@ 123 123 123 123 123

LNCR@ 123 123 123 123 123

LNDER@ 123 123 123 123 123

LNROI@ 123 123 123 123 123


(3)

103

Variables Entered/Removeda Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1

LNSIZE@, LNDER@, LNROI@, LNCR@b

. Enter

a. Dependent Variable: LNDPR@ b. All requested variables entered.

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .408a .167 .138 .55757 2.122

a. Predictors: (Constant), LNSIZE@, LNDER@, LNROI@, LNCR@ b. Dependent Variable: LNDPR@

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 7.330 4 1.832 5.894 .000b

Residual 36.685 118 .311

Total 44.015 122

a. Dependent Variable: LNDPR@


(4)

104

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1.201 1.567 .767 .445

LNCR@ .061 .221 .044 .274 .785 .272 3.672

LNDER@ .199 .181 .185 1.096 .275 .248 4.034

LNROI@ .410 .086 .462 4.779 .000 .755 1.324

LNSIZE@ -.808 .991 -.071 -.815 .417 .927 1.078

a. Dependent Variable: LNDPR@

Coefficient Correlationsa

Model LNSIZE@ LNDER@ LNROI@ LNCR@

1

Correlations

LNSIZE@ 1.000 -.053 -.218 .086

LNDER@ -.053 1.000 .319 .821

LNROI@ -.218 .319 1.000 .058

LNCR@ .086 .821 .058 1.000

Covariances

LNSIZE@ .982 -.009 -.019 .019

LNDER@ -.009 .033 .005 .033

LNROI@ -.019 .005 .007 .001

LNCR@ .019 .033 .001 .049

a. Dependent Variable: LNDPR@

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Constant) LNCR@ LNDER@ LNROI@ LNSIZE@

1

1 3.720 1.000 .00 .01 .01 .01 .00

2 1.066 1.868 .00 .02 .08 .04 .00

3 .130 5.359 .00 .04 .02 .82 .00

4 .084 6.665 .00 .92 .89 .06 .00

5 .001 83.915 1.00 .01 .00 .06 1.00


(5)

105

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -1.4721 -.0116 -.5509 .24511 123 Std. Predicted Value -3.758 2.200 .000 1.000 123 Standard Error of Predicted

Value

.053 .254 .105 .040 123

Adjusted Predicted Value -1.5570 -.0998 -.5494 .24740 123 Residual -1.78192 1.23925 .00000 .54836 123 Std. Residual -3.196 2.223 .000 .983 123 Stud. Residual -3.250 2.242 -.001 1.008 123 Deleted Residual -1.84317 1.26085 -.00147 .57622 123 Stud. Deleted Residual -3.392 2.281 -.002 1.020 123 Mahal. Distance .113 24.397 3.967 4.372 123 Cook's Distance .000 .145 .010 .023 123 Centered Leverage Value .001 .200 .033 .036 123


(6)

106

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 123

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .54835761

Most Extreme Differences

Absolute .068 Positive .068 Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .752

Asymp. Sig. (2-tailed) .625

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 38 25

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 20

0 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 9 36

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI.

2 5 29

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 2 132

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE , KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

0 0 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

1 7 16

Pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Dan likuiditas terhadap kebijakan dividen tunai Pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Dan likuiditas terhadap kebijakan dividen tunai Pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Dan likuiditas terhadap kebijakan dividen tunai Pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 26