Evaluasi dan Upaya Perbaikan Sistem Produksi Kelapa Sawit Ditinjau dari Aspek Pemeliharaan TM di PT Jambi Agro Wijaya Kebun Mentawak, Air Hitam, Sarolangun, Jambi

EVALUASI DAN UPAYA PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI
KELAPA SAWIT DITINJAU DARI ASPEK PEMELIHARAAN
TM DI PT JAMBI AGRO WIJAYA KEBUN MENTAWAK,
AIR HITAM, SAROLANGUN, JAMBI

FAUZAN
A24053780

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RINGKASAN

FAUZAN. Evaluasi dan Upaya Perbaikan Sistem Produksi Kelapa Sawit
Ditinjau dari Aspek Pemeliharaan TM di PT Jambi Agro Wijaya Kebun
Mentawak, Air Hitam, Sarolangun, Jambi (Dibimbing oleh EKO
SULISTYONO dan HARIYADI).

Komoditas kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu

tanaman penting dan sangat mendukung tingkat perekonomian bangsa, oleh
karena itu peningkatan produksi diharapkan selaras dengan tindakan budidaya
yang diberikan terutama kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit. Tujuan
magang ini adalah untuk menambah pengalaman kerja profesi, keterampilan dan
jiwa kewirausahaan baik secara teknis maupun secara manajerial terutama di
bidang pemeliharaan TM kelapa sawit.
Kegiatan magang dilaksanakan di PT Jambi Agro Wijaya Kebun
Mentawak bulan Februai-Juni 2009. Kegiatan dilakukan dengan bekerja sebagai
karyawan harian lepas (KHL), pendamping mandor, mandor, pendamping asisten
divisi. Pengumpulan data diperoleh dengan pengamatan di lapang, diskusi dengan
karyawan dan dari data arsip kebun.
Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan produktivitas
perkebunan dan produktivitas optimum dan menghubungkannya dengan kegiatan
pemeliharaan TM yang diterapkan di lapang. Kegiatan evaluasi pemeliharaan TM
dilakukan setelah perbandingan kedua produktivitas tersebut sehingga diperoleh
upaya perbaikan untuk tetap menjaga dan meningkatkan produktivitas kebun.
Berdasarkan data dari Kantor pusat kebun, produktivitas TBS PT JAW
Kebun mentawak dari 6 tahun terakhir menunjukkan peningkatan tiap tahunnya,
namun peningkatan tersebut masih dibawah produktivitas optimum yang dapat
dicapai. Hal ini disebabkan oleh kondisi lahan dan kegiatan pemeliharaan yang

kurang. Kegiatan pemeliharaan mulai berkurang sejak tahun 2009, bahkan
sebagian kegiatan tidak dapat direalisasikan seperti pemupukan anorganik pada
semester pertama dan kegiatan lain.

Berdasarkan pengamatan, pemupukan yang dilakukan hanya berupa pupuk
abu janjang dan sebagian pupuk CuSO4 di Divisi II. Pengamatan menunjukkan
dosis yang digunakan sesuai dengan dosis rekomendasi namun variasi yang
berbeda tiap pokok tanaman sehingga masih terjadi penumpukan. Efisiensi dan
efektifitas pemupukan juga berhubungan dengan waktu pemupukan, berdasarkan
curah hujan bulanan pemupukan semester pertama dapat dilakukan pada bulan
Februari dan semester kedua pada bulan Mei-Oktober. Namun pemupukan masih
saja dilakukan pada bulan basah yang mencapai curah hujan 299 mm (efektif 100250 mm).
Secara umum kegiatan pemeliharaan di PT JAW Kebun Mentawak masih
rendah dan perlu diperhatikan terutama kegiatan pemupukan. Upaya perbaikan
dapat dilakukan dengan mewajibkan kegiatan breafing pagi, pengawasan lebih
ditingkatkan, memberlakukan premi dan denda serta sistem untilan pada kegiatan
pemupukan.

EVALUASI DAN UPAYA PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI
KELAPA SAWIT DITINJAU DARI ASPEK PEMELIHARAAN

TM DI PT JAMBI AGRO WIJAYA KEBUN MENTAWAK,
AIR HITAM, SAROLANGUN, JAMBI

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Fauzan
A24053780

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

Judul

: EVALUASI DAN UPAYA PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI
KELAPA SAWIT DITINJAU DARI ASPEK PEMELIHARAAN
TM DI PT JAMBI AGRO WIJAYA KEBUN MENTAWAK,

AIR HITAM, SAROLANGUN, JAMBI

Nama

: FAUZAN

NRP

: A24053780

Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Eko Sulistyono, MSi

Dr. Ir. Hariyadi, MS


NIP: 19620225 198703 1 001

NIP: 19611008 198601 1 001

Mengetahui.
Plh Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian IPB

Prof. Dr. Ir. Slamet Susanto, MSc
NIP : 19610202 198601 1 001

Tanggal Lulus :……………………….

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Nagari Ujunggading, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera
Barat dari pasangan Bapak Waskarni dan Ibu Dahlina. Penulis merupakan anak
kelima dari enam bersaudara yaitu Abang Riswan, Ondah Isma, Ketek Ermawati,
Utih Eriyanti dan Rahmiati.
Pendidikan formal dimulai dari tingkat SDN 16 Brastagi Lembah

Melintang dari tahun 1994-1999, SLTPN 1 Lembah Melintang dari tahun 19992002, SMAN 1 Lembah Melintang dari tahun 2002-2005, Institut Pertanian Bogor
dari tahun 2005-2009.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) di Departemen
Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian pada Program Sarjana (Strata 1).
Masuk ke IPB melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD)

yang

diselenggarakan oleh PT Bakrie Pasaman Plantations mulai dari Agustus 2005.
Tahun 2008 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Kecamatan
Bojong Kabupaten Tegal dan tahun 2009 melaksanakan kegiatan magang selama
empat bulan di PT JAW Kebun Mentawak, Air Hitam, Sarolangun, Jambi.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala nikmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, Amin.
Atas kehendak Allah sajalah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Evaluasi dan Upaya Perbaikan Sistem Produksi Kelapa Sawit Ditinjau

dari Aspek Pemeliharaan TM. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian IPB.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua,
kakak dan adikku yang baik hati dan Dr. Ir. Eko Sulistyono, MSi dan Dr. Ir.
Hariyadi, MS sebagai dosen pembimbing dan seluruh dosen Agronomi dan
Hortikultura yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi selama
penulisan skripsi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pimpinan
PT. Bakrie Pasaman Plantations yang telah memberikan bantuan selama
pelaksanaan studi dan magang. Pimpinan PT JAW Kebun Mentawak, Para
Asisten, Mandor, Kerani, dan seluruh karyawan yang telah membantu dalam
perolehan data dan penulisan skripsi.
Teman-teman AGH’42 terima kasih atas semua kebersamaannya dalam
suka dan duka, Al Ahzan Crew, teman-teman Bogor dan teman-teman Pasaman,
spesial Belahan Jiwa yang selalu memberi semangat, terima kasih.
Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi semangat selama
perkuliahan dan penulisan skripsi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
pembaca.

Bogor, September 2009


Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
Latar Belakang ............................................................................... 1
Tujuan Magang .............................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................
Tanaman Kelapa Sawit ...................................................................
Botani Kelapa Sawit .......................................................................
Syarat Tumbuh Kelapa Sawit .........................................................
Pemeliharaan Kelapa Sawit ............................................................
Sistem Budidaya ............................................................................

3
3
3

4
5
6

METODE MAGANG ...........................................................................
Tempat dan Waktu .........................................................................
Metode Pelaksanaan .......................................................................
Pengumpulan dan Pengolahan Data ................................................

7
7
7
8

KONDISI UMUM KEBUN ..................................................................
Lokasi Kebun .................................................................................
Keadaan Iklim, Tanah dan Topografi .............................................
Kondisi Lahan dan Pertanaman Kebun ...........................................
Fasilitas Kebun...............................................................................
Produksi dan Produktivitas Kebun ..................................................

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan .......................................

9
9
9
10
12
12
13

PELAKSANAAN KEGIATAN TEKNIS KEBUN ..............................
Pembibitan .....................................................................................
Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan............................................
Pengendalian Gulma ......................................................................
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan ...................................................
Pengangkutan dan Pemasangan titi panen .......................................
Pemeliharaan Parit .........................................................................
Pemupukan ....................................................................................
Pengendalian Hama Ulat Api .........................................................
Penunasan/Prunning .......................................................................

Pemanenan .....................................................................................
Pengangkutan TBS ke PMKS .........................................................

16
16
23
23
27
28
29
30
33
36
37
43

PELAKSANAAN KEGIATAN MANAJERIAL KEBUN .................. 46
Pendamping Mandor ...................................................................... 46
Pendamping Asisten Divisi ............................................................ 54
PEMBAHASAN ....................................................................................
Pemeliharaan TM dan Produktivitas Kebun ....................................
Evaluasi Pemupukan ......................................................................
Upaya Perbaikan Pemeliharaan TM................................................

56
56
58
63

KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 66
LAMPIRAN .......................................................................................... 67

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Kondisi Lahan dan Pertanaman PT JAW Kebun Mentawak ..............

11

2. Produksi TBS PT JAW Kebun Mentawak Tahun 2003-2008 ............

13

3. Jumlah TK HIP, SKU, dan KHL di PT JAW Kebun Mentawak ........

14

4. Jumlah Penerimaan dan Penanaman Kecambah Bulan Mei 2009 ......

19

5. Hasil Babat Piringan Selektif di Divisi V Blok A16 ..........................

26

6. Alat-alat Panen .................................................................................

39

7. Laporan Panen Harian di Divisi V Bulan Mei 2009 ...........................

41

8. Ketentuan Basis Borong dan Premi Tahun 2009 ................................

42

9. Hasil Pengangkutan TBS di Divisi V Bulan Mei 2009 .......................

45

10. Jenis, Rencana, dan Realisasi Pemupukan Tahun 2007 dan 2008 .......

58

11. Ketepatan Dosis pada Pemupukan CuSO4 di Divisi II .......................

59

12. Realisasi Pemupukan CuSO4 di Divisi II ...........................................

62

EVALUASI DAN UPAYA PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI
KELAPA SAWIT DITINJAU DARI ASPEK PEMELIHARAAN
TM DI PT JAMBI AGRO WIJAYA KEBUN MENTAWAK,
AIR HITAM, SAROLANGUN, JAMBI

FAUZAN
A24053780

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RINGKASAN

FAUZAN. Evaluasi dan Upaya Perbaikan Sistem Produksi Kelapa Sawit
Ditinjau dari Aspek Pemeliharaan TM di PT Jambi Agro Wijaya Kebun
Mentawak, Air Hitam, Sarolangun, Jambi (Dibimbing oleh EKO
SULISTYONO dan HARIYADI).

Komoditas kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu
tanaman penting dan sangat mendukung tingkat perekonomian bangsa, oleh
karena itu peningkatan produksi diharapkan selaras dengan tindakan budidaya
yang diberikan terutama kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit. Tujuan
magang ini adalah untuk menambah pengalaman kerja profesi, keterampilan dan
jiwa kewirausahaan baik secara teknis maupun secara manajerial terutama di
bidang pemeliharaan TM kelapa sawit.
Kegiatan magang dilaksanakan di PT Jambi Agro Wijaya Kebun
Mentawak bulan Februai-Juni 2009. Kegiatan dilakukan dengan bekerja sebagai
karyawan harian lepas (KHL), pendamping mandor, mandor, pendamping asisten
divisi. Pengumpulan data diperoleh dengan pengamatan di lapang, diskusi dengan
karyawan dan dari data arsip kebun.
Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan produktivitas
perkebunan dan produktivitas optimum dan menghubungkannya dengan kegiatan
pemeliharaan TM yang diterapkan di lapang. Kegiatan evaluasi pemeliharaan TM
dilakukan setelah perbandingan kedua produktivitas tersebut sehingga diperoleh
upaya perbaikan untuk tetap menjaga dan meningkatkan produktivitas kebun.
Berdasarkan data dari Kantor pusat kebun, produktivitas TBS PT JAW
Kebun mentawak dari 6 tahun terakhir menunjukkan peningkatan tiap tahunnya,
namun peningkatan tersebut masih dibawah produktivitas optimum yang dapat
dicapai. Hal ini disebabkan oleh kondisi lahan dan kegiatan pemeliharaan yang
kurang. Kegiatan pemeliharaan mulai berkurang sejak tahun 2009, bahkan
sebagian kegiatan tidak dapat direalisasikan seperti pemupukan anorganik pada
semester pertama dan kegiatan lain.

Berdasarkan pengamatan, pemupukan yang dilakukan hanya berupa pupuk
abu janjang dan sebagian pupuk CuSO4 di Divisi II. Pengamatan menunjukkan
dosis yang digunakan sesuai dengan dosis rekomendasi namun variasi yang
berbeda tiap pokok tanaman sehingga masih terjadi penumpukan. Efisiensi dan
efektifitas pemupukan juga berhubungan dengan waktu pemupukan, berdasarkan
curah hujan bulanan pemupukan semester pertama dapat dilakukan pada bulan
Februari dan semester kedua pada bulan Mei-Oktober. Namun pemupukan masih
saja dilakukan pada bulan basah yang mencapai curah hujan 299 mm (efektif 100250 mm).
Secara umum kegiatan pemeliharaan di PT JAW Kebun Mentawak masih
rendah dan perlu diperhatikan terutama kegiatan pemupukan. Upaya perbaikan
dapat dilakukan dengan mewajibkan kegiatan breafing pagi, pengawasan lebih
ditingkatkan, memberlakukan premi dan denda serta sistem untilan pada kegiatan
pemupukan.

EVALUASI DAN UPAYA PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI
KELAPA SAWIT DITINJAU DARI ASPEK PEMELIHARAAN
TM DI PT JAMBI AGRO WIJAYA KEBUN MENTAWAK,
AIR HITAM, SAROLANGUN, JAMBI

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Fauzan
A24053780

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

Judul

: EVALUASI DAN UPAYA PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI
KELAPA SAWIT DITINJAU DARI ASPEK PEMELIHARAAN
TM DI PT JAMBI AGRO WIJAYA KEBUN MENTAWAK,
AIR HITAM, SAROLANGUN, JAMBI

Nama

: FAUZAN

NRP

: A24053780

Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Eko Sulistyono, MSi

Dr. Ir. Hariyadi, MS

NIP: 19620225 198703 1 001

NIP: 19611008 198601 1 001

Mengetahui.
Plh Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian IPB

Prof. Dr. Ir. Slamet Susanto, MSc
NIP : 19610202 198601 1 001

Tanggal Lulus :……………………….

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Nagari Ujunggading, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera
Barat dari pasangan Bapak Waskarni dan Ibu Dahlina. Penulis merupakan anak
kelima dari enam bersaudara yaitu Abang Riswan, Ondah Isma, Ketek Ermawati,
Utih Eriyanti dan Rahmiati.
Pendidikan formal dimulai dari tingkat SDN 16 Brastagi Lembah
Melintang dari tahun 1994-1999, SLTPN 1 Lembah Melintang dari tahun 19992002, SMAN 1 Lembah Melintang dari tahun 2002-2005, Institut Pertanian Bogor
dari tahun 2005-2009.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) di Departemen
Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian pada Program Sarjana (Strata 1).
Masuk ke IPB melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD)

yang

diselenggarakan oleh PT Bakrie Pasaman Plantations mulai dari Agustus 2005.
Tahun 2008 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Kecamatan
Bojong Kabupaten Tegal dan tahun 2009 melaksanakan kegiatan magang selama
empat bulan di PT JAW Kebun Mentawak, Air Hitam, Sarolangun, Jambi.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala nikmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, Amin.
Atas kehendak Allah sajalah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Evaluasi dan Upaya Perbaikan Sistem Produksi Kelapa Sawit Ditinjau
dari Aspek Pemeliharaan TM. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian IPB.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua,
kakak dan adikku yang baik hati dan Dr. Ir. Eko Sulistyono, MSi dan Dr. Ir.
Hariyadi, MS sebagai dosen pembimbing dan seluruh dosen Agronomi dan
Hortikultura yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi selama
penulisan skripsi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pimpinan
PT. Bakrie Pasaman Plantations yang telah memberikan bantuan selama
pelaksanaan studi dan magang. Pimpinan PT JAW Kebun Mentawak, Para
Asisten, Mandor, Kerani, dan seluruh karyawan yang telah membantu dalam
perolehan data dan penulisan skripsi.
Teman-teman AGH’42 terima kasih atas semua kebersamaannya dalam
suka dan duka, Al Ahzan Crew, teman-teman Bogor dan teman-teman Pasaman,
spesial Belahan Jiwa yang selalu memberi semangat, terima kasih.
Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi semangat selama
perkuliahan dan penulisan skripsi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
pembaca.

Bogor, September 2009

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
Latar Belakang ............................................................................... 1
Tujuan Magang .............................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................
Tanaman Kelapa Sawit ...................................................................
Botani Kelapa Sawit .......................................................................
Syarat Tumbuh Kelapa Sawit .........................................................
Pemeliharaan Kelapa Sawit ............................................................
Sistem Budidaya ............................................................................

3
3
3
4
5
6

METODE MAGANG ...........................................................................
Tempat dan Waktu .........................................................................
Metode Pelaksanaan .......................................................................
Pengumpulan dan Pengolahan Data ................................................

7
7
7
8

KONDISI UMUM KEBUN ..................................................................
Lokasi Kebun .................................................................................
Keadaan Iklim, Tanah dan Topografi .............................................
Kondisi Lahan dan Pertanaman Kebun ...........................................
Fasilitas Kebun...............................................................................
Produksi dan Produktivitas Kebun ..................................................
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan .......................................

9
9
9
10
12
12
13

PELAKSANAAN KEGIATAN TEKNIS KEBUN ..............................
Pembibitan .....................................................................................
Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan............................................
Pengendalian Gulma ......................................................................
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan ...................................................
Pengangkutan dan Pemasangan titi panen .......................................
Pemeliharaan Parit .........................................................................
Pemupukan ....................................................................................
Pengendalian Hama Ulat Api .........................................................
Penunasan/Prunning .......................................................................
Pemanenan .....................................................................................
Pengangkutan TBS ke PMKS .........................................................

16
16
23
23
27
28
29
30
33
36
37
43

PELAKSANAAN KEGIATAN MANAJERIAL KEBUN .................. 46
Pendamping Mandor ...................................................................... 46
Pendamping Asisten Divisi ............................................................ 54
PEMBAHASAN ....................................................................................
Pemeliharaan TM dan Produktivitas Kebun ....................................
Evaluasi Pemupukan ......................................................................
Upaya Perbaikan Pemeliharaan TM................................................

56
56
58
63

KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 66
LAMPIRAN .......................................................................................... 67

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Kondisi Lahan dan Pertanaman PT JAW Kebun Mentawak ..............

11

2. Produksi TBS PT JAW Kebun Mentawak Tahun 2003-2008 ............

13

3. Jumlah TK HIP, SKU, dan KHL di PT JAW Kebun Mentawak ........

14

4. Jumlah Penerimaan dan Penanaman Kecambah Bulan Mei 2009 ......

19

5. Hasil Babat Piringan Selektif di Divisi V Blok A16 ..........................

26

6. Alat-alat Panen .................................................................................

39

7. Laporan Panen Harian di Divisi V Bulan Mei 2009 ...........................

41

8. Ketentuan Basis Borong dan Premi Tahun 2009 ................................

42

9. Hasil Pengangkutan TBS di Divisi V Bulan Mei 2009 .......................

45

10. Jenis, Rencana, dan Realisasi Pemupukan Tahun 2007 dan 2008 .......

58

11. Ketepatan Dosis pada Pemupukan CuSO4 di Divisi II .......................

59

12. Realisasi Pemupukan CuSO4 di Divisi II ...........................................

62

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Keadaan Pembibitan Mentawak ........................................................

17

2. Kecambah Normal ............................................................................

18

3. Penanaman Bibit di PN .....................................................................

21

4. Sistem Irigasi Kirico .........................................................................

22

5. Pengaruh Gulma di Parit ...................................................................

23

6. Sebelum dan Sesudah Babat Piringan Selektif...................................

27

7. Perbaikan Jalan dengan Road Greader ..............................................

27

8. Pemasangan Titi Panen di Blok C15 Divisi III ..................................

29

9. Kondisi Parit di Divisi V ...................................................................

30.

10. Pemupukan Abu Janjang di Blok A25 Divisi VI ................................

31

11. Serangan Ulat Api di Blok A18 Divisi V ..........................................

33

12. Aplikasi Swingfog di Blok A17 Divisi V ..........................................

36

13. Langsir TBS dengan Jonder MF di Dusun Baru................................

43

14. Grafik Curah Hujan di PT JAW Kebun Mentawak ...........................

61

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Kelapa Sawit ...............................

67

2. Jurnal Harian Magang di PT JAW Kebun Mentawak ......................

68

3. Peta PT JAW Kebun Mentawak ......................................................

74

4. Data Curah Hujan di PT JAW Kebun Mentawak .............................

75

5. Kedalaman Gambut .........................................................................

77

6. Jenis Ulat Api di PT JAW Kebun Mentawak ...................................

78

7. Buku Kegiatan Mandor Perawatan ..................................................

80

8. Daily Work Program & Realization.................................................

81

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komoditas kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu
tanaman penting dan sangat mendukung tingkat perekonomian bangsa karena
memiliki aspek yang nyata terhadap pertumbuhan ekonomi, baik untuk kebutuhan
pangan maupun non pangan.
Komoditas kelapa sawit mempunyai peran yang cukup strategis. Pertama,
minyak sawit merupakan bahan utama minyak goreng, sehingga pasokan yang
kontinu ikut menjaga kestabilan harga minyak goreng. Kedua, sebagai salah satu
komoditas pertanian andalan ekspor non migas, komoditas ini memiliki prospek
yang baik sebagai sumber perolehan devisa maupun pajak. Ketiga, dalam proses
produksi maupun pengolahan juga mampu menciptakan kesempatan kerja dan
sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelapa sawit telah menyumbang banyak terhadap bangsa terutama karena
menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan menyerap banyak tenaga kerja disekitar
perkebunan. Minyak mentah CPO ini dapat dijadikan sebagai bahan baku industri
minyak goreng, margarin, sabun, kosmetik, tekstil, dan etanol yang menjadi
perhatian dunia dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar alternatif pengganti
minyak bumi. Menurut Fauzi et al. (2008) potensi CPO ini terbukti dari semakin
bertambahnya jumlah penduduk dunia yang berimplikasi pada pertambahan
kebutuhan pangan terutama minyak goreng.
Berdasarkan data Statistik Direktorat Jenderal Perkebunan (2007) luas
areal perkebunan kelapa sawit seluruh Indonesia pada tahun 2004 seluas 5 597
158 ha dan meningkat menjadi 6 074 926 ha pada tahun 2006 dengan kebutuhan
areal lahan yang semakin tinggi untuk penanaman kelapa sawit yaitu diatas 10%
per tahun. Seiring dengan peningkatan luas areal perkebunan, produksi minyak
sawit mentah CPO juga mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2004
tingkat produk CPO telah mencapai ± 12 juta ton dengan proyeksi pertumbuhan
pemakaian minyak CPO dunia 3.6% per tahun. Hal ini tentu saja menciptakan
peluang usaha industri berbasis CPO yang luar biasa besarnya.

Produksi CPO yang tinggi dan bermutu diapat diperoleh apabila jumlah
produksi kelapa tinggi. Berbagai manajemen industri dan pemeliharaan telah
dimulai sejak awal, menurut Yahya (1990) untuk mencapai produksi maksimal
maka usaha pembudidayaan tanaman dimulai sejak persiapan lahan sampai
dengan panen dan hasil siap dipasarkan. Penerapan teknologi budidaya yang baik
(good agricultutral practices), termasuk didalamnya aspek pemeliharaan
memegang peranan penting dalam pencapaian peningkatan produktivitas tersebut.
Teknik budidaya tersebut termasuk pemeliharaan menjadi kegiatan utama
dalam perkebunan kelapa sawit, menurut Lubis (1992) pemeliharaan tanaman
menghasilkan (TM) merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan proses
produksi untuk mendapatkan produksi kelapa sawit tetap maksimal dan cukup
banyak memerlukan tenaga dan biaya.
Selain itu perusahaan perkebunan juga harus tetap melakukan perbaikan
dan peningkatan serta pengembangan secara terus menerus agar perusahaan dapat
menghasilkan produksi yang maksimal. Salah satu cara adalah dengan melakukan
evaluasi sistem budidaya yang berpengaruh langsung terhadap hasil produksi,
selanjutnya dilakukan upaya perbaikan dari sistem budidya tersebut yang dapat
meningkatkan produsi kembali.

Tujuan Magang
Secara umum tujuan kegiatan magang di perkebunan kelapa sawit adalah
sebagai aplikasi dari materi kuliah yang diberikan secara teknis kenyataannya di
lapang sehingga menambah pengalaman kerja profesi, untuk menambah wawasan
dalam pengalaman kerja sehingga mahasiswa lebih profesional, terampil dan
memiliki jiwa kewirausahaan. Selain teknis, mahasiswa juga memiliki
kemampuan manajerial karena dalam praktek lapang selalu mengkaji dan
mengidentifikasi

setiap

permasalahan

yang

ditemukan

untuk

dicari

permasalahannya.
Secara khusus, magang ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kondisi
sistem budidaya terutama dalam aspek pemeliharaan TM di perkebunan tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Kelapa Sawit
Botani Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae
Kelas

: Monocotyledone

Famili

: Areraceae

Sub famili : Cocosoideae
Genus

: Elaeis

Spesies

: Elaeis guineensis Jacq.
Menurut Setyamidjaja (2006) tanaman kelapa sawit termasuk tanaman

monokotil sehingga kelapa sawit tidak memiliki akar tunggang dan akar cabang.
Sistem perakaran kelapa sawit terdiri atas akar primer yang keluar dari bagian
bawah batang (bulb) tumbuh secara vertikal atau mendatar. Akar sekunder yang
tumbuh dari akar primer secara mendatar ataupun ke bawah dan akar tersier serta
kuarter tumbuh di permukaan sehingga paling aktif mengambil hara dan air dalam
tanah.
Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus keatas tanpa cabang, berbentuk
silindris dan berdiameter 40-60 cm dengan ketinggian dapat mencapai 10-11 m
dan terus bertambah tinggi selama tanaman hidup.
Daun tanaman kelapa sawit bersirip genap dan bertulang sejajar. Terdapat
pangkal pelepah daun yang terdiri atas rachis, tangkai anak daun, duri-duri, helai
anak daun, ujung daun, lidi, tepi daun, dan daging daun. Panjang daun berkisar 57 m dengan satu tulang daun utama (rachis), 100-160 pasang anak daun, satu
tangkai daun yang berduri.
Bunga kelapa sawit termasuk monoecious dan berbentuk mayang, dengan
satu inflor dibentuk dalam ketiak setiap daun segera setelah diferensiasi dari
pucuk batang. Sedangkan buah memiliki mesokarp berdaging, endocarp keras

mengelilingi satu biji. Biji buah yang masak mengandung 45-50% minyak dengan
inti sawit 48-52%.
Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit tumbuh baik pada suhu 270C dengan suhu
maksimum 330C. Curah hujan rata-rata tahun yang ideal adalah 1250-3000 mm
dengan distribusi yang merata sepanjang tahun tanpa bulan kering yang
berkepanjangan (bulan kering kurang dari 3 bulan). Kelembaban berkisar antara
50-90% dan optimal pada kadar 80% dengan ketinggian tempat kurang dari 400 m
di atas permukaan laut. Bentuk wilayah adalah datar sampai berombak dengan
kemiringan lereng 0-8%.
Sifat fisik tanah yang baik untuk kelapa sawit menurut Lubis (1992) adalah:
1. Solum tebal 80 cm, baik untuk penyerapan hara tanaman.
2. pH tanah yang baik adalah 5 - 5.5.
3. Perkembangan struktur baik, konsistensi gembur sampai agak teguh dan
permeabilitas sedang.
4. Kandungan unsur hara tinggi.
Fauzi et al. (2008) menambahkan bahwa lama penyinaran optimum yang
diperlukan antara 5-7 jam/hari dengan kelembapan optimum 80% dan kecepatan
angin 5-6 km/jam. Data kesesuaian lahan disajikan pada Lampiran 1.
Tanah gambut terbentuk pada kondisi laju penimbunan bahan organik
lebih besar daripada mineralisasinya. Laju penimbunan gambut dipengaruhi oleh
paduan antar keadaan topografi dan curah hujan dengan curahan perolehan air
yang lebih besar dari pada kehilangan.
Berdasarkan tingkat kesuburan, menurut Noor (2001) tanah gambut terdiri
atas beberapa golongan seperti berikut ini;
1. Gambut eutrofik adalah jenis gambut yang banyak mengandung mineral
terutama kalium karbonat termasuk gambut yang subur karena asal bahannya
dari serat-seratan (bersifat alkalin/netral)
2. Gambut oligotrofik adalah jenis gambut yang sedikit mengandung mineral.
Jenis ini mengandung kalsium dan magnesium yang cukup tinggi (pH < 4,
asam/sangat asam). Gambut oligotrofik miskin unsur hara kerena asal

bahannya dari air hujan dan perombakan bahan organik setempat saja dengan
ketebalan >2 m.
3. Gambut mesotrofik adalah jenis gambut antara jenis gambut eutrofik dan
oligotrofik.
Berdasarkan proses pembentukannya, gambut tergolong dalam gambut
ombrogen dan gambut topogen. Gambut ombrogen adalah jenis gambut yang
proses pembentukannya dipengaruhi oleh curah hujan saja. Gambut topogen
adalah jenis gambut yang proses pembentukkannya dipengaruhi oleh topografi
(cekungan) dan air tanah.
Berdasarkan tingkat kematangan gambut, digolongkan ke dalam gambut
fibrik, hemik, dan saprik. Gambut fibrik adalah jenis gambut yang bahan tanah
gambutnya masih tergolong mentah yang dicirikan dengan tingginya kandungan
bahan-bahan jaringan tanaman atau sisa-sisa tanaman yang masih dapat dilihat
keadaan aslinya dengan ukuran beragam. Gambut hemik adalah jenis gambut
yang bahan tanah gambutnya sudah mengalami perombakan dan masih bersifat
separuh matang. Gambut saprik adalah jenis gambut yang bahan tanah gambut
yang sudah mengalami perombakan sangat lanjut dan bersifat matang hingga
sangat matang.
Berdasarkan ketebalan lapisan organik terdiri atas gambut dangkal adalah
lahan gambut yang mempunyai ketebalan lapisan bahan organik antara 50-100
cm, gambut tengah dengan ketebalan 100-200 cm, gambut dalam dengan
ketebalan 200-300 cm dan gambut sangat dalam dengan ketebalan > 300 cm.

Pemeliharaan Kelapa Sawit
Pemeliharaan pada Tanaman Menghasilkan (TM) cukup banyak
memerlukan tenaga dan biaya, kegiatan ini merupakan kegiatan untuk
meningkatkan dan mempertahankan produksi agar tetap optimal. Lubis (1992)
menyatakan pemeliharaan tanaman tersebut antara lain adalah
a) Konsolidasi
b) Pemeliharaan jalan, benteng, teras, parit, dan lain-lain
c) Pemberantasan alang-alang
d) Pemeliharaan piringan pokok

e) Pengendalian gulma
f) Pemupukan
g) Penunasan/prunning
h) Pemberantasan hama dan penyakit
i) Perawatan tempat pengumpulan hasil (TPH).
Pengelolaan aplikasi pemupukan merupakan hal yang paling penting
karena merupakan kunci utama tercapainya target produksi yang diharapkan.
Tidak kurang dari 50% biaya pemeliharaan adalah merupakan biaya pemupukan.
Terdapat berbagai jenis gulma pada tanaman kelapa sawit. Gulma tersebut
digolongkan atas gulma berdaun lebar, gulma rumput dan gulma teki. Lubis
(1992) menyatakan bahwa gulma alang-alang (Imperata cylindrical) merupakan
gulma pesaing utama tanaman kelapa sawit yang menekan pertumbuhan dan
menurunkan produksi sampai 20%. Sehingga menurut Pahan (2008) gulma alangalang sangat berbahaya dan mutlak dikendalikan karena gulma ini gampang
berkembangbiak secara cepat.

Sistem Budidaya
Menurut Pahan (2008) bahwa prinsip dasar dalam usaha perkebunan
kelapa sawit yaitu produksi produk dengan biaya yang rendah dalam tingkat
produktivitas yang tinggi dan kualitas produk yang dapat diterima. Untuk
menghasilkan produk yang tinggi diperlukan sistem budidaya yang tepat mulai
dari pembukaan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.
Perusahaan kelapa sawit akan terus melakukan perbaikan terutama dalam
hal perbaikan sistem budidaya dan pengeluaran mutu produk yang bagus. Evaluasi
sistem produksi dalam aspek pemeliharaan adalah suatu proses penilaian terhadap
faktor-faktor yang sangat mempengaruhi produksi kelapa sawit (dalam hal ini
pemeliharaan) untuk tujuan meninjau kembali sistem budidaya yang dilakukan
dalam perusahaan tersebut dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang
sudah teruji. Hasil evaluasi sistem produksi akan memberikan informasi dan atau
arahan maupun perbaikan sistem budidaya/pemeliharaan yang tepat untuk
meningkatkan produksi kelapa sawit.

METODE MAGANG

Tempat dan Waktu
Kegiatan magang dilaksanakan di Perkebunan PT Jambi Agro Wijaya
Kebun Mentawak (Group PT Bakrie Sumatera Plantations), dimulai pada tanggal
13 Februari sampai 9 Juni 2009.

Metode Pelaksanaan
Magang dilaksanakan dengan tujuan penulis memperoleh pengalaman dan
keterampilan dalam hal teknis di lapang dan kemampuan manajerial. Secara
teknis, penulis akan bekerja sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL). Waktu
pelaksanaan sebagai KHL tidak sebulan penuh pada bulan pertama magang tetapi
tergantung pada kondisi dan kebutuhan tenaga kerja di lapang (status sebagai
KHL ada selama kegiatan magang). Pada umumnya, selama bekerja sebagai KHL
penulis melakukan kegiatan yang berhubungan dengan teknik budidaya seperti
pembibitan, pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
pemeliharaan jalan dan jembatan, pemanenan dan pasca panen dan lain-lain.
Selain sebagai KHL, penulis juga menjadi pendamping mandor, mandor,
dan pendamping asisten divisi. Lama waktu tiap jabatan tersebut tergantung
bentuk kegiatan yang ada. Biasanya kegiatan pendamping mandor dan mandor
pada bulan pertama dan kedua, sedangkan pendamping asisten divisi pada bulan
keempat. Kegiatan yang dilakukan sebagai pendamping mandor adalah
mengawasi kerja karyawan bersamaan dengan mandor lain (dalam satu lokasi
terdapat 2 mandor/termasuk penulis), sedangkan mandor dan pendamping asisten
divisi selain mengawasi kerja karyawan juga mengorganisir karyawan,
mengumpul data kebun, membuat laporan harian, mingguan dan bulanan. Jurnal
harian magang disajikan pada Lampiran 2.
Parameter khusus yang penulis amati adalah pengamatan kegiatan
pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan. Parameter yang diamati adalah
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pemeliharaan yang sangat nyata
mempengaruhi produksi kalapa sawit, seperti dosis pupuk, waktu dan cara
aplikasi pupuk, alat dan bahan yang digunakan, dosis dan volume herbisida, serta

jumlah dan prestasi kerja yang diperlukan untuk kegiatan pengendalian dan
kegiatan lainnya.

Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang diperoleh dapat berupa data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan pengamatan di
lapang, diskusi dengan pekerja, staf dan pimpinan kebun. Data sekunder diperoleh
dari arsip laporan manajerial baik data bulanan, semesteran, maupun data tahunan.
Data tersebut berkaitan dengan keadaan iklim, keadaan tanah dan tata guna lahan,
keadaan tanaman dan produksi, sruktur organisasi dan ketenagakerjaan.
Pengolahan data diperoleh dengan melakukan perbandingan antara
produktivitas perkebunan dan produktivitas optimum yang dapat dicapai. Dari
hasil pengujian akan diperoleh bahwa nilai tengah produktivitas perkebunan akan
lebih kecil atau lebih besar bila dibandingkan dengan nilai tengah produktivitas
optimum. Bila hasil uji menyatakan produksi perkebunan di bawah rata-rata
produksi optimum maka akan dilakukan evaluasi terhadap sistem budidaya
(faktor-faktor produksi) kelapa sawit pada perkebunan tersebut yang berpengaruh
terhadap produksi terutama dalam aspek pemeliharaan. Hasil evaluasi terhadap
pemeliharaan ini bertujuan untuk meningkatkan kembali produksi perkebunan
untuk mencapai produksi optimum.
Selain upaya peningkatan produksi dari faktor-faktor produksi juga
dilakukan upaya pertahanan sistem yang sudah potensial bila kondisi
produktivitas perkebunan diatas produktivitas optimum dengan tujuan agar
kondisi produksi perkebunan tetap diatas produksi nasional.

KONDISI UMUM KEBUN
Lokasi Kebun
PT Jambi Agro Wijaya Kebun Mentawak (PT JAW Kebun Mentawak)
terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi. Jarak
antara kota Kabupaten Sarolangun dan PT JAW adalah 65 km dapat ditempuh
dengan kenderaan roda empat selama 50 menit bila kondisi jalan baik. Sedangkan
dari kota Jambi dapat ditempuh selama 150 menit dengan jarak tempuh sekitar
200 km.
Secara geografis lokasi PT JAW Kebun Mentawak berbatasan dengan
beberapa desa dan diapit oleh Sungai Air Hitam dan Sungai Mentawak. Berikut
batas-batas wilayah; sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pematang Kabau dan
Desa Lubuk Jering, sebelah Selatan berbatasan dengan Tanjung Gedang, Empang
Benau dan Desa Pangkal Bulian, sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Baru
dan Desa Semurung, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mentawak dan SP C.
Peta PT JAW Kebun Mentawak disajikan pada Lampiran 3.

Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi
Keadaan iklim di PT JAW Kebun Mentawak termasuk dalam tipe iklim A
sangat basah (Q=8.26%) berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson. Curah
hujan rata-rata tahunan dari tahun 1998 sampai 2008 adalah 2 721.27 mm per
tahun, dengan hari hujan rata-rata 106 hari dan lama bulan kering (BK) kurang
dari dua bulan per tahun. Curah hujan bulanan tertinggi mencapai 362.81 mm
pada bulan Januari sedangkan terendah 108.16 mm pada bulan Juni. Hari hujan
bulanan maksimum sebesar 12.5 hari terdapat pada bulan Desember dan minimum
4.8 hari pada bulan Juni. Data curah hujan disajikan pada Lampiran 4.
Keadaan topografi di Kebun Mentawak pada umumnya adalah lahan datar
karena hampir seluruh lahan terdiri atas tanah gambut. Jenis gambut termasuk
kedalam gambut ombrogen yang wilayahnya berada lebih tinggi dari muka air
sungai atau muka air tanah sehingga masukan hara hanya mengandalkan air hujan
dan hasil perombakan bahan organik tersebut. Oleh karena itu, jenis gambut ini
miskin

unsur

hara

(jenis

oligotrofik).

Sedangkan

berdasarkan

tingkat

kematangannya, gambut ini tergolong dalam hemik dengan tingkat mentahnya
mencapai 50%. Ketinggian tempat PT JAW Kebun Mentawak adalah 50 m di atas
permukaan laut.
Kedalaman gambut berkisar antara 2-8 m dengan sebaran yang berbeda
tiap divisi. Sedangkan tanah mineral terdapat pada Divisi VI Dusun Baru dan
sebagian pada Divisi II, dengan luas tanah mineral 87.5 ha atau 2.21% dari luas
lahan keseluruhan. pH tanah berkisar 3.7 dan 4.2. Berdasarkan jenis dan
kedalaman gambut serta pH maka tingkat kesesuaian lahan termasuk dalam kelas
kesesuaian lahan S3. Kedalaman gambut PT JAW Kebun Mentawak disajikan
pada Lampiran 5.

Kondisi Lahan dan Pertanaman Kebun
PT JAW Kebun Mentawak terdiri atas enam divisi dan satu areal
pembibitan. Total luas areal menurut SK/Hak Guna Usaha (HGU) adalah 3964 .74
ha, luas areal fuso 340 ha dan luas Pembibitan Mentawak adalah 30 ha. Luas areal
masing-masing divisi adalah Divisi I seluas 659 ha, Divisi II seluas 568 ha, Divisi
III seluas 620 ha, Divisi IV seluas 673 ha, Divisi V seluas 707 ha, Divisi VI seluas
737.74 ha.
Rata-rata satu divisi terdiri atas 17 blok dan areal tempat pemukiman
tenaga kerja SKU (emplasment). Luas satu blok adalah 55 ha dengan lebar blok
adalah 250 m dan panjang Blok 2200 m (panjang blok tergantung pada kondisi
lahan). Jumlah pasar tiap blok adalah 135 pasar dengan rata-rata luas satu pasar
adalah 0.4 ha. Blok merupakan areal pertanaman yang terdiri pasar pikul arah
Utara Selatan, pasar tengah sejajar dengan jalan pengumpul, jalan pengumpul
(collection road) arah Timur Barat, sub jalan utama dan jalan utama (main road)
arah Utara Selatan. Masing-masing blok dipisahkan oleh jalan dan parit dengan
lebar jalan 8 m dan ukuran parit 4 m x 4 m dan lebar parit dalam blok 1 m.
Kondisi areal pertanaman kelapa sawit tiap divisi umumnya daratan dan
hanya sebagian kecil rawa dan fuso. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman
kelapa sawit di lahan gambut adalah kecilnya daya dukung tanah sehingga
tanaman mudah rebah.

Tanaman di PT JAW Kebun Mentawak

sudah memasuki tanaman

menghasilkan (TM) yang terdiri dari tahun tanam 1995 (TM 11), tahun tanam
1996 (TM 10), tahun tanam 1997 (TM 9), tahun tanam 1998 (TM 8) dan tahun
tanam 2002 (TM 4). Varietas kelapa sawit yang digunakan adalah varietas Tenera
dan Dura berasal dari PT. Marihat dan PT. Socfindo. Varietas Marihat ditanam
pada tahun tanam 1995, 1997, 1998 dan 2002 sedangkan

varietas Socfindo

ditanam pada tahun tanam 1996. Satu blok hanya terdapat satu jenis varietas dan
tahun tanam yang sama kecuali pada Blok B23 terdapat perbedaan tahun tanam
(1997 dan 2002). Data kondisi lahan dan pertanaman kebun disajikan dalam Tabel
1 berikut ini;
Tabel 1. Kondisi Lahan dan Pertanaman PT JAW Kebun Mentawak
Uraian

Luas Areal Divisi (ha)

Total

I

II

III

IV

V

VI

-

-

-

-

-

47.00

-

-

(ha)

Tahun Tanam (TT)
TT 1995

47.00

TT 1996

559.00 568.00 441.00 673.00

2241.00

TT 1997

100.00

-

99.00

-

TT 1998

-

-

-

-

-

117.00

117.00

TT 2002

-

-

80.00

-

-

3.24

83.24

707.00 570.50 1476.50

Sumber Varietas
Socfindo

559.00 568.00 441.00 673.00

Marihat

100.00

-

179.00

-

-

47.00 2288.00

707.00 690.74 1676.74

Pembibitan

30.00

Rawa

50.00

65.40

-

64.00

11.00

-

190.40

Fuso

-

-

150.00

92.00

98.00

-

340.00

Bengkel + gudang
Emplasment

1.00
5.00

Total HGU

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

25.00
3964.74

Sumber : Kantor Pusat Kebun, 2009

Jarak tanam yang digunakan adalah 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m dengan
populasi 136 pokok per hektar, sedangkan Stand per Hektar (SPH) berkisar 122135 pokok. Jumlah SPH lebih kecil dibandingkan dengan jumlah populasi per

hektar disebabkan karena jumlah pokok yang mati bertambah tiap tahunnya
dengan luasan tetap.

Fasilitas Kebun
Fasilitas dan sarana akomodasi yang disediakan oleh PT JAW secara
langsung atau tidak langsung turut mendukung dan mempercepat terjadinya
kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam perkebunan. Beberapa sarana yang
disediakan adalah perumahan, poliklinik, listrik, alat transportasi sekolah/truk,
bengkel dan gudang dan lain-lain.
Perumahan, poliklinik disediakan untuk tenaga kerja tingkat HIP dan
SKU. Sedangkan untuk tenaga kerja borongan biasanya mengikut pada tenaga
kerja staf dan SKU (masih memiliki hubungan keluarga). Bengkel digunakan
untuk sarana dalam pelaksanaan kegiatan produksi, seperti penyediaan truk,
jonder MF, zetor, road greader dan alat-alat bengkel yang digunakan untuk
perbaikan sarana transportasi yang rusak. Sedangkan gudang digunakan untuk
penyimpanan sementara sarana-sarana produksi seperti pupuk, pestisida, beras,
dan sarana penunjang lainnya.

Produksi dan Produktivitas Kebun
Produksi TBS di PT JAW Kebun Mentawak dari tahun 2003-2008
mengalami peningkatan. Data produksi tandan buah segar (TBS) di PT JAW
Kebun Mentawak disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2, produktivitas
meningkat dari 6 tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh pertambahan umur
tanaman yang ditandai dengan meningkatnya bobot janjang rata-rata (BJR) dan
jumlah TM yang semakin banyak.
Tahun 2004 terjadi penurunan luas areal panen walaupun terjadi
penambahan luas areal menghasilkan untuk tahun tanam 2002. Hal ini terjadi
karena jumlah penambahan luas areal panen tidak seimbang dengan jumlah
penurunan luas panen akibat luas areal sisipan. Luas areal sisipan disebabkan oleh
jumlah rawa dan banjir akibat jumlah curah hujan yang tinggi. Luas areal sisipan
tahun 2004 adalah 415.07 ha, sedangkan penambahan areal panen untuk tahun
tanam 2002 hanya sebesar 46.60 ha. Demikian juga penurunan pada tahun 2007

dan tahun 2008 disebabkan oleh jumlah luas areal sisipan semakin meningkat.
Berikut ini Tabel 2 merupakan produksi TBS dari tahun 2003-2008.
Tabel 2. Produksi Tandan Buah Segar PT JAW Kebun Mentawak Tahun
2003-2008
Pencapaian
Produksi TBS (kg)
Tahun
Luas
Produktivitas
estimasi
Panen
(ha)
TBS (kg/ha)
(%)
Estimasi
Realisasi
2003
3509.00 33 458 634 22 844 356
68.28
6 510.22
2004
3508.54 34 792 344 28 892 325
83.04
8 234.86
2005
3964.74 40 800 570 34 431 240
84.39
8 684.36
2006
3964.74 39 111 639 44 266 930
113.18
11 165.15
2007
3624.74 50 000 000 50 731 860
101.46
13 995.99
2008
3624.74 68 999 000 51 353 390
74.42
14 167.47
Sumber : Kantor Pusat Kebun

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
PT Jambi Agro Wijaya merupakan salah satu anak cabang dari PT Bakrie
Sumatera Plantations (PT BSP Group) dengan kepemilikan lahan mencapai lebih
dari 50%. Kegiatan administrasi yang dilakukan secara bertahap dari Kantor
Divisi yang menjadi dasar kegiatan administrasi ke Kantor Pusat Kebun,
seterusnya berhubungan dengan pihak eksternal seperti PT EMAL B, Kantor
Pusat di Jambi dan Jakarta.
Estate manager (EM) merupakan seorang pimpinan yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan kebun dan menjadi pemegang puncak keputusan. EM
bertanggung jawab pada area manager (AM) atas segala kegiatan kebun seperti
keadaan kebun, proses produksi, administrasi kebun, pengusahaan material,
finansial, personalia dan termasuk dalam keamanan kebun. Seorang EM dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten divisi, Asisten bengkel dan gudang.
Sedangkan asisten akan membawahi beberapa mandor yang langsung menangani
pelaksanaan kegiatan lapang (pembahas lebih lanjut pada Aspek Manajerial).
Status karyawan di PT JAW Kebun Mentawak ini terdiri dari tiga
golongan yakni Himpunan Industrial Pancasila (HIP), Serikat Kerja Umum
(SKU), dan Karyawan Harian Lepas (KHL). Karyawan HIP atau bulanan
merupakan karyawan yang diangkat berdasarkan prestasi dan dimasukkan dalam
beberapa golongan, dan jika tidak kerja tapi izin maka tidak dipotong gaji.
Biasanya yang termasuk karyawan HIP adalah asisten dan sebagian mandor.

Karyawan SKU merupakan karyawan yang diangkat berdasarkan lama bekerja,
jika tidak kerja dan izin maka tidak dipotong gaji sedangkan bila mangkir maka
akan dipotong dua hari kerja. Baik HIP maupun SKU mendapat bonus dan
pesangon juga jatah beras tiap bulannya. Sedangkan KHL adalah karyawan
borongan yang bekerja pada waktu diperlukan dan tidak terikat dengan pihak
kebun, jika tidak kerja maka tidak mendapatkan gaji dan bila kerja digaji
berdasarkan gaji harian. Berikut ini adalah Tabel 3 tentang jumlah tenaga kerja di
PT JAW Kebun Mentawak