Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Batang Gading Pt. Satya Kisma Usaha, Jambi Dengan Aspek Khusus Pemanenan

PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN BATANG GADING
PT. SATYA KISMA USAHA, JAMBI
DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN

Oleh
Johan Chandra Saragih
A34101046

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN BATANG GADING
PT. SATYA KISMA USAHA, JAMBI
DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

oleh
Johan Chandra Saragih
A34101046

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis
Jacq) DI KEBUN BATANG GADING PT. SATYA KISMA
USAHA, JAMBI DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN

Nama


: Johan Chandra Saragih

NRP

: A34101046

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Sc
NIP : 131578794

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr
NIP : 130422698

Tanggal Lulus :


RINGKASAN
JOHAN CHANDRA SARAGIH. Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq) di Kebun Batang Gading, PT. Satya Kisma Usaha, Jambi
dengan Aspek Khusus Pemanenan (Di bawah bimbingan SLAMET
SUSANTO)
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu
tanaman perkebunan yang menjadi populer beberapa tahun belakangan ini. Hal ini
dapat dilihat dari pertambahan luas areal pertanaman kelapa sawit yang meningkat
dari tahun ke tahun yang diikuti dengan peningkatan produksi minyak sawit
(CPO) dan minyak inti sawit (PKO) di Indonesia. Selain itu CPO dan PKO
merupakan andalan ekspor non migas untuk menghasilkan devisa bagi negara.Hal
ini ditandai dengan meningkatnya nilai ekspor CPO dan PKO dari tahun ke tahun.
Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 07 Februari 2005 sampai
tanggal 07 Juni 2005 di Kebun Batang Gading, PT. Satya Kisma Usaha, Jambi.
Kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja terutama
yang berkaitan dengan proses kerja nyata yang ada di lapang, serta mampu
menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari kampus di lapang.
Pemeliharaan tanaman kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang
harus diperhatikan untuk menghasilkan tanaman kelapa sawit yang sehat dan
mampu berproduksi dengan baik. Kondisi lingkungan yang sesuai dapat

mendukung pencapaian produksi yang maksimal. Kegiatan pemeliharaan kelapa
sawit meliputi kegiatan: pengendalian gulma baik secara kimia maupun mekanis,
pemupukan, pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air, penunasan, dan
pengendalian hama dan penyakit.
Kegiatan pemanenan merupakan kegiatan yang mendapat perhatian yang
besar, merupakan hasil dari semua kegiatan pemeliharaan yang telah dilakukan.
Hasil panen yang diperoleh merupakan sumber pemasukan langsung bagi
perusahaan lewat penjualan Tandan Buah Segar (TBS), CPO dan PKO.
Pengorganisasian dan pengelolaan panen yang baik akan mencapai produktifitas
dan efisiensi panen yang diinginkan.
Faktor iklim terutama curah hujan akan mempengaruhi potensi produksi
dan kegiatan panen secara langsung. Faktor ketersediaan tenaga kerja, alat panen,

angkutan panen, topografi areal, keadaan tanaman lingkungan sekitarnya, sistem
pengawasan akan berdampak pada pelaksanaan pemanenan di lapang.

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 6
September 1982. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari Bapak
Janaman Saragih dan Mamak Sitiwati Purba.

Tahun 1995 penulis lulus dari SD. ST. Petrus Medan, kemudian pada
tahun 1998 penulis menyelesaikan studi di SLTPN 10 Medan. Selanjutnya Penulis
lulus dari SMU PKMI 1 Medan pada tahun 2001.
Tahun 2001 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
UMPTN pada Program Studi Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus yang memberi
kekuatan dan hikmat yang besar kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang
tulus dan sebesar-besarnya kepada;
1. Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi atas segala
bimbingan dan arahan kepada penulis selama penulisan skripsi.
2. Dr. Ir. Haryadi, M.S dan Ir. Adolf Pieter Lontoh, M.S selaku dosen penguji
yang telah memberi saran dan masukan terhadap penulisan skripsi.
3. Dr. Ir. Suwarto, M.S selaku dosen pembimbing akademik atas semua
bimbingan dan arahanya selama perkulihaan penulis.

4. Ayahanda Ir. Janaman Saragih dan Ibunda Sitywati Br. Purba tercinta, Abang
dan Adikku tercinta (Jan Fiterson Saragih, SP dan Juliana Theresia Br.
Saragih) serta semua keluarga besar Saragih dan Purba atas doa dukungan dan
pengorbanannya selama perkulihaan penulis dan atas cinta kasih yang
diberikan kepada penulis.
5. Ir. Agung IYU estate manager Kebun Batang Gading yang telah memberikan
tempat, arahan dan bimbingan selam proses magang
6. Ir. Alamsyah Sitorus asisten kepala Kebun Batang Gading yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama magang
7.

Keluarga Ir. Bambang

asisten divisi V pembimbing lapang yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama magang.
8. Ir. Alduin Napitupulu, Ir. Irfansyah, Ir. Komang, Ir. Darumoyo, Syahbandi
atas arahan dan bimbingan dan berbagi ilmu serta pengalaman dalam
pengelolaan kebun dan teknik budidaya.
9. Seluruh karyawan Kebun Batang Gading atas kebersamaan selama magang

10. Kepada PKK (Samuel Ebenezer Tamba) dan teman satu KK (Rossy, Derma,
Konrado) atas perhatiannya kepada penulis selama perkulihan “God Bless
You All”

11. Kepada Derma Ginting, Konrado Panjaitan, Ronald Fristiwa Sianturi atas
persahabatan yang tak terlupakan selama perkuliahan.
12. Kepada teman-teman se kost atas kebersamaan selama ini and semoga kalian
sukses semua.
13. Teman-teman ku semua yang tidak dapat tersebut GBU all

Bogor, Oktober 2005
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
PENDAHULUAN........................................................................................

1


Latar Belakang ..................................................................................
Tujuan ..............................................................................................

1
2

METODOLOGI MAGANG ......................................................................

3

Waktu dan Tempat ............................................................................
Pelaksanaan Magang ........................................................................

3
3

KONDISI UMUM ......................................................................................

4


Lokasi Kebun ....................................................................................
Kondisi Tanah dan Iklim ..................................................................
Keadaan Pertanaman dan Produksi ...................................................

4
4
5

ORGANISASI DAN MANAJEMEN ........................................................

7

Struktur Organisasi dan Personalia .................................................... 7
Pelaksanaan Tingkat Staf................................................................... 8
Pelaksanaan Tingkat Non Staf ........................................................... 9
Pengelolaan Tenaga Kerja Di Lapangan ........................................... 10
PELAKSANAAN TEKNIS MAGANG ..................................................... 11
Peyisipan Tanaman Kelapa Sawit ......................................................
Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit ................................................

Pengendalian Gulma .................................................................
Penunasan.................................................................................
Pemupukan ...............................................................................
Pengendalian Hama Penyakit ...................................................
Perbaikan Jalan .........................................................................
Pemanenan Kelapa Sawit...................................................................
Kriteria Panen ...........................................................................
Hancak Panen dan Rotasi Panen................................................
Tenaga Pemanen.......................................................................
Pelaksanan Panen......................................................................
Basis Panen...............................................................................
Sistem Pengawasan...................................................................
Angkutan Panen........................................................................
Administrasi Potong Buah ........................................................

11
12
13
16
18

19
20
22
22
23
23
24
24
25
26
27

PEMBAHASAN ......................................................................................... 29
Pencapaian Target Produksi............................................................... 29
Akses Panen ...................................................................................... 30
Alat Panen ......................................................................................... 31

Pengangkutan Tandan Buah Segar..................................................... 32
Pelaksanaan Panen............................................................................. 33
Topografi Kebun .............................................................................. 35
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 36
Kesimpulan ...................................................................................... 36
Saran ............................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 37
LAMPIRAN ............................................................................................... 38

PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN BATANG GADING
PT. SATYA KISMA USAHA, JAMBI
DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN

Oleh
Johan Chandra Saragih
A34101046

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN BATANG GADING
PT. SATYA KISMA USAHA, JAMBI
DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

oleh
Johan Chandra Saragih
A34101046

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis
Jacq) DI KEBUN BATANG GADING PT. SATYA KISMA
USAHA, JAMBI DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN

Nama

: Johan Chandra Saragih

NRP

: A34101046

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Sc
NIP : 131578794

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr
NIP : 130422698

Tanggal Lulus :

RINGKASAN
JOHAN CHANDRA SARAGIH. Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq) di Kebun Batang Gading, PT. Satya Kisma Usaha, Jambi
dengan Aspek Khusus Pemanenan (Di bawah bimbingan SLAMET
SUSANTO)
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu
tanaman perkebunan yang menjadi populer beberapa tahun belakangan ini. Hal ini
dapat dilihat dari pertambahan luas areal pertanaman kelapa sawit yang meningkat
dari tahun ke tahun yang diikuti dengan peningkatan produksi minyak sawit
(CPO) dan minyak inti sawit (PKO) di Indonesia. Selain itu CPO dan PKO
merupakan andalan ekspor non migas untuk menghasilkan devisa bagi negara.Hal
ini ditandai dengan meningkatnya nilai ekspor CPO dan PKO dari tahun ke tahun.
Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 07 Februari 2005 sampai
tanggal 07 Juni 2005 di Kebun Batang Gading, PT. Satya Kisma Usaha, Jambi.
Kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja terutama
yang berkaitan dengan proses kerja nyata yang ada di lapang, serta mampu
menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari kampus di lapang.
Pemeliharaan tanaman kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang
harus diperhatikan untuk menghasilkan tanaman kelapa sawit yang sehat dan
mampu berproduksi dengan baik. Kondisi lingkungan yang sesuai dapat
mendukung pencapaian produksi yang maksimal. Kegiatan pemeliharaan kelapa
sawit meliputi kegiatan: pengendalian gulma baik secara kimia maupun mekanis,
pemupukan, pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air, penunasan, dan
pengendalian hama dan penyakit.
Kegiatan pemanenan merupakan kegiatan yang mendapat perhatian yang
besar, merupakan hasil dari semua kegiatan pemeliharaan yang telah dilakukan.
Hasil panen yang diperoleh merupakan sumber pemasukan langsung bagi
perusahaan lewat penjualan Tandan Buah Segar (TBS), CPO dan PKO.
Pengorganisasian dan pengelolaan panen yang baik akan mencapai produktifitas
dan efisiensi panen yang diinginkan.
Faktor iklim terutama curah hujan akan mempengaruhi potensi produksi
dan kegiatan panen secara langsung. Faktor ketersediaan tenaga kerja, alat panen,

angkutan panen, topografi areal, keadaan tanaman lingkungan sekitarnya, sistem
pengawasan akan berdampak pada pelaksanaan pemanenan di lapang.

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 6
September 1982. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari Bapak
Janaman Saragih dan Mamak Sitiwati Purba.
Tahun 1995 penulis lulus dari SD. ST. Petrus Medan, kemudian pada
tahun 1998 penulis menyelesaikan studi di SLTPN 10 Medan. Selanjutnya Penulis
lulus dari SMU PKMI 1 Medan pada tahun 2001.
Tahun 2001 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
UMPTN pada Program Studi Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus yang memberi
kekuatan dan hikmat yang besar kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang
tulus dan sebesar-besarnya kepada;
1. Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi atas segala
bimbingan dan arahan kepada penulis selama penulisan skripsi.
2. Dr. Ir. Haryadi, M.S dan Ir. Adolf Pieter Lontoh, M.S selaku dosen penguji
yang telah memberi saran dan masukan terhadap penulisan skripsi.
3. Dr. Ir. Suwarto, M.S selaku dosen pembimbing akademik atas semua
bimbingan dan arahanya selama perkulihaan penulis.
4. Ayahanda Ir. Janaman Saragih dan Ibunda Sitywati Br. Purba tercinta, Abang
dan Adikku tercinta (Jan Fiterson Saragih, SP dan Juliana Theresia Br.
Saragih) serta semua keluarga besar Saragih dan Purba atas doa dukungan dan
pengorbanannya selama perkulihaan penulis dan atas cinta kasih yang
diberikan kepada penulis.
5. Ir. Agung IYU estate manager Kebun Batang Gading yang telah memberikan
tempat, arahan dan bimbingan selam proses magang
6. Ir. Alamsyah Sitorus asisten kepala Kebun Batang Gading yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama magang
7.

Keluarga Ir. Bambang

asisten divisi V pembimbing lapang yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama magang.
8. Ir. Alduin Napitupulu, Ir. Irfansyah, Ir. Komang, Ir. Darumoyo, Syahbandi
atas arahan dan bimbingan dan berbagi ilmu serta pengalaman dalam
pengelolaan kebun dan teknik budidaya.
9. Seluruh karyawan Kebun Batang Gading atas kebersamaan selama magang
10. Kepada PKK (Samuel Ebenezer Tamba) dan teman satu KK (Rossy, Derma,
Konrado) atas perhatiannya kepada penulis selama perkulihan “God Bless
You All”

11. Kepada Derma Ginting, Konrado Panjaitan, Ronald Fristiwa Sianturi atas
persahabatan yang tak terlupakan selama perkuliahan.
12. Kepada teman-teman se kost atas kebersamaan selama ini and semoga kalian
sukses semua.
13. Teman-teman ku semua yang tidak dapat tersebut GBU all

Bogor, Oktober 2005
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
PENDAHULUAN........................................................................................

1

Latar Belakang ..................................................................................
Tujuan ..............................................................................................

1
2

METODOLOGI MAGANG ......................................................................

3

Waktu dan Tempat ............................................................................
Pelaksanaan Magang ........................................................................

3
3

KONDISI UMUM ......................................................................................

4

Lokasi Kebun ....................................................................................
Kondisi Tanah dan Iklim ..................................................................
Keadaan Pertanaman dan Produksi ...................................................

4
4
5

ORGANISASI DAN MANAJEMEN ........................................................

7

Struktur Organisasi dan Personalia .................................................... 7
Pelaksanaan Tingkat Staf................................................................... 8
Pelaksanaan Tingkat Non Staf ........................................................... 9
Pengelolaan Tenaga Kerja Di Lapangan ........................................... 10
PELAKSANAAN TEKNIS MAGANG ..................................................... 11
Peyisipan Tanaman Kelapa Sawit ......................................................
Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit ................................................
Pengendalian Gulma .................................................................
Penunasan.................................................................................
Pemupukan ...............................................................................
Pengendalian Hama Penyakit ...................................................
Perbaikan Jalan .........................................................................
Pemanenan Kelapa Sawit...................................................................
Kriteria Panen ...........................................................................
Hancak Panen dan Rotasi Panen................................................
Tenaga Pemanen.......................................................................
Pelaksanan Panen......................................................................
Basis Panen...............................................................................
Sistem Pengawasan...................................................................
Angkutan Panen........................................................................
Administrasi Potong Buah ........................................................

11
12
13
16
18
19
20
22
22
23
23
24
24
25
26
27

PEMBAHASAN ......................................................................................... 29
Pencapaian Target Produksi............................................................... 29
Akses Panen ...................................................................................... 30
Alat Panen ......................................................................................... 31

Pengangkutan Tandan Buah Segar..................................................... 32
Pelaksanaan Panen............................................................................. 33
Topografi Kebun .............................................................................. 35
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 36
Kesimpulan ...................................................................................... 36
Saran ............................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 37
LAMPIRAN ............................................................................................... 38

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman
Teks

1.

Bentuk Wilayah Areal Kebun Batang Gading ................................ 4

2.

Komposisi Tanaman di Kebun Batang Gading ............................... 5

3.

Jumlah Karyawan Staf dan Non Staf di Kebun Batang Gading ...... 7

4.

Dosis Rekomendasi Herbisida ........................................................ 16

5.

Jumlah Pelepah yang Direkomendasikan ....................................... 17

6.

Jenis Pupuk dan Dosis yang Direkomendasikan Pada Setiap
Divisi di Kebun Batang Gading ...................................................... 19

7.

Kriteria Matang Panen dan Greding di Kebun Batang Gading ........ 22

8.

Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Kebun Batang Gading,
Perkebunan Rakyat, Perkebunan Negara dan Perkebunan Swasta ... 29

9.

Hasil Rendemen Minyak dan ALB akibat Lamanya Penginapan
Tandan Buah Segar yang Di Panen ................................................ 31

10.

Hasil Pengamatan Pelanggaran Panen Bulan Maret......................... 34

Lampiran
1.

Jurnal Kegiatan Magang .................................................................... 38

2.

Data Curah Hujan Tahun 2000-2005.................................................. 49

3.

Produksi Tandan Buah Segar Kebun Batang Gading ......................... 50

4.

Target Produksi Kebun Batang Gading Bulan Januari-Mei 2005........ 51

5.

Kelas Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Kebun Batang Gading. .... 52

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman
Teks

1.

Bibit yang Telah Ditanam dan Telah Diproteksi Dengan
Bambu ........................................................................................... 12

2.

Hasil Semprot Sheet Alang-Alang Setelah 21 hari ............................. 15

3.

Penunasan Kelapa Sawit ................................................................... 18

4.

Tandan Buah Kelapa Sawit yang Terserang Hama Tikus .................. 20

5.

Alokasi Greder untuk Perbaikan Jalan .............................................. 21

6.

Pemanenan TBS dengan Cara Tanpa Menurunkan Pelepah................ 24

7.

Pengangkutan TBS Menggunakan Truk ............................................ 27

Lampiran
1.

Peta Kebun Inti.................................................................................. 53

2.

Peta Kebun Plasma ............................................................................ 54

3.

Struktur Organisasi Kebun Batang Gading, PT. Satya Kisma Usaha .. 55

4.

Form Buku Kegiatan Mandor ........................................................... 56

5.

From Surat Pengiriman Buah ............................................................ 57

6.

From Buku Potong Buah .................................................................. 58

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) berasal dari Nigeria, Afrika
Barat. Meskipun demikan ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari
Amerika Selatan yaitu Brazil, karena lebih banyak ditemukan spesies kelapa sawit
di hutan Brazil dibandingkan dengan Nigeria. Pada kenyataannya tanaman kelapa
sawit tumbuh subur di luar Negara asalnya seperti Malaysia, Indonesia, Thailand
dan Papua Nugini (Lubis, 1992).
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan yang berperan
penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam menghasilkan devisa bagi
Negara. Pengembangan perkebunan kelapa sawit serta berbagai industri hilir dan
agribisnis akan membantu meningkatkan pendapatan petani dan penduduk yang
terlibat. Minyak sawit selain digunakan untuk bahan pembuatan minyak goreng
juga digunakan oleh industri sebagai bahan utama atau bahan campuran untuk
menghasilkan bahan makanan, kosmetik, obat-obatan, industri berat dan industri
ringan.
Kelapa sawit adalah salah satu komoditi perkebunan yang berperan
penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam menghasilkan devisa bagi
Negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan areal pertanaman kelapa sawit
yang pada tahun 2000 luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 1
190 154 ha dengan total produksi 1 997 814 ton, pada tahun 2002 luas areal
pertanaman kelapa sawit mencapai 2 212 787 ha dengan produksi 3 505 394 ton.
Perkebunan sawit memberi sumbangan devisa kepada negara sebesar US $ 1.36
juta dengan volume ekspor mencapai 5 511 260 ton (Direktorat Bina Produksi,
2002)
Peningkatan produksi membutuhkan beberapa usaha diantaranya kegiatan
kultur teknis yang baik. Mutu produk erat kaitannya dengan perlakuan mulai
panen sampai pengolahan. Pemanenan merupakan salah satu aspek yang
menentukan dalam budidaya kelapa sawit karena akan menentukan mutu crude
palm oil (minyak sawit) dan kernel palm oil (minyak inti sawit).

Pemanenan bertujuan untuk mendapatkan kualitas minyak yang baik dan
kuantitas minyak yang maksimal. Hal ini dapat dicapai jika pemanenan tandan
buah segar dilakukan pada saat tandan buah mencapai kriteria matang panen yang
optimum. Menurut Lubis (1992) semakin matang buah kelapa sawit maka
semakin meningkat juga rendemen minyak sawit yang dihasilkan dan terjadi juga
peningkatan kandungan ALB didalam buah. Tandan buah yang ideal untuk di
panen adalah tandan buah yang mengandung rendemen minyak yang tinggi dan
kadar ALB yang rendah.
Penentuan saat panen sangat menentukan kandungan ALB dan rendemen
minyak sawit yang akan dihasilkan. Bila pemanenan dilakukan pada saat kondisi
buah over ripe (lewat matang) maka akan menghasilkan minyak sawit yang
mengandung ALB yang tinggi dan jika pemanenan dilakukan pada saat buah
kurang matang maka akan dihasilkan sedikit minyak sawit karena buah yang
dipanen mengandung rendemen minyak yang rendah sehingga dapat merugikan
perusahaan (Mangoensoekarjo, 2003). Selain itu kerusakan fisik akibat
pengangkutan, penundaan panen, penundaan pengangkutan (buah restan) akan
meningkatkan kandungan ALB, karena dapat merangsang bekerjanya enzim
lipase yang dapat menguraikan minyak sawit menjadi ALB.
Agar tujuan panen dapat dicapai yaitu rendemen minyak tinggi dan
kandungan ALB yang rendah serta biaya panen seminimal mungkin maka
ketentuan panen yang ditetapkan harus diikuti seperti kriteria matang panen, rotasi
panen, pengumpulan brondolan, sistem panen, cara dan alat panen yang
digunakan, dan pengangkutan harus dilakukan secara keseluruhan.

Tujuan Magang
Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas
wawasan mahasiswa dalam menganalisa masalah yang dijumpai di lapang,
memperoleh pengalaman dan ketrampilan bekerja di perkebunan, serta merupakan
studi pembanding antara teori dan praktek di lapang khususnya didalam
pemanenan kelapa sawit.

METODOLOGI MAGANG
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan magang mahasiswa program studi agronomi dilaksanakan
selama 4 bulan mulai tanggal 07 Februari 2005 sampai tanggal 07 Juni 2005 atau
selama 16 minggu efektif dalam periode magang. Kegiatan magang dilaksanakan
di Kebun Batang Gading, salah satu Perkebunan PT. Satya Kisma Usaha,
Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungao Tebo, Provinsi Jambi.
Pelaksanaan Magang
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan magang adalah bekerja
langsung di lapang dan merupakan bagian integral dari sistem kerja di perkebunan
yang dilaksanakan sesuai dengan level yang ada di perkebunan tersebut mulai dari
buruh harian lepas (BHL), pendamping mandor, pendamping mandor I,
pendamping asisten divisi, pendamping asisten kepala, pendamping manajer.
Dalam pelaksanaan magang ini mahasiswa belajar mengenai ketrampilan
teknis dan manajemen di berbagai tingkat yang ada di kebun. Kegitan yang
dilaksanakan selama magang adalah orientasi lapang, bekerja bersama-sama
dengan para tenaga kerja sesuai dengan volume yang ada, sebagai pendamping
mandor mengawasi seluruh kegiatan tenaga kerja secara langsung, menegur dan
memberi sanksi jika tenaga kerja tersebut melakukan kesalahan, dan melakukan
kegiatan administrasi pada tingkat mandor, sebagai pendamping mandor I
mengawasi kerja mandor dan seluruh kegiatan yang ada di divisi dan melakukan
kegiatan administrasi pada tingkat mandor I dan memimpin apel pagi (lingkaran
pagi), sebagai pendamping asisten yang melakukan control di lapang dan
melakukan administrasi pada tingkat asisten dan mengevaluasi kerja di lapang
setiap harinya, sebagai pendamping asisten kepala, dan pendamping manajer.
Aspek-aspek yang diamati adalah kriteria matang panen di Kebun Batang
Gading, sistem dan rotasi panen, kebutuhan tenaga kerja dan angkutan panen yang
digunakan sistem pengawasan dan denda, kehilangan hasil, organisasi panen,
basis dan premi yang digunakan, administrasi panen, dan pelaksanaan panen di
Kebun Batang Gading. Jurnal kegiatan magang terlampir (Tabel Lampiran 1).

KONDISI UMUM
Lokasi Kebun
Perkebunan PT. Satya Kisma Usaha, Kebun Batang Gading secara
geografis terletak pada 10 271-10 281 LS dan 1010 511-1010 521 BT dengan
ketinggian 300-700 meter diatas permukaan laut. Secara administratif Kebun
Batang Gading terletak di Desa Telentam, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten
Bungao Tebo, Provinsi Jambi.
Secara administratif Kebun Batang Gading di sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Kutojayo dan Desa Pedukun, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Rantau Pandan, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanah
Sepenggal dan di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pelayang dan Desa
Telentam.

Kondisi Tanah dan Iklim
Sebagian besar tanah di Kebun Batang Gading adalah tanah Podzolik
Merah Kuning yang memiliki tingkat kesuburan kimia dan mineralogi yang
sedang serta kesuburan fisik tanah yang tergolong baik. Jenis tekstur tanah yang
terdapat di Kebun Batang Gading adalah liat berpasir dengan kelas drainase yang
baik dengan struktur yang remah. Keadaan topografi Kebun Batang Gading sangat
bervariasi mulai dari datar sampai berbukit curam. Bentuk wilayah kebun Batang
Gading dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Bentuk Wilayah Areal Kebun Batang Gading
Lereng

Bentuk Wilayah

Luas

(%)

Ha

%

0-8%

864,37

34,74

Bergelombang

>8-15%

661,08

26,57

Berbukit

>15-25%

613,961

24,67

>25%

393,87

14,02

2488,281

100

Datar- Berombak

Berbukit Curam
Total
Sumber : Kantor Besar Kebun Batang Gading, 2005

Rata-rata curah hujan dan hari hujan di Kebun Batang Gading pada tahun
2000 sampai dengan tahun 2005 masing masing sebesar 2094,53 mm dan 129,133

hari hujan. Berdasarkan Schmidth dan Ferguson Kebun Batang Gading termasuk
tipe iklim B yaitu daerah basah (Tabel Lampiran 2).
Keadaan Pertanaman dan Produksi
Kebun Batang Gading terdiri dari Kebun Inti dan Kebun kredit kecil
primer pada anggota (KKPA). Kebun Inti terdiri dari 3 divisi yaitu Divisi I dengan
Luas 558,021 Ha, Divisi II dengan Luas 359,72 Ha, Divisi III dengan luas
424,540 ha. Kebun Plasma terdiri dari Divisi I Kopsa dengan luas 146 Ha, Divisi
V dengan luas 500 ha, Divisi VI dengan luas 500 ha. Secara keseluruhan kebun
Batang Gading memiliki luas 2488,281 Ha.
Jenis varietas tanaman kelapa sawit yang ditanam di kebun Batang Gading
adalah Tenera dengan Varietas Marihat. Tanaman pada Kebun Batang Gading
sudah memasuki TM 7 (tahun tanam 1995), TM 6 (tahun tanam 1996), TM 5
(tahun tanam 1997), TM 4 (tahun tanam 1998) dan TM 1 (tahun tanam 2001).
Komposisi tanaman di Kebun Batang Gading dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Tanaman di Kebun Batang Gading
Divisi

Tahun Tanam

Status

Jumlah Tanaman

I

1995

TM 7

9 980

69,783

1996

TM 6

66 193

463,202

2001

TM 1

23 883

169,036

1997

TM 5

40 972

281,21

2001

TM 1

10 078

71,51

1997

TM 5

35 821

252,328

1998

TM 4

24 332

172,212

1997

TM 5

36 363

235.50

1998

TM 4

23 617

204.67

1997

TM 5

5 491

53,65

1998

TM 4

51 852

416,350

328 582

2430.551

II

III

V

VI

Total

Luas (Ha)

Sumber : Kantor Besar Kebun Batang Gading, 2005
Keterangan : Jumlah tanaman belum termasuk sisip tahun 2005

Produktivitas tanaman mengalami peningkatan secara terus-menerus. Pada
tahun 2000 produktivitas tanaman mencapai 1.78 ton TBS/Ha. Kemudian

meningkat pada tahun 2001 yang mencapai 1.80 ton TBS/Ha, pada tahun 2002
produksi TBS mengalami peningkatan mencapai 1.98 ton TBS/Ha. Produktivitas
terus meningkat hal ini dapat dilihat pada tahun 2003 produktivitas TBS mencapai
2.53 ton TBS/ha dan pada tahun 2004 produktivitas TBS meningkat mencapai
4.55 ton TBS/ Ha. Data produksi kelapa sawit Kebun Batang Gading, PT. Satya
Kisma Usaha dapat dilihat pada Tabel Lampiran 3.

ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Struktur Organisasi dan Personalia
Kebun Batang Gading, PT. Satya Kisma Usaha dipimpin oleh seorang
Estate Manager yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 1 asisten kepala, 5
asisten divisi, 1 asisten kemitraan, dan 1 kepala administrasi yang semuanya
merupakan karyawan staf. Struktur organisasi Kebun Batang Gading PT. satya
Kisma Usaha Disajikan Pada Gambar Lampiran 1.
Status karyawan pada Kebun Batang Gading terdiri dari dua kelompok
yaitu tingkat staf dan non staf. Tingkat staf terdiri dari estate manager, asisten
kepala, asisten divisi, asisten kemitraan, kasi administrasi. Tingkat non staf terdiri
dari hubungan serikat kerja utama bulanan (SKU-B), serikat kerja utama harian
(SKU-H) serikat kerja utama kontrak (SKU-kontrak) dan pekerja harian lepas
(PHL). Pemberian upah untuk tingkat staf, dan SKU berdasarkan kebijakan
perusahaan sedangkan pemberiaan upah untuk PHL berdasarkan upah minimum
provinsi (UMP) yang berlaku di daerah tersebut. Pemberian upah dilakukan dua
minggu sekali yang terdiri dari gajian kecil dan gajian besar. Jumlah karyawan
staf dan non staf disajikan pada Tabel 3 .
Table 3. Jumlah Karyawan Staf dan Non Staf di Kebun Batang Gading
Uraian
1.

Jumlah

Karyawan Staf
o

Estate Manager

1

o

Asisten Kepala

1

o

Kepala Administrasi

1

o

Asisten Divisi

5

o

Asiten Kemitraan

1

2.

Karyawan Non Staf
o

SKU-Bulanan

13

o

SKU-Harian

112

o

SKU-kontrak

171

Total
Sumber : Manajer Report Kebun Batang Gading

Pelaksanaan Pengelolaan Tingkat Staf

305

Estate Manager, estate manager sebagai pucuk pimpinan bertanggung
jawab penuh atas seluruh kegiatan yang ada di kebun. Secara administratif estate
manager melakukan pemeriksaan terhadap laporan pemeliharaan tanaman harian
(LPT-H), laporan pemeliharaan tanaman bulanan (LPT-B), permintaan dana
operasional (PDO) yang diterima dari masing-masing divisi dan telah dikoreksi
oleh asisten kepala yang kemudian akan dibuat menjadi manager report setiap
bulannya. Hasil manager report tersebut akan dilaporkan dan dipresentasikan di
depan area manajer agronomi se Jambi yang dipimpin oleh region coordinator
(RC).
Asisten Kepala, Asisten kepala merupakan wakil langsung dari pimpinan
kebun yang bertugas secara administratif, operasional di lapang dan kepala teknis.
Asisten kepala bertugas memeriksa laporan dari setiap divisi. Semua jenis
permintaan dan pengeluaran barang dari setiap divisi harus mendapat persetujuan
dari asisten kepala sebelum mendapat persetujuan dari pimpinan kebun. Selain itu
asisten kepala merupakan atasan langsung dari asisten divisi sehingga asisten
kelapa berhak menegur atau memberi peringatan kepada asisten divisi
Kepala Tata usaha (KTU), KTU mengatur arus masuk keluarnya barang,
terutama menyangkut masalah biaya dan administratif secara keseluruhan. Dalam
melaksanakan tugasnya seorang KTU dibantu oleh kepala gudang, kasir,
administrasi pembukuan plasma, administrasi pembukuan inti, personalia dan
pengupahan dan administratif tanaman.
Asisten Divisi, asisten divisi mempunyai tugas untuk mengkoordinasi
seluruh kegiatan yang ada di lapang, baik yang berhubungan dengan pemeliharaan
tanaman maupun produksi. Dalam kegiatan perencanaan asisten divisi bertugas
membuat program kerja tahunan yang meliputi pembuatan budget semesteran,
pembuatan laporan pemeliharaan tanaman harian dan bulanan, dan pembuatan
permintaan dana operasional. Asisten divisi juga mengatur pekerjaan dan
mengevaluasinya melalui brefing pagi (lingkaran pagi) dalam penentuan tenaga
kerja, pemakaian alat dan bahan, blok yang akan dikerjakan dan jenis pekerjaan
serta mengontrol setiap pekerjaan yang ada dilapang. Asisten juga memeriksa
buku kegiatan mandor (BKM), rencana kerja harian (RKH), penentuan pemakaian

bahan herbisida dan pupuk serta memotivasi karyawan. Hasil pekerjaan setiap hari
dilaporkan dan dievaluasi.
Asisten Kemitraan, asisten kemitraan bertanggung jawab atas kerjasama
kebun dengan pihak masyarakat sekitar kebun dan Koperasi Tuah Sepakat Batang
Oeleh (TSBU) dan Koperasi Kopsa. Seorang asisten kemitraan bertanggung
jawab atas pembagian hasil yang didapat oleh kebun KKPA kepada pihak
koperasi. Asisten kemitraan bertanggung jawab terhadap hubungan kebun dengan
pihak-pihak yang terkait.

Pelaksanan Pengelolaan Tingkat Non Staf
Mandor I, mandor I merupakan orang langsung yang berada dibawah
asisten divisi untuk mengatur semua kegitan yang ada di divisi. Tugas mandor I
adalah untuk mengontrol semua jenis pekerjaan yang dilakukan serta menberikan
penilaian langsung terhadap pekerjaan tersebut. Selain itu mandor I juga
berwenang untuk memeriksa seluruh kegiatan yang ada baik kegiatan di lapang
maupun kegiatan administratif permintaan dan penerimaan Barang (BPPB)
sebelum disetujui oleh asisten. Mandor I juga berkewajiban membuat rencana
kerja harian (RKH) setiap harinya. Mandor I berhak menegur dan memberi
peringatan kepada Mandor dan karyawan yang melakukan kesalahan dalam
bekerja.
Krani Divisi, krani divisi lebih banyak bertugas secara administrasi.
Tugas seorang krani divisi adalah memeriksa laporan, baik yang masuk maupun
yang keluar seperti absensi mandor, pembuatan bon permintaan bahan, laporan
premi, laporan lembur mandor, laporan potong buah, laporan pengiriman buah,
laporan pemeliharaan tanaman harian dan bulanan, pembuatan perol gaji
karyawan,

pembagian gaji karyawan kepada mandor. Krani divisi bertugas

merekap semua laporan yang dilakukan di divisi kemudian melaporkannya ke
kantor besar setelah diperiksa oleh asisten divisi. Seorang krani divisi dibantu oleh
seoarang pembantu krani divisi.
Mandor, mandor merupakan pembantu asisten di lapang. Dalam
melaksanakan tugasnya seorang mandor secara langsung mengawasi kerja
karyawan di lapang sesuai dengan tugas yang diberikan. Mandor yang ada

meliputi: Mandor panen yang dibantu oleh krani panen dan krani transport yang
dijabat oleh seorang krani produksi, mandor brondol, mandor pupuk yang dibantu
oleh krani pupuk, mandor semprot, mandor sisip.
Pelaksanaan Pengelolaan Tenaga Kerja di Lapangan
Kegiatan lapang di mulai dengan melakukan apel pagi (breafing pagi)
pada pukul 06.00-06.30 Wib yang di laksanakan dihalaman kantor divisi yang
dihadiri oleh asisten divisi, mandor I, dan mandor. Lingkaran Pagi di buka oleh
mandor I yang memberikan pengarahan teknis di lapang kemudian dilanjutkan
oleh asisten divisi yang memberikan evaluasi mengenai kerja yang telah
dilaksanakan dan memberikan motivasi kerja kepada mandor.
Pekerjaan dilapang dimulai pukul 07.00-14.00 WIB. Sistem pekerjaan
yang digunakan umumnya adalah borongan dan harian dengan norma kerja yang
telah ditargetkan. Untuk kegiatan pemanenan tenaga kerjanya umumnya SKU,
pada saat buah jarang (trek) dan pemanen tidak dapat mencapai basis borong
maka dilakukan pekerjaan penunasan untuk mencapai basis. Tenaga kerja SKU
mendapatkan tunjangan kesehatan, fasilitas tempat tinggal, penerangan listrik,
asuransi tenaga kerja, cuti tahunan dan mendapatkan jatah beras setiap bulan.
Untuk kegiatan perawatan tenaga kerja yang digunakan adalah pekerja harian
lepas yang hanya mendapatkan UMP Jumlah tenaga harian lepas yang diperlukan
tergantung pada ada tidaknya pekerjaan yang dikerjakan. Apabila tidak ada
pekerjaan maka PHL akan dialihkan ke pekerjaan lain.
Asisten divisi berperan dalam pengawasan dan pembinaan terhadap
karyawan dan mandor dilapang secara langsung yang dibantu oleh mandor I
sehingga prestasi kerja dapat meningkat dan melebihi target. Hasil pekerjaan
dilaporkan setiap hari, minggu dan bulan kepada estate manager yang selanjutnya
dibuat dalam laporan manajemen (LM) kebun.

PELAKSANAAN TEKNIS MAGANG
Penyisipan Tanaman Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit yang mati, sakit, dan abnormal perlu disisip segera.
Makin cepat bibit yang mati, sakit, dan abnormal disisip, maka makin baik agar
pertumbuhannya tidak terhambat oleh tanaman yang telah tumbuh. Penyisipan
tanaman kelapa sawit sebaiknya menggunakan bibit yang berumur tidak begitu
jauh dengan tanaman aslinya. Menurut Lubis (1992) penyisipan tanaman kelapa
sawit masih dapat dilakukan sampai tanaman berumur 5 tahun, setelah itu
tanaman akan terganggu pertumbuhannya karena ternaungi oleh tanaman aslinya.
Pada Kebun Batang Gading penyisipan masih dilakukan walaupun
tanaman telah berumur lebih dari 5 tahun. Hal ini dilakukan karena areal yang
disisip masih luas yang diakibatkan tingginya serangan hama babi (Sus scrofa L)
dan landak (Hystrix brachyura) pada saat penanaman bibit di lapang terutama
pada areal yang dekat dengan hutan, dan penyisipan dilakukan untuk mencapai
potensi produktifitas tanaman yang tinggi.
Untuk kebutuhan bibit untuk penyisipan di Kebun Batang Gading
menggunakan bibit yang berasal dari PT. Kresna Duta Agrindo, Kebun Sei Plakar
yang juga merupakan salah satu anak perusahaan SMART. Bibit yang ditanam
adalah bibit yang telah berumur >2 tahun. Bibit yang berasal dari PT. Kresna Duta
Agrindo, Kebun Sei Plakar diangkut dengan menggunakan truk dengan kapasitas
250 bibit/truk.
Pemancangan. Pemancangan dilakukan dengan menggunakan bambu
dengan panjang 125 cm. Karena kondisi areal yang akan disisip memiliki
topografi berbukit maka pemancangan dilakukan dengan mengikuti garis kontur.
Jarak tanam yang di gunakan adalah 9.25 m sedang jarak antara tanaman dengan
tepi kontur adalah 1 m. Pemanccangan dilakukan dengan sistem borong sebesar
Rp. 250/anak pancang. Kemampuan mahasiswa adalah 50 anak pancang
Pengangkutan Bibit. Bibit yang ditanam di lapang adalah bibit yang
berumur lebih dari 2 tahun. Bibit di langsir dari tempat pengumpulan bibit sehari
sebelum di tanam di lapang. Biaya langsir bibit di hitung secara borong dengan
sebesar Rp. 500/ bibit. Alat yang digunakan untuk melangsir bibit adalah traktor

ford yang di lengkapi dengan trailer. Kapasitas trailer adalah 100 bibit. Bibit
yang telah di angkut di sebar tepi jalan blok secara berkelompok.
Tanam Bibit. Penanaman bibit dilakukan dengan sistem borong dan
sistem harian. Sistem harian yang memiliki norma 40 pohon/HK sedangkan untuk
sistem borong adalah Rp. 550/pohon. Pekerjaan penanaman dilakukan sekalian
dengan pembuatan teras individu dengan ukuran 1 m x 1 m dan lubang tanam
dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Penanaman dilakukan dengan menyobek
sisi polibag kemudian bibit di tanam. Dalam penanaman di usahakan seluruh
bagian perakaran sampai kebagian leher polibag tertanam dan kemudian
dipadatkan. Polibag kemudian di gantung di pancang tanaman yang dipancang di
sebelah kanan bibit yang ditanam.
Proteksi Hama. Proteksi hama dibuat dari bambu betung yang dibelah
dengan ukuran 1 m. Bambu kemudian di pancang di sekeliling bibit dengan jarak
antar bambu 5 cm. Kemudian bambu di ikat dengan kawat bendrat untuk
memperkokoh bambu.

Gambar 1. Bibit yang Telah Ditanam dan Telah Diproteksi dengan
Menggunakan Bambu.

Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit
Pemeliharaan tanaman merupakan suatu usaha untuk meningkatkan atau
menjaga kesuburan tanah dan lingkungan pertumbuhan tanaman guna
mendapatkan yang sehat dan produksi yang diharapkan. Produksi tanaman
berkorelasi positif dengan pemeliharaan tanaman pada batas-batas tertentu, artinya
apabila pemeliharaan tanaman baik, maka diharapkan akan meningkatkan
produksinya. Namun pada batas-batas tertentu tanaman tidak akan meningkatkan
produksinya apabila sudah mencapai produksi yang maksimal.
Dalam pemeliharaan kelapa sawit dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) dan pemeliharaan tanaman
menghasilkan (TM). Sasaran khusus pemeliharaan TBM adalah: 1) Mendorong
pertumbuhan vegetatif, 2) Menjamin tanaman tumbuh secara homogen, 3)
Mempercepat fase TM. Sedangkan sasaran khusus pemeliharaan tanaman TM
adalah : 1) Mendorong produktifitas tanaman, 2) Mempermudah pekerjaan
pemenen dan meningkatkan produktifitas kerja pemanen, 3) Pemupukan akan
lebih efisien.
Kegiatan pemeliharaan di Kebun Batang Gading dilakukan untuk tanaman
TM dan juga untuk tanaman TBM. Kegiatan pemeliharaan di Kebun Batang
Gading pada umumnya dilakukan untuk tanaman menghasilkan karena pada
umumnya tanaman di Kebun Batang Gading sudah memasuki fase TM dan
tanaman yang masih dalam fase TBM adalah tanaman sisipan yang secara
administratif masuk ke dalam pemeliharaan fase TM karena hanya sebagian kecil
(+ 20 % dari luas blok yang telah di tanam). Pemeliharaan yang biasa dilakukan
adalah: pengendalian gulma, pemupukan, penunasan, rawat jalan, pengendalian
hama dan penyakit tanaman.
Pengendalian Gulma
Pekerjaan pengendalian gulma dilakukan secara rutin di kebun kelapa
sawit sehingga dilakukan dengan sistem rotasi. Mengingat kerugian yang
disebabkan oleh gulma di kebun kelapa sawit cukup besar maka pengendalian
gulma di kebun kelapa sawit perlu dirumuskan dalam suatu manajemen yang baik
dan dapat mengatur pelaksanaan dan pengawasan pengendalian gulma sehingga
diperoleh hasil yang memuaskan.

Tujuan utama pengendalian gulma di kebun kelapa sawit adalah
mengurangi persaingan antara tanaman kelapa sawit dengan tanaman lainnya
dalam pengambilan

unsur hara dan memudahkan dalam pengamatan panen.

Pengendalian gulma yang kurang baik akan menghambat pertumbuhan tanaman
dan akhirnya akan mengurangi produksi.
Semprot Piringan dan Pasar Pikul. Pemeliharaan piringan ditujukan
untuk mengendalikan gulma yang ada disekitar pohon tanaman kelapa sawit dan
pengendalian gulma di pasar pikul dilakukan untuk mempermudah pengangkutan
TBS dari dalam ancak ke TPH. Gulma yang dominan yang ada di piringan dan
pasar pikul adalah Mikania micranta, Eulisine indica, Chromolaema odorata,
Melastoma malabathrichum dan anakan sawit (kentosan). Untuk kebun Batang
gading piringan merupakan zona W0 yang berarti bahwa piringan harus benarbenar bersih dari semua gulma dan pasar pikul merupakan daerah W1 dimana
daerah tersebut hanya dapat ditumbuhi oleh jenis gulma tertentu. Hal ini bertujuan
untuk mempermudah pekerjaan pemupukan dan pengutipan berondolan dan
pengangkutan TBS dari dalam ancak ke TPH. Pengendalian gulma di piringan dan
pasar pikul dilakukan secara kimia dengan menggunakan campuran herbisida
Gramoxone Ally dan Round Up Starene dengan dosis 250 cc/Ha Gramoxone +
12.5 gram/Ha Ally 20 WDB dan 250 cc/Ha Round up + 62.5 gram/Ha Starene
dengan volume semprot 50 l/ha. Alat yang digunakan adalah knapsak solo dengan
polizet biru. Rotasi pengendalian gulma dipiringan dilakukan 3 kali setahun.
Perlakuan yang dilakukan adalah 2 kali secara kimia dan 1 kali secara manual
(garuk

piringan

dan

babat

gawangan).

Norma

kerjanya

adalah

1.6

ha/HK.kemampuan mahasiswa adalah 1.6 ha/HK.
Gawangan Mati. Jenis gulma yang dominan di gawangan mati adalah
pakis-pakisan, Melastoma malabatrichum,Cromolaema odorata. Pengendalian
gulma di gawangan mati dilakukan secara manual dengan cara mendongkel anak
kayu yang ada di gawangan mati. Pengendalian gulma di gawangan mati tidak
dilakukan seintensif pasar pikul dan piringan mengingat gawangan mati
merupakan tempat penumpukan pelepah hasil penunasan dan panen. Rotasi
pengendalian gulma di gawangan mati dilakukan 2 kali setahun. Norma kerjanya
adalah 2 HK/Ha

Tebas Rendahan. Tebas rendahan merupakan pekerjaan menebas semak
belukar yang tumbuh diareal pertanaman kelapa sawit karena areal tersebut belum
ditanam atau lahan yang hendak disisip. Gulma yang dominan tumbuh adalah
Chromolaema odorata, Melastoma sp, Ageratum conyzoides, Mikania micrantha.
Rotasi tebas rendahan adalah 2 kali setahun dengan norma kerja 2 HK/ha.
Pemberantasan Alang-Alang (Imperata cylindrica). Pemberantasan
alang-alang di Kebun Batang Gading dilakukan secara kimia dengan herbisida
Round Up. Pengendalian alang-alang di Kebun Batang Gading dilakukan dengan
3 tahap yaitu sheet, semprot koreksi dan wiping penyemprotan koreksi dilakukan
21 hari

setelah penyemprotan sheet, dan jika lalang masih tumbuh maka

dilakukan Wiping.

Gambar 2. Hasil Semprot Sheet Alang-Alang Setelah 21 hari
Semprot sheet lalang dilakukan pada areal dengan penutupan gulma alangalang yang lebat dan merata. Penyemprotan dilakukan secara merata di seluruh
areal yang tertutup alang-alang. Alat yang digunakan adalah knapsak solo dengan
VLV 100. ketinggian semprot adalah 50 cm dari atas tajuk tanaman. Herbisida
yang digunakan adalah herbisida sistemik dengan merek dagang Round Up 480
AS yang mengandung bahan aktif glifosat 480 g/l. Dosis yang digunakan adalah

3l/ha dengan konsentrasi 2.13%. norma kerja adalah 1.6 ha/HK. Kemampuan
mahasiswa adalah 1.6 ha
Semprot spot alang-alang dilakukan untuk mengendalikan alang-alang
yang masih hidup secara berkelompok. Penyemprotan spot dilakukan setelah 21
hari penyemprotan sheet. Alat yang digunakan adalah knapsak solo dengan VLV
100. herbisida yang digunakan adalah herbisida kontak dengan merek dagang
Round Up 480 AS yang mengandung bahan aktif glifosat 480 g/l. Dosis yang
digunakan adalah 2 l/ha. Norma kerja adalah 5 ha/Hk.
Wiping bertujuan untuk membunuh alang-alang yang tersisa dan tumbuh
terpencar. Wiping dilakukan dengan mengusapkan kain yang telah di celupkan
kedalam larut