a. Merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan
dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. b.
Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia. 2.6
Sisa Hasil Usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya 2.7
Bunga simpanan yang tidak melebihi batas yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. Sesuai Keputusan Menteri Keuangan telah ditetapkan batas
jumlah sebesar Rp. 240.000,00 setiap bulan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya atas bunga simpanan yang jumlahnya di atas Rp. 240.000,00
dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15 dari seluruh bunga yang diterima dan bersifat final.
3. Tarif Pajak Dan Perhitungannya
Untuk kesederhanaan dan kemudahan perhitungan pajak, PPH Pasal 23
menggunakan perhitungan secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan : DPP = Dasar Pengenaan Pajak
3.1 15 dari jumlah bruto atas :
a. Dividen
b. Bunga
PPh Pasal 23 = 2 x DPP
c. Royalti
d. Hadiah dan penghargaan selain yang dipotong PPh Pasal 21.
3.2 2 dari jumlah bruto atas :
a. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta kecuali
sewa atas tanah dan atau bangunan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final.
b. Imbalan sehubungan dengan Jasa teknik, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan
jasa lainnya yaitu : • Jasa Perancang
• Jasa Pemasangan • Jasa Perawatan
• Jasa Penyimpanan • Jasa di bidang Perdagangan
• Jasa di bidang Teknologi • Jasa Telekomunikasi
• Jasa Akutansi • Jasa Pengolahan
• Jasa Penebangan Hutan • Jasa Pengeboran
• Jasa di bidang Penambangan • Jasa Penunjang di bidang Penambangan Migas
• Jasa Penunjang di Bidang Penerbangan dan bandara • Jasa Pengolahan Limbah
• Jasa Penyedia Tenaga Kerja • Jasa penyedia outsourcing services
• Jasa Perantara • Jasa Penilai
• Jasa Aktuaris • Jasa Pengisian Sulih Suara
• Jasa Maklon • Jasa Rekrutmen
• Jasa Sehubungan dengan Software computer • Jasa kustodinpenyimpananpenitipan
• Jasa mixing film • Jasa instalasipemasangan mesin
• Jasa Perawatanpemeliharanperbaikan mesin • Jasa Penyelidikan dan Keamanan
• Jasa penyelenggara kegiatan • Jasa pengekapan
• Jasa penyediaan tempat danatau waktu dalam media massa • Jasa pembasmian hama
• Jasa kebersihan atau cleaning service
• jasa catering atau tata boga. c.
Yang dimaksud dengan jumlah bruto adalah seluruh jumlah penghasilan yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh pemerintah. d.
Tarif PPh pasal 23 bagi wajib pajak yang tidak memiliki NPWP apabila penerima penghasilan atas objek PPh Pasal 23, maka PPh pasal 23 yang
terutang 100 lebih tinggi.
4. Hak Dan Kewajiban Pemotong Pajak
4.1 Kewajiban Pemotong Pajak
Pada dasarnya kewajiban pemotongpemungut PPh Pasal 23 adalah : a.
Mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak KPP setempat dan mempunyai NPWP.
b. Mengambil dan mengisi sendiri formulir-formulir yang diperlukan ddalam
rangka pemenuhan kewajiban perpajakannya. c.
Menghitung, memotong dan menyetorkan PPh Passal 23 yang terutang untuk setiap bulan.
d. Melaporkan penyetoran tersebut, dengan menggunakan surat pemberitahuan
SPT masa ke kantor pelayanan pajak setempat. e.
Memberikan bukti penyetoran PPh Pasal 23 kepada penerima pembayaran.
f. Membuat catatan atau kertas kerja perhitungan PPh Pasal 23 masing-masing
penerima penghasilan, yang menjadi dasar pelaporan dalam SPT masa dan wajib menyimpan catatan atau kertas kerja tersebut selama tangga 10 bulan
berikutnya sejak pemotongan dilakukan.
4.2 Hak Pemotong Pajak
Pemotong pajak dapat mengajukan permohonan keberatan dan banding, sesuai dengan UU No 6 Tahun 1983 tentang KUP jo UU No 6 Tahun 2000 jo UU No 27
Tahun 2007. 4.3
Tata Cara Pengisian SPT Masa PPh Pasal 23 Setelah menghitung dan memotong PPh Pasal 23, PemotongPemungut pajak
berkewajiban melaporkan pemotongannya tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa Pajak berakhir, dengan SPT Masa
PPh Pasal 23 danatau Pasal 26.
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI DATA
A. Mekanisme Pengenaan Dan Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 23 Atas