Evaluasi mutu cookies Garut yang digunakan pada program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil

Steisianasari Mileiva. - F24102082. Evaluasi Mutu Cookies Garut yang
Digunakan pada Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Ibu
Hamil. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MSi. dan Dr. Feri
Kusnandar, MSc. 2006.
RINGKASAN
Kehidupan manusia dimulai sejak dalam kandungan ibunya. Selama
kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan zat gizi, sehingga sering terjadi
defisiensi gizi. Beberapa defisiensi gizi yang sering terjadi adalah kurang energi
dan protein, anemia gizi besi, kekurangan vitamin A, defisiensi iodium, seng, dan
asam folat. Apabila itu terjadi, ibu beresiko melahirkan bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR), neural tube defects, dan kecacatan. Hal tersebut
menghambat peningkatan kualitas Surnber Daya Manusia (SDM).
Salah satu cara pencegahan adalah pelaksanaan program Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil. Pada program PMT South East
Asian Food and Agricultwal Science and Technology (SEAFAST) Center,
diberikan makanan tambahan yang telah difortifikasi zat-zat gizi yang penting
bagi ibu hamil. Salah satu makanan tambahan yang diberikan adalah cookies garut
yang difortifikasi dengan zat besi (Fe), seng (Zn), iodium (I), vitamin A, vitamin
C, dan asam folat. Mengingat pentingnya kecukupan gizi ibu hamil, maka
dilakukan evaluasi mutu cookies.
Penelitian yang dilakukan meliputi evaluasi karakteristik fungsional

(kandungan gizi), organoleptik, serta umur simpan dari Cookies Non Fortifikasi
(CNF) dan Cookies Fortifikasi (CF). Hasil analisis kandungan gizi Cookies Non
Fortifikasi (CNF) dan Cookies Fortifikasi (CF) berturut-t-t adalah: kadar
protein 7.01% (CNF) dan 6.69% (CF); kadar lemak 20.49% (CNF) dan 20.54%
(CF); kadar serat kasar 2.49% (CNF) dan 2.02% (CF); kadar karbohidrat 66.09%
(CNF) dan 67.08% (CF); nilai energi 486.711100 gram (CNF) dan 488.04
kkaVlOO gram (CF); kadar vitamin A 114.02 RE (CNF) dan 314.33 RE (CF);
kadar asam folat 23.41 pg (CNF) dan 66.72 pg (CF); kadar vitamin C 1.02 mg
(CNF) dan 46.39 mg CF); kadar besi 4.41 mg (CNF) dan 15.04 mg (CF); kadar
seng 1.71p g (CNF) dan 11.17 mg (CF); dan kadar iodium 20.86 pg (CNF) dan
36.79 pg (CF).
Beberapa kadar zat gizi belum sepenuhnya memenuhi persyaratan mutu
Standar Nasional Indonesia (SNI) biskuit; yaitu protein (minimum 9%),
karbohidrat (minimum 70%), dan serat kasar (maksimum 0.5%). Demikian pula
target kadar protein dan energi yang ingin dicapai oleh program PMT, yaitu
14.06% dan 562.50 kkal1100 gram belum terpenuhi. Persentase kehilangan
fortifikan dari jumlah penambahan yang seharusnya masih cukup tinggi, yaitu
73.27% (vitamin A), 93.93% (asam folat), 51.68% dan 52.18% (vitamin C),
65.35% dan 49.87% (besi), 38.29% dan 38.69% (seng), dan 84.48% (iodium).
Selain analisis kandungan gizi, juga ditelaah kontribusi cookies dan paket

fortifikasi (cookies dan susu) per harinya terhadap pemenuhan kebutuhan gizi
tambahan ibu hamil. Konsumsi 56 gram cookies per hari belum mencukupi
kebutuhan gizi tambahan untuk ibu hamil. Beberapa kekurangan dapat dipenuhi
dan bahkan dilampaui dari konsumsi susu, tetapi kekurangan asam folat masih
sangat besar. Diperlukan peningkatan jurnlah fortifikasi asam folat sekitar 4.7 kali

+