PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN IBU HAMIL

Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
TERHADAP KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN IBU HAMIL
( The Ef f ect of Food Supl ement on Ener gy and Pr ot ein Consumpt ion of Pr egnant Mot her s)
V. Prihanant o1, Ahmad Sulaeman 2, Hadi Riyadi 2 dan Nur Heni Sri Palupi 3

ABST RACT

The obj ect i ve of t his st udy was t o anal yze t he ef f ect of suppl ement ar y f oods on
pr egnant mot her s’ ener gy and pr ot ei n consumt ion. Thi s st udy was conduct ed i n t hr ee subdist r ict s i. e. : Leuwil iang, Leuwisadeng and Ci ampea. The 140 pr egnant mot her s f r om t hese
sub-di st r i ct s wer e sel ect ed f or t hi s st udy. Out of 140 pr egnant mot her s, 70 pr egnant
mot her s wer e sel ect ed t o r eceive suppl ement ar y f oods f or 6 mont h and 70 pr egnant
mot her s di d not r ecei ve any exper iment al f ood (cont r ol ). Pr oduct sel ect ed as i nt er vent i on
consist s of ver micel l i, mil k, and biscuit . The r esul t s of t he st udy showed i nt er vent ion
coul d impr ove ener gy pr ot ein consumpt ion of pr egnant mot her s
Keywords: pr egnant mot her s, ener gy pr ot ein
PENDAHULUAN123
Latar Belakang
Penanggulangan masalah gizi dan kesehat an unt uk meningkat kan kualit as sumberdaya manusia, paling t epat dilakukan pada
masa menj elang dan saat prenat al. Alasan

yang mendukung hal t ersebut adalah : (1) perkembangan ot ak dimulai pada masa kehamilan, (2) ibu hamil yang menderit a def isiensi zat
gizi mempunyai risiko lebih besar unt uk
memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR), (3) bayi BBLR mempunyai risiko lebih
besar unt uk meninggal pada usia sat u t ahun,
dan j ika mampu bert ahan hidup akan mempunyai risiko lebih besar unt uk menderit a
penyakit degenerat if pada usia yang lebih
muda dibandingkan bayi yang lahir dengan
berat normal (Barker, Osmond, & Wield,
1993). Berat badan bayi lahir rendah j uga
dapat menyebabkan kekerdilan bila kondisi kesehat an dan makanan t idak cukup selama perkembangan set elah kelahiran. Kondisi t ersebut
merupakan penyebab lebih dari 50% anak-anak
di Asia Selat an memiliki berat badan rendah
(Allen & Gillespie, 2001). Dampak BBLR yang
lebih luas pada anak yait u menurunkan kecerdasan, mengganggu pert umbuhan, imunit as
rendah dan morbidit as meningkat , mort alit as

1

St af Pengaj ar Jurusan Teknologi Hasil Pert anian,

Fakult as Pert anian, UNSOED.
2
St af Pengaj ar Depart emen Gizi Masyarakat ,
Fakult as Ekol ogi Manusia (FEMA), IPB
3
St af Pengaj ar Depart emen Ilmu dan Teknologi
Pangan, Fakult as Teknologi Pert anian (FATETA),
IPB

16

meningkat , sert a munculnya berbagai penyakit
degenerat if saat dewasa (Depkes, 2003).
Selain BBLR, dampak dari kurang gizi saat hamil adalah risiko t erj adinya angka kemat ian ibu (AKI) hamil yang lebih besar. Asian
Devel opment Bank (2004), melaporkan AKI di
Indonesia masih cukup t inggi, yait u 307 per
100 000 kelahiran.
Masalah gizi pada ibu hamil yang paling
umum yait u kurang energi prot ein, vit amin A
dan anemi gizi. Di negara berkembang prevalensi anemi ant ara 35 - 75% dan di negara maj u sekit ar 18% (WHO, 1992). Di Indonesia, t ahun 2001 prevalensi anemi ibu hamil 40% dan

kurang energi kronis 41% (Depkes, 2003). Di
negara berkembang rat a-rat a konsumsi energi
hanya dua per t iga dari rekomendasi yang
dianj urkan (Mora & Nest el, 2000). Penelit ian
Ef f endi et al . (1998) di Kecamat an Leuwiliang,
Kabupat en Bogor menunj ukkan sekit ar 60% ibu
hamil menderit a def isiensi vit amin A (kadar
vit amin A plasma 3. 1 µg ret inol/ dl).
Masalah anemi di Indonesia yang paling
umum adalah anemi gizi besi. Hal ini disebabkan oleh berbagai f akt or yait u makanan yang
dikonsumsi kurang mengandung zat besi t erut ama dalam bent uk besi-heme, t idak cukup
konsumsi vit amin C, dan adanya gangguan absorpsi (Verst , 1996; Weigel et al . , 1992), def isiensi vit amin A, vit amin B12, f olat , dan seng
(Broek & Let sky, 2000).
Memperhat ikan dampak kurang gizi yang
sangat luas, maka diperlukan upaya penanganan gizi ibu hamil. Berkait an dengan hal
t ersebut t elah dilakukan int ervensi pemberian
makanan t ambahan pada ibu hamil.

Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21


Tuj uan
Tuj uan penelit ian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian makanan t ambahan
t erhadap peningkat an konsumsi energi dan
prot ein ibu hamil.

METODE PENELITIAN
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
Rancangan yang digunakan pada penelit ian ini berbent uk exper i ment al . Penelit ian
dilakukan di wilayah Kabupat en Bogor. Penent uan lokasi kecamat an didasarkan pada pert imbangan kemudahan t eknis di lapangan dan
adanya kerj asama yang baik dari pihak
puskesmas dan kecamat an set empat , sert a
didasarkan pada t uj uan penelit ian. Kecamat an
t erpilih adalah Leuwiliang, Leuwisadeng dan
Ciampea. Penelit ian (int ervensi PMT) dilakukan selama enam bulan.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Jenis dat a yang dikumpulkan meliput i
keadaan sosial ekonomi keluarga, usia kehamilan pada awal penelit ian, konsumsi pangan,
dan t ingkat kepat uhan konsumsi.
Cont oh penelit ian dan perlakuan dipilih

secara acak. Pada penelit ian ini ada dua
kelompok: (a) perlakuan dan (c) kont rol. Jumlah cont oh ibu hamil sebanyak 140 orang yang
dibagi menj adi 2 kelompok. Kelompok pert ama
70 orang diberikan int ervensi makanan t ambahan dan kelompok kedua 70 orang sebagai
kont rol. Pada perkembangannya t erj adi dr op
out masing-masing sebanyak 7 ibu hamil sehingga j umlah cont oh diakhir penelit ian masing-masing kelompok t inggal 63 ibu hamil.

Syarat cont oh yang dipilih adalah ibu hamil
usia 18 - 35 t ahun, usia kehamilan 2 - 5 bulan,
t idak merokok dan minum alkohol, sert a t idak
sakit kronik. Selain pemberian makanan t ambahan, kepada kedua kelompok diberikan penyuluhan/ pendidikan gizi, t ermasuk di dalamnya yait u penyuluhan t ent ang keamanan makanan khususnya penyiapan makanan unt uk ibu
hamil.
Paket produk PMT diberikan t iap minggu
unt uk dikonsumsi set iap hari. Jenis produk
PMT meliput i susu, biskuit dengan t iga rasa
dan bihun sat u rasa. Tiap ibu hamil diberi sat u
paket produk PMT per minggu unt uk dikonsumsi set iap hari. Tiap minggu, paket produk yang
diberikan selalu bervariasi (Tabel 2).

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dat a st at ist ik dasar yang dilakukan adalah rat a-rat a, simpangan baku, nilai
minimum dan maksimum. St at ist ik dan proporsi yang dihit ung disaj ikan dalam bent uk t abel,
gambar, diagram, dan lain-lain. Unt uk melihat
pengaruh int ervensi pemberian makanan t ambahan t erhadap peningkat an konsumsi energi
dan prot ein ibu hamil dilakukan pembandingan
ant ara kelompok int ervensi dan kont rol. Pengolahan dan analis dat a menggunakan komput er
program SPSS 13. 0 f or windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Karakt erist ik keluarga yang t erdiri dari
pendapat an keluarga, besar keluarga, lama
pendidikan suami, lama pendidikan ibu hamil,
usia kehamilan, umur ibu hamil dan umur

Tabel 1. Kont ribusi Zat Gizi Int ervensi Makanan Tambahan per Hari per Ibu Hamil
Kelompok
Perlakuan
%AKG


Energi
(kkal)
531. 3

Protein
(g)
14. 2

Vit A
(RE)
164. 3

As folat
(mcg)
34. 5

Vit C
(mg)
51. 5


Besi
(mg)
2. 7

Seng
(mg)
2. 0

Iodium
(mcg)
23. 5

27. 9

23. 3

20. 5

5. 7


60. 6

8. 6

15. 7

11. 7

-

-

-

-

-

-


-

-

Kont rol

Tabel 2. Variasi Pemberian Produk Makanan Tambahan unt uk Ibu Hamil
Produk
Minggu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

coklat
XX


Susu Rasa
vanila

katuk

susu
XX

Biskuit Rasa
coklat

kej u

XX

XX
XX

XX

XX

XX
XX

XX
XX

XX

Bihun

XX
XX

17

Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21

Jenis Produk
Beberapa f akt or yang dipert imbangkan
dalam pemilihan j enis produk adalah produk
sudah dikenal dan memiliki cit arasa yang baik
sehingga disukai sert a dit erima masyarakat
secara luas, prakt is, punya daya simpan relat if
lama dan mudah dalam penyaj iannya. Aspek
lain yang dipert imbangkan adalah komposisi
gizi produk. Jenis produk t erpilih berupa biskuit , bihun, dan susu. Ket iganya hanya berbeda dalam hal rasa, t et api komposisi gizinya
relat if sama. Secara lengkap komposisi gizi
produk disaj ikan pada Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 4 nampak bahwa kandungan gizi makro (energi dan prot ein) biskuit
dan bihun relat if lebih rendah dibandingkan
susu. Oleh karena it u diperlukan adanya upaya
pengembangan produk unt uk meningkat kan
kandungan prot ein t anpa banyak mengubah
biaya produksi sehingga harga j ual diharapkan
t idak banyak berubah.

Tingkat Kepatuhan Konsumsi Produk
Pada int ervensi
pemberian makanan
t ambahan, selain kandungan gizi, f akt or lain
yang berpengaruh t erhadap t ingkat kepat uhan

konsumsi harus diperhat ikan. Sif at sensoris,
pref erensi, daya t erima dan variasi produk
yang diberikan adalah komponen yang mempengaruhi t ingkat kepat uhan konsumsi. Variasi
produk diharapkan dapat meminimalkan unsur
kebosanan/ kej enuhan sehingga akan meningkat kan t ingkat kepat uhan konsumsi t erhadap
produk yang diberikan.

Rata-rata Tingkat Kepatuhan
Hasil penelit ian menunj ukkan rat a-rat a
t ingkat kepat uhan konsumsi produk yang diberikan cukup t inggi yait u 93%. Tingkat kepat uhan konsumsi t erhadap biskuit paling t inggi
(94. 0%), kemudian diikut i susu (93. 5%) dan t erakhir bihun (92. 5%)(Gambar 1 ).

% K epa tuha n ko nsum si

suami t idak berbeda nyat a ant ara kelompok
perlakuan dengan kelompok kont rol kecuali
pendidikan ibu hamil pada (p < 0. 05). Pendidikan ibu hamil kelompok kont rol nyat a lebih
t inggi dibanding kelompok perlakuan (Tabel 3).

95.0
94.0
93.0
92.0
91.0

94,0
93,5
92,5

90.0
Biskuit

Bihun

Susu

Gambar 1. Persent ase Tingkat Kepat uhan t erhadap Produk Int ervensi

Tabel 3. Karakt erist ik Responden pada Berbagai Kelompok
Variabel
Pendapat an keluarga (Rp)

Perlakuan (n=63)

Kontrol (n=63)

Sig.

536 274 ± 317 835

573 547 ± 254 035

0. 879

Besar Keluarga (org)

4. 6 ± 1. 6

4. 9 ± 2. 5

0. 159

Lama Pendidikan Ist eri (t h)

6. 5 ± 2. 2

7. 5 ± 2. 2

0. 021
0. 337

Lama Pendidikan suami (t h)

7. 6 ± 2. 6

7. 4 ± 2. 9

Usia Kehamilan (bln)

3. 40 ± 1. 0

3. 48 ± 1. 1

0. 545

Umur Ist eri (t h)

26. 9 ± 3. 9

26. 8 ± 4. 5

0. 210

Umur Suami (t h)

32. 4 ± 5. 1

32. 9 ± 7. 1

0. 033

Tabel 4. Komposisi Zat Gizi dalam 100 gram
Zat Gizi
Energi (Kkal)
Prot ein (%)
Fe (mg)
Iodium (mcg)
Vit A (RE)
Vit C (mg)
Asam Folat (mcg)
Seng (mg)
Kadar Air (%)
Kadar Abu (%)
Kadar Lemak (%)
Kadar Karbohidrat (%)

18

Biskuit
486
7. 0
3. 2
20. 9
125
1. 0
23. 4
1. 6
2. 7
1. 2
20. 5
66. 1

Bihun
378
5. 5
2. 6
2. 0
35
3. 4
25. 3
0. 7
10. 2
3. 2
6. 4
74. 7

Susu
410
15. 3
1. 5
24. 6
170
71. 8
29. 6
2. 0
1. 9
4. 3
7. 1
71. 4

Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21

Tingginya t ingkat kepat uhan konsumsi
produk f eeding dipengaruhi ant ara lain oleh
variasi produk yang diberikan, sif at sensoris,
dan j uga keberhasilan dalam sosialisasi pada
ibu hamil. Variasi produk yang diberikan meliput i susu coklat + biskuit susu, susu vanila +
bihun, susu kat uk + biskuit coklat , susu coklat
+ bihun dan susu vanila + biskuit kej u. Banyaknya variasi produk yang diberikan dapat menurunkan unsur kebosanan/ kej enuhan t erhadap
produk int ervensi.
Berdasarkan Gambar 1, nampak bahwa
bihun, biskuit dan susu memiliki sif at sensoris
yang dit erima masyarakat . Hal ini dapat dilihat
dari t ingkat kepat uhan konsumsi yang lebih besar dari 90% unt uk ket iga produk. Selain f akt or-f akt or yang t elah disebut kan di at as, t ingginya t ingkat kepat uhan konsumsi dikarenakan
ket iga produk sudah sangat dikenal masyarakat . Bahan baku bihun adalah beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia.
Biskuit t erbuat dari t erigu dan pat i garut yang
t elah dikonsumsi secara luas oleh masyarakat ,
demikian pula dengan susu merupakan minuman yang j uga dit erima masyarakat .

Rataan Intik Zat Gizi

Pada Awal Penelit ian (Sebelum Int ervensi)
Secara umum rat a-rat a int ik zat gizi pada semua kelompok masih di bawah kebut uhan
gizi yang dianj urkan menurut Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi t ahun 2004. Rat arat a konsumsi energi pada kelompok kont rol
1 412 kkal (76. 4% AKG) dan kelompok perlakuan 1 265 kkal ( 67. 1% AKG) (Tabel 5). Seca-

ra st at ist ik, rat a-rat a konsumsi zat gizi ant ara
perlakuan dan kont rol t idak berbeda nyat a pada  = 0. 05.
Uraian di at as menunj ukkan bahwa ibu
hamil pada kelompok kont rol dan perlakuan,
mengalami def isit energi berat yait u konsumsi
energi < 70% dari rekomendasi yang dianj urkan
(Tabel 6).
Berdasarkan Tabel 6, t erlihat sebanyak
50. 6% ibu hamil yang mengalami def isit t ingkat kecukupan energi berat . Tingkat def isit kecukupan energi ant ara kelompok perlakuan
dan kont rol relat if homogen. Pada kelompok
perlakuan 53. 5% dan kont rol 43. 1%. Kenyat aan
t ersebut memberikan j ast if ikasi pada wilayah
t ersebut pent ingnya dilakukan int ervensi gizi
pada ibu hamil t erut ama dalam rangka peningkat an dan perbaikan konsumsi zat gizi makro
(energi dan prot ein).
Fakt or dominan rendahnya t ingkat konsumsi zat gizi diduga ada dua hal yait u (a) st at us sosial ekonomi yang rendah yang berimplikasi pada daya beli rendah dan (b) adanya penurunan naf su makan pada periode awal kehamilan. Hal ini dapat t erj adi karena pada t rimest er pert ama kehamilan akan t erj adi peningkat an met abolisme, perubahan hormonal
dan j uga sist em organ mulai dibent uk dan mulai berf ungsi. Bagi ibu hamil periode ini merupakan masa penyesuaian baik secara f isik, maupun emosi. Ibu hamil umumnya akan mengalami perasaan ingin munt ah, mual, merasa lelah yang dikenal dengan mor ni ng si ckness, walaupun kej adian ini dapat t erj adi t idak hanya
di pagi hari.

Tabel 5. Sebaran Ibu Hamil berdasarkan Rat a-rat a Konsumsi Zat Gizi
Konsumsi gizi

Perlakuan

Kontrol

Energi (kkal)

1266

1412

Prot ein (gr)

27. 6

30. 0

499

618

Vit amin A (RE)
Vit amin C (mg)

26. 7

23. 8

Karbohidrat (gr)

221. 6

280. 5

Lemak (gr)

31. 0

33. 1

Fe (mg)

10. 3

10. 5

AKG Energi

AKG Protein

Perlakuan =1886 kkal

Perlakuan= 62. 0 g

Kont rol = 1849 kkal

Kont rol = 60. 5 g

Tabel 6. Sebaran Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Kecukupan Energi
Kriteria

Kategori TKE*

Kontrol (%)

Perlakuan (%)

< 70 %

43. 1

53. 5

Def isit Tingkat Sedang

70 - 79 %

15. 5

17. 2

Def isit Tingkat Ringan

80 - 89 %

13. 8

8. 6

Normal

90 - 120 %

17. 2

17. 2

> 120 %

10. 3

3. 5

100

100

Def isit Tingkat Berat

Berlebih

Jumlah
*) TKE= Tingkat Kecukupan Energi

19

Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21

Besaran def isit t ingkat kecukupan energi
di wilayah penelit ian t ernyat a melebihi kondisi
di t ahun 1998, dimana konsumsi energi kurang
dari 70% sebesar 48% (Depkes, 2003). Keadaan
ini t erj adi di kebanyakan negara berkembang.
Mora dan Nest el (2000) melaporkan rat aan
t ingkat konsumsi energi di negara berkembang
hanya sebesar dua per t iga dari rekomendasi
yang dianj urkan.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.

2.

Akhir Int ervensi
Tingkat konsumsi energi dan prot ein pada akhir int ervensi berbeda nyat a ant ara kelompok perlakuan dan kont rol (p < 0. 05). Hal
ini berart i int ervensi pangan dapat meningkat kan konsumsi energi dan prot ein. Pada
Tabel 7 dit unj ukkan bahwa konsumsi energi
kelompok perlakuan 1993 kkal, lebih besar dibandingkan kelompok kont rol (1809 kkal). Hal
yang sama t erj adi pada konsumsi prot ein.
Konsumsi prot ein kelompok perlakuan 46. 6 g,
lebih besar dibanding kont rol (40. 2 g).

Tingkat kepat uhan konsumsi produk cukup
t inggi bert urut -t urut : bihun 92. 5%, biskuit
94. 0% dan susu 93. 5%.
Int ervensi makanan t ambahan denganenergi 27. 9% AKG dan prot ein 23. 3% AKG
dapat memenuhi t ingkat kecukupan energi
ibu hamil sebesar 102% AKG, sedangkan
prot ein baru t erpenuhi 76. 6% AKG.

Saran
1.

2.

Perlu adanya upaya pengembangan produk
biskuit dan bihun unt uk meningkat kan kandungan prot einnya.
Perlu adanya kaj ian int ervensi makanan
t ambahan pada ibu hamil dengan % AKG
prot ein lebih t inggi dari 23. 3% AKG.

UCAPAN TERIMA KASIH
Tabel 7. Konsumsi Zat Gizi pada Awal dan
Akhir Kehamilan
Konsumsi
gizi
Energi
(kkal)
Prot ein
(gr)

Perlakuan

Kontrol

Awal

Akhir Selisih Awal Akhir

1266

1993a

727

1413 1809b

396

27. 6

46. 6a

19. 1

30. 0

10. 2

40. 2b

Selisih

Ket erangan: Nilai yang diikut i huruf yang berbeda
pada baris yang sama menunj ukkan beda.

Penulis mengucapkan t erima kasih
kepada:
a. SEAFAST CENTER Inst it ut Pert anian Bogor
(IPB) yang t elah memberikan dana
penelit ian.
b. Tim Feedi ng Pr ogr am dari Depart emen
Ilmu dan Teknologi Pangan dan Gizi Masyarakat IPB yang t elah memberikan kesempat an bergabung unt uk melaksanakan
penelit ian hingga penelit ian selesai.

Berdasarkan Tabel 7 nampak bahwa konsumsi energi kelompok perlakuan t elah melampui t ingkat kecukupan gizi yang dianj urkan.
Tingkat kecukupan energi sebesar 102% AKG.
Berbeda halnya dengan konsumsi prot ein, int ervensi pangan t ernyat a belum mampu memenuhi t ingkat kecukupan prot ein. Tingkat
konsumsi prot ein kelompok perlakuan sebesar
46. 6 g (76. 6% AKG). Bila dibandingkan dengan
kont rol konsumsi energi maupun prot ein pada
kelompok perlakuan lebih t inggi.

Allen & Gillespie. 2001. What works? A review
of t he ef f icacy and ef f ect iveness of
nut rit ion int ervent ions. ACC/ SCN Nut rit ion Policy Paper no. 19 – ADB Nut rit ion and Development Series No. 5.

Berdasarkan f akt a t ersebut dapat dit arik suat u kesimpulan: (a). Persen AKG prot ein
perlu dit ingkat kan dalam melakukan int ervensi
pemberian makanan t ambahan pada ibu hamil
dan (b). Kandungan prot ein pada biskuit dan
bihun masih perlu dikaj i unt uk dapat dit ingkat kan t anpa banyak mengubah biaya produksi
dan j uga sif at sensoris dari produk t et ap dapat
dit erima dan disukai oleh ibu hamil.

Depart emen Kesehat an RI. 2003. Gizi dalam
Angka. Depkes RI, Jakart a.

20

DAFTAR PUSTAKA

Barker DJ, Osmonds PC & Wield GA. 1993. The
relat ion of small head circumst ance and
t hinness at birt h t o deat h f rom cardiovascular disease in adult lif e. Brit Med J,
306.

Ef f endi YH, Hardinsyah, Briawan D, &
Alsuhendra. 1998. Analisis Zat Gizi dan
Prof il Lipid Serum Darah sert a Kebiasaan
Makan
Ibu
Hamil
di
Kecamat an
Leuwiliang, Kabupat en Bogor. Laporan

Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21

Penelit ian Jurusan Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga, Fakult as Pert anian, IPB, Bogor.
Mora OJ & Nest el P. 2000. Improving prenat al
nut rit ion in developing count ries: St rat egies, prospect s, and challenge . American
Journal of Clinical Nut rit ion, 71(5),
1353S-1363S
Broek V & Let sky. 2000. Et iology of anemia in
pregnancy in Sout h Malawi. Am J Clin
Nut r, 72, 247S-256S.
Verst A. 1996. Fort if icat ion of Flour wit h Iron
in Count ries of t he East ern Medit erran-

ean Middle East And Nort h Af rica.
Regional
Adviser,
Nut rit ion,
Food
securit y and Saf et y, WHO, Regional
Of f ice f or The east ern Medit erranean.
World Healt h Organizat ion (WHO). 1992. The
Prevalence of Anemia in Women: A
t abulat ion of available inf ormat ion 2nd
ed. Geneva.
Weigel MM et al . 1992. Nut rit ional and healt h
st at us of rural women colonist s in t he
subt ropical
lowlands of
nort hwest
Ecuador. Ecology of Food and Nut rit ion
29(1), 24-43 (Abs, CD Rom).

21

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26